PENDAHULUAN
Kegiatan operasional pertambangan memiliki karesteristik yang khusus, yaitu padat teknoJogi, padat
investasi dan resiko bahaya yang tinggj. Oleh karena sifat khusus tersebut di atas, maka pengelolaan kegiatan
pertambangan di lapangan memerlukaIJ konsentrasi yang lebih di semua aspek.
Aspek -aspek tersebut, antara lain aspek produksi, aspek teknologi/efesiensi dan aspeJ keselamatan clan
kesehatan kerja para karyawannya di lapangan. Guna mendukun! efisiensi clan produktifitas yang
ditargetkan, maka diperlukan suatu aspek KeselamataI dan Kesehatan Kerja (K3) yang bail. OJeh sebab itu,
perlu dilakukan pemahaman dan pengertian Keselamatan clan Kesehatan Kerja yang benar kepada seluruh
orang yanJ berkecimpung pada kegiatan usaha pertambangan tersebut. Pemahaman K3 yang bena daTi
semua lini manajemen sangat memberikan arti dalam rangka pencegahan keceJakaa dalam kegiatan
pertambangan. Dimana diharapkan produksi optimal. namun kecelakaai nihil dan itu sasaran yang ingin
dicapai.
Perlu disadari bahwa pemahaman clan pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerj tersebut merupakan
kompetensi penting yang dimiliki para pelaksana di lapangan yan juga menjadl tanggung jawab para Kepala
Teknik Tambang di lapangan dalar menjalankan tugas operasional di lapangan secara bellar, aman dan
professional.
Dalam materi pelajaran ini dijelaskan pengertian dan falsafah Keselamatan da Kesehatan Kerja K3. tennasuk
sediklt mengupas kecelakaan tambang dan upay pencegahanya. Setelah mengikuti mata pelajaran, para
peserta Kursus akan mampi menjelaskan dan melaksanakan secara benar dan aman baik dalam memenuhi
aspeJ teknis maupun ketentuan-ketentuan KeseJamatan dan Kesehatan Kerja yang diperlukan.
Keselamatan Kerja
Manusia
Mesin
Material dan
Metode Kerja
Dimana dengan adanya pengawasan yang baik clan benar diharapkan akan dapa memberikan
lingkungan/suasana kerja yang aman dan nyaman. Dengan suasana yan! seperti ini diharapkan akan
mampu menciptakan suatu efisiensi yang tinggi. produktifita: yang tinggi serta keselamatan yang
terjamin bagi para karyawanya.
Pengawasan Terhadap 4 M
Manusia
Tidak ada
Kecelakaan
Mesin
Pengawasan
Thd 4 M
Material
Lingkungan
Kerja
Yang aman
Metode
Tidak ada
Kerusakan
Kerugiann
Dalam rangka menuju bekerja dengan aman dan selamat di tempat bekerja, maka perlu diambil langkalangka antara lain sebagai berikut :
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan/dikerjakan
Mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dari pekerjaan yang akan dilakukan
sebelumnya.
Dengan mengetahui kedua prinsip tersebut di atas, maka diharapkan akan tercipta suatu lingkungan kerja
yang aman atau standart clan tidak acta kecelakaan kerusakan yang menimpa peralatan maupun
rnanusianya.
Kesakitan/penderitaan sakit/cacat
Kehilangan waktu
Kesedihan
Kehilangan masa depan
Kehilangan pemasukan uang/nafkah
dll
2. Menyelamatkan keluarga, dari:
Kesedihanlkesusahan
Masa depan yang tidak menentu
II.
Kesehatan Kerja
Tujuan kesehatan kerja adalah untuk melindunbri pekerja dari segala hal yang dapat merugikan
kesehatan di tempat kerja. Dengan pekerja sehat berarti menlmjang produksi yang optimal. Adapun
factor penyebab gangguan kesehatan kerja tenaga kerja adalah :
a. Golongan fisik
Faktor fisik yang terdapat dalam lingkungan kerja merupakan kemungkinan penyebab
gangguan kenikmatan kerja, konsentrasi kerja sampai pad'! gangguan kesehatan kerja clan
kemungkinan gangguan dari fungsi organ tubuh seperti : pendengaran, penglihatan, dll
Termasuk penyebab gangguan golongan fisik, antara lain: .
Suara gaduh/bising
Suhu terlulu tinggi/rendah
Radiasi Getaran
Penerangan
b. Golongan kimia
Beberapa contoh bahan kimia yang dapat merupakan penyebab gangguan kesehatan, antara
lain:
Gas : CO, HZS, CH4, dll
Cairan : baik yang merangsangiiritasi maupun diserap metalui kulit
Misalnya : Asam Sulfat, Soda Kostik, beberapa insektisida, dll
c. Golongan Phsikologik
Terdapat beberapa kondisi kerja dan suasana kerja yang dapat menimbulkan stress mental
dikalangan tenaga kerja, antara lain:
d. Golongan Fisiologik
Pacta golongan ini terutama disebabkan kurangnya atau tidak adanya keserasian antara alatalat kerja, kondisi kerja dengan kondisi tenaga kerja, seperti misalnya :
III. KECELAKAAN
A. Definisi Kecelakaan
Kecelakaan adalah sesuatu kejadian yang tidak direncanakan atau tidak diduga semula dan tidak
diinginkan. Kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan dapat menimpa siapa saja serta
mempunyai sifat merugikan, baik terhadap manusia, material maupun peralatan yang ada.
PENYEBAB KECELAKAAN :
Tdk direncanakan
Tdk diduga
Tdk diingini
KECELAKAAN
Menimpa siapa
dan dimana saja
Cidera/Sakit/Mati
pada Manusia
Kerusakan
Peralatan
Produksi Terganggu
Lain-lain/Nasib
Bahkan dapat
sampai
Kegiatan Terhenti
(Kerugian Besar)
B. Kecclakaan Tambang
Pada kegiatan usaha pertambangan umuffi, yang dimaksud kecelukaan twnbang adalah kecelakaan yang
memenuhi kriteria-kriteria, sebagai berikut :
2. Menimpa Karyawan
artinya yang mengalami celaka tersebut adalah benar-benar karyawan yang bekerja pada perusahaan
tambang tersebut.
artinya kecelakaan tersebut terjadi dalarn waktu jam kerja dari korban, yaitu waktu antara mulai
bekerja sampai berakhir kerja.
1. Luka Ringan
Apabila korban kurang dari tiga minggu telah dapat bekerja kembali ketempat semuJ.a sepert.i
baiasa.
2. Luka Berat
Apabila korban lebih daTi tiga minngu baru dapat bekerja kembali seperti biasa.
3. Mati
Apabila korban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadi kecelakaan tersebut.
Untuk lukalkecelakaan berat dan mati harus sesegera mungkin dilapOrkan oleh Kepala Teknik Tambang ke
Kepala Pelaksana Inspeksi TambangiKAPIT clan se.Ianjutnya kecelakaan tersebut diperiksa oleh Pelaksana
Inspeksi Tambang (PIT) di lapangan.
D. Penyebab Kecelakaan
Adapun terjadi kecelakaan di pertambangan menurut teori HW. Heinrich selalu ada penyebabnya, adapun
penyebab kece.Iakaan tersebut adalah :
a. Tanggungjawab pengawas
tergesa-gesa
.APD tidak dikenakan
Bekerja sambil bergurau
Tidakmengindahkan instruksi/peraturan yang ada
Tidak/kurang berpengalaman .
Posisi badan yang salah
dll
2. Kondisi Kerja Yang Tidak Aman (10 %)
Adapun penyebabnya, antara lain:
1. Keadaan Sosial
sosial dan lingkungan yang bersangkutan, sehingga dapat -karakter seseorang yang dapat
menyebabkan perilaku tidak aman dalam bekerja.
4. Kecelakaan
Jatuh, kejatuhan, terbentur, terpeleset atau semua kejadian yang menyebabkan luka/cidera.
5. Akibat Kecelakaan
Luka-luka, lecet, memar, retak, patah bahkan kematian yang disebabkan oJeh suatu kecelakaan.
IV. ANATOMIKECELAKAAN
terlalu lelah,
kurang pendengaran/tuli
pandangan kurang ,jelas
sakit jantung
ada cacat jasmani
B. Penyebab Langsung Kecelakaan
Terjatuh/tergelincir
terpukul
terbentur
1. Biaya langsung
Biaya Jangsung kece.lakaan ada.lah biaya yang langsung dapat dihitung akibat kecelakaan yang
terjadi. Biaya .langsung ini, antara lain:
Gajil
Biaya kompensasi .
Biaya pengobatan .
Biaya perawatan
Kerugian karena kerusakan peralatan/material dan perlengkapan lainnya
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung ini terkadang justru dapat lebih besar daripada biaya rl~; langsung. Macammacam biaya tidak langsung tersebut, antara lain:
A. Safety TalkJPenyuluhan
Safety talk ini dapat dilakukan setiap akan memulai pekerjaan, misalnya setiap awal shif clan membahas
apa yang akan dikerjakan dan apa bahayanya. Kegiatan ini dapat berupa antara lain:
Membuat ceramah keselamatan kerja .
Pemasangan poster~poster keselamatan kerja
Pemutaran filmJslid~ 1entang keselamatan kerja
B. Safety Commitee
Adalah semacam pertetemuan setiap waktu tertentu dan khusus membahas masalah- masalah Keselamtan
dan Kesehatan Kerja. Safety Committee ini hasilnya antara lain, adalah :
koreksi pacta program pacta tahun berikutnya. Program K3 ini hams benar-benar mencakup semua aspek
K3 yang acta pacta perusahaan yang bersangkutan.
Unsur -unsur pokok yang dapat membuat program :K3 efektif, yaitu antara lain:
1. Komitment
2. Tanggung Jawab
3. Pertanggung Jawaban K3
4. Rasa Keterlibatan
5. Pengakuan/Motivasi
Sedangkan komponen -komponen program K3 dapat terdiri, antara lain:
1. Program STOP
2. Program Job Safety Analysis (JSA)
3. Inspeksi K3 terencana
4. Inspeksi bersama
5. Pertemuan danPelatihan K3
6. PenyeJidikan/pemeriksaan KeceJakaan
7. Audit K3
D. Pendidikan dan Pelatihan
Guna pembinaan keselamarnn dan kesehatan kerja dapat juga dilakukan dengan program -program
pendidikan dan pelatihan, baik yang dapat dilakukan di perusahaan itu sendiri ataupun di institusi lain di luar
perusahaan. Pendidikan :
Untuk Alat Proteksi Diri (APD) perusahaan wajib menyediakan untuk para karyawanya sesuai dengan
jumlah dan jenis pekerjaanya. APD yang biasa dipergunakan pada kegiarnn pertambangan, adalah : .
Sepatu pengaman
Sarung tangan pengaman
Topi pengaman
Kacamarn pengaman
Masker
dll
Sedangakan untuk alat perlengkapan keselamatan kcrja yang biasa dipergunnkan padu kegiatan di
pertambangan, adalah :
Gas detector .
Safety lamp .
Safety belt
Pemadam api
Tangga
Tandu
Jack/rompi renang
dll
F. Lingkungan Kerja
Pembinaan K3 juga dilakukan untuk lingkungan kerja, dimana dengan lingkungan kerja yang aman
bebas dari bahaya berarti dapat mencegah bahaya/celaka yang mungkin dapat ierjadi. Lingkungan ker:ja
yang aman harus bebas dari hal-hat, antara lain:
1. Debu
Dengan debu yang cukup tinggi konsentrasinya, maka kemungkinan besar dapat menghalangi
penglihatan karyawan (operator alat berat, dll) sehingga hat ini sangat membahayakan dan
kemungkinan besar dapat mendatangkan kecelakaan. Selain itu debu yang tinngi dengan ukuran
partikel tertentu dapat terhirup oleh alat pemafasan kita, sehingga dapat menyebabkan tergangnya I
sakitnya saluran pernafasan kita. Untuk itu konsentrasi debu harus dikurangi, misaJ.nya dengan :
penyiraman, penangkap debu disamping kita mengenakanmasker debu.
2. Bising
Bising dapat mengganngtl konsentrasi kerja clan dapat. pula mengakibatkan fungsi pendengaran
menjadi berkurang bahkan menjadi tuli, apabila terpapar cukup lama dan dengan intensitas yang
tinngi pula. Untuk itu perlu dilakukan usaha untuk mengurangi kebisingan ini, misalnya dengan :
mengisolasi sumber bising dengan peredam/kedap disamping jalan terakhir adalah dengan
menggunakan sumbat telinga.
3. Gas-gas beracun/berbahaya
Terutama untuk tambang bawah tanab, gas-gas berbahaya ini sangat berpotensi ada untuk itu perlu
selalu.. dilakukan pengecekan/pengukuran sebelum pekerjaan dimulai agar har..haI yang tidak
diinginkan tidak terjadi. Gas-gas yang perlu dicek, antara lain: Gas CH4, CO2, CO, NO, NO2, SO2
dan H2S.
Untuk menghindari gas-gas tersebut dj atas, maka perlu tindakan preventif antara lain dengan cara :
c. Bahaya Pemeliharaan
Pekerjaan -pekerjaan perbaikan peralatan tambang berbeda secara mencolok dari pekerjaanpekerjaan untuk kebanyakan pekerjaan tambang lainnya, terutama dalam hat kompleksitas dan
variasi secara teknik.
Ketidak rutinan pekerjaan pemeliharaan peralatan tambang berarti bahwa setiap pekerjaan
perbaikan menghadirkan karek1eristik dan kompleksjtas tersendiri.
Kekurangan dalam rancang yang ergonomic yang terkait dengan usaha pencapaian untuk servis
dan perbaikan memberi kemungkinan kecelakaan, biasanya karena : tegelincir,jatuh dan
keletiahan.
Pesawat angkat
Peralatan konveyor
dll
Untuk bahaya-bahaya permesinan seperti tersebut di atas, maka perlu dilakukan suatu
pengaman. Adapun pengamanan bahaya mesin seperti tersebut di atas dapat dilakukan, antara
lain dengan :
1. Manusia
Kecelakaan ini disebabkan oleh mengaJimya listrik pada tubuh manusia yang dapat
menyebabkan kematian atau cacad. Tingkat bahaya listrik terhadapmanusia tergantung pada
factor-faktor :
2. Lingkungan (kebakaran)
Sebagaimana bta ketahui bahwa kebakaran dapat terjadi apabila ada 3
unsur, yaitu : oksigen, bahan yang mudah terbakar daD sumber api. Dalam peral.atan
listrik yang menjadi sumber api adalah : Membaranya penghantar karena beban lebih .
Hubungan singkat
Kontak saklar yang tudak sempuma
Usaha yang dapat untuk menghindari kebakaran listrik, antara lain:
Hindarkan penambahan beban pacta suatu sirkuit, apabila sudah tak rnampu
Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari peralatan listrik .
3. Peralatan Listrik
Semua peralatan listrik sudah didisain untuk beban arus kerja dan panas tertentu, jika
dibebani ke;rja dan panas yang melebihi maka peralatan tersebut akan rusak. Banyaka factor
yang menyebabkan beban atau panas yang berlebihan, antara lain: rusaknya isolasi,
bearingnya yang macer, motor 3 fase bekerja dengan 2 fase dan lain-lain.
Untuk mengamankan peralatan tersebut dati :rusak, maka peralatan tersebut harus
dilengkapi dengan alat-alat pengaman antara lain: Pengaman arils lebih
Cara kerja dari peralatan tersebut di ,atas, prinsipnya gangguan yang menyebabkan arus,
tegangan ataupun gangguan yang menyebabkan arus, tegangan atau panas yang melebihi maka
pada waktu yang singkat relay akan memutuskan saklar beban sehingga peralatan listrik
terhindar dadi kerusakan.