Anda di halaman 1dari 20

I.

PENDAHULUAN
Kegiatan operasional pertambangan memiliki karesteristik yang khusus, yaitu padat teknoJogi, padat
investasi dan resiko bahaya yang tinggj. Oleh karena sifat khusus tersebut di atas, maka pengelolaan kegiatan
pertambangan di lapangan memerlukaIJ konsentrasi yang lebih di semua aspek.

Aspek -aspek tersebut, antara lain aspek produksi, aspek teknologi/efesiensi dan aspeJ keselamatan clan
kesehatan kerja para karyawannya di lapangan. Guna mendukun! efisiensi clan produktifitas yang
ditargetkan, maka diperlukan suatu aspek KeselamataI dan Kesehatan Kerja (K3) yang bail. OJeh sebab itu,
perlu dilakukan pemahaman dan pengertian Keselamatan clan Kesehatan Kerja yang benar kepada seluruh
orang yanJ berkecimpung pada kegiatan usaha pertambangan tersebut. Pemahaman K3 yang bena daTi
semua lini manajemen sangat memberikan arti dalam rangka pencegahan keceJakaa dalam kegiatan
pertambangan. Dimana diharapkan produksi optimal. namun kecelakaai nihil dan itu sasaran yang ingin
dicapai.

Perlu disadari bahwa pemahaman clan pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerj tersebut merupakan
kompetensi penting yang dimiliki para pelaksana di lapangan yan juga menjadl tanggung jawab para Kepala
Teknik Tambang di lapangan dalar menjalankan tugas operasional di lapangan secara bellar, aman dan
professional.
Dalam materi pelajaran ini dijelaskan pengertian dan falsafah Keselamatan da Kesehatan Kerja K3. tennasuk
sediklt mengupas kecelakaan tambang dan upay pencegahanya. Setelah mengikuti mata pelajaran, para
peserta Kursus akan mampi menjelaskan dan melaksanakan secara benar dan aman baik dalam memenuhi
aspeJ teknis maupun ketentuan-ketentuan KeseJamatan dan Kesehatan Kerja yang diperlukan.

II. DASAR-DASAR KESLAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


I.

Keselamatan Kerja

A. Pengertian Keselamatan Kerja


Keselamatan Kerja: adalah suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa adanya
kecelakaan, memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman sehingga dapat dicapai suatu
hasil yang optimal dan bebas dari segala resiko bahaya.
Keselamatan kerja bertujuan mencegah/mengadakan pencegahan agar karyawan tidak mendapatkan
luka/celaka clan juga tidak terjadi kerusakan ataupun kerugian dari peratatan/material produksi.
Jadi Keselainatan Kerja mengadakan pengawasan terhadap 4 (empat) M. yaitu :

Manusia
Mesin
Material dan
Metode Kerja

Dimana dengan adanya pengawasan yang baik clan benar diharapkan akan dapa memberikan
lingkungan/suasana kerja yang aman dan nyaman. Dengan suasana yan! seperti ini diharapkan akan
mampu menciptakan suatu efisiensi yang tinggi. produktifita: yang tinggi serta keselamatan yang
terjamin bagi para karyawanya.

Pengawasan Terhadap 4 M

Manusia
Tidak ada
Kecelakaan

Mesin
Pengawasan
Thd 4 M
Material

Lingkungan
Kerja
Yang aman

Metode

Tidak ada
Kerusakan
Kerugiann

B. Prinsip-prinsip Keselamatan Kerja


Bahwa sernua pekerjaBn pada prinsipnya dapat diJ.akukan dengan tanpa harus ada korban dan
arnan serta selamat. Kim harus berfikir bahwa suatu kecelakaan yang terjadi di lingkugan kerja
kita karena acta suatu penyebabnya. Penyebab d kecelakaan tersebut, an tara lain adalah karena
peralatan ataupun dari manusianya sendiri. Untuk rnenghidari/mencegah kecelakaan tersebut,
maka penyebab kecelakaan tersebut hams dihilangkan/ditiadakan.
Dalam hal prinsip -prinsip keselarnatan kerja, yang perlu difahami secara menda adalah, bahwa :
1. Kecelakaan pasti disebabkan oleh karena sesuat~ atau dengan perkataan Ii bahwa
kecelakaan dapat terjadi karena ada penyebabnya
2. Sebab -sebab yang memungkinkan dapat terjadinya kecelakaan ini harus
dihilangkan/dicegah untuk menghindari kecelakaan
3. Setiap pekerjaan dapat diJakukan dengan aman dan selamat

