Pendidika
Pasien
Pekerjaan
n
Klinik
Ket
Bapak
55 th
SD
Petani
Suspek
BPH
Ny. T
Istri
49 th
SMP
Sdr. I
Anak
27 th
MTS
Petani
Tn.G
2
3
Identitas Penderita
Nama : Tn.G
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : turen
Status Pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Tanggal periksa: 25 januari 2014
Anamnesis
Keluhan Utama :
lalu.
Riwayat Gizi.
Pasien sehari makan tiga kali, porsinya sedang
dengan nasi lauk pauk tempe, tahu, sayur,
kadang-kadang dengan ikan, telur, daging, atau
ayam. Pasien tidak pernah membatasi variasi
makanan walaupun sudah mengetahui memiliki
sakit linu.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien (Tn.G, 55 th) adalah seorang laki-laki yang
dianugerahi dengan 3 orang anak. Anak pertama
dan kedua Tn.G sudah menikah dan tinggal
berbeda rumah dengan Tn.G. anak terakhir dari
Tn.G belum menikah, tinggal 1 rumah dengan
Anamnesis Sistem
Kulit
:kulit gatal (-)
Mata
:pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur
(-), ketajaman
penglihatan berkurang (-)
Hidung
:tersumbat (-), mimisan (-)
Telinga
:pendengaran berkurang (-), berdengung (-), cairan (-)
Mulut :sariawan (-), lidah terasa pahit (-)
Ternggorokan :sakit menelan (-), serak (-)
Leher
:sakit tengkuk (-), kaku (-), gondok (-)
Pernafasan
:sesak nafas (-), batuk (-), mengi (-)
Jantung & peredaran darah :berdebar-debar (-), nyeri dada (-),
ortopneu (-), paroxysmal nocturnal dipsneu (-),
Gastrointestinal:mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun
(-), nyeri perut (-)
Genitourinaria
:BAK tidak tuntas (+), BAB spontan (+)
Neurologik
:kejang (-), lumpuh (-), kaki kesemutan (-), sakit kepala (-),
pusing (-)
Psikiatrik :emosi stabil (+), mudah marah (-)
Muskuluskeletal:kaku sendi lutut (-), nyeri sendi lutut (-), nyeri tangan
dan kaki (-), nyeri otot (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala:mesocephal, simetris
Mata :conjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-),
refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(3mm/3mm),
radang/conjunctivitis/uveitis
(-/-)
Hidung :nafas
cuping
hidung
(-/-),
epistaksis (-/-), sekret
(-/-)
Telinga :otorea (-/-), sekret (-/-)
Mulut :kering (-), sianosis (-), stomatitis (-)
Leher :simetris, trakea di tengah, JVP tidak
meningkat,
limfonodi tidak membesar,
tiroid tidak
membesar, pulsasi a.
Abdomen :
Inspeksi : dinding perut // dinding dada
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : tympani
Palpasi :supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba
Status Lokalis
Pemeriksaan dalam(rectal examination) : sfingter ani mencengkeram
kuat, mukosa licin, ampula rectum
tidak kolaps, teraba prostat kenyal,
kanan dan kiri tidak simetris, nyeri
tekan (-), sulcus medianus tidak
teraba,
tidak
berbenjolbenjol,perdarahan(-).
RESUME
Tn.G, usia 55 tahun, datang ke Puskesmas turen dengan
keluhan Sejak 2 bulan yang lalu pasien merasakan buang
air kecil tidak tuntas. Pasien juga merasa susah untuk
memulai BAK, dan harus disertai dengan mengedan untuk
buang air kacil, pancaran semakin lama dirasa melemah
dan kadang pasien mengalami kencing tiba-tiba berhenti.
Sebelumnya pasien juga merasakan anyang-anyangen,
pasien menceritakan bahwa dirinya sering berkali-kali ke
kamar kecil dikarenakan rasa ingin buang air kecil akan
tetapi saat di kamar kecil hanya keluar beberapa tetes saja
dan merasa kurang puas, selain itu pasien mengaku sering
terganggu tidurnya dikarenakan ke kamar mandi untuk
buang air kecil. Pasien tidak merasakan pusing, mual,
muntah, BAB (+) normal, tidah dirasa nyeri pada daerah
tertentu, kencing darah (-) , Panas (-).
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tensi:130/90 mmHg,
nadi: 87 x/menit reguler isi cukup, pernafasan : 22 x/menit,
dan suhu: 36,5 0C, Pemeriksaan dalam(rectal examina-tion)
DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Diagnosis Biologis
Tn.G dengan Suspek BPH
2. Diagnosis Psikologis
Hubungan dengan anggota keluarga yang
lain saling mendukung, dan saling
memperhatikan kondisi kesehatan.
3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
Penderita hanya sebagai anggota
masyarakat biasa dengan status ekonomi
kurang
Aspek Personal:
- Keluhan Utama : buang air kecil tidak tuntas
- Harapan
: pasien berharap agar keluhannya
bisa
cepat sembuh
- Kekhawatiran:pasien takut akan tidak bisa
buang air
kecil
Aspek Klinis:
Buang air tidak tuntas ec BPH
Aspek Resiko Internal:
Usia pasien yang sudah cukup tua.
