MITRAL
SJAMSU UMAR
Subdevisi Geriatri Bagian/ SMF FK
Unsyiah/ RSUZA
ETIOLOGI
Penyebab tersering adalah
endokarditis reumatika, akibat
reaksi yang progresif dari demam
reumatik oleh infeksi
streptokokus.
PATOLOGI
Pada stenosis mitral akibat demam
reumatik akan terjadi proses
peradangan (valvulitis) dan
pembentukan nodul tipis disepanjang
garis penutupan katup. Proses ini akan
menimbulkan fibrosis dan penebalan
daun katup, kalsifikasi, fusi komisura,
fusi serta pemendekan korda atau
kombinasi dari proses tersebut.
MANIFESTASI KLINIS
Pada stenosis mitral yang bermakna dapat
mengalami sesak nafas pada aktivitas seharihari, paroksismal nokturnal dispnea, ortopnea
atau edema paru yang tegas.
Hal ini dapat dicetuskan oleh berbagai keadaan
meningkatnya aliran darah melalui mitral atau
menurunnya waktu pengisian diastol termasuk
latihan, emosi, infeksi respirasi, demam,
aktivitas seksual, kehamilan serta fibrilasi
atrium dengan respons vebtrikel cepat.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisis
Temuan klasik pada stenosis mitral
adalah opening snap dan bising diastol
kasar (diastolic rumble) pada daerah
mitral. Tetapi sering pada pemeriksaan
rutin sulit ditemukan rumbel diastol
dengan nada rendah apalagi bila
dilakukan dengan tidak hati-hati.
Ekokardiografi Doppler
Dengan ekokardiografi dapat dilakukan
evaluasi:
struktur dari katup,
pliabilitas dari daun katup,
ukuran dari area katup dengan
planimetri (mitral valve area),
struktur dari aparatus subvalvular
menentukan fungsi ventrikel.
Ekokardiografi Transesofageal
Merupakan pemeriksaan
ekokardiografi dengan
menggunakan transuder endoskop
terutama untuk melihat katup,
atrium kiri dan appendika atrium.
Ekokardiografi Transesofageal lebih
sensitif dalam deteksi trombus pada
atrium kiri atau terutama sekali
apendiks atrium kiri
Kateterisasi
Saat ini kateterisasi digunakan
secara primer untuk suatu
prosedur
pengobatan
intervensi non bedah yaitu
valvutomi dengan balon.
PENATALAKSANAAN
Beberapa
obat-obatan
seperti
antibiotik
golongan
penisilin,
eritromisin, sulfa, sefalosporin untuk
demam reumatik atau pencegahan
ekdokarditis sering dipakai.
Obat-obat inotropik negatif: -blocker
atau Ca-blocker dapat memberi
manfaat pada irama sinus yang
memberi keluhan pada saat frekuensi
Fibrilasi atrium
Pada keadaan ini digitalis merupakan
indikasi, dapat dikombinasikan dengan
penyekat beta atau antagonis kalsium.
Penyekat beta atau anti aritmia juga
dapat
dipakai
untuk
mengontrol
frekuensi
jantung
atau
untuk
mencegah terjadinya fibrilasi atrial
paroksismal.
Pencegahan embolisasi
sistemik
Antikoagulan warfarin sebaiknya
dipakai pada stenosis mitral
dengan fibrilasi atrium atau irama
sinus dengan kecenderungan
pembentukan trombus untuk
mencegah fenomena
tromboemboli