Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN

QANUN KAMPUNG TENGGULUN


KECAMATAN TENGGULUN KABUPATEN ACEH TAMIANG
NOMOR : 01/Raqan-kpg/2011
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH
KAMPUNG TENGGULUN
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

DATUK PENGHULU TENGGULUN,


Menimbang

: a bahwa untuk menjalankan roda pemerintahan kampung yang


baik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik
maka diperlukan pedoman umum pelaksanaannya;
b bahwa sesuai amanat Qanun Kabupaten Aceh Tamiang
Nomor 19 Tahun 2009 Pasal 18 maka perlu ditetapkan Qanun
Kampung tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kampung;
c bahwa untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
dibentuk Pemerintah Kampung.

Mengingat

: 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan


Daerah;
2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah;
3 Undang-Undang
Nomor
44
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa
Aceh (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 172,Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3893);
4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun

2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);


5 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4548);
6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4633);
7 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4587);
8 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pembinaan
dan
Pengawasan
atas
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
9 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4826);
10 Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan
Gampong Dalam Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
(Lembaran Daerah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Tahun
2003 Nomor 18 Seri D Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Nomor 21);
11 Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pembentukan Qanun (Lembaran Daerah Aceh Tahun 2007
Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 3);
12 Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik (Lembaran Daerah
Aceh Tahun 2009 Nomor 04;Tambahan Lembaran Daerah

Aceh Nomor 26);


13 Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 19 Tahun 2009
tentang Pemerintahan Kampung
14 Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 13 Tahun 2010
tentang Mukim (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2010 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 26).

Dengan Persetujuan Bersama


MAJELIS DUDUK SETIKAR KAMPUNG TENGGULUN
dan
DATUK PENGHULU TENGGULUN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

QANUN KAMPUNG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN


TATA KERJA PEMERINTAH KAMPUNG TENGGULUN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Qanun Kampung ini yang dimaksud dengan :
1 Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;
2 Daerah adalah Kabupaten Aceh Tamiang;

3 Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang;


4 Bupati adalah Bupati Aceh Tamiang;
5 Camat adalah Camat Tenggulun;
6 Kampung adalah Kampung Tenggulun;
7 Pemerintah Kampung adalah Datuk Penghulu beserta Perangkat Kampung dan
Imam Kampung yang selanjutnya disebut Tok Imam;
8 Pemerintahan Kampung adalah Kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kampung,Majelis Duduk Setikar Kampung dan Tok Imam;
9 Majelis Duduk Setikar Kampung yang selanjutnya disebut MDSK adalah MDSK
Tenggulun;
10 Datuk Penghulu adalah Datuk Penghulu Tenggulun;
11 Tok Imam adalah Tok Imam Kampung Tenggulun
12 Sekretariat Kampung adalah Sekretariat Kampung Tenggulun;
13 Perangkat Kampung adalah Perangkat Kampung Tenggulun yang terdiri dari
Sekretaris Kampung, Kepala Urusan (Kaur), Unsur Kewilayahan; dan
14 Unsur Kewilayahan adalah Kepala Dusun atau nama lainnya;
15 Bendahara Kampung adalah warga kampung yang memiliki keahlian di bidang
keuangan yang ditetapkan oleh Datuk Penghulu berdasarkan Surat Keputusan
Datuk Penghulu untuk mencatat dan merekap semua transaksi keuangan
Kampung Tenggulun;
16 Lembaga Ketahanan Masyarakat Kampung yang selanjutnya disebut LKMK adalah
wadah partisipasi masyarakat dan merupakan mitra Pemerintah Kampung dalam
pemberdayaan masyarakat;
17 Qanun Kampung adalah Qanun Kampung Selamat yang ditetapkan oleh Datuk
Penghulu atas persetujuan MDSK;
18 Peraturan Datuk Penghulu adalah Peraturan Perundang-Undangan yang ditetapkan
oleh Datuk Penghulu yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Qanun
Kampung dan Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi;
19 Keputusan Datuk Penghulu adalah keputusan yang ditetapkan oleh Datuk
Penghulu yang bersifat penetapan dalam rangka melaksanakan Qanun Kampung
dan Peraturan Datuk Penghulu;
20 Kewenangan Kampung adalah hak kampung untuk mengatur, mengurus dan
bertanggungjawab atas urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat;

