Anda di halaman 1dari 41

Motor Induksi 3 Phasa

Awan Asmara Frima


Nugroho Nandar Dyto
Ellan S Siregar

Agenda











Overview
Konstruksi Motor 3 Phasa
Keuntungan
Kerugian
Rugi-rugi
Prinsip Kerja
Arah Putaran Motor Induksi
Karakteristik Motor Induksi
Perbedaan Rotor
Contoh Soal

Overview


Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah


energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan
gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara
medan stator dan medan rotor.
Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita
jumpai dalam industri.

Konstruksi Motor 3 Phasa

Konstruksi Motor 3 Phasa




Stator
Bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada
bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan
mempunyai alur-alur sebagai tempat meletakkan
kumparan

Konstruksi Motor 3 Phasa




Rotor Sangkar

Rotor Kumparan / Belit

Konstruksi Motor 3 Phasa

Konstruksi Motor 3 Phasa




Rotor Sangkar
Bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya di
bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunyai
slot dengan batang alumunium / tembaga.

Konstruksi Motor 3 Phasa




Rotor Kumparan
Kumparan dihubungkan bintang di bagian dalam dan
ujung yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan
luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan
kecepatan putaran motor.
Pada kerja normal slipring hubung singkat secara
otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar.

Perbedaan Rotor Sangkar dan Belit


Perbedaan mendasar dari rotor belit dengan rotor sangkar bajing
adalah terdapat pada konstruksi rotor.
 Rotor sangkar bajing mempunyai:
 Tahanan rotor tetap
 Arus starting tinggi
 Torsi starting rendah
 Rotor belit
 Memungkinkan tahanan luar dihubungkan ke tahanan rotor
melalui slip ring yang terhubung ke sikat.
 Arus starting rendah
 Torsi starting tinggi


Keuntungan Motor 3 Phasa

Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama


bila motor dengan rotor sangkar.
Harganya relatif murah untuk industri dan
kehandalannya tinggi.
Effisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan
tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
Biaya pemeliharaan rendah.

Kerugian Motor 3 Phasa

Kecepatan tidak mudah dikontrol


Power faktor rendah pada beban ringan
Arus start biasanya 5 7 kali dari arus nominal

Rugi-Rugi Motor 3 Phasa


 Rugi-rugi Tembaga
 Rugi-rugi Inti
 Rugi-rugi Gesekan
 Rugi-rugi Hambatan Angin

Prinsip Kerja Motor







F = Gaya
B = Kerapatan fluks
I = Arus
L = Konduktor
Arus listrik (i) yang
dialirkan di dalam
suatu medan
magnet dengan
kerapatan Fluks (B)
akan menghasilkan
suatu gaya (F).

Prinsip Kerja Motor


Nilai F dipengaruhi banyaknya lilitan

Prinsip Kerja 3 Phasa


Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada
kumparan stator, maka pada kumparan stator akan
timbul medan putar dengan kecepatan :
120 f
ns =
P

ns = kecepatan sinkron
f = frekuensi sumber
p = jumlah kutub

Prinsip Kerja 3 Phasa


Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat
pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul
tegangan induksi ( ggl ) sebesar :

E2 s = 44,4 fN
E = tegangan induksi ggl
f = frekkuensi
N = banyak lilitan
Q = fluks

Prinsip Kerja 3 Phasa

Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian


tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus
( I ).
Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya
( F ) pada rotor.
Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor
cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor akan
berputar searah dengan arah medan putar stator.

Prinsip Kerja 3 Phasa


Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada,
maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara
kecepatan medan putar stator ( ns )dengan kecepatan putar
rotor ( nr ).
 Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan
slip ( S ) yang dinyatakan dengan persamaan:


ns nr
S=
100%
ns

Prinsip Kerja 3 Phasa




Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak


mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang
dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila
ns > nr.
Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga
dengan motor tak serempak atau asinkron.

