PRE OP
Pokok Bahasan
: PRE OP
: Persiapan Pre Op
Penyuluh
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Sasaran
III Media
A Slide
IV Metode
A Ceramah
B Tanya jawab
C Diskusi
V Setting Acara
Acara
1)
2)
3)
6
7
Keterangan:
1. Media
2. Penyaji
3. Moderator
4. Notulen
5. Penjawab
6. Slider
7. Fasilitator
8. Peserta
Petugas-petugas acara
Penyaji
Moderator
Notulen
Penjawab
VI Materi
A Pengertian keperawatan perioperatif dan preoperatif
B Persiapan sebelum pelaksanaan operasi
C Pembekalan pendidikan pasien sebelum operasi
D Perubahan - perubahan yang dapat terjadi sebelum operasi
E Teknik latihan pasca operatif
VII Evaluasi
A Apa yang dimaksud dengan keperawatan perioperatif dan preoperatif?
B Jelaskan persiapan sebelum operasi dilaksanakan?
C Sebutkan pendidikan apasaja yang dibekali pada pasien sebelum operasi!
D Sebutkan perubahan perubahan yang dapat terjadi pada pasien sebelum
operasi!
E Bagaimana teknik latihan pasca operatif ?
VIII Pelaksanaan
NO
1
ACARA
Pembukaan
WAKTU
2 Menit
KEGIATAN PENYULUH
Mengucapkan salam
dan
EVALUASI
Menjawab
salam
dan mendengarkan
para peserta.
dengan seksama
Memperkenalkan
diri
dan
apersepsi.
2
Inti
10 Menit
Menanyakan
pengertian
tentang
keperawatan
Mendengarkan dan
memperhatikan
keperawatan
Tanya
jawab
20
menit
Menjelaskan
persiapan
Memberikan
sebelum operasi
kesempatan
pada
peserta
bertanya
jika
operasi
terdapat
hal-hal
untuk
Penutup
3 Menit
Peserta
mengajukan
menjalani operasi
pertanyaan
Menyimpulkan
hasil
Peserta
penyuluhan
memperhatikan
dan
pertanyaan
Mengucapkan
atas
terima
perhatian
menjawab
Menjawab
kasih
dan
Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan 4 hari sebelum kegiatan dan informasi
pada dosen pembimbing 3 hari sebelum kegiatan.
2.
Evaluasi Proses
3.
salam
X Materi
1. Pengertian Keperawatan Perioperatif dan Preoperatif
Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan
pengalaman pembedahan pasien, dimana kata perioperatif mencakup tiga
fase pengalaman pembedahan yaitu : praoperatif, intraoperatif, dan
pascaoperatif.
Keperawatan praoperatif adalah peran keperawatan perioperatif yang
dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir ketika
pasien dikirim ke meja operasi. Peran perawatan disini yaitu mencakup
tentang penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik atau d rumah,
menjalani wawancara praoperatif, dan menyiapkan pasien untuk anastesi yang
diberikan dan pembedahan.
2. Persiapan Sebelum Operasi
Persiapan dan pertimbangkan sebelum operasi yaitu :
a Pertimbangan Gerontologi
Pembedahan menimbulkan stres fisik dan psikologis, tetapi kemajuankemajuan dalam teknik pengkajian, prosedur pembedahan, teknik anastesi,
dan kemampuan pemantauan memungkinkan pasien yang berusia lebih tua
dapat mentoleransi pembedahan elektif secara amat mengagumkan. Prinsip
pengkajian praoperatif, pembedahan dan perawatan pascaoperatif adalah
bahwa pasien tua mempunyai kemampuan cadangan fisiologis lebih
rendah dibanding pasien yang lebih muda.
b Pengkajian Fisik Umum
Sebelum pengobatan dimulai, riwayat kesehatan dikumpulkan dan
pemeriksaan fisik dilakukan, selama pemeriksaan tersebut tanda-tanda
vital dicatat dan data dasar ditegakkan untuk perbandingan dimasa
mendatang.
c Status nutrisi dan Cairan
Apabila pembedahan dijadwalkan untuk pagi harinya, makanan kecil
mungkin diperbolehkan pada malam sebelumnya. Pada pasien dehidrasi,
dan terutama pada pasien lansia, cairan per oral seringkali dianjurkan
sebelum operasi dilakukan. Selain itu, cairan mungkin akan diresepkan
secara intravena, terutama pada pasien yang tidak bisa minum. Jika
pembedahan siang dan tidak melibatkan bagian saluran cerna manapun,
sarapan pagi yang lunak dapat saja diberikan. Seringnya, masukan
makanan atau cairan per oral harus sudah tidak diberikan 8-10 jam
sebelum operasi. Tujuan menunda pemberian makanan sebelum operasi
adalah untuk mencegah aspirasi. Aspirasi terjadi ketika makanan dan air
mengalami regurgitasi dari lambung dan masuk ke dalam sistem paru.
d Persiapan Intestinal
pembersihan dengan enema dan laksatif mungkin dilakukan pada malam
sebelum operasi dan mungkin diulang jika tidak efektif. Pemebersihan ini
adalah untuk mencegah defekasi selama anastesi atau untuk mencegah
trauma yang tidak diinginkan pada intestinal selama pembedahan
abdomen.
e Persiapan Kulit
Tujuan dari persiapan kulit adalah untuk mengurangi sumber bakteri tanpa
mencederai kulit. Sebelum pembedahan pasien harus mandi air hangat dan
merelakskan serta menggunakan sabun betadine. Amat disarankan agar
kulit di dan sekitar letak operasi tidak dicukur, untuk menghindari
terjadinya cedera oleh silet dan menjadi pintu masuk untuk bakteri.
Senyawa
kimia
krim
untuk
melepaskan
rambut
aman
untuk
Pasien
dikontraindikasikan
yang
untuk
mengalami
pembedahan,
infeksi
karena
pernapasan
tidak
bisa
Tujuannya adalah untuk mempunyai fungsi hepar dan sistem urinari yang
maksimal sehingga medikasi, agens anastesia dan sampah tubuh serta
toksik dapat dibuang oleh tubuh secara adekuat.
h Fungsi Endokrin
Pasien
yang
mendapat
terapi
kortikosteroid
berisiko
mengalami
Setiap
pasien
diajarkan
sebagai
seorang
individu,
dengan
b.
dan
untuk sekanjutnya pasien akan dibiarkan mandiri. Tonus otot dipertahanka sehingga
ambulasi akan lebih mudah dilakukan.
c.
d.
Informasi lain
Pasien akan mendapat manfaat bila mengetahui kapan keluarganya dan temannya bis
aberkunjung setelah pembedahan dan bahwa penasihat spiritualnya dapat hadir bila
diinginkan. Mengetahui sebelumnya tentang kemungkinan diperlukan ventilator atau
terpasangnya selang drainase akan membantu asien menerima alat lain ini paa
periode pasca operatif.
b Batuk
1) Condong sedikit ke depan dari posisi duduk di tempat tidur, jalinkan jari-jari
tangan, dan letakkan tangan melintang letak insisi untuk bertindak sebagai
bebat ketika batuk
2) Nafas dengan diafragma
3) Dengan mulut terbuka hirup nafas dengan penuh
4) hak kan keluar dengan keras dengan tiga kali nafas pendek
5) Kemuadian, dengan mulut tetap terbuka, lakukan nafas dalam dengan cepat
dan dengan cepat batuk dengan kuat satu atau dua kali. Hal ini membantu
membersihkan
sekresi
dari
dada,
hal
ini
dapat
menyebabkan
c Latihan Tungkai
1) Anjurkan pasien untuk berbaring dalam posisi semi fowler
2) Bengkokkan lutut dan naikkan kaki, tahan selama beberapa detik, kemudian
luruskan tungkai dan turunkan ke tempat tidur
3) Lakukan 5 kali pada setia tungkai
4) Lalu buat lingkaran dengan kaki dengan membengkokkannya ke bawah, ke
dalam mendekat satu sama lain, ke atas, dan kemuadian keluar
5) Ulangi gerakan sebanyak 5 kali
d Miring
1) Anjurkan pasien untuk miring ke salah satu sisi dengan bagian yang paling
atas tungkai fleksi dan disangga di atas bantal
2) Raih pagar tempat tidur sebagai alat bantu untuk menuver ke samping
3) Lakukan pernapasan diagframatik dan batuk ketika anda miring
DAFTAR PUSTAKA
Perry dan Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik. Ed.4. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C.Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth. Ed.8. Jakarta : EGC.