21 Musyawarah Rencana Pembangunan Kampung yang selanjutnya disebut


MUSRENBANG Kampung adalah permusyawaratan dan pemufakatan berbagai
rencana pembangunan kampung yang dipimpin oleh Datuk Penghulu dan MDSK
serta dihadiri oleh perwakilan kelompok masyarakat, ulama dan cerdik pandai;
22 Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung yang selanjutnya disebut
APBKampung adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Kampung yang
dibahas dan disetujui bersama oleh MDSK dan Pemerintah Kampung, yang
ditetapkan dengan Qanun Kampung;

BAB II
KEDUDUKAN, KEWENANGAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAH KAMPUNG
Bagian Pertama
Kedudukan
Pasal 2
Pemerintah Kampung adalah pemegang kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
Bagian Kedua
Kewenangan
Pasal 3
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kampung mencakup:
a urusan pemerintahan yang sudah ada berdasaran hak asal usul kampung;
b urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang diserahkan
pengaturannya kepada kampung;
c tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten; dan
d urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan
diserahkan ke kampung.
Pasal 4
1 Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten sebagaimana dimaksud
pada butir b pasal 3 harus memperhatikan aspek letak geografis, kemampuan
personil, kemampuan keuangan, efisiensi, efektifitas dan eksternalitas.

2 Penyerahan urusan dan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada butir b,c
dan d pasal 3 wajib disertai dengan dukungan pembiayaan, sarana/prasarana serta
sumber daya manusia.
3 Kampung berhak menolak pelaksanaan tugas pembantuan yang tidak disertai
dengan pembiayaan, sarana/prasarana serta personalia yang melaksanakan.
4 Penyelenggaraan urusan dan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 5
Pemerintah Kampung mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat kampung.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Pemerintah Kampung mempunyai fungsi :
a menyelenggarakan pemerintah kampung;
b menyelenggarakan pembangunan kampung;
c membina kehidupan masyarakat kampung;
d menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di kampung;
e melaksanakan dan menegakan syariat islam di wilayah kampung; dan
f

melaksanakan tugas-tugas pembantuan dari Pemerintah maupun Pemerintah


Daerah yang diberikan dengan sarana dan prasarananya.

BAB III
ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KAMPUNG
Pasal 7
Pemerintahan kampung diselenggarakan oleh Pemerintah Kampung dan MDSK.
Pasal 8
Penyelenggaraan Pemerintahan Kampung harus memperhatikan dan berpedoman pada:
a asas keislaman;
b asas kepastian hukum;
c asas tertib penyelenggara pemerintahan;

d asas tertib kepentingan umum;


e asas keterbukaan;
f

asas demokrasi;

g asas pemberdayaan masyarakat;


h asas profesionalitas;
i

asas akuntabilitas;

asas efisiensi;

k asas efektivitas; dan


l

asas keadilan.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH KAMPUNG
Bagian Pertama
Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 9
Unsur unsur organisasi Pemerintah Kampung terdiri dari :
1 Unsur Pimpinan adalah Datuk Penghulu;
2 Unsur Imam Kampung adalah Tok Imam;
3 Unsur Sekretariat Kampung adalah Sekretaris Kampung;
4 Unsur Pelaksana adalah Kepala Urusan ( Kaur ) dan Imam Dusun; dan
5 Unsur Wilayah adalah Kepala Dusun.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Pemerintah Kampung adalah sebagai berikut :
a datuk penghulu;

b tok imam;
c sekretariat kampung;
d kepala urusan pemerintahan;
e kepala urusan ekonomi dan pembangunan;
f

kepala urusan umum;

g imam dusun; dan


h kepala dusun;
(2) Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kampung adalah sebagaimana tercantum
dalam lampiran Qanun Kampung dan merupakan bagian yang tak terpisahkan.
BAB V
TATA KERJA PEMERINTAH KAMPUNG
Bagian Pertama
Datuk Penghulu
Pasal 11
(1)

