PEMBAHASAN
penelitian
sebelumnya,
Anes,2011,yang
membandingkan
mutans adalah bakteri yang dominan yang ada di rongga mulut dan menjadi
penyebab utama karies gigi. Dalam hasil penelitian tersebut, terbukti bahwa
konsentrasi hambat larutan garam tertinggi yaitu pada konsentrasi 12% terhadap
streptococcus mutans. Oleh karena itu,
bakteri pada sikat gigi agar dapat digunakan untuk semua lapisan masyarakat.
Didapatkan hasil dari penelitian ini adalah larutan garam beryodium 12% dan
chlorhexidine 0,12% memiliki keefektifan dalam menurunkan jumlah kontaminasi
koloni bakteri pada sikat gigi terbukti dengan adanya penurunan jumlah koloni dari
kelompok kontrol.
Jumlah koloni bakteri terendah didapatkan dari hasil perendaman sikat gigi
pada larutan garam beryodium 12%. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan
garam beryodium 12% paling efektif dalam menurunkan jumlah kontaminasi koloni
bakteri pada sikat gigi dibandingkan chlorhexidine 0,12%.
larutan garam beryodium 12% memiliki sifat bakterisida dan sporasida dan juga
merupakan fungisida, protozoasida, cystisida dan virusida yang bekerja efektif
terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif. Larutan garam dalam bentuk murni
dengan konsentrasi tinggi dapat bersifat toksik karena terdapat unsur Natrium
Klorida yang di dalamnya merupakan golongan halogen. Halogen memiliki sifat
oksidator yang kuat dan mampu mematikan bakteri.
Konsentrasi yang tinggi berupa larutan hipertonis memiliki tekanan osmosis
yang lebih besar dari cairan yang ada dalam sel bakteri. Perbedaan tekanan ini
menyebabkan cairan dari sel bakteri tertarik ke luar sel karena konsentrasi tinggi air
garam merangsang sintesis enzim dan mengubah ketidakstabilan dan permeabilitas
membrane sel sehingga sitoplasma bakteri lama-kelamaan akan menyusut sehingga
menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak dan mati. Garam juga dapat
memperkecil jumlah dari bakteri. Ini mengindikasikan bahwa garam dapat
(Firman,2012).
Adapun koloni bakteri yang masih nampak mungkin dikarenakan
kontaminasi bakteri halofilik, yang merupakan bakteri yang tahan terhadap larutan
garam. Bakteri Halofilik dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu jenis pertama
halofilik ringan yaitu bakteri yang optimal hidup pada konsentrasi garam 2-5% atau
0,5-3%, yang termasuk bakteri halofilik ringan adalah Pseudosomonas, Moraxella,
Flavobacterium, Acinobacter,dan spesies Vibrio, jenis kedua yaitu
bakteri halofilik
sedang, tumbuh maksimal pada kadar garam 5-20% atau 3-15% yaitu
Bacillus,
Micrococcus, Vibrio, Acinetobacter dan Moraxella dan kelompok ketiga yaitu halofilik
ekstrim (extreme halopilic) membutuhkan kadar garam yang sangat tinggi, 20-30% atau 1530%. Bakteri halofilik ekstrim ini biasanya tampak berwarna merah atau merah muda dan berasal
dari kelompok bakteri Halobacterium dan Halococcus. Bakteri yang tahan terhadap
konsentrasi larutan garam 12% adalah bakteri halofilik sedang (Prescott, 2002).
Pada perlakuan perendaman dengan chlorhexidin 0,12 % juga terdapat
perbedaan yang bermakna dibandingkan kontrol, tetapi tidak sesignifikan larutan
garam beryodium 12% karena chlorhexidine pada konsentrasi 0,1-0,2 % bersifat
bakteriostatik dengan mekanisme antibakteri yaitu molekul chlorhexidine bermuatan
positif bereaksi dengan sekelompok sel yang bermuatan negatif pada permukaan sel
dan menyebabkan kehilangan yang bersifat irreversibel dari unsur sitoplasma bakteri,
kerusakan membran dan menghambat kerja enzim bakteri (Nidriasari,2011).
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang perbandingan efektifitas larutan garam
Saran
Hasil dari penelitian ini agar dapat diaplikasikan oleh masyarakat sehari-hari
untuk menurunkan jumlah kontaminasi koloni bakteri pada sikat gigi . Penelitian
selanjutnya perlu dilakukan dengan pengenceran yang lebih tinggi yaitu lebih dari
10-2 seperti 10-3 atau 10-4 untuk memudahkan pembacaan koloni bakteri dan perlu
dilakukan pra-penelitian untuk menemukan jenis bakteri yang berkontaminasi pada
sikat gigi sebelum dilakukan perlakuan agar bakteri yang terbunuh memang bakteri
yang berkontaminasi di sikat gigi.
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
sampel
jumlah_koloni
30
30
30
Mean
2.00
5.50
124.13
Std. Deviation
.830
2.921
64.579
Absolute
.219
.104
.156
Positive
.219
.104
.156
Negative
-.219
-.104
-.110
1.200
.569
.854
.112
.902
.460
Mean
Lower Bound
Upper Bound
Minimum M
10
67.00
13.367
4.227
57.44
76.56
45
10 109.50
18.392
5.816
96.34
122.66
85
10 195.90
57.736
18.258
154.60
237.20
124
Total
30 124.13
64.579
11.790
100.02
148.25
45
df1
21.070
df2
2
Sig.
27
.000
ANOVA
Sum of Squares
jumlah_koloni
df
Mean Square
Between Groups
86288.067
43144.033
Within Groups
34653.400
27
1283.459
120941.467
29
Total
Sig.
33.615
.000
Multiple Comparisons
(I)
(J)
Tukey HSD
-42.500*
16.022
.034
-82.22
-128.900*
16.022
.000
-168.62
42.500*
16.022
.034
2.78
-86.400*
16.022
.000
-126.12
128.900*
16.022
.000
89.18
86.400*
16.022
.000
46.68
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper
SAMPEL
KONTROL
CHLORHEXIDIN
E 0,12%
LARUTAN
GARAM
BERYODIUM 12%
KONTROL
CHLORHEXIDIN
E 0,12%
LARUTAN
GARAM
BERYODIUM 12%
SAMPEL
6