Cara Seting Email dan Kirim Email di Mikrotik RouterOS - Mikrotik memiliki berbagai fitur
tambahan yang sebagian besar tidak kita ketahui dan jarang digunakan. Salah satu nya yaitu Email.
Mikrotik sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk mengirim email beserta attachment nya yang
dapat digunakan untuk mengirim email backup konfigurasi mikrotik secara berkala,memantau dan
memonitor kondisi jaringan up atau down, dll.
Sebelum kita membahas tentang penggunaan fitur email lebih lanjut, ada baiknya kita belajar
mikrotik dari dasar nya dulu tentang bagaimana Cara Seting Email dan Kirim Email di Mikrotik
RouterOS. Untuk lebih mudahnya kita seting mikrotik pakai Winbox saja. Untuk email yang
digunakan untuk mengirim kita gunakan Gmail saja, jadi silakan anda siapkan akun gmail nya.
1. Buka Winbox, masuk ke menu Tools --> Email
2. Karena kita menggunakan email Gmail untuk mengirim maka berikut setingannya :
>> Server : 173.194.77.108
>> Port : 587
>> From : <>
>> User : isikan email Gmail anda
>> Password : isikan password email Gmail anda
untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini :
Silakan cek inbox email yang dikirimi email Mikrotik. Jika email nya masuk berarti konfigurasi sudah
benar. Hasil di Inbox email nya seperti ini :
Cygwin 1.7.17-1
Langkah-langkahnya sama seperti melakukan kompilasi pada sistem operasi Linux, sebelumnya
jalankan Cygwin Terminal, setelah itu jalankan perintah berikut, untuk yang sudah familiar dengan
bash (terminal) linux pasti tidak akan kesulitan,
mkdir download
buat direktori download dan berpindah ke direkori download yang baru saja dibuat,
cd download
Download source terbaru dari mtpass,
wget http://manio.skyboo.net/mikrotik/mtpass-latest.tar.bz2
Proses awal
mengunduh source dan menyiapkan folder penyimpanan
Sebelumnya dapat melakukan cek versi g++ (GNU C Compiler) yang digunakan pada lingkungan
cygwin,
g++ --version
Kompilas source MikroTik Password Recovery (mtpass.cpp)
g++ mtpass.cpp -lssl -lcrypto -o mtpass
Setelah selesai proses kompilasi, sebuah file executable (.exe) dengan nama mtpass akan terlahir
dengan versi RouterOS 5.2 dan belum terinstall user manager maka harus di upgrade ke versi
terbaru (misal 5.24) dulu biar bisa Install paket user manager dari halaman download Mikrotik.
cara upgrade versi RuoterOSdengan contoh buat RB751U-2HnD dari RouterOS 5.2 ke RouterOS
5.24. Sebenarnya ada versi yang lebih baru yakni RouterOS 6.0RC12 tapi berhubung versi 6 ini
belum versi Final jadi amannya pake versi 5.24 dulu ya ;)
Langsung aja berikut:
1. Buka halaman Download Mikrotik : http://mikrotik.com/download
2. Pilih tipe RouterOS yang sesuai dengan RouterBoard anda. Misalnya buat RB751U-2HnD jadi
pake yang mipsbe RB700 Series.
3. Download file upgrade package untuk versi RouterOS nya seperti gambar berikut ini
6. Buka folder yang berisi file download di Windows Explorer, klik kanan file .npk nya --> Copy
5. Buka Winbox, masuk ke menu Files --> klik icon Paste untuk meng-upload file .npk nya.
6. Kalo proses upload nya sudah selesai reboot Mikrotik nya, System --> Reboot. Maka paket
update itu akan terinstall secara otomatis saat Mikrotik booting.
7. Untuk mengecek apakah RouterOS Mikrotik nya sudah ter-update buka menu System -->
Resources
8. Dari gambar di atas bisa dilihat kalo versi RouterOS nya sudah update dari 5.2 ke 5.24.
3. Klik Browse dan pilih file backup Mikrotik anda --> Klik Open
4. Kemudian klik Show Password untuk melihat username dan password Router Mikrotik anda
yang kelupaan.
5. Akan muncul username di sebelah kiri dan password nya di samping kanan nya seperti gambar di
atas.
Gimana mudah bukan? Yang penting anda harus rajin Backup Konfigurasi Mikrotik anda supaya halhal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan juga catat username dan password anda supaya ketika
lupa tidak repot :D.
Kemudian untuk mengcopy atau download file .backup tersebut ke komputer tinggal drag and drop
aja file nya ke Windows Explorer seperti gambar berikut :
Oke, kita mulai belajar mikrotik untuk mengkoneksikan modem smartfren dengan Mikrotik RB751U2HnD. Sebelumnya silakan cek apakah Modem Smartfren anda sudah support dan dikenali oleh
Mikrotik. Cek disini ya.
1. Tancapkan modem Smartfren nya ke port USB Mikrotik, kemudian buka Winbox.
2. Cek apakah USB Modem sudah terhubung dan dikenali oleh Mikrotik nya, buka menu System -->
Resource --> USB
3. Jika nama modem tidak muncul di daftar USB mungkin modem nya belum tertancap sempurna
atau modem belum dikenali oleh Mikrotik.
4. Masuk ke menu Interface, akan muncul interface ppp-out1 secara otomatis.
5. Buka setingan interface itu, anda bisa memberi nama interface nya misalkan SmartFren dan klik
opsi Advanced Mode untuk membuka setingan advanced lainnya.
6. Yang perlu diperhatikan pada tab General yaitu Port nya, pastikan port yang digunakan sesuai
dengan port modem nya (usb1).
7. Masuk ke Tab PPP, isikan opsi berikut :
Phone
Dial
User
Password --> smart
-->
Command
#777
-->
-->
ATDT
smart
8. Klik Apply, lihat status dari koneksi PPP itu di pojok kanan bawah. Pastikan status nya connected
yang berarti modem sudah konek.
9. Setelah modem berhasil konek, maka secara otomatis interface PPP dengan nama SmartFren itu
akan mendapatkan IP Address Dynamic.
10. Jangan lupa membuat rule NAT Masquerade untuk interface PPP dengan nama SmartFren tadi.
12. Coba ping dari terminal Mikrotik nya misal ping ke google.com. Kalo berhasil berarti sudah bisa
dipakai untuk browsing.
13. Sekarang terserah anda mau share koneksi internet nya via kabel LAN atau Wireless. Jangan
lupa set IP address interface yang mau digunakan ya.
14. Jika ingin membuat Hotspot via Wireless, silakan anda baca tutorial ini dasar Hotspot Mikrotik.
Sebelum kita mulai membatasi Bandwidth internet dengan mikrotik, pastikan dulu berapa Bandwidth
Internet yang anda dapat dari ISP yang anda pakai. Sehingga nantinya nilai Bandwidth yang dilimit
tidak melebihi alokasi Bandwidth dari ISP. Misalnya bandwidth dari ISP sebesar 1 Mbps, maka limit
bandwidth nya diset lebih kecil atau sama dengan 1 Mbps.
Untuk menambahkan Simple Queue baru klik tombol +, maka akan muncul tempilan seperti berikut :
Ada beberapa tab di jendela Simple Queue tersebut, namun kita hanya akan menggunakan tab
General dan Advanced saja.
Tab General
Pada tab General ada beberapa pilihan yang dapat diseting. Yang perlu kita perhatikan dengan
seksama yaitu pilihan Target Address dan Max Limit.
Target Address
Anda dapat mengisis Target Address dengan IP address tertentu yang ingin anda batasi Bandwidth
nya, misal 192.168.100.0/24. Dari gambar di atas bisa dilihat untuk Target Address kosong, ini
berarti konfigurasi limit Bandwidth ini berlaku untuk semua alamat IP.
Max Limit
Max Limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang bisa didapatkan user, dan biasanya akan
didapatkan user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain. Jangan lupa
centang Target Upload dan Target Download untuk mengaktifkan fitur ini, pilih besar Bandwidth yang
ingin dilimit pada Max Limit. Misalnya upload : 256kbps download : 1Mbps.
Besar limit Bandwidth untuk upload lebih rendah daripada download nya karena memang user
biasanya lebih banyak melakukan download (browsing, download musik, file, dll) daripada upload.
Anda dapat memilih sesuai keinginan.
Anda juga dapat menentukan waktu kapan dan berapa lama Simple Queue ini akan mulai berjalan
dengan memilih opsi Time.
Tab Advanced
Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At.
Interface
Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidth nya, misalnya interface Wlan1 untuk membatasi
koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua Interface pilih all.
Limit At
Limit At adalah alokasi bandwidth trendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan sangat
sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat alokasi bandwidth dibawah nilai
Limit At ini. Jadi Limit At ini adalah nilai bandwidth terendah yang akan didapatkan oleh user. Nilai
nya terserah anda mau diisi berapa. Misalnya diisi upload 128kbps download : 512kbps.
Pada gambar di atas, ada dua Simple Queue, yaitu Simple Queue yang terbentuk secara otomatis
oleh Hotspot di artikel sebelumnya dasar Hotspot Mikrotik
dan Simple Queue yang baru dibuat. Jika ada dua konfigurasi berbeda maka akan dieksekusi dari
atas ke bawah (top to bottom), jadi Simple Queue hotspot dieksekusi dulu baru kemudian Simple
Queue Mikrotik Indo. Walaupun Simple Queue hotspot Tx Rx Max limit nya unlimited, tapi semua
user hotspot akan mendapatkan bandwidth Max Tx Rx 256k/1M dari Simple Queue MikrotikIndo,
sehingga Simple Queue hotspot itu tidak berlaku.
Jika tidak, maka situs yang akan dituju tidak bisa diakses karena IP address nya tidak dapat
diketahui.
Untuk mengkonfigurasi DNS Server di Mikrotik anda bisa menyeting nya via command line maupun
via winbox. Berikut ini contoh command pemberian DNS Server 8.8.8.8 (DNS punya Google) :
[admin@MikroTik] > ip dns set servers=8.8.8.8 allow-remote-requests=yes
Cek apakah setingan DNS sudah masuk.
[admin@MikroTik]
>
servers:
dynamic-servers:
allow-remote-requests:
max-udp-packet-size:
cache-size:
cache-max-ttl:
cache-used: 9KiB
ip
dns
print
8.8.8.8
yes
4096
2048KiB
1w
Pada command di atas maksud allow-remote-requests=yes adalah akan menjadikan Router Mikrotik
anda sebagai DNS Server juga. Sehingga nantinya konfigurasi DNS pada komputer user cukup
diarahkan ke Router Mikrotik, dan tidak lagi diarahkan ke DNS Server milik Google ataupun ISP,
atau lainnya. Hal ini dapat menghemat penggunaan Bandwidth karena pertanyaan-pertanyaan DNS
hanya akan diberikan ke Router Mikrotik anda.
Untuk lebih mudahnya anda dapat menggunakan Winbox untuk mengkonfigurasi DNS Server di
Mikrotik melalui menu IP --> DNS --> tombol Settings, maka akan muncul tampilan seperti ini :
Sebaiknya anda mengkonfigurasi lebih dari satu DNS Server, sehingga ketika server pertama down
kita masih bisa menggunakan server kedua. Anda dapat memasukkan DNS server nya seperti
gambar di atas atau melalui command line dengan command berikut ini :
[admin@MikroTik] > ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remoterequests=yes
Setelah DNS Server di Mikrotik sudah dikonfigurasi maka seharusnya Router Mikrotik sudah dapat
terhubung ke internet. Cek koneksi ke internet dengan melakukan ping ke website seperti
google.com.
Oke, udah tau kan apa saja kelebihan dan fitur-fitur hotspot mikrotik. Sekarang lanjut Balajar
Mikrotik langsung ke praktek nya. Kita mulai dengan konfigurasi dasar hotspot nya dulu ya.
1. Tentukan interface yang akan dibuatkan hotspot. Karena kita akan membuat hotspot via wifi maka
pilih interface wlan. Disini saya asumsikan menggunakan wlan1. Aktifkan wlan1 dan gunakan mode
AP Bridge, isikan SSID dengan nama hotspot anda.
3. Sekarang kita mulai membuat Hotspot untuk wlan1. Untuk lebih mudah nya kita menggunakan
wizard Hotspot Setup. Masuk ke menu IP --> Hotspot --> Hotspot Setup
6. Menentukan range IP address yang akan diberikan ke user (DHCP Server), misal :
192.168.100.10-192.168.100.254. Jadi user akan diberikan IP secara otomatis oleh DHCP Server
antara range IP tersebut.
9. Memasukkan alamat DNS Server. Isikan saja dengan DNS Server nya Google : 8.8.8.8 dan
8.8.4.4. Klik Next.
10. Memasukkan nama DNS untuk local hotspot server. Jika diisi nantinya akan menggantikan
alamat IP dari wlan1 sebagai url halaman login. Jika tidak diisi maka url halaman login akan
mengguakan IP address dari wlan1. Kosongkan saja, klik next.
11. Hotspot sudah berhasil dibuat. Silakan anda coba koneksikan laptop anda ke wifi hotspot anda.
12. Buka browser dan akses web sembarang, misalnya mikrotikindo.blogspot.com maka anda akan
dialihkan ke halaman login hotspot mikrotik.
13. Silakan coba login dengan username : admin dan password : kosong.
14. Jika berhasil login berarti Hotspot sudah beres.
15. Untuk mengedit dan menambahkan user silakan masuk ke menu IP --> Hotspot --> klik tab
Users
Untuk pembahasan fitur hotspot mikrotik lainnya seperti penjelasan menu tab Hotspot dan user
manager menggunakan RADIUS Server akan dibahas pada artikel selanjutnya. Selamat Belajar
Mikrotik, Good luck :)
Untuk menambahkan user baru klik icon +, masukkan username, pilih kategori akses pada kotak
Group, isikan juga password.
Opsi Allowed Address digunakan jika user yang dibuat hanya boleh login melalui alamat IP tertentu,
misalnya user hanya boleh login melalui interface ether1 maka isikan dengan IP address ether1
misal : 192.168.100.0/24. Namun jika tidak diisi maka user dapat mengakses dari interface mana
saja.
Jika sudah, maka akan muncul user baru di menu System --> users
Jadi user MikrotikIndo yang baru dibuat itu hanya dapat login jika ia mengakses melalui ether1 saja.
Sementara user lainnya bisa login dari mana saja.
IP addresses (network or list) and address types (broadcast, local, multicast, unicast)
IP protocols
protocol options (ICMP type and code fields, TCP flags, IP options and MSS)
DSCP byte
packet content
packet size
dll
Anda dapat mengakses Firewall Mikrotik via Winbox melalui menu IP --> Firewall
Misalnya paket harus cocok dengan alamat IP:port. Tentu saja, itu bisa dicapai dengan
menambahkan beberapa rules dengan alamat IP:port yang sesuai menggunakan chain forward,
tetapi cara yang lebih baik bisa menambahkan satu rule yang cocok dengan lalu lintas dari alamat
IP tertentu, misalnya: filter firewall / ip add src-address = 1.1.1.2/32 jump-target = "mychain".
New : paket yang merupakan pembuka sebuah koneksi/paket pertama dari sebuah koneksi.
Related : paket pembuka sebuah koneksi baru, tetapi masih berhubungan denga koneksi
sebelumnya.
Drop : menolak paket secara diam-diam (tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP)
Jump : melompat ke chain lain yang ditentukan oleh nilai parameter jump-target
Tarpit : menolak, tetapi tetap menjaga TCP connection yang masuk (membalas dengan
SYN/ACK untuk paket TCP SYN yang masuk)
Cukup sekian dulu belajar mikrotik tentang Dasar Firewall Mikrotik. Untuk penjelasan firewall
mikrotik yang lebih mendalam akan dibahas pada artikel selanjutnya. Terima kasih, semoga artikel
ini bermanfaat :)