Dalam rangka menuju bekerja dengan aman dan selamat di tempat bekerja, maka perlu diambil langkalangka antara lain sebagai berikut :
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan/dikerjakan

Mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dari pekerjaan yang akan dilakukan
sebelumnya.
Dengan mengetahui kedua prinsip tersebut di atas, maka diharapkan akan tercipta suatu lingkungan kerja
yang aman atau standart clan tidak acta kecelakaan kerusakan yang menimpa peralatan maupun
rnanusianya.

C. Hubungan Keselamatan Kerja dengan Produksi


Bahwa Keselamatan Kerja adalah merupakan salah satu bagaian daTi produksi. Sedangkan bagian
-bagian prodllksi lainnya adalah jumlah (kewantita) dan Mutu Barang (Kwalita). Jadi Produksi adalah
Kwantita + Kwality + Keselamatan Kerja.
Sedangkan dalam usaha pencegahan kecelakaan, agar keselamatan kerja benar-benar menjadi perhatian
maka seharusnya :
Keselamatan Kerja harus diperlakukan sarna besamya dengan kwalitas, semangat kerja, biaya dan
produksi. Jadi disini sangat jelas erat hubungan antara kese.lamatan kerja dengan produksi, artinya tidak
mungkin produksi tanpa dengan memikirkan keselamatan kerja. Apabila keselamatatl kerja tidak terjamin
(terjadi kecelakaan), rnaka jelas produksi akan terganggu atau bahkan terhenti.

D. Keuntungan I Pentingnya Keselamatan K.erja


I.

Menyelamatakan pegawai/karyawan, dari :

Kesakitan/penderitaan sakit/cacat
Kehilangan waktu
Kesedihan
Kehilangan masa depan
Kehilangan pemasukan uang/nafkah
dll
2. Menyelamatkan keluarga, dari:

Kesedihanlkesusahan
Masa depan yang tidak menentu

Kehilangan pemasukan uang


3. Menyelamatkan perusahaan dari :

Kehilangan tenaga kerja


Pengel.uaran biaya karena akibat kecelakaan
Melatih atau mengganti karyawan yang celaka
Kehilangan waktu karena terhenti kegiatan
Menurunya produksi, bahkan mungkin sampai STOP produksi

E. Kapan dan Dirnana Kita Butuh Keselamatan Kerja


F. Keselamatan kerja dilakukanldilaksanakan sewak"1u kita me.laksanakan pekerjaan dan juga
diluar pekerjaan. Artinya bahwa keselamatan kerja dilakukan setiap saat dan dimana saja kita
berada. Jadi jelas bahwa keselamatan kerja sangat penting artinya bagi pekerja ataupun kita
semua, baik itu disaat kita bekerja, menuju kerja bahkan dirumah sekalipun. Mengapa demikian,
karena pada h~kikatnya kita semua ingin selamat atau tidak mengalami kecelakaan.

II.

Kesehatan Kerja
Tujuan kesehatan kerja adalah untuk melindunbri pekerja dari segala hal yang dapat merugikan
kesehatan di tempat kerja. Dengan pekerja sehat berarti menlmjang produksi yang optimal. Adapun
factor penyebab gangguan kesehatan kerja tenaga kerja adalah :

1. Gangguan Kesehatan Umurn/Penyaki Umum


Faktor penyebab ini di Indonesia banyak disebabkan oleh karena infeksi, parasit, penyakit
saluran pernafasan dan pencernaan. Penyakit umum ini berkaitan erat dengan masaJah kondisi
social ekonomi, hygiene-sanitasi gizi dikaJangan masyarakat tenaga keIja yang rendah dan ini
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu segera ditangani.

