(121130242)
(121130258)
Sukron Muflihun
(121130259)
(121130263)
PRODUKSI
PT. PUPUK KUJANG MEMPRODUKSI PRODUK UTAMA UREA
(NH2CONH2) DAN PRODUK LAINNYA SEPERTI : AMONIAK
(NH3), GAS HIDROGEN (H2), KARBONDIOKSIDA (CO2), AQUOS
AMONIA.
REAKSI PEMBENTUKAN
(NH2)2CO + H2O
2NH3
CO + 3H2
CO + H2O
CO2 + H2
UREA (NH2CONH2)
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan amoniak (NH3)
dengan karbondioksida (CO2) dan bahan dasarnya biasanya dari gas
alam, air dan udara. Kandungan Nitrogen total berkisar antara 45-46%.
Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban udara 73% urea
akan menarik uap air dari udara. Keuntungan menggunakan pupuk urea
adalah mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan nitrogen yang
tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman.
Kekurangannya adalah apabila diberikan kedalam tanah yang miskin
hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu amoniak (NH3) dan
karbondioksida (CO2) yang mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi
tanaman adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun
tanaman menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan
kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman
penghasil daun-daunan.
Tahap Sintesa
Urea
Karbamat
Biuret
Air
Tahap Purifikasi
Urea
Karbamat
Biuret
Air
Tahap
Kristalisasi
Urea
Biuret
Karbamat
Tahap Recovery
Tahap Prilling
UREA
Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting, pada seksi ini urea diproduksi melalui reaksi
eksotermis antara amonia cair dan gas karbondioksida untuk membentuk amonium karbamat, yang
diikuti dehidrasi endotermis amonium karbamat membentuk urea. Hasil sintesa urea dikirim ke
bagian purifikasi untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan amonianya setelah
dilakukan stripping oleh CO2.
Purifikasi Unit
Pada seksi ini bertugas untuk memisahkan produk urea dari amonium karbamat dan excess
amonia. Larutan amonium karbamat didekomposisi menjadi gas-gas CO2 dan NH3 pada suhu tinggi
namun tekanan rendah. Proses dekomposisi dilakukan secara bertahap mulai dari HPD (High
Pressure Decomposer) dan dilanjutkan pada LPD (Low Pressure Decomposer) kemudian gas CO2
dan amonia dipisahkan dengan Gas Separator.
Kristalliser Unit
Larutan urea dari unit purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vakum kemudian kristal
urea dipisahkan di pemutar sentrifugal. Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari
panas sensibel larutan urea maupun panas kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi
urea slurry ke HP absorber dari recovery.
Rilling Unit
Kristal urea kluaran pemutar sentrifugal dikeringkan sampai menjadi 99,8% dari berat
dengan udara panas kemudian dikirmkan ke bagian atas prilling tower untuk dilelelehkan dan
didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan
oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk
storage dengan belt conveyor.
Recovery Unit
Pada seksi recovery dilakukan penyerapan gas CO2 dari amonia yang belum bereaksi dari
hasil pemisahan di unit pemurnian, untuk dikembalikan ke reaktor sintesa urea sebagai larutan
karbamat. Alat yang digunakan pada unit recovery antara lain: High Pressure Absorber, Low
Pressure Absorber, dan Gas Absorber. Media penyerap yang digunakan adalah larutan urea dan air.
Feed gas
treatment
CH4
Refrigeration
H2
N2
Produk
NH3
Steam
H2O
Primary
Reformer
Syntesis
Loop
PGRU/
IHRU
Gas CO 0,98
ton/jam
Udara
N2
O2
CO
CO2
H2
Secondary
Reformer
PPCO
CO
CO2
H2
N2
Methanator
H2
N2
H2
N2
GaS
H2
Gas Pembakaran
Shift
Converter
CO2
Removal
CO2
ke urea
UNIT PENGANTONGAN
UREA
Urea yang telah dikemas dalam karung plastik dan dijahit agar
kuat ketika akan dibawa ke sarana angkutan atau gudang penyimpanan
dengan belt conveyer. Sarana alat angkut yang tersedia adalah truk.
Urea kantong yang tidak termuat dalam truk atau kereta api disimpan
dalam gudang. Sistem penyimpanan yang digunakan adalah sistem
pindang, agar kapasitas penyimpanan dapat maksimum dan
pengambilannya mudah. Kapasitas penyimpanan digudang ini adalah
25.000 ton urea yang dikantongi.