bakteri pathogen.
3. Parameter Radioaktifitas
Dari segi parameter radioaktivitas, apapun bentuk
radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan
pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan
perubahan komposisi genetik. Kematian sel dapat diganti kembali
apabila sel dapat beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati.
Perubahan genetis dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
kanker dan mutasi.
4. Parameter Kimia
Dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang tidak
tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan antara lain air raksa (Hg), alumunium (Al), Arsen (As),
barium (Ba), besi (Fe), Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat
keasaman (pH), dan zat kimia lainnya. Air sebaiknya tidak asam
dan tidak basa (Netral) untuk mencegah terjadinya pelarutan
logam berat dan korosi jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan
untuk air bersih adalah 6,5 9.
3. Pengaruh air bagi Kesehatan
Air dalam keadaan manusia, selain memberikan manfaat
yang menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk terhadap
kesehatan. air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan
media penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari
berbagai macam penularan, terutama penyakit perut (Slamet, 2002).
yang sehat. Suatu jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai berikut : (DepKes RI, 1998)
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban
2. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
3. Tidak mengotori air tanah disekitarnya
4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan
binatang lainnya
5. Tidak menimbulkan bau
6. Mudah digunakan dan dipelihara
7. Desainnya sederhana
8. Murah
2.1.3. Pembuangan Air Limbah
Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih
dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan
manusia atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan
manusia termasuk industrialisasi (Azwar,1995).
Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan
dengan cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal
tanpa diolah sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat
menjadi media perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva
nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media transmisi penyakit.
A. Sarana pembuangan limbah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masingmasing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah.
oleh sebab itu setiap rumah tangga atau institusi harus
mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah,
kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah
tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)
dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Mekanisme
sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah
tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang didukung
oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khusunya dalam
hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah perdesaan
pada
umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga
tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampahnya umumnya
dibakar atau dijadikan pupuk.
c) Pemusnahan Sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui
berbagai cara,
antara lain :
1. Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat
lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun
dengan sampah.
2. Dibakar (incenarator) yaitu memusnahkan sampah dengan
jalan membakar di dalam tengku pembakaran.
3. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah
menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan,
sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk. Pengelolaan
sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh negative
terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun pengaruh-pengaruh
tersebut antara lain (Kusnoputranto, 2000) :
a. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang
baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang
pengerat untuk mencari makan dan berkembang biak dengan cepat
sehingga dapat menimbulkan penyakit.
b. Terhadap Lingkungan
a) Dapat menggangu estetika serta kesegaran udara lingkungan
masyarakat
akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari proses pembusukan
sampah oleh
mikroorganisme.
b) Debu-debu yang berterbangan dapat menggangu mata serta
pernafasan.
c) Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya dapat
menggangu
pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara karena
ada asap di
udara.
d) Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan
estetika yang
terganggu,
memyebabkan
mengurangi
pendangkalan
saluran
serta
masyarakat,
dengan
membuka
jalur
komunikasi,
menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatan (Notoadmodjo, 2007).
2.2.1. Faktor yang Mempengaruhi PHBS
Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri
individu itu
sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luar dirinya
yang disebut
factor ekstern (faktor lingkungan).
1.
Faktor Internal
a.Keturunan
Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah
diturunkan
dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat yang
diperoleh dari
orang tua atau neneknya dan lain sebagainya.
b. Motif
Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif
tertentu. Motif
atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang
oleh
Maslow dikelompokkan menjadi kebutuhan biologis, kebutuhan sosial,
dan
kebutuhan rohani.
1. Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan.
Faktor-faktor
ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul unsurunsur dan
dorongan untuk berbuat sesuatu.
b)
c)
d)
e)
f)
Menggunakan jamban
g)
h)
i)
j)
2) PHBS di Sekolah
Penerepan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring
munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 12
tahun), yang
sehat.
Penerapan
PHBS
ini
dapat
sekolah
terlindungi
dari
berbagai
ancaman penyakit.
2.
Meningkatnya
berdampak pada
semangat
proses
belajar-mengajar
yang
pembinaan
PHBS
disekolah
demi
terwujudnya
Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan
pelaksana UKS)
juga penting, sedangkan masyarakat
dalam perilaku
sekolah hanya
berpartisipasi
menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta lingkungan di sekitar
tempat kerja
menjadi lebih bersih, indah, dan sehat.
Syarat Tempat Kerja yang Sehat yaitu :
a. Mengkonsumsi makanan bergizi.
b. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
c. Tidak merokok di tempat kerja.
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
e. Menggunakan air bersih.
f. Memberantas jentik di tempat kerja.
g. Menggunakan jamban.
h. Membuang sampah pada tempatnya.