2. Gangguan Kesehatan karena factor pekerjaan dan lingkungan kerja


Penyebab gangguan kesehatan yang disebabkan factor peket:jaan dan lingkungan kerja, secara
garis besar dapat dibagi dalam 5 (lima) gotongan, yaitu :

a. Golongan fisik
Faktor fisik yang terdapat dalam lingkungan kerja merupakan kemungkinan penyebab
gangguan kenikmatan kerja, konsentrasi kerja sampai pad'! gangguan kesehatan kerja clan
kemungkinan gangguan dari fungsi organ tubuh seperti : pendengaran, penglihatan, dll
Termasuk penyebab gangguan golongan fisik, antara lain: .

Suara gaduh/bising
Suhu terlulu tinggi/rendah
Radiasi Getaran

Penerangan
b. Golongan kimia
Beberapa contoh bahan kimia yang dapat merupakan penyebab gangguan kesehatan, antara
lain:
Gas : CO, HZS, CH4, dll
Cairan : baik yang merangsangiiritasi maupun diserap metalui kulit
Misalnya : Asam Sulfat, Soda Kostik, beberapa insektisida, dll

c. Golongan Phsikologik
Terdapat beberapa kondisi kerja dan suasana kerja yang dapat menimbulkan stress mental
dikalangan tenaga kerja, antara lain:

Pekerjaan yang tidak sesuai dengan motivasi, bakat clan pendidikan .


Hubungan kerja antara atasan, ternan sekerja clan bawahan yang kurang
Harmonis

Jenis pekerjaan yang monoton


PenghasiJan yang tidak sesuai kebutuhan sehingga konsentrasi kerja tergang;gu pada
usaha-usaha mencari tambahan

d. Golongan Fisiologik
Pacta golongan ini terutama disebabkan kurangnya atau tidak adanya keserasian antara alatalat kerja, kondisi kerja dengan kondisi tenaga kerja, seperti misalnya :

Kursi yang terlalu tinggi


Sikap badan yang kurang baik pada waktu bekerja
Bekerja berdiri terns menerus
Panel control yang tidak teratur daD terencana dengan baik
e. Penyebab biologik
Penyebab berasal dari penyakit atau bagian-bagian dari binatang atau tumbuhan-tumbuhan
yang menimbulkan gangguan, menular pada tenaga kerja antara lain:
Penyakit anthrox yang menular pada pemerah susu, pemelihara temak
Alergi dari bulu-bulu temak, bahan baku yang berasal dari temak Pen yak it kulit dari getah
tumbuhan, kutu temak daD lain-lain
Usaha-usaha pencegahan~ pengendalian dan penanggulangannya, antara lain dengan cara :

1. Pencegahan daD perlindungan terhadap perorangan atau tenaga kerja .


Dengan cara, antara lain:
Pemeriksaan kesehatan kerja
Penerangan dan ]atihan sebelum kerja .Pendidikan kesehatan kerja
Alat perlidungan perorangan
2. Pencegahan dan pengendalian secara teknik (Engineering control) .
Pengenda1ian aliran udara ditempat kerja
Iso1asi : sumber gangguan diisolasi atau dipisahkan
Subtitusi : bahan kimia, alat-alat berbahaya diganti dengan bahan lain atau alat lain
sehingga kurang/tidak membhayakan lagi dengan syarat tidak mengurangi
mutulkualitas ataupun kuantitas basil produksi atau pekerjaan.

III. KECELAKAAN

A. Definisi Kecelakaan
Kecelakaan adalah sesuatu kejadian yang tidak direncanakan atau tidak diduga semula dan tidak
diinginkan. Kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan dapat menimpa siapa saja serta
mempunyai sifat merugikan, baik terhadap manusia, material maupun peralatan yang ada.
PENYEBAB KECELAKAAN :

Tindakan Tdk Aman

Tdk direncanakan
Tdk diduga
Tdk diingini

KECELAKAAN

Kondisi Tdk aman

Menimpa siapa
dan dimana saja
Cidera/Sakit/Mati
pada Manusia
Kerusakan
Peralatan
Produksi Terganggu

Lain-lain/Nasib

Bahkan dapat
sampai
Kegiatan Terhenti
(Kerugian Besar)

B. Kecclakaan Tambang
Pada kegiatan usaha pertambangan umuffi, yang dimaksud kecelukaan twnbang adalah kecelakaan yang
memenuhi kriteria-kriteria, sebagai berikut :

1. Kecelakaan benar-benar terjadi


artinya kecelakaan tersebut benar -benar terjadi, dalam arti tidak ada unsur kesengajaan dari pihak
lain ataupun dari si korban sendiri.

