Oleh :
Yusep Herfriansyah
04101401054
Pembimbing :
Drg. Billy Sujatmiko, SpKG
FAK U LTAS K E D O K T E R AN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
1. Apa yang dimaksud Lesi D1-D6 ?
asam
microbial
komponen-komponen
dari
substrat
organik
yang
sehingga
timbul
akhirnya
terjadi
kavitas.
Lesi D1-D6 merupakan klasifikasi dari karies gigi. Adapun
beberapa klasifikasi Karies Menurut (International Caries Detection and
Assessment System) ICDAS:
a. D1, merupakan suatu lesi dini yang terlihat adanya lesi putih pada
permukaan gigi pada saat gigi dalam keadaan kering.
b. D2, merupakan suatu lesi yang terlihat adanya lesi putih pada
permukaan gigi pada saat gigi dalam keadaan basah.
c. D3, terdapat lesi minimal pada permukaan email gigi.
d. D4, lesi email lebih dalam dengan tampaknya bayangan gelap dentin
atau lesi sudah menyerang bagian Dentino Enamel Junction (DEJ).
e. D5, lesi telah menyerang dentin.
f. D6, lesi sudah menyerang pulpa.
Progresifitas Karies
White spot
(lesi subsurface/lesi insipien/lesi putih)
Karies email
Karies dentin
Abses
a. N. Opthalmicus
Cabang terkecil dari ganglion gasseri keluar dari cranium melalui
fissura orbitalis superior.Inervasi struktur di dalam; orbita, dahi, kulit
kepala, sinus frontalis, palpebra superior.
b. N. Maksila
N. Maxillaris keluar dari cranium melalui foramen rotundum fossa
pterygopalatina terus berjalan melalui fissura orbitalis inferior ke anterior
canalis infra orbitalis.
Cabang N. Maxillaris
Saraf
Lokasi
Inervasi
1. n.
n. palatinus
pharyngeus
mayus
2. n. palatinus
keluar mell
&
premolar
RA
&
mayus
foramen
beranastomosis
dg
n.
3. n. palatinus
palatinus
nasopalatinal
minor
mayor
n.
nasopalatinu
4. n.
nasopalatinus
5. n. nasalis
keluar dari
superior
kanalis
nasopalatinus
2. N. Alveolaris
Superior
Posterior
3. N. Alveolaris
mesiobukal
gigi premolar 1 & 2 & akar
Superior Medius
4. N. Alveolaris
caninus,
Superior
orbitalis
mukosa
Anterior
5. N. Infra
membran
infra
orbitalis.
c. N. Mandibula
Cabang terbesar keluar dari ganglion gasseri. Dari cranium keluar
melalui foramen ovale membentuk 3 cabang; n. buccalis longus, n.
Lingualis, n. alveolaris inferior
Cabang awal yang menuju ke mandibula adalah nervus alveolar
inferior. Nervus alveolaris inferior terus berjalan melalui rongga pada
mandibula di bawah akar gigi molar sampai ke tingkat foramen mental.
Cabang pada gigi ini tidaklah merupakan sebuah cabang besar, tapi
merupakan dua atau tiga cabang yang lebih besar yang membentuk
plexus dimana cabang pada inferior ini memasuki tiap akar gigi.
Selain cabang tersebut, ada juga cabang lain yang berkonstribusi
pada
persarafan
mandibula.
Nervus
buccal,
meskipun
distribusi
utamanya pada mukosa pipi, saraf ini juga memiliki cabang yang
biasanya di distribusikan ke area kecil pada gingiva buccal di area
molar
pertama.
Namun,
dalam
beberapa
kasus,
distribusi
ini
melanjutkan
perjalanannya
pada
permukaan
bawah
otot
Cabang N. Mandibularis
Saraf
Lokasi
Inervasi
Berjalan
diantara
kedua
caput
m.
pterygoideus
I.
N.
masuk
II. N. Lingualis
menyilang
ramus
dan
ke
dan bawah
pipi
melalui
m.
buccinators
Berjalan
ke 2/3
bawah
superfisial
mukosa
bukal, mucoperiosteum
Buccalis externus
longus
membran
anterior
lidah,
mucoperiosteum
dari membran
m. pterygoideus lingual
&
mukosa
internus
berlanjut
kelingual apeks
gigi molar ke-3
RB.
Masuk
basis
ke
lidah
melalui
dasar
mulut
Cabang terbesar N. Mandibularis. Turun
dibalik
m.
disebelah
berjalan
III.
N.
Alveolaris
Inferior
pterygoideus
posterior-lateral
antara
ramus
externus
n.lingualis,
mandibula
&
dalam
mengeluarkan
canalis
mandibula
percabangan
&
untuk
N.
Alveolaris
dasar mulut.
molar, premolar,
proc.
Dentalis
brevis
3. r.
Mentalis
4. r.
Incisivu
s
mukosa
labium
oris
inferior
gigi
incisivus
sentral-
lateral, caninus
email.
Apabila
keseimbangan
antara
laju
proses
Kadang-kadang
ngilu
bila
makan/
minum
Pemeriksaan objektif :
pulpa
Hyperemi pulpa
merupakan
lanjutan
dari
iritasi
pulpa.
dan dingin.
Makanan / minuman dingin lebih ngilu daripada makanan /
minuman panas
Kadang-kadang sakit kalau kemasukan makanan
Pemeriksaan objektif :
Therapi :
bila
ada
karies
media
ditambal
dilakukan
sesuai
pulpa
indikasinya,bila
capping
bila
mahkotanya baik
f. Pulpitis reversible:
Pulpitis reversible merupakan proses inflamasi ringan yang
apabila penyebabnya dihilangkan maka inflamasi menghilang dan
pulpa akan kembali normal. Faktor-faktor yang menyebabkan
pulpitis reversible, antara lain stimulus ringan atau sebentar seperti
karies insipient, erosi servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar
prosedur operatif, kuretase periodontium yang dalam dan fraktur
email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka.
Gejala
Pulpitis
reversible
bersifat
asimtomatik
dapat disebabkan
karena karies yang baru muncul dan akan kembali normal bila
karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik, apabila ada
tidak
terinflamasi,
respon
awal
yang
langsung
terjadi
disebabkan
oleh
kerusakan
pulpa
yang
parah
akibat
pergerakan
gigi
dalam
perawatan
ortodontic
yang
suatu
stimulus
eksternal.
Terkadang
pasien
juga
nyeri
pulpa
lebih
sulit
dibandingkan
nyeri
pada
eksternal,
seperti
dingin
atau
panas
dapat
masa
seperti
keju,
yang
terdiri
atas
protein
yang
Gejala
Gejala umum nekrosis pulpa :
1.
Simptomnya
sering
kali
hampir
sama
dengan
pulpitis
irreversible
2.
Nyeri spontan atau tidak ada keluhan nyeri tapi pernah nyeri
spontan.
3.
4.
6.
Keluhan subjektif :
1.
panas
2.
3.
Pemeriksaan objektif :
1.
2.
3.
4.
5.
jaringan
periodontium,
mempengaruhi
mengelilingi
dan
periodontium
mendukung
gigi.
yaitu
jaringan
Periodontitis
yang
melibatkan
diobati
dapat
periodontium serta
menyebabkan
melonggarnya
jaringan
berlanjut
dan
merusak
tulang
serta
jaringan
inflamasi
gingiva,
pembentukan
poket
periodontal,
Gejala
Periodontitis kronis bisa terdiagnosis secara klinis dengan
mendeteksi perubahan inflamasi kronis pada marginal gingival,
kemunculan poket periodontal dan kehilangan perlekatan secara
klinis. Penyebab periodontal ini besifat kronis, kumulatif, progresif
dan bila telah mengenai jaringan yang lebih dalam akan menjadi
irreversible. Secara klinis pada mulanya terlihat peradangan
jaringan gingiva disekitar leher gigi dan warnanya lebih merah
daripada jaringan gingiva sehat. Pada keadaan ini sudah terdapat
keluhan pada gusi berupa perdarahan spontan atau perdarahan
yang sering terjadi pada waktu menyikat gigi.
Bila gingivitis ini dibiarkan melanjut tanpa perawatan,
keadaan ini akan merusak jaringan periodonsium yang lebih
dalam, sehingga cement enamel junction menjadi rusak, jaringan
gingiva lepas dan terbentuk periodontal poket. Pada beberapa
belum
tampak
pembengkakan.
Perasaan
sangat
nyeri
dapat
mengalir
keluar.
Kedalam
kavum
pulpa
Kehamilan
akan
mempengaruhi
pemilihan
antibiotik.
Umumnya
dengan
peningkatan
risiko
malformasi
pada
janin.
Bagi
mempengaruhi
janin
yang
dikandungnya
melalui
plasenta.
L1 (safest)
L2 (safer)
L3 (moderately
safe)
L4 (possibly
hazardous)
L5 (contraindicate
d)
X (contraindicated in pregnancy)
Antibiotika
[contents]
Amoxicillin
Larotid, Amoxil
Approved
L1
Aztreonam
Azactam
Approved
L2
Cefadroxil
Ultracef, Duricef
Approved
L1
Cefazolin
Ancef, Kefzol
Approved
L1
Cefotaxime
Claforan
Approved
L2
Cefoxitin
Mefoxin
Approved
L1
Cefprozil
Cefzil
Approved
L1
Taxidime
Approved
L1
Ceftriaxone
Rocephin
Approved
L2
Ciprofloxacin [more]
Cipro
Approved
L3
Clindamycin
Cleocin
Approved
L3
Ceftazidime
Erythromycin
Ceftazidime, Fortaz,
L1
Approved
L3 early
postnatal
Fleroxacin
Approved
NR
Gentamicin
Garamycin
Approved
L2
Kanamycin
Kebecil, Kantrex
Approved
L2
Moxalactam
Moxam
Approved
NR
Nitrofurantoin
Macrobid
Approved
L2
Ofloxacin
Floxin
Approved
L2
Penicillin
Approved
L1
Streptomycin
Streptomycin
Approved
L3
Sulbactam
Approved
NR
Sulfisoxazole
Tetracycline
Ticarcillin
Trimethoprim/sulfameth
oxazole
Gantrisin, Azo-Gantrisin
Approved
L2
Approved
L2
Timentin
Approved
L1
Proloprim, Trimpex
Approved
L3
Achromycin, Sumycin,
Terramycin
Ticarcillin, Ticar,
Kategori
B
D
B
D
B
C/ jangka panjang D
C
C
C
D
C
X
C
C
Daftar Pustaka