Aspek Fungsional:
Pasien masih bisa melakukan aktivitas
kesehariannya, walaupun sering tidak nyaman
saat buang air kecil.
PENATALAKSANAAN
Planing Terapi:
Aspek kedokteran keluarga
Penjelasan kepada pasien dan keluarga bahwa
sakitnya itu membutuhkan pengobatan di rumah
sakit yang lebih berkopeten.
Edukasi mengenai BPH, apa penyebababnya,
bahayanya jika tidak diobati.
Menerangkan kepada pasien agar segera di bawa ke
rumah sakit.
Terapi Farmakologi : Terapi Non Farmakologi
- Rujukan ke rumah sakit
- Diharapkan agar penderita segera memeriksakan diri
ke rumah sakit.
PROGRESS REPORT
No
Tanggal
Keluhan
25/01/20 Keluhan:
Pemeriksaan Fisik :
14
KU
Keluhan
berupa
tidak
Pemeriksaan
tampak
Mendapat
FUNGSI HOLISTIK
Fungsi Biologis
Keluarga terdiri dari penderita Tn.G (55 tahun) tinggal satu rumah
bersama istri dan anaknya, Ny. T (49 tahun) dan Sdr. I (27 tahun).
Anak dan istrinya menanggapi penyakit yang diderita Tn.G
sebagai penyakit yang berbahaya, sehingga ketika muncul
keluhan keluhan dari Tn.G anak dan istrinya menyarankan untuk
memeriksakannya ke puskesmas.
Fungsi Psikologis
Penderita (Tn.G) tinggal bersama dengan anak dan istrinya.
Hubungan Tn.G dengan anak dan istrinya cukup baik dan saling
memperhatikan satu sama lain, terutama dalam masalah
kesehatan. Hal ini terbukti pada saat Tn.G sakit keluarga
menyarankan untuk periksa ke puskesmas. Permasalahan yang
timbul dalam keluarga dipecahkan secara musyawarah dan dicari
jalan tengah, serta dibiasakan sikap saling tolong menolong.
Fungsi Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka hanya
anggota masyarakat biasa, tidak mempunyai
kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sosial Tn.G berperan aktif
dalam
kegiatan
kemasyarakatan,
seperti
kegiatan pengajian yang diadakan satu minggu
sekali dan ikut dalam perkumpulan petani di
desa.
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga selama ini cukup untuk
biaya hidup sehari-hari yang berasal dari
penghasilan Tn.G yang pekerjaannya sebagai
petani.
Kesimpulan:
APGAR SCORE
FUNGSI FISIOLOGIS
C. FUNGSI PATOLOGIS
SCREEM
Social
Cultural
Religion
Economic
Education
Medical
Sumber
Patologis
Social
Culture
Religious
Economic
Educational
Medication
atau balai pengobatan, akan tetapi jarang dilakukan dan kebih sering
mengabaikan penyakitnya karena keterbatasan biaya
Kesimpulan :
Keluarga Tn.G memiliki satu fungsi patologi
yaitu dalam bidang pendidikan, yang artinya
masih memiliki pengetahuan yang kurang,
GENOGRAM KELUARGA Tn.G
Keterangan diagram:
: menikah (beda rumah)
: Perempuan
I
: Pasien
Kesimpulan:
Dari Genogram diatas dapat disimpulkan BPH yang diderita oleh Tn.G
bukan merupakan penyakit yang ditularkan dari anggota keluarga yang
lainnya
DENAH RUMAH
DAFTAR MASALAH
1. MASALAH MEDIS :
Suspek BPH
2. MASALAH NON MEDIS :
Tingkat pengetahuan keluarga
Tn.G tentang BPH kurang
Lingkungan rumah tidak sehat
Status ekonomi kurang
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan kriteria matriks diatas, maka
urutan prioritas masalah keluarga
Tn.Gadalah sebagai berikut :
1. kurangnya pengetahuan mengenai BPH
2. Lingkungan rumah tidak sehat
Kesimpulan:
Prioritas masalah yang diambil adalah
kurangnya pengetahuan Tn.G dan keluarga
mengenai BPH.
KESIMPULAN
1. Diagnosis Biologis
Buang air kecil tidak tuntas ec
suspek BPH
2. Diagnosis Psikologis
Hubungan dengan anggota keluarga
yang lain saling mendukung, dan
saling memperhatikan kondisi
kesehatan.
3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan
Budaya
SARAN
Promotif
Edukasi mengenai penyebab, dan komplikasi BPH
jika terlambat penanganannnya, serta bagaimana
cara pengobatan yang benar.
Preventif
- Selalu kontrol ke puskesmas ataupun rumah
sakit jika ada keluhan.
- Membiasakan hidup bersih.
Kuratif
Minum obat dengan teratur sesuai anjuran dokter.
Rehabilitatif
Istirahat cukup
TINJAUAN PUSTAKA
BPH
Pemeriksaan
RT
IVP
TRUS
Penatalaksanaan
Pasien BPH yang mempunyai indikasi
pembedahan:
1. Mengalami retensi urin
2. Infeksi Saluran Kemih berulang
3. Hematuri
4. Gagal ginjal
5. Timbulnya batu saluran kemih atau
penyulit lain akibat obstruksi
saluran kemih bagian bawah
TURP
Terimakasih.
Dapur
Kamar