KESATUAN (UNITY)
Dominasi dari salah satu sifat memperlihatkan bahwa karya belum mencapai nilai
keselarasan (harmonis).
KESELARASAN (HARMONIS)
Keselarasan
atau
harmonis
dapat
didefinisikan
sebagai
keketapan
keberaturan visual sebagai hubungan estetik antar elemen elemen visual dalam
sesuatu komposisi.
Keselarasan juga perlu dipertimbangkan jika sebuah objek dibanguna dari beragam
unsur visual dan material.
Nilai harmonis dari komposisi dapat diterjemahkan sebagai tingkat keberaturan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kompleksitas yang tinggi.
Salah satu parameter bagi harmonis adalah keutuhan yang dimiliki oleh bentuk.
jika sebuah bentuk masih memberikan peluang untuk ditambah atau dikurangi, maka
harmonis belum tercapai.
Seperti halnya pada unsur perseptual sebelumnya, nilai harmonis adalah nilai yang
bersifat kualitatif bukan kuantitatif. Dengan demikian penilaian dari harmonis sebuah
bentuk bergantung pada kepekaan indrawi maupun batin.
Apakah proporsi?
Proporsi adalah perbandingan antara ukuran dan kualitas bagian bagian
dan hubungannya terhadap bentuk fisik keseluruhan.
Proporsi
sebagai
salah
satu
media
bagi
visualisasi
konsep,
merupakan
seni
arsitektur
desain
Tuscan
Doric
Ionic
Corinthian
Composite
Orang Yunani dan Roman meyakini bahwa proporsi tatanan tertentu dengan
sendirinya mempresentasikan keindahan dan harmoni.
Tatanan kolom dengan hati hati direncanakan dan tiap detail mempunyai hubungan
proporsional terhadap modul dasar.
Bila tatanan visual didasarkan pada sistem proporsi, maka seakan akan seluruh
permasalahan arsitektur dan seni dapat diskalakan pada angka angka tertentu.
Penggunaaan proporsi tertentu memastikan bahwa elemen elemen bangunan
arsitektur akan memiliki nilai tinggi dan menciptakan harmoni visual.
Golden section dapat didefinisikan secara geometris sebagai sebuah garis yang
terbagi sedemikian rupa dimana bagian yang paling kecil dibanding dengan bagian
yang lebih besar terhadap keseluruhannya.
IRAMA
Irama hadir terutama pada perulangan dan dpat dipahami sebagai hasil
penyusunan elemen elemen komposisi secara teratur dalam pola yang selaras,
berdasarkan ukuran ukuran yang sama.
Irama adalah pergerakan berulang elemen yang sama dalam satu komposisi berupa
modul modul yang memiliki kesamaan.
Irama adalah nilai perseptual terutama terdapat pada komposisi jenis perulangan.
Irama melalui keberaturan sebuah perulangan dapat tertangkap dengan mudah jika
modul yang digunakan telah memiliki arah yang jelas atau setelah modul tersusun
dalam jumlah tertentu.
Gabungan antara sistem pengaturan yang cukup kompleks. Irama dan kesan gerak
dapat mencapai nilai estetika yang tinggi.
Komposisi perulangan dapat diaksentuasi yaitu dengan memberikan penekanan
tertentu atau pemberian jeda pada sistem perulangan tersebut namun tetap harus
diikuti loeh pertimbangan kesatuan, keseimbangan dan keselarasan komposisi.
Aksentuasi dicapai melalui penempatan salah satu atau beberapa modul atau
dengan merubah intensitas salah satu bagian terhadap format dasar.
Aksentuasi dapat mengurangi monoton yang sering ditimbulkan oleh repetisi yang
sederhana.
Istirahat sejenak dari gerak dan arah komposisi dapat dimanfaatkan sebagai
aksentuasi yang memperkaya penampilan.
Setiap unsur bentuk mempunyai kualitas visual yang spesifik.
Tertangkap tidaknya masing masing unsur visual diantara unsur yang lain akan
tergantung dari beberapa kuatnya unsur visual itu mempertahankan diri melalui
ukuran, posisi dan intensitas.
Intensitas dapat dicapai dengan:
1. Mempertegas arah dan posisi
2. Memperbesar ukuran
3. Meningkatkan kecerahan warna
4. Memberikan teksture
5. Mendekatkan jarak
Diperlukan kepekaan untuk menentukan tingkat intensitas dari satu unsur terhadap
unsur lainnya.
Pada batas tertentu intensitas yang terlalu kuat dari sebuah unsur visual akan
menggangu komposisi karya secara keseluruhan sehingga unsur visual lain kurang
berbicara.
Untuk dapat mencapai nilai yang optimal perlu adanya seleksi, yaitu memilih unsur
unsur mana saja yang akan digunakan.
Pengolahan adalah mengatur unsur unsur melalui reduksi dan sseleksi agar
tercapai kualitas optimal.
Dengan melihat uraian diatas, kembali dapat kita memahami lebih dalam lagi apa
yang dimaksud dengan pengolahan rupa.
Yaitu pengaturan rupa unsur unsur rupa melalui proses seleksi dan reduksi untuk
mencapai kualitas yang optimal.
Pada pengolahan rupa karya tiga dimensional yang dimaksud dengan kualitas
optimal adalah nilai estetik yang dicapai oleh sebuah karya.
Perlu disadari bahwa yang akan dicapai adalah kualitas yang optimal bukan
maksimal.
Terdapat dua unsur visual, yaitu;
1. unsur rupa
2. unsur perseptual
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam pengolahan rupa, yang harus
dilakukan adalah memilih unsur unsur mana sajakah yang akan digunakan, agar
nilai karya yang dihasilkan dapat mencapai nilai optimal.
Kembali ditekankan bahwa untuk dapat mencapai nilai optimal, maka diperlukan
proses evaluasi yang dilakukan secara berulang.
Dalam nirmana trimatra dikenal istilah dialog dengan karya yaitu komunikasi yang
dilakukan oleh perancang terhadap karyanya.
Perilaku yang diberikan pada materi olahan akan menimbulkan akibat pada nilai
karya keseluruhan.
Perilaku yang diberikan eksploitasi materi, dapat berupa sayatan, lipatan, robekan,
potongan dan keratan.
Akibat yang ditimbulkan oleh perlakuan tersebut akan memperlihatkan unsur unsur
rupa mana sajakah yang ada dalam karya olahan.