5. PHBS di Institusi Kesehatan
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta
atau perorangan
kesehatan bagi
yang
digunakan
untuk
kegiatan
pelayanan
dampak
2. Kebersihan Rambut
Untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik
serta tidak
berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Memperhatikan kebersihan rambut
sekurang
peranan
penting
dalam
mengurangi
bakteri penyebab diare melekat pada tangan, tapi praktik cuci tangan harus
dilakukan
dengan benar dan pada saat yang tepat.Waktu yang tepat untuk
mencuci tangan
dengan sabun adalah ketika sebelum makan, setelah buang air besar
dan kecil
(BAPPENAS, 2008).
5. Kebiasaan Berolahraga
Olahraga yang teratur mencakup kualitas gerakan dan kuantitas
dalam arti dan
frekuensi yang digunakan untuk berolah raga. Dengan demikian akan
menetukan
status
kesehatan
seseorang
khususnya
anak-anak
pada
masa
pertumbuhan
(Notoatmojo, 2007).
6. Kebiasaan Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup diperlukan oleh tubuh
memulihkan tenaga.
Dengan tidur yang
meningkat, sebab
cukup,
kemampuan
dan
kita
keterampilan
untuk
akan
susunan syaraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat.Tidur
yang sehat
merupakan kebutuhan penting yang dibutuhkan setiap hari. Tidur yang
sehat apabila
lingkungan tempat tidur udaranya bersih, suasana tenang dan cahaya
lampu remangremang (tidak silau) serta kondisi tubuh yang nyaman (Irianto K, 2007).
7. Gizi dan Menu Seimbang
Keadaan gizi setiap individu merupakan faktor yang amat penting
karena zat
gizi zat kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan
manusia
sepanjang hayatnya. Gizi seimbang adalah makanan yang beraneka
ragam yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat
sesuai dengan
proporsi yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan serta pola
makan yang
teratur yaitu tiga kali sehari pada pagi, siang dan malam hari (Tarigan M,
2004).
tangan
c. WC yang memenuhi syarat kesehatan
d. Tempat pembuangan sampah yang mudah dijangkau dan
memenuhi syarat
kesehatan.
Dengan
kata
lain,
perilaku
merupakan
individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam
dirinya. Respon
ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berfikir, berpendapat, bersikap)
maupun aktif
(melakukan tindakan).
kesehatan dapat
dirumuskan
sebagai
dengan
lingkungannya,
sikap tentang
Sesuai
bentuk
khususnya
dengan
pengalaman
yang
batasan
dan
menyangkut
ini,
interaksi
perilaku
individu
pengetahuan
dan
merupakan
hasil
dari
tahu,
dan
ini
Pengetahuan terdiri
memungkinkan
seseorang dapat
masalah yang
dari
memahami
sejumlah
sesuatu
fakta
gejala
dan
dan
teori
yang
memecahkan
menawarkan
berbagai kemudahan bagi manusia. Dalam hal ini pengetahuan dapat
diibaratkan
sebagai suatu alat
persoalan yang
yang
dipakai
manusia
dalam
menyelesaikan
di
dalam
pengetahuan
ini
adalah
diterima.
Oleh
sebab
itu
tahu
orang
tersebut
menyebutkannya,
mendifinisikan.
2.
Memahami, diartikan
menguraikan secara
benar
tentang
objek
menginterpretasikan materi
sebagai
yang
suatu
kemampuan
diketahui
dan
untuk
dapat
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
dengan
sikap
pandangan
atau
sikap
tidak hanya
oleh seseorang saja tetapi oleh orang lain yang sekelompok atau
masyarakat.
b. Sikap Individu
Sikap individu dimiliki hanya oleh seseorang saja, dimana sikap
individual
berkenaan dengan objek yang bukan merupakan objek perhatian
sosial. Sikap
individu dibentuk karena sifat pribadi diri sendiri. Sikap dapat diartikan
sebagai suatu
bentuk kecenderungan untuk bertingkah laku, dapat diartikan suatu
bentuk respon
evaluative yaitu suatu respon yang sudah dalam pertimbangan oleh
individu yang
bersangkutan.
1. Menerima
(receiving),
mau
diartikan bahwa
dan
orang
atau
subjek
member
jawaban
apabila
ditolak,
(responsible),
atas
sesuatu
yang
telah
lain
untuk
suatu
kecenderungan
potensi
untuk
agar
menjadi
suatu
tindakan
yang
nyata
Karakteristik :
Jenis Kelamin
Umur
Rangking
Hipotesis sementara :
I. Pengetahuan
Ho : Tidak ada hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
siswa SD di Kelurahan Harjosari I tentang sanitasi dasar dengan PHBS.
Ha :
Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa SD
di Kelurahan Harjosari I tentang sanitasi dasar dengan PHBS.
II. Sikap
Ho : Tidak ada hubungan Sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa
SD di Kelurahan Harjosari I tentang sanitasi dasar dengan PHBS.
Ha :
Ada hubungan Sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa SD di
Kelurahan Harjosari I tentang sanitasi dasar dengan PHBS.