Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium kristalografi dan mineralogy 2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasa Teori
Mineralogy kimiawi adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat kimiawi
dari mineral.meliput perubahan yang terjadi bila dipanasi oleh api oksidasi
maupun

api

reduksi

mengenai

perubahan

warna,sublimasi

,pengembunan,penggarangan dan lain-lain,serta mempelajari sistematika


mineral kedalam golongan-golongan atas dasar senyawa kimianya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat fisik kimia yang penting dari setiap mineral
dengan metode yang sesuai
2. Melengkapi data yang diperoleh dari penyelidikan secara fisis.
C. Nyala Api
1. Nyala api Reduksi = a
dimana

mineral

adalah daerah

diletakkan

untuk

dipanaskan

2. Nyala api oksidasi = b adalah daerah


dimana
dipanaskan

Ageng Watugilang
111.130.174
2

mineral

diletakkan

untuk

Laboratorium kristalografi dan mineralogy 2013


BAB II
PEMBAHASAN
II.1.Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pipa tiup
Lampu spirtus
Kawat platina
Alat penggerus
Alat penumbuk mineral
Gelas arloji
HCL
Borax
Azurite

Gambar Alat dan Bahan

II.2.Cara Kerja
1. Bersihkan kawat platina dengan memasukan kawat platina kedalam
cairan HCL lalu masukkan kedalam api,jika api berubah warna
bersihkan lagi kawat platina dengan cara menggerus kawat lalu
dimasukan kedalam HCL,begitu terus menerus sampai kawat platina
bersih.kawat platina yang bersih jika dimasukan kedalam api,api tidak
akan berubah.
Ageng Watugilang
111.130.174
2

Laboratorium kristalografi dan mineralogy 2013

2. masukan kawat platina kedalam tepung borax

3. panaskan kedalam api oksidasi sampai berubah menjadi butir-butir


mutiara borax.

4. masukan borax yang dipanaskan kedalam mineral yang akan diteliti


(azurite) dan sudah dihaluskan ,lalu panaskan di api oksidasi dan amati
perubahan warna api.

Ageng Watugilang
111.130.174
2

Laboratorium kristalografi dan mineralogy 2013

5. setelah itu bersihkan kembali kawatplatina dengan menggunakan HCL


dan alat penggerus.
6. setelah bersih,ambil borax dan panakan kedalam api sampai berubah
menjadi butir-butir mutiara.
7. Lalu masukan borax yang

dipanaskan

kedalam

mineral

yang

diteliti(azurite) kemudian panaskan kembali menggunakan api reduksi


dan amati perubahan warna api.

8.cocokan semua hasil pegamatan dengan Bead Coloration Kranss.


Tebel Bead Corolation Kranss
Ageng Watugilang
111.130.174
2

Laboratorium kristalografi dan mineralogy 2013


NO

Oksid
asi

Borax Bead
Nyala api Oksidasi

Nyala api Reduksi

Violet kemerahan

Tidak berwarna

dari
Mn

Co

Biru

Biru

Cu

Biru hijau

Merah opaq

Ni

Coklat kemerahan

Abu-abu opaq

5
6

Fe
Cr

Kuning
Hijau kekuningan

Hijau pucat
Hijau pucat

Kuning

Hijau pucat tak berwarna

Hijau kekuningan

Hijau cerah

Ti

Tidak berwarna

Violet kecoklatan

10

Mo

Tidak berwarna

Coklat

11

Tidak berwarna

Kuning-coklat kemerahan

12

Si

Tidak berwarna

Tak berwarna

II.3.Hasil Pengamatan
Dari hasil uji coba atau pembakaran menggunakan api oksidasi,diketahui
bahwa api berubah wrna menjadi hijau kekuningan.
Lalu hasil uji coba kedua dengan dipanaskan menggunakan api
reduksi,warna api berubah menjadi hijau cerah.

BAB III
KESIMPULAN
Ageng Watugilang
111.130.174
2

Laboratorium kristalografi dan mineralogy 2013

Jadi pada saat borak yang telah dipansakan dengan api akan
mengalamikristalin atau membeku lalu hal yang terjadi setelah boraks yang
telah di panaskan dilumuri oleh azurite kemudian dipanaskan kembali
dengan api oksidasi akan merubah warna api menjadi hijau kekuning
kuningan.
Namun apabila hal yang sama dilakukan tetapi berbeda metode
pemanasannya diganti dengan api reduksi akan merubah warna api menjadi
hijau cerah.
Hal ini membuktikan bahwa pada azurite mengandung unsure Cu

Ageng Watugilang
111.130.174
2

Anda mungkin juga menyukai