Datuk Penghulu mempunyai tugas atau kewenangan menyelenggarakan


pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kehidupan masyarakat.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Datuk Penghulu mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a memimpin penyelenggaraan pemerintahan kampung berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama MDSK;
b mengajukan rancangan Qanun Kampung;
c menetapkan Qanun Kampung yang telah mendapatkan persetujuan bersama
MDSK;
d menyusun dan mengajukan rancangan Qanun Kampung tentang APBKampung
untuk dibahas dan ditetapkan bersama MDSK;
e membina kehidupan masyarakat kampung;
f

membina perekonomian kampung;

g mengkoordinasikan pembangunan kampung secara partisipatif;


h mewakili kampung di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

melaksanakan dan menegakkan syariat islam di wilayah kampung;

membina dan mengembangkan adat istiadat di kampung; dan

k melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya Datuk Penghulu berhak:
a mendapatkan penghasilan tetap dan tunjangan lain sesuai fungsi dan jabatannya;
b mengelola keuangan dan kekayaan kampung sesuai kewenangannya;
c menetapkan peraturan perundang-undangan di tingkat kampung;
d mengangkat,menetapkan dan memberhentikan unsur pelaksana dan unsur
wilayah;
e menetapkan pejabat pengelola keuangan kampung; dan
f

melimpahkan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat kampung.


Pasal 13

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Datuk Penghulu mempunyai kewajiban:
a

melaksanakan syariat Islam, memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,


melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;

menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;

melaksanakan kehidupan demokrasi;

melaksanakan prinsip tata pemerintahan kampung yang bersih dan bebas dari
Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

menjalin hubungan kerja yang baik dengan seluruh mitra kerja;

menyelenggarakan administrasi pemerintahan kampung yang baik;

melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan kampung;

melaksanakan urusan yang menjadi kewenagan kampung;

bersama MDSK dan Tok Imam mendamaikan perselisihan masyarakat di kampung;

mengembangkan ekonomi kampung;

m mengembangkan pendapatan masyarakat dan kampung;


n

membina dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;

memberdayakan masyarakat, lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat di


kampung; dan

mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.


Pasal 14

1 Dalam melaksanakan tugas, wewenang, hak dan kewajiban sebagaimana di maksud


dalam Pasal 9,10 dan 11, Datuk Penghulu mempunyai kewajiban membuat laporan
penyelenggaraan pemerintahan kampung kepada Bupati melalui Camat dan Kepala
Mukim 1 (satu) kali dalam setahun.
2 Datuk Penghulu mempunyai kewajiban untuk membuat laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada MDSK yang disampaikan 1 (satu) kali dalam setahun
dalam musyawarah MDSK.
3 Datuk Penghulu mempunyai kewajiban untu menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan kampung kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan
informasi kampung atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan
dengan masyarakat kampung, media komunitas atau media lainnya.
4 Laporan akhir masa jabatan Datuk Penghulu disampaikan kepada MDSK dan Bupati
melalui Camat dan Kepala Mukim selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa
jabatan Datuk Penghulu berakhir.
5 Apabila laporan pertanggungjawaban Datuk Penghulu sebagimana dimaksud pada
ayat (2) menurut MDSK tidak dapat diterima, maka MDSK mengajukan keberatan
kepada Bupati melalui Camat dan Kepala Mukim untuk dilakukan evaluasi.
Pasal 15
Dalam menjalankan tugas, wewenang, hak dan kewajibannya Datuk Penghulu dilarang:
a membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi diri
sendiri, anggota keluarga, kroni dan/atau golongan tertentu;
b melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa
dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan
dilakukan;

c merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota MDSK, lembaga


kemasyarakatan di kampung yang bersangkutan, anggota DPRA, anggota DPRK
dan jabatan lain yang melanggara ketentuan peraturan perundang-undangan;
d terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden dan wakil presiden,
pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pemilihan bupati dan wakil bupati;
e merugikan kepentingan umum;
f

melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat;

g mendiskriminasikan dan/atau mempersulit warga atau golongan masyarakat lain


dalam memberikan pelayanan;
h menyalahgunakan wewenang;
i

menjadi pengurus dan/atau anggota partai politik atau partai politik lokal;

melanggar sumpah/janji jabatan;

k meninggalkan tugas selama 1 (satu) bulan berturut-turut tanpa alasan yang jelas;
dan
l

melanggar norma agama dan adat setempat.


