Anda di halaman 1dari 9

Geologi Sejarah 1

1. Apa itu Geologi Sejarah?


Geologi Sejarah adalah salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari mengenai sejarah terjadinya atau perkembangan bumi
melalui kajian terhadap pembentukan batuan yang ada di bumi,
kapan suatu batuan dapat terbentuk adan proses proses yang
bekerja pada batuan tersebut serta peristiwa peristiwa yang
pernah terjadi.
2. Kenapa kita harus mempelajari Geologi Sejarah?
Dengan mempelajari geologi sejarah kita dapat mengetahui tentang
proses dan perkembangan cekungan, proses dan perkembangan
tektonik, dan perkembangan bentangalamnya, serta dengan
mempelajari geologi sejarah kita dapat mengetahui mengenai
kapan suatu batuan dapat terbentuk dengan adanya skala waktu
geologi sehingga kita dapat mengetahui umur suatu batuan
tersebut dan dapat mengetahui proses proses yang terjadi pada
batuan tersebut.
3. Apa itu skala umur geologi? Berikan gambarnya!

Skala waktu geologi adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai


untuk menjelaskan waktu dan hubungan antara tempat dan sejarah
pembentukan bumi.

1.
Bumi
Skala
dan
dan
pada

Gambar
Umur
dalam
Waktu
Geologi
Peristiwa
Kejadian
setiap
periode

4. Apakah korelasi batuan berdasarkan litologi dan chrono?


Korelasi adalah penghubungan titik-titik kesamaan waktu atau
penghubungan satuan satuan stratigrafi dengan
mempertimbangkan kesamaan waktu.
Korelasi litostratigrafi adalah menghubungkan lapisan-lapisan
batuan yang mengacu pada kesamaan jenis atau ciri ciri
litologinya pada satuan stratigrafi, penentuan satuan didasarkan
pada ciri-ciri batuan yang dapat di-amati di lapangan, sedangkan
batas penyebarannya tidak tergantung kepada batas waktu.
Sedangkan korelasi kronostratigrafi adalah menghubungkan lapisan
lapisan batuan yang mengacu pada kesamaan umur geologinya
dan posisi kronostratigrafi dari satuan satuan stratigrafi.

5. Bagaimana sejarah Cekungan Bandung? (Cari tulisan


tentang itu kemudian rangkum yang pentingnya)
Bandung dan sekitarnya pada masa lampau merupakan danau
yang dikenal
dengan nama Danau Bandung. Dan sekarang lebih dikenal dengan
sebutan Cekungan Bandung (Bandung Basin). Daerah sekitar
cekungan tersebut diperkerikan merupakan tepian danau sehingga
ditemukan sisa sisa aktifitas makhluk hidup. Puluhan juta tahun
yang lalu dataran tinggi Bandung bukan sebuah daratan melainkan
berupa lautan. Dimana pada masa lampau tanah tempat berdirinya
kota Bandung berada di dasar laut, penuh dengan terumbu karang.
Garis pantai berada di daerah Pangalengan. Sekitar 10 juta tahun
yang lalu, terjadi proses pengangkatan kerak bumi yang
menyebabkan daerah ini berubah menjadi daerah dartan. Selain itu
dengan adanya proses tersebut muncul gunung gunung api yang
tersebar di daerah selatan maupun daerah utara Bandung.
Kemudian beragam gunung api lainnya muncul dan daerah ini
berubah menajdi cekungan yang dinamakan Cekungan Bandung. Di
bagian utara terdapat Gunung Sunda, dimana setelah adanya
letusan gunung api ini menimbulkan munculnya gunung gunung
lainnya seperti gunung Tangkuban Parahu, Burangrang, dan Bukit
Tunggul. Di bagian selatan terdapat gunung Malabar, gunung Tilu,
dan gunung Patuha. Di bagian timur gunung Manglayang yang
menutup cekungan, sedangkan bukit kapur PadalarangRajamandala mengelilingi cekungan di bagian barat. Di dalam
cekungan, mengalir sungai Citarum Purba. Diantara gunung-gunung
yang tersebut, terdapat gunung besar yang bernama Gunung
Sunda, gunung tersebut memiliki tinggi mencapai 4.000 meter dan
memiliki puncak yang diselimuti oleh salju. Gunung Sunda
mengalami letusan dahsyat pada 105 ribu tahun yang lalu, yang
menyebabkan terbentuknya kaldera besar. Dari dasar kaldera inilah
terbentuk gunung Tangkuban Parahu beberapa ribu tahun kemudian
yang disebutnya sebagai Erupsi A Tangkuban Parahu, bersamaan
pula dengan terjadinya patahan Lembang sampai gunung
Manglayang, dan memisahkan dataran tinggi Lembang dan dataran
tinggi Bandung. Muntahan material yang berasal dai gunung
tersebut menutupi areal yang sangat luas, dan bahkan mengubur
binatang binatang besar yang menghuni daerah dengan pohon
pohon yang besar dan rimba. Aliran sungai Citarum Purba yang
terbendung mempercepat proses terjadinya danau yang
pembentukannya telah dimulai dari beberapa ribu tahun sebelum
akibat aktivitas tektonik. Pada akhirnya cekungan terisi air dan
dinamakan Danau Bandung purba dengan ketinggian permukaan air
mencapai 712,5 meter dari permukaan laut. Selain itu juga di
puncak puncak bukit di sekitar Cekungan bandung di temukan
artefak manusia purba seperti mata anak panah, kapak batu atau
kerangka manusia purba. Permukaan air Danau bandung Purba
mulai menyurut sampai ke dasarnya sejak 16 ribu tahun yang lalu,
meninggalkan lahan basah seperti rawa dan situ.

6. Paparkan geologi sejarah Indonesia dimulai dari jaman pratersier sampai recent! (sistematika bukan seperti membuat
cerita karangan)
Paleozoikum (masa kehidupan tertua)
Belum terbentuknya keadaan geografis pada Kepulauan
Indonesia seperti sekarang ini. Pada masa paleozoikum
Indonesia masih bagian dari samudra yang sangat luas,
hampir seluruh bumi.
Mesozoikum (65 juta tahun yang lalu)
Keadaan tektonis yang berada di wilayah Indonesia itu sangat
aktif dan menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng
lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Yang dinamakan
dengan fase tektonis atau orogenesa yang menyebabkan
daratan di Indonesia terpecah pecah. Dimana Benua Eurasia
bergerak ke selatan dan membentuk pulau pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau pulau di Nusa
Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Sebagian pecahan dari
Benua Australia bergerak ke arah utara dan membentuk pulau
pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian
kepulauan Maluku. Selain itu, pada masa mesozoikum pula
Indonesia masih bersambung dengan Eropa lewat laut yang
dikenal dengan nama Latu Tethys. Sehingga, fosil-fosil yang
terbentuk pada masa yang sama di kedua bagian dunia
tersebut menunjukkan kesamaan.Akan tetapi untuk batuan
yang terbentuk pada era prakambrium di Indonesia, sulit
ditentukan umumnya karena tidak diketemukan fosil yang
berasal dari era tersebut.Kalaupun sudah ada kehidupan pada
prakambrium, fosil yang terbentuk pada masa itu sudah
mengalami kerusakan akibat proses-prose endogen yang
sangat aktif di Indonesia.
Tersier
Pada masa ini sebagian daratan Sumatra, Kalimantan, Dan
Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal dikarenakan
terjadinya proses kenaikan permukaan air laut atau transgersi.
Pada masa itu Sulawesi sudah mulai terbentuk, dan Papua
sudah mulai bergeser ke asarh utara, walaupun masih
didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa
paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping.
Pliosen (sekitar 5 juta tahun yang lalu)
Pada masa ini terjadi pergerakan tektonis secara kuat,
menyebabkan terjadinya proses pengangkatan permukaan
bumi dan kegiatan vulkanis. Menimbulkan terbentuknya
rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar dan
perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang
gugusan perbukitan itu.
Pleistosen
Pada masa ini kegiatan tektonis dan vulkanis masih terus aktif
yang berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia.

Pembentukan daratan yang semakin luas membentuk


kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau pulau seperti
sekarang ini. Pada masa ini terjadi 4 kali zaman es / zaman
glasial diselingi interglasial yang pengaruhnya terasa di
seluruh dunia. Perunahan ketinggian permukaan air laut ini
berpengaruh pada pulau-pulau di paparan Sunda dan Sahul.
Paparan Sahul yang berada di sebelah timur dan Paparan
Sunda berda di sebelah barat, zona antara paparan in idikenal
sebagai
wilayah
Wallace
yang

merupakan pembatas fauna, fauna yang berada di sebelah


barat pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan region dan
di sebelah timur disebut dengan Australia malayan region.
Pada zaman glasial di mana permukaan air laut turun, pulaupulau Sumatera, Jawa, Kalimantan bersambung tanpa
terpisahkan oleh laut, sebaliknya pada zaman interglasial
pulau-pulau tersebut terpisah oleh laut.
Holosen
Pada masa ini mulai terlihat adanya perkembangan kehidupan
manusia baik masih dalam taraf yang sederhana baikfisik
maupun kemampuannya dalam mempertahankan
kehidupannya.

7. Jelaskan prinsip-prinsip dasar geologi!


Prinsip prinsip dasar geologi pertama kali di kenalkan oleh
Nicolaus Steno pada tahun 1665. Prinsip prinsip dasar geologi
yang sangat penting dalam suatu ilmu geologi adalah, yaitu :
a. Horizontalitas (Horizontality)
Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah
horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut
kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang
memang menyudut. Dimana awalnya perlapisan batuan akan
terendapkan secara horizontal dan terdeformasi dalam
setelahnya. Berdasarkan Steno 1996 prinsip horizontality
dikatakan bahwa lapisan baik yang berposisi tegak lurus
maupun miring terhadap horizon, pada awalnya paralel
terhadap horizon.
b. Superposisi (Superposition)
Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu
batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan

batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan


dengan lapisan batuan diatasnya. Berdasarkan Steno 1669
prinsip superposisi dikatakan bahwa pada waktu suatu
lapisan terbentuk (saat terjadinya pengendapan), semua
massa yang berada diatasnya adalah fluida, maka pada saat
suatu lapisan yang lebih dulu terbentu, tidak ada
keterdapatan lapisan diatasnya.

c. Kesinambungan
Continuity)
Lapisan sedimen
menerus dan
sampai batas
sedimentasinya.
1996 prinsip lateral
apabila material yang
lperlapisan terbentuk
pada permukaan bumi
materi yang padat
pada saat mengalami

Lateral (Lateral
diendapkan secara
berkesinambungan
cekungan
Berdasarkan Steno
continuity adalah
membentuk suatu
secara menerus
walaupun beberapa
langsung berhenti
transportasi.

8. Jelaskan perbedaan katatrofisma dengan


uniformitarianisma!
Katatrofisme itu sendiri adalah suatu paham yang dikenalkan oleh
Cuvier pada abad ke-18 dimana dijelaskan mengenai proses
pembentukan fenomena di muka bumi terjadi secara tiba tiba,
dengan skala waktu yang pendek atau singkat. Teori ini dikenal pula
dengan teori malapetaka, bahwa bentukan bentukan yang
terdapat di muka bumi saat ini terbentuk karena adanya
malapetaka atau bencana besar yang terjadi, serta musnahnya
hewan hewan terdahulu dikarenakan adanya malapetaka tersebut.
Uniformitarianisme adalah suatu paham yang dikelankan oleh James
Hutton pada abad ke-19, teori ini menjelaskan proses proses yang
sering kita jumpai juga terjadi pada masa lampau, misalnya adalah
gejala sedimentasi yang kini terjadi di muara sungai atau pantai membentuk strukturstruktur sedimen yang persis sama yang kita amati terdapat di batuan-batuan berumur
Kapur atau Miosen, letusan gunung api, gempa bumi. Pada teori ini
dijelaskan bahwa pembentukan pegunungan, lembah, lapisan
lapisan sedimen tidak terjadi secara tiba tiba, melainkan secara
gradual dengan waktu yang cukup lama bahkan jutaan tahun
lamanya. Dari pengertian antara katatrofime dan unifomitarianisme
dapat di lihat perbedaannya, yaitu pada prinsip proses
pembentukan fenomena di muka bumi dimana prinsip katatrofisme
menyebutkan bahwa proses pembentukan muka bumi terjadi secara
tiba tiba, singkat dan dalam waktu yang cepat. Sedangkan pada
prinsip uniformitarianisme dijelaskan bahwa muka bumi terjadi atau
terbentuk dengan waktu yang lambat dan secara gradual. Dan
perbedaan lainnya adalah pada prinsip katatrofisme dijelaskan
bahwa bentukan permukaan bumi dan segala kehidupan di atasnya
terbentuk karena adanya malapetaka atau bencana besar
(catastroph) sehingga terbentuk bentukan bentukan di muka bumi
seperti pegunungan, gunung api, lembah, dan lain sebagainya. dan
musnah dalam sesaat karena suatu bencana besar yang kemudian
diikuti oleh adanya kehidupan makhluk hidup baru yang berbeda,
namun prinsip ini berbeda dengan prinsip uniformitarianisme yang
menjelaskan bahwa fenomena fenomena pemebentukan
permukaan bumi tidak terjadi secara tiba tiba melainkan melalui
waktu yang cukup panjang atau bahkan sampai jutaan tahun
lamanya.

Daftar Pustaka
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor.
Geologi IAGI. 2010. Geokrontroversi Perdebatan Perdebatan
Dalam Geologi. Yang diakses pada 8 September 2015. Terdapat di
http://geologi.iagi.or.id/2010/04/06/geokontroversi-perdebatanperdebatan-dalam-geologi/
Era90. 2010. Sejarah Bandung Purba dan Danau Bandung. Yang
diakses pada 7 September 2015 . Terdapat di
http://era90.blogspot.com/2010/03/sejarah-bandung-purba-dandanau-bandung.html
Rizkycc20411. Sejarah Cekungan Bandung. Yang diakses pada 8
September 2015. Terdapat di
http://rizkycc20411.tripod.com/sejarahcb.html
The Other Side of History. 2011. Bandung Ternyata Bekas Danau
Purba. Yang diakses pada 7 September 2015. Terdapat di
http://the-otherside-of-history.blogspot.com/2011/04/bandungternyata-bekas-danau-purba.html
Wingmanarrows. 2012. Korelasi Stratigrafi disarikan dari Sam Boggs
jr 1995 Principles of Sedimentology and Stratigraphy edisi 2. Yang
diakses pada 9 September 2015. Terdapat di
https://wingmanarrows.wordpress.cGom/2012/05/15/korelasistratigrafi-disarikan-dari-sam-boggs-jr-1995-principles-ofsedimentology-and-stratigraphy-edisi-2-englewood-cliffs-prenticehall-hlm-519-529-561-580-581-613-625-650-666
Izoel. 2011. Sejarah Singkat Geologi Indonesia. Yang diakses pada
10 September 2015. Terdapat di
http://iz0el.blogspot.com/2011/09/sejarah-singkat-geologiindonesia.html?m=1
Resto History. 2014. Terbentuknya Kepulauan Indonesia. Yang
diakses pada 10 September 2015. Terdapat di
http://resto-history.blogspot.com/2014/08/terbentuknya-kepulauanindonesia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai