Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI DIRI

NAMA

: DIAH NURLAILI

NIM

: 7101412175

JURUSAN/ PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI/ PENDIDIKAN AKUNTANSI


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan Rahmat dan
HidayahNya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I)
ini dengan baik.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti
oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Observasi dalam PPL I
dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) minggu yaitu sejak tanggal 7-22 Agustus 2015.
Pelaksanaan observasi dan orientasi pada PPL I secara umum adalah berkaitan dengan kondisi
fisik sekolah/ lembaga tempat latihan, stuktur organisasi sekolah, administrasi sekolah,
administrasi kelas, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat
pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana
sekolah/lembaga tempat latihan, kalender akademik sekolah/lembaga tempat latihan, dan jadwal
kegiatan sekolah/lembaga tempat latihan.
Dalam penulisan Refleksi Diri ini akan memaparkan hasil pengamatan pada Praktik
Pengalaman Lapangan I (PPL I) di SMK WIDYA PRAJA UNGARAN mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan mata pelajaran Ekonomi/Akuntansi. Setelah melakukan pengamatan modelmodel pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam Proses Belajar-Mengajar, memahami
kurikulum yang berlaku, berkonsultasi dengan guru pamong tentang Silabus, RPP, dan berdiskusi
tentang tata cara penanganan siswa.
A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Dasar kompetensi kejuruan
Akuntansi
Mata pelajaran Dasar Kompetensi kejuruan Akuntansi merupakan mata pelajaran dasar
yang sangat penting karena termasuk dalam kategori ilmu terapan, sehingga dengan mempelajari
dasar kompetensi kejuruan Akuntansi siswa dapat menerapkan halhal yang telah dipelajari
dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari. Untuk selanjutnya mata pelajaran dasar kompetensi
kejuruan Akuntansi dipelajari lebih lanjut bagi siswa-siswi agar mendapat pengetahuan dan

keterampilan yang cukup untuk menghadapi dunia kerja, sesuai tujuan dari SMK yaitu
menyiapkan lulusannya menjadi tenaga yang siap kerja. .
Dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan Akuntansi,
peserta didik seringkali merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal dikarenakan mata pelajaran
ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian, serta memerlukan pemahaman yang tinggi untuk
mampu menganalisis transaksi akuntansi dengan benar. Apabila tidak diperhatikan dengan baik
peserta didik pasti akan merasa kesulitan sehingga pada akhirnya malas untuk belajar.
B. Ketersediaan Saran dan prasarana di SMK Widya Praja Ungaran.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah mendukung berjalannya Proses
Belajar-Mengajar. Yang mana di setiap ruang kelas terdapat Papan Tulis yang kondisinya baik
dan penggaris yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran akuntansi. Disamping itu juga
terdapat Lab Akuntansi yang sangat membantu proses pembelajaran. Adanya perpustakaan juga
mempermudah bagi siswa untuk mendapatkan sumber-sumber belajar yang relevan.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Dari hasil pengamatan model pembelajaran dikelas, dapat diketahui bahwa guru pamong
sudah sangat berpengalaman dan kreatif dalam mengelola kegiatan pembelajaran serta sangat
profesional dalam memilih media dan metode pembelajaran guna medukung pembelajaran
akuntansi di sekolah. Begitu juga dengan dosen pembimbing yang selalu memantau kegiatan
guru praktikan dengan terus berkomunikasi untuk memberikan arahan-arahan.
D. Kualitas pembelajaran di SMK Widya Praja Ungaran
Secara menyeluruh kualitas pembelajaran di SMK Widya Praja Ungaran sudah sangat
baik, dilihat dari segi siswanya sendiri yang selalu aktif dalam setiap pembelajaran akuntansi
dilihat juga dari segi proses pembelajaran yang menerapkan kurikulum yang sesuai, pengaturan
jadwal pelajaran yang efektif serta penerapan disiplin yang sangat kuat pada guru, siswa dan
seluruh tenaga pendidik dan karyawan yang ada di sekolah.
E. Kemampuan diri praktikan

Dengan melihat kondisi pembelajaran di sekolah latihan yang sudah profesional tersebut,
tentu saja kemampuan dari guru praktikan masih sangat kurang mengingat banyak hal baru di
luar akademis yang ada di lapangan yang tidak didapatkan di perkuliahan. Hal ini menjadi
tantangan bagi guru praktikan untuk bisa meningkatkan kemampuan dan kepercayaan dirinya
sebagai seorang pendidik.
F. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL I. Diantaranya yaitu ilmu
pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik, cara mengkondisikan kelas
yang baik, cara berinteraksi secara langsung dengan siswa dan lain-lain. Sehingga dengan bekal
pengalaman tersebut praktikan berusaha melaksanakan PPL II dengan baik.
G. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Saran bagi SMK Widya Praja Ungaran adalah agar dilakukan upaya pengembangan terus
menerus agar kualitas SMK Widya Praja Ungaran dari tahun ke tahun semakin baik dan berhasil
untuk selalu mencetak lulusan yang berkualitas.
Saran bagi UNNES adalah agar pihak UNNES senantiasa menjaga hubungan birokrasi
yang baik dengan SMK Widya Praja Ungaran untuk menunjang kelancaran mahasiswa untuk
melaksnakan kegiatan PPL periode berikutnya.
Sebagai penutup penulis menyampaikan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
semua pihak yang mendukung terlaksananya program PPL, baik kepada Universitas Negeri
Semarang, SMK WIDYA PRAJA UNGARAN , Guru Pamong, dan Dosen Pembimbing.
Ungaran, 21 Agustus 2015
Mengetahui,
Guru Pamong,

Guru Praktikan,

Slamet Suwito, S.Pd.

Diah Nurlaili

Anda mungkin juga menyukai