2. Menimpa Karyawan
artinya yang mengalami celaka tersebut adalah benar-benar karyawan yang bekerja pada perusahaan
tambang tersebut.

3. Ada Hubungan Kegiatan Usaha Pertambangan


artinya bahwa pekerjaan yang dilakukan korban adalah mempunyai kaitan/hubungan kerja usaha
pertarnbangan daTi perusaahaan yang bersangkutan.

4. Waktu Jam Kerja

artinya kecelakaan tersebut terjadi dalarn waktu jam kerja dari korban, yaitu waktu antara mulai
bekerja sampai berakhir kerja.

5. Di Dalam Wilayah Pertambangan


artinya kecelakaan tersebut terjadi masih ada di dalam wilayah usaha kegiatan usaha pertambangan
dari perusahaan yang bersangkutan.
Apabila kecelakaan yang terjadi di perusahaan pertambangan memenuhi semua (lima) kriteria tersebut di
atas, maka berdasarkan Kepmen nomor 555. K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bidang Pertambangan Umum dapat digolongkan

sebagai "Kecelakaan Tambang "

C. Klasifikasi Kecelakaan TambaQ;g di Indonesia

1. Luka Ringan
Apabila korban kurang dari tiga minggu telah dapat bekerja kembali ketempat semuJ.a sepert.i
baiasa.

2. Luka Berat
Apabila korban lebih daTi tiga minngu baru dapat bekerja kembali seperti biasa.

3. Mati
Apabila korban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadi kecelakaan tersebut.
Untuk lukalkecelakaan berat dan mati harus sesegera mungkin dilapOrkan oleh Kepala Teknik Tambang ke
Kepala Pelaksana Inspeksi TambangiKAPIT clan se.Ianjutnya kecelakaan tersebut diperiksa oleh Pelaksana
Inspeksi Tambang (PIT) di lapangan.
D. Penyebab Kecelakaan
Adapun terjadi kecelakaan di pertambangan menurut teori HW. Heinrich selalu ada penyebabnya, adapun
penyebab kece.Iakaan tersebut adalah :

1. Tindakan Tidak Aman (88%)


adapun tindakan tidak aman tersebut. disebabkan oleh antara lain:

a. Tanggungjawab pengawas

instruksi ti~ak diberikan/tidak lengkap

alat proteksi diri tidak diberikan. dll

b. Tindakan I Kelakuan Karyawan

tergesa-gesa
.APD tidak dikenakan
Bekerja sambil bergurau
Tidakmengindahkan instruksi/peraturan yang ada
Tidak/kurang berpengalaman .
Posisi badan yang salah
dll
2. Kondisi Kerja Yang Tidak Aman (10 %)
Adapun penyebabnya, antara lain:

a. Mesin/perlengkaparr atau benda -benda yang tidak aman, misalnya :


Alat-alat/perkakas yang sudah rusak

Penyimpanan barang-barang yang tidak teratur!berserakan


b. Keadaan/kondisi yang tidak a,man, misalnya :

Lampu penerangan yang tidak cukup


Lantai kerja yang licin/berceceran oli
Bagian berputar mesin yang tidak terlindungi
3. Lain-lain/Diluar Kemampuan Manusia'Nasib (2%)
Penyebab kecelakaan ini dikategorikan kehendak Tuhan atau sering disebut dengan I Takdir ataupun
Nasib seseorang.
E. Faktor-Faktor/Mata Rantai Yang Menyebabkan Terjadinya Kecelakaan

1. Keadaan Sosial
sosial dan lingkungan yang bersangkutan, sehingga dapat -karakter seseorang yang dapat
menyebabkan perilaku tidak aman dalam bekerja.

2. Sifat Buruk Seseorang


Sifat orang yang pemarah, gagap, tidak peduli dengan masaJah keselamatan, pemabuk, dll

3. Tindakan Tidak Aman


Penampilan dari seseorang yang tidak aman, seperti bekerja sambi I bergura~ tidak merngenakan
alat pelidung diri yang telah disediakan.

4. Kecelakaan
Jatuh, kejatuhan, terbentur, terpeleset atau semua kejadian yang menyebabkan luka/cidera.

5. Akibat Kecelakaan
Luka-luka, lecet, memar, retak, patah bahkan kematian yang disebabkan oJeh suatu kecelakaan.

IV. ANATOMIKECELAKAAN

A. Pendorong Terjadinya Kecelakaan


Adalah hal-hat yang membantu terjadinya suatu kecelakaan, hal ini biasanya I disebabkan oleh hal-hat
sebagai berikut :

a. Pengawasan ITuntunan yang kurang


instruksi tentang keselamatan kerja yang kurangitidak memadai .
peraturan keselamatan kerja tidak ditekankan
bagian-bagian yang berbahaya tidak dikoreksi
b. Mental para karyawan

perhatian tentang keselamatan kerja kurangJ


koordinasi kurang
reaksinya lamban
emosional/gugup/pemarah, dll
c. Kondisi phisik

terlalu lelah,
kurang pendengaran/tuli
pandangan kurang ,jelas
sakit jantung
ada cacat jasmani
B. Penyebab Langsung Kecelakaan

a. Tindakan tidak aman


Tindakan tidak aman ini menyumbang terbesar (88%) dal.am terjadinya kecelakaan di lingkungan
pertambangan. Adapun tindakan tidak aman yang sering kita dapatkan pada area kegiatan
pekerjaaan, antara lain:

Tidak mengenakan alat proteksi diri yang disediakan .


Tidak mengikuti prosedur kerja yang telah ditentukan
Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja yang telah dibuat .
Bekerja sambilbergurau

b. Kondisi tidak aman


Kondisi tidak aman ini berkaitan erat dengan kondisi / kcadaan tempat kctja kurang baik/kurang
standart, sehingga dapat. menyebabkan orang celaka atau terjadinya kecelakaan ditempat tersebut.
Adapun tindakan tidak aman yang sering kita dapatkan pada area kegiatan pekerjaaan, antara lain:

Lantai kerja yang .licin


Tempat bekelja yang berserakan dengan barang-barang yang berguna/barang bekas
Lampu penerangan yang kurang
Perkakas/peralatan yang sudah rusakltidak standart .
dll
C. .Jenis-Jenis Kecelakaan .

Terjatuh/tergelincir
terpukul

terbentur

kemasukan benda .terjepit


terkena aliran listrik .
dll
D. Akibat Kecelakaan

luka ringan, berat bahkan mati


kerusakan pera]atan yang digunakan .
produksi terganggu/terhenti
F. Biaya Kecelakaan .
Biaya yang timbull yang dikcluarkan akibat kccelakaan yang tcrjadi, biaya -biaya tersebut antara lain:

1. Biaya langsung
Biaya Jangsung kece.lakaan ada.lah biaya yang langsung dapat dihitung akibat kecelakaan yang
terjadi. Biaya .langsung ini, antara lain:

Gajil
Biaya kompensasi .
Biaya pengobatan .
Biaya perawatan
Kerugian karena kerusakan peralatan/material dan perlengkapan lainnya
2. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung ini terkadang justru dapat lebih besar daripada biaya rl~; langsung. Macammacam biaya tidak langsung tersebut, antara lain:

Kehi.langan waktu daTi ternan-ternan sekerja dirnana pekerjaan terhenti .


Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong sikorban
Kehilangan waktu untuk mempersoaJkan apa yang baru saja terjadi
dll
Untuk itu guM menekan atau meniadakan biaya-biaya tersebut di atas yang menurut data jumlahnya cukup
besar ini, maka perusahaan seharusnya sangat sadar dan konsen untuk melakukan usaha untuk mencegah
adanya keceJakaan di lingkungan kegiatan usahanya , tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan permintaan
pasar yang terkadang sudah rnensyaratkan perfonnance dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari
perusahaan yang bersangkutan. Singkatnya perusahaan tidak dapat mengabaikan prinsip-prinsip
Keselarnatan clan Kesehatan Kerja yang memang sudab rnelljadi tuntutan rnasyarakat luas.

V. PEMBINAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Guna mencapai standart Keselamatan clan Kesehatan Kerja yang diinginkan serta dalam rangka mencegah'
terjadinya kece.lakaan seperti yang telah dibahas pada bab-bab sebelunya, maka tidak kalah pentingnya
untuk melakukan pembinaan Keselamata11 dan Kesehatan Kerja secara terarah dan konsisten terhadap
seluruh karyawan yang terlibat dalam proses pekerjaan kegiatan pertambangan agar dapat meniadakan
keadaan berbahaya di lapangan.
Pembinaan ini harus didukung oleh semua lini manajemen, tanpa pilih kasih selanjutnya disosialisasikan
kepada segenap karyawan untuk dilaksanakan dan dipatuhi. Hal yang demikian penting dilkukan, karena
tanpa dukungan yang peni.1h biasanya pembinaan tidak akan efektif.
Adapun usaha-usaha pembinaan yang dapat dilakukan untuk Kese.tamatan clan Kesehatan Kerja, antara lain
sebagai berikut :

A. Safety TalkJPenyuluhan
Safety talk ini dapat dilakukan setiap akan memulai pekerjaan, misalnya setiap awal shif clan membahas
apa yang akan dikerjakan dan apa bahayanya. Kegiatan ini dapat berupa antara lain:
Membuat ceramah keselamatan kerja .
Pemasangan poster~poster keselamatan kerja
Pemutaran filmJslid~ 1entang keselamatan kerja

B. Safety Commitee
Adalah semacam pertetemuan setiap waktu tertentu dan khusus membahas masalah- masalah Keselamtan
dan Kesehatan Kerja. Safety Committee ini hasilnya antara lain, adalah :

Mengusahakan terciptanya suasana kerja yang aman


Menanamkan rasa kesadaran/disipl.in yang tinggi terhadap pentingnya kcsclamatan kcrja
dll

C. Membuat Program K3 Tahunan


Untuk lebih terarah dan mudah untuk dilakukan evaluasi, maka prob'Tam K3 tahunan perlu dibuat. Hali
ini diperlukan. agacr lebih memudahkan dalam pelaksanaan serta lebih mudah untuk dilhat progrresnya,
sehingga apabila terjadj hal-hal diluar program yang telah ditetapkan maka dapat untuk menjadikan

koreksi pacta program pacta tahun berikutnya. Program K3 ini hams benar-benar mencakup semua aspek
K3 yang acta pacta perusahaan yang bersangkutan.

Unsur -unsur pokok yang dapat membuat program :K3 efektif, yaitu antara lain:

1. Komitment
2. Tanggung Jawab
3. Pertanggung Jawaban K3
4. Rasa Keterlibatan
5. Pengakuan/Motivasi
Sedangkan komponen -komponen program K3 dapat terdiri, antara lain:

1. Program STOP
2. Program Job Safety Analysis (JSA)
3. Inspeksi K3 terencana
4. Inspeksi bersama
5. Pertemuan danPelatihan K3
6. PenyeJidikan/pemeriksaan KeceJakaan
7. Audit K3
D. Pendidikan dan Pelatihan
Guna pembinaan keselamarnn dan kesehatan kerja dapat juga dilakukan dengan program -program
pendidikan dan pelatihan, baik yang dapat dilakukan di perusahaan itu sendiri ataupun di institusi lain di luar
perusahaan. Pendidikan :

Kursus Keselamarnn dan Keseharnn Ker.ja .


Kursus Kepala Tcknik Tambang .
Kursus Juru Ukur
Pelatihan :
Pelatihan penggunaan peralatan keselamatan kerja .

Pelatihan pemadam kebakaran


Pelatihan pengendalian keadaan darurat
E. Alat-Alat Kesel.amatan Kerja
Al.at -alat keselamatan kerja sangat dibutuhkan dal.am pembinaan K3 ini, tanpa penyediaan al.at -alat
keselamatan kerja pembinaan K3 berarti pembinaan tidak ber.ialan. Alat keselamatan kerja yang harus
disediakan adalah Alat Proteksi Diri (APD) dan A.lat Perlengkapan Keselamatan Kerja.

Untuk Alat Proteksi Diri (APD) perusahaan wajib menyediakan untuk para karyawanya sesuai dengan
jumlah dan jenis pekerjaanya. APD yang biasa dipergunakan pada kegiarnn pertambangan, adalah : .

Sepatu pengaman
Sarung tangan pengaman
Topi pengaman
Kacamarn pengaman
Masker
dll
Sedangakan untuk alat perlengkapan keselamatan kcrja yang biasa dipergunnkan padu kegiatan di
pertambangan, adalah :

Gas detector .
Safety lamp .
Safety belt
Pemadam api
Tangga
Tandu
Jack/rompi renang
dll
F. Lingkungan Kerja
Pembinaan K3 juga dilakukan untuk lingkungan kerja, dimana dengan lingkungan kerja yang aman
bebas dari bahaya berarti dapat mencegah bahaya/celaka yang mungkin dapat ierjadi. Lingkungan ker:ja
yang aman harus bebas dari hal-hat, antara lain:

1. Debu
Dengan debu yang cukup tinggi konsentrasinya, maka kemungkinan besar dapat menghalangi
penglihatan karyawan (operator alat berat, dll) sehingga hat ini sangat membahayakan dan
kemungkinan besar dapat mendatangkan kecelakaan. Selain itu debu yang tinngi dengan ukuran
partikel tertentu dapat terhirup oleh alat pemafasan kita, sehingga dapat menyebabkan tergangnya I
sakitnya saluran pernafasan kita. Untuk itu konsentrasi debu harus dikurangi, misaJ.nya dengan :
penyiraman, penangkap debu disamping kita mengenakanmasker debu.

2. Bising
Bising dapat mengganngtl konsentrasi kerja clan dapat. pula mengakibatkan fungsi pendengaran
menjadi berkurang bahkan menjadi tuli, apabila terpapar cukup lama dan dengan intensitas yang
tinngi pula. Untuk itu perlu dilakukan usaha untuk mengurangi kebisingan ini, misalnya dengan :
mengisolasi sumber bising dengan peredam/kedap disamping jalan terakhir adalah dengan
menggunakan sumbat telinga.

3. Gas-gas beracun/berbahaya
Terutama untuk tambang bawah tanab, gas-gas berbahaya ini sangat berpotensi ada untuk itu perlu
selalu.. dilakukan pengecekan/pengukuran sebelum pekerjaan dimulai agar har..haI yang tidak
diinginkan tidak terjadi. Gas-gas yang perlu dicek, antara lain: Gas CH4, CO2, CO, NO, NO2, SO2
dan H2S.
Untuk menghindari gas-gas tersebut dj atas, maka perlu tindakan preventif antara lain dengan cara :

Memonitor secara rutin gas-gas tersebut difront kerja dan tunnel


Memperkecil konsentrasi gas-gas tersebut agar dibawah NAB, yaitu dengan ventilasi yangbaik
Menghindarkan genangan-genangan air terutama ditambang bijih sulfida .
Mengontrol pekerjaan peledakan
4. Permesinan
Bahaya-bahaya. ta daTi mesin, antara lain adalah :

a. Bahaya gerakan mekanik


gerakan rotasi : pulley
gerakan resiprokasi atau luncur : mesin press, tempa, pelubang, serut, gunting
gerakan osilasi : pendulum, kruk as .
gerakan komplek
b. Bahaya lingkungan kerja
Bahaya lingkungan kerja, antara lain: bising, getaran, gas, cairan dan debu

c. Bahaya Pemeliharaan
Pekerjaan -pekerjaan perbaikan peralatan tambang berbeda secara mencolok dari pekerjaanpekerjaan untuk kebanyakan pekerjaan tambang lainnya, terutama dalam hat kompleksitas dan
variasi secara teknik.
Ketidak rutinan pekerjaan pemeliharaan peralatan tambang berarti bahwa setiap pekerjaan
perbaikan menghadirkan karek1eristik dan kompleksjtas tersendiri.