Pasal 16

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Datuk Penghulu dibantu oleh
Sekretariat Kampung, Kaur, dan Kepala Dusun.
Bagian Kedua
Tok Imam
Pasal 17
Tok Imam berkedudukan sebagai unsur pimpinan kampung dan bertanggungjawab
kepada Datuk Penghulu.
Pasal 18
Tok Imam mempunyai tugas:
a mengurus, menyelenggarakan dan memimpin seluruh kegiatan yang berkenaan
dengan kemakmuran mesjid/meunasah/mushala di kampung;
b mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan keagamaan dan peningkatan
peribadatan serta pelaksanaan syariat Islam dalam kehidupan masyarakat;
c mengurus dan mengelola harta dan kekayaan agama di wilayah kampung;
d mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan hari-hari besar Islam;

e mengurus dan mengkoordinasikan pelaksanaan zakat, infaq dan shodaqoh di


wilayah kampung;
f

menyusun dan menyampaikan rencana kerja di bidang keagamaan dan syariat


Islam kepada MDSK melalui Datuk Penghulu;

g mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan-kegiatan guru pengajian dan


kegiatan balai pengajian di wilayah kampung;
h menjadi anggota rapat-rapat adat di kampung;
i

menyelesaikan perselisihan antar warga kampung bersama MDSK dan Datuk


Penghulu serta tokoh adat lainnya; dan

menjadi penasehat pada acara nikah, talak dan rujuk di kampung.


Bagian Ketiga
Sekretariat Kampung
Pasal 19

(1) Sekretariat Kampung adalah unsur Pemerintah Kampung yang menjalankan tugas
administrasi dan bertanggungjawab kepada Datuk Penghulu.
(2) Sekretariat Kampung dipimpin oleh Sekretaris Kampung.
(3) Sekretaris Kampung mempunyai tugas pokok membantu Datuk Penghulu dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi organisasi dan tata laksana, serta
memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat kampung.
(4) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Sekretaris Kampung mempunyai tugas sebagai
berikut :
a pelaksanaan
administrasi
kemasyarakatan;

bidang

pemerintahan,

pembangunan

dan

b pelaksanaan surat-menyurat, kearsipan dan laporan;


c pelaksanaan urusan keuangan;
d pelaksanaan tugas dan fungsi
berhalangan melaksanakan tugas;

Datuk

Penghulu

apabila

Datuk

Penghulu

e penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Kepala Urusan dan Kepala Dusun; dan
f

pengkoordinasian tugas-tugas Kepala Urusan dan Bendahara.


Pasal 20

Sekretaris Kampung dalam membantu Datuk Penghulu mempunyai tugas :


a melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan dan laporan;

b memimpin, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi


semua unsur/kegiatan sekretaris kampung;
c mengadakan kegiatan inventarisasi yang meliputi:
1 mencatat;
2 mengawasi; dan
3 memelihara kekayaan kampung.
d melaksanakan administrasi kependudukan,
administrasi kemasyarakatan;

administrasi

pembangunan,

dan

e merumuskan program kegiatan Datuk Penghulu;


f

menyusun Rancangan APBKampung;

g mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat;


h membantu Datuk Penghulu dalam menyusun rancangan qanun kampung dan
mengundangkan qanun kampung yang telah ditetapkan oleh pemerintah
kampung;
i

memberikan saran dan pendapat kepada Datuk Penghulu; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Datuk Penghulu.

Pasal 21
(1)Perangkat Kampung lainnya membantu Sekretaris Kampung dalam memberikan
pelayanan administrasi kampung.
(2)Perangkat Kampung lainnya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a urusan pemerintahan;
b urusan ekonomi dan pembangunan;
c urusan umum; dan
d bendahara kampung.
(3) Urusan-urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing dijabat oleh
Kepala Urusan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
Kampung.
Bagian Keempat
Perangkat Kampung Lainnya

