Anda di halaman 1dari 9

Metoda Statistika dalam Analisis Kekar

Grida Viantiska Aprillia


270110140053

Sari
Makalah ini membahas metode penentuan kedudukan struktur sekunder dengan menggunakan
pendekatan statistika analisis kekar. Analisa struktur geologi dapat dilakukan dengan beberapa
tahapan dan cara, dimulai dengan deskripsi geometri, analisa kinematika, yaitu mempelajari sifat
gerak dan perubahan yang terjadi pada batuan, sampai pada analisa dinamikanya, yaitu
mempelajari pengaruh gaya atau tegasan yang menyebabkan terjadinya deformasi pada batuan.
Terdapat dua metode statistik untuk melakukan analisis kekar, yaitu dengan metode statistik
dengan satu parameter yaitu diagram yang terdiri dari satu unsur pengukuran, misalnya jurus
kekar arah kelurusan gawir sesar dan sebagainya. Dan pengamatan tak langsung yaitu misalnya
melalui peta, citra, atau penampang. Oleh karena itu dengan adanya analisis kekar dengan
statistik akan diketahui arah gaya gaya yang terjadi pada bidang tersebut, atau yang terjadi
pada kekar tersebut. Selain itu, dengan analisis kekar dapat diketahui jenis struktur sesar dan
lipatan.
Kata kunci : Kekar, Metoda Statistik, Analisis Kekar, Hasil Analisis Kekar.
Abstract
This paper discusses the method of determining the position of the secondary structure by using
a statistical approach to the analysis of stout. Analysis of geological structures can be done in
several stages and ways, starting with a description of the geometry, kinematics analysis, which
studies the nature of motion and changes in rock, up on the analysis of dynamics, which is
studying the influence of the force or affirmation that causes deformation in rocks. There are two
statistical methods to analyze joint, with a statistical method with one parameter diagram
consisting of a measuring element, for example, muscular stance toward straightness fault scarp
and so on. And indirect observation is for example through maps, images, or cross-section.
Therefore, with the statistical analysis will be known muscular direction of the forces that occurs
in the field, or that occur in the muscular. Moreover, with the joint analysis can be known types
of fault and fold structures.
Key Word : Joint, Statistic Method, Joint Analysis, Result of Joint Analysis.

PENDAHULUAN
Metoda Statistik merupakan suatu
metoda dari salah satu metode ilmiah dan
berkaitan dengan percobaan, penyelidikan
dan penarikan kesimpulan (Mood, Graybill
& Boes).
Metoda statistik banyak
digunakan dalam ilmu ilmu, contohnya
adalah dalam ilmu ke geologian. Dengan
menggunakan metoda statistik kita akan
mendapatkan nilai nilai yang dibutuhkan
dengan mudah. Untuk mengoptimalkan hasil
yang akan dicapai dalam analisa struktur
geologi, maka sangat diperlukan untuk
menggunakan metode yang yang dapat
menafsirkan mengenai kinematika dan
mekanisme pembentukan yang di analisa,
sehingga hasil dari analisa tersebut akan
mendekati hal yang sebenarnya, oleh karena
itu agar hasil yang di dapat dari analisa
mendekati nilai yang sebenarnya digunakan
metode statistik, yaitu suatu metode yang
diterapkan untuk mendapatkan kisaran harga
rata-rata atau harga maksimum dari
sejumlah harga acak satu jenis struktur. Dari
sini
kemudian
dapat
diketahui
kecenderungan-kecenderungan bentuk pola
ataupun kedudukan umum dari jenis struktur
yang dianalisa.
Metoda statistik yang sering atau
umum dipakai dalam kegiatan analisa
struktur, terdiri dari 2 (dua) metoda, yang
pengelompokannya,
didasarkan
atas
banyaknya parameter yang akan diketahui
hasil statistiknya, yaitu :
1. Metoda statistik dengan satu,
parameter yakni pembuatan diagram
yang didasarkan atas, sejumlah data
struktur yang hanya, memiliki satu,
parameter saja.

2. Metoda
statistik dengan
dua
parameter yakni pembuatan diagramdiagram, bedasarkan sejumlah data
struktur yang memiliki parameter.
Kekar merupakan suatu retakan
mendatar yang memiliki ukuran panjang
mulai dari beberapa centimeter hingga
puluhan atau ratusan meter, pada retakan
mana tidak terlihat adanya perpindahan pada
arah yang tegak lurus dengan arah retakan
tersebut (Davis). Kekar biasanya sedikit
rekah sehingga ada kesan telah terjadi
pergerakan pada arah yang berlawanan,
relatif terhadap bidang rekahan, namun
pergerakan itu sebenarnya dapat pula
bersifat miring sedemikian rupa sehingga
kesan pergerakan itu akan diperlihatkan
secara bersama-sama oleh rekahan dan shear
movement.
Analisa struktur geologi dapat
dilakukan dengan beberapa tahapan dan
cara, dimulai dengan deskripsi geometri,
analisa kinematika, yaitu mempelajari sifat
gerak dan perubahan yang terjadi pada
batuan, sampai pada analisa dinamikanya,
yaitu mempelajari pengaruh gaya atau
tegasan yang menyebabkan terjadinya
deformasi pada batuan. Selain analisa yang
sifatnya
diskriptif
geometri,
juga
kenematikanya, misalnya: kekar, seretan
sesar, gores-garis, stilolit, bidang belahan
dan sebagainya. Hasil analisa ini sangat
bermanfaat karena analisa ini dapat secara
langsung memastikan mengenai jenis dari
struktur dan juga menginterpretasikan sifat
gaya atau tegasan yang bekerja pada
pembentukan struktur tersebut.

METODOLOGI
Metodologi yang digunakan adalah metode
deskriptif, dimana sumber data data
sekunder berasal dari beberapa literature
yang bekaitan dengan penelitian yang
dilakukan.
Analisis Kekar
Analisis data kekar sangat penting
dilakukan dalam hubungannya dengan
menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya
yang bekerja pada batuan daerah tersebut.
Hubungannya antara kekar, sesar, lipatan
(Moody dan Hill, 1956). Adapun tujuan
analisis kekar yaitu untuk menafsirkan arah
gaya tektonik yang bekerja, sehingga
diharapkan dapat membantu interpretasi
struktur sesar dan lipatan yang ada pada
daerah penelitian.

Gambar 1. Hubungan gaya dengan


kekar

Gambar 2. Hubungan struktur sesar, lipatan,


dan kekar.

Untuk melakukan Analisis Kekar


digunakan 4 metode berupa pembutan
beberapa diagram, yaitu : 1). Diagram
Kipas; 2). Histogram; 3). Digram Roset;
dan 4). Diagram Kontur.
Dalam membuat analisis kekar
dengan histogram dan diagram kipas yang
dianalisis hanyalah jurus dan kekar, dan
mengabaikan besar dan analisis arah
kemiringan, sehingga hasil dari analisis ini
akan mendekati kebenaran apabila kekar
kekar yang dianalisis mempunyai dip yang
cukup besar atau mendekati 90. Gaya yang
bekerja terhadap analisis tersebut dianggap
lateral, karena arah kemiringan kekar
diabaikan, maka dalam perhitungan kekar
yang mempunyai arah N180 E dihitung
sama dengan N65 W. Jadi semua
pengukuran dihitung ke dalam interval
N0E N90E dan N0W N90W. Untuk
kegiatan analisis statistik, data kekar
minimun yang harus ada umumnya adalah
50 data. Karena, semakin banyak data maka
akan semakin akurat hasil dari analisisnya.
Dalam kegiatan analisis ini kekar gerus dan

kekar tarik dipisahkan, karena gaya yang


bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut
berbeda.
Diagram Kipas
Tujuan dari analisis dengan diagram
kipas
adalah untuk mengetahui arah
kelurusan umum dari unsur struktur.
Sejumlah data pengukuran jurus atau strike
(N...0E) yang telah dilakukan di lapangan,
tersebut
dimasukkan
dalam
table
(pembagian interval arah, notasi, jumlah dan
persentase). Memasukkan data ke dalam
table bertujuang untuk mempermudah dalam
pembuatan diagram. Dalam pembagian
interval arah, yaitu 00 50 (=1800 1850),
50 100 (=1850 1900), ... dan seterusnya.

Histogram
Histogram
adalah
sebuah
representasi grafik yang menampilkan
impresi visual dari distribusi data.
Histogram itu sendiri berasal dari tabulasi
diagram kipas yang diperoleh dari jumlah
persentase, sehingga dalam histogram
sumbu horizontal diplotkan arah dari barat
ke timur dengan patokan arah utara
ditengah.

Gambar 4. Histogram

Pada Histogram, arah gaya sama


dengan sudut yang terbaca pada sumbu datar
yang merupakan titik tengah antara dua
maksimal yang berjarak kurang dari 90
derajat.
Diagram Roset
Gambar 3. Diagram Kipas

Dalam diagram kipas arah gaya


pembentuk kekar adalah besarnya sudut
(jurus kekar) yang terbaca pada busur
lingkaran, yang diperoleh dengan membagi
dua dari dua data maksimal (interval dengan
persentase terbesar) yang berjarak kurang
dari 900.

Diagram ini disajikan dalam bentuk


satu lingkaran penuh , sehingga tabulasinya
arah dimulai 00 3600, dengan interval
50/100. Cara penggambarannya sama dengan
diagram kipas. Selain dapat digunakan untuk
analisis kekar, diagram roset juga digunakan
dalam analisis sesar untuk menentukan arah
dominan dari suatu cermin sesar atau slicken
side. Sedangkan dalam analisis kekar,

diagram roset digunakan untuk mengetahui


arah dominan dari bidang kekarnya.

sifat tegasan pembetuk sesarnya harus


diperhatikan bahwa pengukuran data kekar
ini dilakukan pada daerah-daerah yang
berada di dalam zona pensesaran.

Gambar 5. Diagram Roset


Gambar 6. Diagram Kontur

Diagram Kontur
Diagram kontur merupakan salah
satu contoh dari metoda statistik yang
menggunakan dua parameter. Berbeda
dengan Diagram Roset, Histogram, dan
Diagram Kipas.
Data yang dipakai adalah jurus dan
besar kemiringan. Dasar yang dipakai adalah
proyeksi kutub suatu bidang. Diagram
kontur dibuat untuk mendapatkan distribusi
dan kerapatan dari hasil pengukuran dalam
suatu area lingkaran proyeksi. Diagram
kontur dimaksudkan untuk mengetahui
posisi maksimal dari seluruh data kekar
yang
selanjutnya
digunakan
untuk
mengetahui posisi, yaitu (1) merupakan
tegasan utama, (2) merupakan tegasan
menengah, dan (3) merupakan tegasan
minimum. Dengan diketahuinya kedudukan
masing-masing sistem tegasan tersebut
akhirnya dapat menunjukan sifat tegasan
pembentuk sesarnya. Untuk mengetahui

HASIL PENELITIAN & DISKUSI


Dengan dilakukannya analisa kekar
dengan metoda statistik, maka untuk analisa
struktur geologi akan semakin mudah. Dan
dengan begitu, dari adanya analisa kekar
tersebut akan diketahui arah gaya tektonik
yang bekerja pada bidang kekar, arah
tegasan pada bidang kekar, sehingga hal
tersebut akan digunakan untuk interpretasi
struktur sesar yang ada pada daerah
penelitian.
Diagram Kipas
Cara membuat diagram kipas adalah
sebagai berikut :
1. Buat setengah lingkaran bagian atas
dengan jari-jari. Panjang jari-jari
adalah jumlah prosentase tertinggi,
dimana pada prosentase tertinggi
tersebut merupakan titik terluar dari
diagram kipas, selanjutnya setiap

interval dibuat busur dengan 0


sepanjang jari-jari sama dengan
interval yang bersangkutan.
2. Kemudian membagi busur yang
terluar menurut interval arahnya (jika
interval 5 derajat maka dibagi
menjadi 18 segmen). Plot jurus kekar
sesuai interval.
Tabel1. Tabulasi Data Kekar dalam Diagram Kipas

3. Buat busur lingkaran dengan jari-jari


sama dengan prosentase masingmasing interval mulai dari batas
bawah interval, hingga atas interval.
Misal N 0E N 5 W prosentase
20%, maka buat busur lingkaran dari
sumbu dekat (N 0E) hingga sama N
5W dengan jari-jari skala 20%.
Melalui pembagian interval tersebut,
tariklah garis kearah pusat busur
tersebut dari setiap unsur struktur
dari hasil pengukuran. Langkah ini
termasuk pembuatan prosentase,
sehingga akan didapatkan hasil
analisanya.
Harga rata-rata atau arah umum dari
sejumlah data acak satu jenis struktur adalah
interval data yang memiliki jumlah terbesar,
kemudian diambil nilai tengah dari interval
tersebut, kemudian dijumlahkan dengan
batas bawah dari kelas interval, maka akan
diperoleh arah umum shear joint tersebut.

Histogram
Pada prinsipnya cara pembuatan
histogram hampir sama dengan diagram
kipas, namun penyajiannya dalam bentuk
diagram batang.
Cara membuat histogram adalah
sebagai berikut :
1. Buat sumbu datar untuk jurus kekar
dan sumbu tegak lurus sebagai
prosentase.
2. Sumbu datar terdiri dari interval
N0E N90E dan N0W N90W.
3. Buat skala sesuai interval.
4. Buat balok masing-masing interval
sesuai dengan besar prosentase
msing-masing interval.
Diagram Roset
Cara membuat diagram roset adalah sebagai
berikut :
1. Data yang ada di masukkan dalam
tabel
dengan
tujuan
untuk
mempermudah.

2. Diagram disajikan dalam satu (1)


diagram penuh. Sehingga tabulasinya
arah dimulai 0 360, dengan
interval 5/10.
Pada prinsipnya cara pembuatan
diagram roset ini sama dengan cara
pembuatan diagram kipas, perbedaanya
hanya terletak pada bentuknya, diagram
kipas
berbentuk
setengah
lingkaran
sedangkan diagram roset merupakan
lingkaran penuh.

Diagram Kontur
Data
pengukuran
lapangan
digambarkan dalam proyeksi kutub,
kerapatannya dihitung dengan jaring
penghitung (kalsbeek net) setiap jumlah titik
dalam bentuk segienam (enam buah
segitiga), lingkaran. Tahap berikutnya
membuat kontur yang sesuai dengan harga
kerapatannya. Jaring yang digunakan untuk
proyeksi kutub selain menggunakan schmidt
net juga dapat menggunakan polar equal
area net.

Hubungan Analisis Kekar Terhadap


Sesar dan Lipatan
Hubungan dari ketiga struktur
geologi ini dapat dijelaskan melalui three
stages of deformation yang merupakan sifat
deformasi suatu benda terhadap gaya
berdasarkan tingkat elastisitas benda
tersebut.

Dimana dapat dikatakan bahwa


kekar merupakan awal atau pemicu adanya
sesar dan lipatan. Hal ini dikarenakan kekar
merupakan suatu zona lemah suatu batuan
yang apabila mendapat gaya yang lebih
besar akan memicu terjadinya struktur
geologi sesar dan lipatan. Sedangkan sesar
naik umumnya terbentuk pada daerah
lipatan berupa sinklin dan sesar turun
terbentuk pada daerah lipatan yang berupa
antiklin. Hal ini dikarenakan ketika gaya
tekan pada daerah lipatan hilang, maka
batuan yang terlipat akan kembali berusaha
kebentuk semula, tetapi karena adanya kekar
maka terbentuklah sesar yang dikarenakan
oleh adanya pergerakan yang terjadi pada
bidang kekar.
Analisis terhadap kekar pada suatu
tubuh batuan, selain bertujuan untuk
menentukan
arah
gaya
yang
mempengaruhinya, juga untuk mengetahui
ada tidaknya sesar dan lipatan, bahkan dari
analisis kekar kita dapat mengetahui apakah
suatu lipatan itu berupa sinklin atau antiklin.
Selain itu kita juga dapat mengetahui suatu
sesar merupakan sesar naik, turun atau geser
dari hasil analisis kekar.
Untuk menentukan suatu sesar, kita
dapat melakukannya dengan analisis kekar
untuk mendapatkan nilai 1 , 2 ,
3 . Jika kedudukan
relatif horizontal, sedangkan

1 ,

2 ,

relatif

vertikal dengan begitu akan menghasilkan


hanging wall yang bergerak relative naik
terhadap foot wall, maka sesar tersebut
disebut sebagai sesar naik. Jika kedudukan

2 ,
1

3 relatif horizontal, sedangkan

relatif

vertikal

sehingga

akan

menghasilkan hanging wall bergerak realtif


turun terhadap foot wall maka sesar tersebut
disebut dengan sesar turun. Jika kedudukan
1 , 3 relatif horizontal, sedangkan
2 vertikal, maka akan menghasilkan blok
bergeser ke kanan atau kiri maka sesar
tersebut disebut sebagai sesar normal.

menentukan jenis sesar. Melakukan analisis


kekar digunakan beberapa metoda statistik,
dan menggunakan diagram untuk penyajian
datanya. Sehingga, dari hasil analisa yang
telah dilakukan, akan di ketahui arah arah
gaya atau tegasan yang berkerja pada suatu
kekar. Dan dari arah arah gaya tersebut
dapat diketahui atau dapat menentukan
sesarnya dan juga lipatan.

DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Analisis kekar dengan menggunakan
metoda
statistik
digunakan
untuk
mengetahui kecenderungan-kecenderungan
bentuk pola ataupun kedudukan umum dari
jenis struktur yang dianalisa. Hasil analisa
ini sangat bermanfaat karena analisa ini
dapat secara langsung memastikan mengenai
jenis
dari
struktur
dan
juga
menginterpretasikan sifat gaya atau tegasan
yang bekerja pada pembentukan struktur
tersebut.

Davis, George H. 2011. Structural Geology


of Rocks and Region, 3rd Edition. USA.
Sukartono. Modul Panduan Geologi
Struktur. 2013. Yogyakarta: STT Nasional
Fakultas Geologi.
Jurnal Geologi Indonesia. 2008. Aplikasi
statistika
dalam
menentukan
nilai
karakteristik tanah: sebuah studi pustaka.
Vol. 3 No. 2. Hal 89-93.
Asikin, Sukandar. 1978. Dasar-dasar
Geologi Struktur. Bandung:
Institut
Teknologi Bandung.

Dengan analisa kekar akan diketahui


arah gaya gaya yang berkerja pada suatu
kekar, selain itu pula, analisis kekar dengan
metoda statistik dapat digunakan untuk

struktur li
dan keka

Anda mungkin juga menyukai