Kekurangan dalam rancang yang ergonomic yang terkait dengan usaha pencapaian untuk servis
dan perbaikan memberi kemungkinan kecelakaan, biasanya karena : tegelincir,jatuh dan
keletiahan.

d. Bahaya penahganan bahan..bahan(material)


Peralatan untuk penaganan material tersebut, dapat dikelompokan antara lain adalah sebagai
berikut :

Pesawat angkat
Peralatan konveyor
dll

Untuk bahaya-bahaya permesinan seperti tersebut di atas, maka perlu dilakukan suatu
pengaman. Adapun pengamanan bahaya mesin seperti tersebut di atas dapat dilakukan, antara
lain dengan :

Merancang clan membuat mesin-mesin sedemikian rupa sehingga gerakan-gerakan


berbahaya atau bentuk.bentuj yang tidak terlindungi dihilangkan atau dikurangi

Menyediakan/memasang pelindung di daerah bagian -bagian yang bergerak


Mengarahkan gas-gas buangan menjadi menjauhi daerah kerja
Dll
e. Perlistrikan
Peralatan listrik ini sangat membahayakan, apabila penangananya tidak benar-benar mengikuti
peraturan yang ditetapkan. ,Kecelakaan listrik dapat mengakibatkan 3 kerugian, yaitu :

1. Manusia
Kecelakaan ini disebabkan oleh mengaJimya listrik pada tubuh manusia yang dapat
menyebabkan kematian atau cacad. Tingkat bahaya listrik terhadapmanusia tergantung pada
factor-faktor :

Besamya arus listrik yang mengalir dalam tubuh .


Lamanya arus listri mengalir dalam tubuh .
Jenis arus listrik
Daerah atau bagian tubuh yang menyentuh listrik; dan .
Kondisi fisik dan kejiwaan

2. Lingkungan (kebakaran)
Sebagaimana bta ketahui bahwa kebakaran dapat terjadi apabila ada 3

unsur, yaitu : oksigen, bahan yang mudah terbakar daD sumber api. Dalam peral.atan
listrik yang menjadi sumber api adalah : Membaranya penghantar karena beban lebih .

Hubungan singkat
Kontak saklar yang tudak sempuma
Usaha yang dapat untuk menghindari kebakaran listrik, antara lain:

Setiap pemasangan instalasi listrik harus direncanakan dengan matang


Sebelum digunakan, instalasi harus diuji tahanan isolasinya demikian juga sambungansambunganya

Hindarkan penambahan beban pacta suatu sirkuit, apabila sudah tak rnampu
Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari peralatan listrik .
3. Peralatan Listrik
Semua peralatan listrik sudah didisain untuk beban arus kerja dan panas tertentu, jika
dibebani ke;rja dan panas yang melebihi maka peralatan tersebut akan rusak. Banyaka factor
yang menyebabkan beban atau panas yang berlebihan, antara lain: rusaknya isolasi,
bearingnya yang macer, motor 3 fase bekerja dengan 2 fase dan lain-lain.

Untuk mengamankan peralatan tersebut dati :rusak, maka peralatan tersebut harus
dilengkapi dengan alat-alat pengaman antara lain: Pengaman arils lebih

Pengaman tegangan lebih


Pengaman temperatur bearing
Pengaman temperatur gulungan stator

Cara kerja dari peralatan tersebut di ,atas, prinsipnya gangguan yang menyebabkan arus,
tegangan ataupun gangguan yang menyebabkan arus, tegangan atau panas yang melebihi maka
pada waktu yang singkat relay akan memutuskan saklar beban sehingga peralatan listrik
terhindar dadi kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai