PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN KASUS
ANALISA DATA
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari bagian Medical Record BPRS Dadi
Makassar Sulawesi Selatan dilaporkan bahwa jumlah klien
mengalami halusinasi mulai tahun 2005 s/d 2007 sebagai
berikut :
NO TAHUN
1
2005
JML KLIEN
dari 7027 orang yang dirawat terdapat 3222
klien (45,85%) yang mengalami halusinasi
2006
2007
MENU
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN DATA
Biodata
a. Identitas Klien
Nama
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat : Takalar
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian
No.Register
Skizofrenia YTT
: Tn . R
J.Kelamin : Laki - laki
: Belum Kawin
: SMP (Tamat )
: Mekanik
: 15 Februari 2008
: 25 Maret 2008
: 02 68 95 Diagnosa Medik
:
MENU
b.
Identitas Penanggung :
Nama
Umur
Pekerjaan
Alamat
Hub. dengan pasien
:
:
:
:
:
Ny. R
35 tahun
Petani
Takalar
Kakak Kandung
MENU
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif :
Klien mengatakan masuk rumah sakit Dadi diantar oleh
saudaranya dan ibunya karena di rumah klien mengamuk,
berteriak teriak, melempar barang yang ada di dalam rumah dan
mau memukul orang. Klien marah jika ada yang membuatnya
tersinggung atau keinginannya tidak dipenuhi, klien kadang
menangis, ketawa dan bicara sendiri, klien merasa dirinya dikejar.
Klien pernah lari dari rumah, gelisah dan sering telanjang.
Klien mengatakan sering melihat bayangan yang aneh yang sering
menganggunya seperti pocong dan setan
Klien merasa ketakutan dengan bayangan tersebut
Klien mengatakan bayangan itu datang saat klien lagi sendiri
Klien mengatakan pernah melakukan pemukulan terhadap orang
lain dan bertengkar dengan keluarganya
MENU
Data Obyektif :
ANALISA DATA
NO
1
D A T A
M AS ALAH
DS :
Klien mengatakan masuk rumah sakit Dadi diantar oleh
saudaranya dan ibunya karena di rumah klien mengamuk,
berteriak teriak, melempar barang yang ada di dalam rumah
dan mau memukul orang. Klien marah jika ada yang
membuatnya tersinggung atau keinginannya tidak dipenuhi,
klien kadang menangis, ketawa dan bicara sendiri, klien
merasa dirinya dikejar. Klien pernah lari dari rumah, gelisah
dan sering telanjang.
Klien mengatakan jika ada masalah klien mengamuk dan
marah marah terutama jika keinginannya tidak dipenuhi
Klien mengatakan pernah melakukan pemukulan terhadap
orang lain dan bertengkar dengan keluarganyaDO:
Klien tampak bingung dan suka melamun
Mulut klien kadang komat kamit
Klien bicara tidak jelas
Kadang jawaban klien tidak sesuai dengan pertanyaan
Resiko
mencederai diri,
orang lain dan
lingkungan
MENU
NO
D A T A
DO :
M AS ALAH
Resiko
mencederai diri,
orang lain dan
lingkungan
marah marah
Klien berbicara dengan intonasi yang agak
cepat
Afek klien labil dan emosi klien berubah
ubah bila menceritakan keadaannya dan
masalahnya, kadang marah dan memaksa bila
ada keinginannya tetapi juga kadang
menyendiri dan melamun.
MENU
NO
2
D A T A
DS :
Klien mengatakan sering melihat bayangan yang aneh
yang sering menganggunya seperti pocong dan setan
Klien merasa ketakutan dengan bayangan tersebut
Klien mengatakan bayangan itu datang saat klien lagi
sendiri
DO :
Klien klien tampak sering bicara sendiri dan ketawa
sendiri
Ekspresi wajah kadang tegang
Pandangan mata kosong
Kadang menjawab tidak nyambung dengan pertanyaan
yang diajukan
Klien lebih banyak mengalihkan pandangan ke tempat
lain
MASALAH
Perubahan
persepsi
sensori ;
halusinasi
penglihatan
MENU
N
O
3
D A T A
DS:
Klien mengatakan tidak pernah aktif
dalam kegiatan kelompok yang ada di
lingkungannya
DO:
Klien hanya bicara bila ditanya
Saat klien diajak berinteraksi klien
menjawab dengan singkat dan cepat
Kontak mata kurang
Klien tampak kadang menyendiri dan
melamun
MASALAH
Kerusakan
interaksi
sosial:
menarik diri
MENU
NO
4
D A T A
MASALAH
DS:
Gangguan konsep
diri; harga diri
Klien merasa malu terhadap orang orang
rendah
disekitarnya karena dianggap gila
Klien merasa Klien mengatakan tidak pernah
diberi uang oleh keluarganya
Klien merasa dirinya selalu ditekan sama
keluarganya
Klien merasa tidak suka pada wanita karena
selalu ditolak .
Klien mengatakan tidak pernah aktif dalam
kegiatan kelompok yang ada di lingkungannya
Klien merasa sedih karena klien berada di
rumah sakit jiwa
DO:
Klien hanya bicara bila ditanya
Kontak mata kurang
MENU
N
O
5
D A T A
DS:
Klien mengatakan jarang ganti baju
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari
tetapi tidak pakai sabun
Klien mengatakan jarang menyikat
giginya
DO:
Klien tampak tidak rapih dan sering buka
baju, rambut tidak disisir, kuku klien
panjang dan kotor
MASALAH
Defisit
perawatan diri
MENU
POHON MASALAH
MENU
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MENU
PERENCANAAN
Adapun rencana tindakan keperawatan pada klien halusinasi
menurut Budi Anna Keliat, 2006 yaitu :
Tujuan Umum : Klien tidak mencederai orang lain
Tujuan Khusus :
1.
2.
3.
4.
Pada saat penulis menyusun rencana pada klien yang dirawat semua
disesuaikan dengan standar yang ada pada teori. Jadi tidak ada perbedaan antara
teori dan rencana tindakan yang diberikan pada klien Tn.R yang di asuh.
MENU
IMPLEMENTASI
Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan
rencana tindakan keperawatan
Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang
sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi apakah
rencana tindakan keperawatan masih dibutuhkan dan sesuai
dengan kondisi klien saat ini (here and now). Hubungan
saling percaya antara perawat dan klien merupakan dasar
utama dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada klien Tn.R
disesuaikan dengan teori yang ada. Tetapi dalam
pelaksanaannya, implementasi yang dapat dilakukan hanya
pada masalah utama yaitu ;
MENU
MENU
EVALUASI
Berdasarkan buku pedoman keperawatan jiwa I Achir Yani S. Hamid,
2005 hasil akhir yang diharapkan pada klien halusinasi adalah :
Pada Klien :
Pada Keluarga :
Mengidentifikasi gejala halusinasi.
Merawat klien dirumah : cara memutus halusinasi,
mendukung kegiatan klien.
Menolong klien menggunakan obat dan follow up.
MENU
keluarga
Diagnosa II : Kerusakan interaksi sosial ; menarik diri berhubungan dengan
harga diri rendah, yaitu klien dapat :
Tuk I
dimiliki
Tuk II : Klien dapat menilai kemampuan yang dapat
digunakan
Tuk III : Klien dapat menetapkan (merencanakan) kegiatan
sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tuk IV : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit
dan kemampuan
Tuk V
: Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.
Tuk VI : Klien dapat memberdayakan sistem pendukung keluarga
Diagnosa III : Defisit perawatan diri berhubungan dengan kurang
motivasi dari Tuk I Tuk V juga belum dapat dilaksanakan
MENU
MENU