Arah Putaran Motor Induksi

Karakteristik Motor Induksi


Untuk mempersingkat perhitungan dan penjelasan maka
dari Gambar karakteristik motor induksi dipilih kondisikondisi ekstrim yaitu :




Kondisi starting
Kondisi puncak
Kondisi beban nominal

Active Power Flow






ROTOR POWER INPUT (RPI)


ROTOR COPPER LOSS (RCL)
ROTOR POWER DEVELOPED (RPD)
OUT-PUT POWER

Active Power Flow


 EFISIENSI (
)
Menyatakan perbandingan daya output dengan daya input

Pout Pin Ploos


Ploos
=
=
= 1
Pin
Pin
Pin
Bila dinyatakan dalam persentase maka

Pout
=
x100%
Pin

Active Power Flow




ROTOR COPPER LOSS (RCL)


2

RCL = I R R R
Hubungan Antara Rotor Power Input (RPI) dengan Rotor Copper
Loss (RCL)

RPI

= I

2
R

RR
s

sRPI

= IR RR

sRPI

= RCL

RCL = sRPI

Active Power Flow


 ROTOR POWER DEVELOPED

1
RPD = I R RR ( 1)
s
2

Hubungan Antara Rotor Power Input (RPI) dengan Rotor Power


Developed (RPD)

RPI = I R
1 s
RPD = I R R R (
)
s
2
I R RR
RPD =
(1 s )
s

RR
s

RPD = RPI (1 s)

Active Power Flow


 MOTOR TORQUE


Torsi poros (Td) adalah torsi yang dibangkitkan di poros


rotor yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

Td =

Pout

Dimana,

2 n r
=
60

 ROTASIONAL LOSS (PR)


Rugi-rugi yang disebabkan oleh gesekan dan angin

 OUTPUT POWER (PO)

Pout = RPD - PR

Active Power Flow


Bila rugi Protasional diabaikan maka Td dapat dinyatakan dengan
persamaan:

Td =


RPD

Torsi elektromekanik Te adalah torsi yang dibangkitkan


di celah udara yang dapat dinyatakan dengan
persamaan:

Te =

RPI

2ns
s =
60

Karakteristik Motor Induksi

Motor kelas A
Motor kelas B
Motor kelas C
Motor kelas D

Karakteristik Motor Induksi


Class

Maximum
Allowed

Temperature
(*)

105C

221F

130C

266F

155C

311F

180oC

356oF

Plat Nama Pada Motor Induksi

Contoh Soal 1
Motor enam kutub disuplai dari sumber 60
Hz fasa tiga. Kecepatan rotor pada beban
penuh adalah 1140 rpm. Tentukan:
a) kecepatan sinkron dari medan magnet
b) slip per unit
c) kecepatan rotor untuk sebuah hasil
beban yang dikurangi di slip s = 0,02

Contoh Soal 1
Diketahui :
p =6
f = 60 Hz
nr = 1140 rpm
a. Kecepatan Sinkron :

120 f 120 x60


ns =
=
p
6
7200
=
= 1200 rpm
6

Contoh Soal 1
b. Slip per unit :

n s nr 1200 1140
=
s=
ns
1200
60
=
= 0,05 atau 5%
1200

Contoh Soal 1
c. kecepatan rotor untuk sebuah hasil beban yang
dikurangi di slip s = 0,02

ns nr
nr
s=
= 1
ns
ns
nr
0,02 = 1
1200
nr = (1 0,02) x1200
= 1176 rpm

Contoh Soal 2
Diketahui motor 3-phasa 50 Hz
ns = 1200 r/min
Hitung frekuensi arus rotor saat :
a. standstill (nr = 0 )
b. putaran motor sebesar 500 r/min searah
c. putaran motor sebesar 500 r/min tidak searah
d. putaran motor sebesar 2000 r/min searah

Contoh Soal 2
a. Ketika Standstill nr = 0
maka,

Frekuensinya
f2 = sf = 1 x 50 = 50 Hz

Contoh Soal 2
b. Ketika Standstill nr = 500
maka,

Frekuensinya
f2 = sf = 0.583 x 50 = 29 Hz

Contoh Soal 2
c. Ketika Standstill nr = -500
maka,

Frekuensinya
f2 = sf = 1.417 x 50 = 71 Hz

Contoh Soal 2
d. Ketika Standstill nr = 2000
maka,

Frekuensinya
f2 = sf = -0.667 x 50 = -33 Hz

Referensi





Seifer, Marc J., "Wizard, the Life and Times of


Nikola Tesla," 1998. ISBN (HC), ISBN (SC)
Tesla's Autobiography, III. My Later Endeavors; The
Discovery of the Rotating Magnetic Field
Abdurrahman, Sutedjo. Motor Induksi Tiga
Phasa.
http://www.scribd.com/doc/11026244/MotorInduksi-Tiga-Phase

Anda mungkin juga menyukai