Pasal 22
(1) Perangkat Kampung lainnya diangkat oleh Datuk Penghulu dari penduduk kampung
setempat.
(2) Pengangkatan Perangkat Kampung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Keputusan Datuk Penghulu.
Bagian Kelima
Kepala Urusan Pemerintahan
Pasal 23
1 Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai tugas melakukan urusan :
a ketatausahaan;
b kearsipan;
c perlengkapan;
d rumah tangga;
e menyusun rencana;
f

mengevaluasi pelaksanaan;

g menyusun laporan bidang pemerintahan,ketentraman dan ketertiban


h membantu Datuk Penghulu dalam pelaksanaan pungutan kampung dalam rangka
peningkatan Pendapatan Asli Kampung; dan
i

melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh Datuk Penghulu

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Urusan
Pemerintahan mempunyai fungsi :
a penyusunan program serta penyelenggaraan ketatausahaan dan kearsipan
kampung;
b penyusunan program serta melakukan urusan perlengkapan dan inventaris
kampung;
c penyusunan program dan urusan rumah tangga kampung;
d penyusunan program dan rencana APBKampung;
e penyusunan rencana laporan keuangan pertanggungjawaban Datuk Penghulu;
f

penyusunan pertanggungjawaban administrasi keuangan pemerintahan kampung;

g penyusunan rencana penyelenggaraan pemerintahan kampung;

h penyusunan rencana dan pengumpulan bahan dalam rangka pembinaan wilayah


dan masyarakat;
i

penyusunan program dan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan;

penyusunan rencana dan melakukan pengadministrasian dibidang pemerintahan,


ketentraman dan ketertiban;

k penyusunan program dan melakukan pengadministrasian dibidang kependudukan


dan catatan sipil serta administrasi pertanahan; dan
l

melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Datuk Penghulu.


Bagian Keenam
Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan
Pasal 24

1 Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas :


a menyusun rencana;
b pengendalian;
c mengevaluasi pelaksanaan;
d menyusun laporan bidang ekonomi dan pembangunan kampung;
e membantu Datuk Penghulu dalam pelaksanaan musyawarah
pembangunan (musrenbang) di dusun dan/atau di kampung;
f

perencanaan

membantu Datuk Penghulu dalam upaya pelestarian lingkungan kampung;dan

g melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh Datuk Penghulu


(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Urusan
Ekonomi dan Pembangunan mempunyai fungsi :
a penyusunan program dan menyelenggarakan pembangunan di kampung;
b penyusunan program dan melaksanakan bimbingan di bidang perekonomian,
distribusi dan produksi;
c penyusunan program dan melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang
perekonomian dan pembangunan; dan
d penyusunan program dan melakukan koordinasi dalam upaya meningkatkan
swadaya dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dan pengendalian
pembangunan serta menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik
lingkungan kampungnya.
Bagian Keenam

Kepala Urusan Umum


Pasal 25
1.Kepala Urusan Umum mempunyai tugas menyusun rencana, mengendalian,
mengevaluasi pelaksanaan dan menyusun laporan bidang kesejahteraan rakyat
kampung serta melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh Datuk Penghulu
2.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Urusan
Umum mempunyai fungsi :
a penyusunan program dan melakukan pelayanan di bidang pemberdayaan dan
pelestarian lembaga adat dan nilai-nilai adat istiadat setempat;
b penyusunan program dan melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan,
keluarga berencana, kesehatan dan pendidikan dasar;
c penyusunan program dan
shodaqoh;

membantu kegiatan pengumpulan zakat,

infaq,

d penyusunan program bantuan dan penyaluran bantuan terhadap korban bencana;


dan
e penyusunan program dan pengumpulan bahan
pengadministrasian di bidang kesejahteraan rakyat.

serta

menyelenggarakan

Bagian Ketujuh
Kepala Dusun
Pasal 26
(1) Kepala Dusun sebagai unsur pelaksana tugas Datuk Penghulu dalam wilayah
kerjanya.
(2) Kepala Dusun mempunyai tugas menjalankan kegiatan Datuk Penghulu dalam
kepemimpinan Datuk Penghulu diwilayah kerjanya.
(3) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Dusun
mempunyai fungsi :
a pelaksana kegiatan pemerintahan dan pembangunan
ketentraman dan ketertiban diwilayah kerjanya;

serta

pembinaan

b pelaksana qanun kampung, peraturan Datuk Penghulu dan keputusan Datuk


Penghulu di wilayah kerjanya;
c mengumpulkan bahan dan menyusun laporan atas pelaksanaan tugas-tugasnya.
(4) Pelaksanaan tugas Susunan Organisasi Pemerintah Kampung ditetapkan dalam
Keputusan Datuk Penghulu.
BAB VI

HUBUNGAN KERJA
Pasal 27
Hubungan kerja antara Pemerintah Kampung dengan MDSK :
a merupakan unsur penyelenggarakan pemerintahan kampung;
b dalam melaksanakan tugasnya MDSK berkedudukan sebagai mitra kerja
pemerintah kampung.
Pasal 28
Hubungan kerja antara Pemerintah Kampung dengan Lembaga Ketahanan Masyarakat
Kampung:
a merupakan mitra kerja pemerintah kampung dalam memberdayakan kampung;
b bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
Pasal 29
Hubungan kerja antara pemerintah kampung dengan warga masyarakat :
a Pemerintah Kampung merupakan pelayan masyarakat, oleh karena itu dalam
menjalankan tugas dan fungsinya harus mengutamakan masyarakat;
b masyarakat mempunyai kewajiban untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan
pembangunan kampung.
Pasal 30
Hubungan kerja antara Pemerintah Kampung dengan Instansi Pemerintah :
a Pemerintah dan Pemerintah Provinsi wajib membina penyelenggarakan
pemerintah kampung;
b Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan wajib membina dan mengawasi
penyelenggaraan pemerintah kampung.
Pasal 31
Hubungan kerja antara Datuk Penghulu dengan MDSK :
a Datuk Penghulu dalam menjalankan tugasnya berkoordinasi dengan MDSK;
b bersifat kemitraan, koordinatif dan konsultatif.
Pasal 32
Hubungan kerja antara Datuk Penghulu dengan Lembaga Ketahanan Masyarakat
Kampung :

a merupakan mitra Datuk Penghulu dalam memberdayakan masyarakat kampung;


b bersifat kemitraan, koordinatif dan konsultatif.
Pasal 33
Hubungan kerja antara Datuk Penghulu dengan masyarakat kampung :
a Datuk Penghulu merupakan pelayan masyarakat oleh karena itu dalam
menjalankan tugas dan fungsinya harus mengutamakan kepentingan masyarakat;
b masyarakat mempunyai kewajiban untuk berpartisipasi aktif dalam
penyelenggaraan pemerintahan Kampung.
Pasal 34
Hubungan kerja antara Datuk Penghulu dengan Perangkat Kampung :
a Datuk Penghulu merupakan pimpinan pemerintah kampung sehingga mempunyai
tugas membina, mengarahkan kinerja perangkat kampung;
b dalam menjalankan tugas dan fungsinya perangkat kampung bertanggungjawab
kepada Datuk Penghulu.
Pasal 35
Hubungan kerja antara Perangkat Kampung dengan Masyarakat :
a Perangkat Kampung merupakan pelayan masyarakat oleh karena itu dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya harus mengutamakan kepentingan
masyarakat;
b Masyarakat mempunyai kewajiban untuk berpartisipasi aktif dalam
penyelenggaraan pemerintahan kampung.

Pasal 36
Hubungan kerja antara Perangkat Kampung dengan Lembaga Ketahanan Masyarakat
Kampung :
a Lembaga Ketahanan Masyarakat Kampung merupakan mitra kerja perangkat
kampung dalam memberdayakan masyarakat kampung;
b bersifat kemitraan, koordinatif dan konsultatif.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Hal hal yang belum diatur dalam Qanun Kampung ini sepanjang menyangkut teknis
pelaksanaanya akan diatur dalam Keputusan Datuk Penghulu.
Pasal 38
Qanun Kampung ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di : Tenggulun
Pada tanggal : .. Oktober
2011
DATUK PENGHULU TENGGULUN,

ABDULLAH SANI

BAGAN STURKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KAMPUNG


TENGGULUN

MDSK

DATUK
PENGHULU
TOK IMAM

SEKRETARIS
KAMPUNG

KAUR
PEMERINTAH
AN

KADUS

SUMBER
REJO

KAUR

PEMBANGU
NAN

KADUS
SUKA
DAMAI

KADUS
SUKA
MAJU

KAUR
KESRA/UMU
M

KADUS
SUKA
MULIA I

KADUS
SUKA
MULIA II

KADUS

KADUS

ADIL
MAKMU
RI

ADIL
MAKMU
R II

Raqan Kampung Nomor 01


Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai