Anda di halaman 1dari 14

PERSATUAN SEPAK BOLA SELURUH INDONESIA

ALL INDONESIA FOOTBALL FEDERATION


PENGCAB PSSI KABUPATEN BONE
SEKRETARIAT

KEPUTUSAN
NOMOR :

TENTANG
PERATURAN PERTANDINGAN KHUSUS KOMPETISI
LIGA BONE PENGCAB PSSI KAB.BONE
PENGURUS PENGCAB PSSI KAB.BONE
Menimbang

:
1 Bahwa Pelaksanaan kompetisi merupakan tiang
pembinaan sepak bola yang merupakan tingkat
keberhasilan dalam pembinaan selama waktu tertentu
2 .Bahwa dalam pelaksanaan kompetisi perlu adanya
peraturan pertandingan khusus yang mengatur dan
pedoman dalam penyelenggaraannya.

Mengingat

:
1. Anggaran dasar dan Anggaran rumah tangga PSSI
2. Peraturan umum pertandingan PSSI Tahun 2011
3. Peraturan organisasi No. 04/Pc-PSSI/III/2008 Tentang :
Kontrak pemain tahun 2008.
4. STATUTA PSSI Tahun 2009.
5. Kalender penyelenggaraan kompetisi pengcab PSSI
Kab.Bone.
MEMUTUSKAN

Menetapkan
Pertama
Kedua

: Peraturan pertandingan khusus Kompetisi Liga Bone


Pengcab PSSI Kab.Bone Tahun 2004.
: Kompetisi ini dinamakan Kompetisi Liga Bone Pengcab PSSI
Kab.Bone dalam pelaksanaan tahun 2014.
: Kompetisi ini di ikuti oleh seluruh club yang terdaftar LigaBone,
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini yang
merupakan kegiatan tak terpisahkan.

Ketiga

: Peraturan pertandingan khusus Kompetisi Liga Bone Pengcab


PSSI Kab.Bone ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apa
bila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan atau
kesalahan dalam penetapan akan segera dilakukan perubahan
atau perbaikan sebagaimana mestinya. Petikan keputusan
disampaikan kepada club yang bersangkutan untuk diketahui
dan dilaksanakan.

Ditetapkan di
Pada tanggal

: Watampone
:
2014

PENGURUS CABANG PSSI KABUPATEN BONE


KETUA UMUM

SEKRETARIS UMUM

PERATURAN PERTANDINGAN KHUSUS LIGA BONE


ASOSIASI PSSI KABUPATEN BONE
Pasal 1
DASAR
Peraturan Pertandingan khusus ini dalam pelaksanaan penyelenggaraanya
berpedoman pada :
1. Pedoman Dasar Asosiasi PSSI Kabupaten Bone;
2. Keputusan Kongres II Tahun PSSI 2011;
3. Rapat Pengurus Asosiasi PSS Kabupaten Bone tanggal
di Watampone;
4. Peraturan Pertandingan Umum PSSI Tahun 2011;
5. Peraturan Permainan Sepakbola PSSI Edisi 2011.
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Penerbitan peraturan pertandingan khusus Liga Bone Asosiasi PSSI
Kabupaten Bone tahun 2015 ini adalah untuk mengatur kelancaran pelaksanaan
pertandingan
Pasal 3
PENYELENGGARA
Secara menyeluruh untuk menyelenggarakan Kompetisi Liga Bone Asosiasi
PSSI Kabupaten Bone tahun 2014 ini diorganisasi oleh Asosiasi PSSI Kabupaten
Bone dan dalam pelaksanaanya bekerjasama dengan Klub sepakbola sebagai
peserta Liga Bone 2015 atau suatu Panitia Pelaksana yang dibentuk oleh Asosiasi
PSSI Kabupaten Bone.
Pasal 4
PESERTA
(1) Peserta kompetisi ini adalah Klub Sepakbola Peserta Liga Bone Asosiasi PSSI
Kabupaten Bone;
(2) Klub Sepakbola peserta Liga Bone Asosiasi PSSI Kabupaten Bone, terdiri dari :
1.
Pasal 5
PEMBAGIAN WILAYAH
(1) Untuk Penyelenggaraan Liga pembagian wilayah dapat terselenggara lebih
baik dan efisien dan memenuhi waktu yang tersedia dilaksanakan secara
Home Tournament, maka dalam babak penyisihan dibagi dalam 4 Grup
Wilayah.

(2) Adapun Timi Peserta yang menjadi Klub peserta Liga Bone Asosiasi PSSI
Kabupaten Bone, sebagai berikut :
Wilayah I
Wilayah II
Wilayah III
Wilayah IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

PS.Mitra Jaya;
1. Cobra CinaCity FC; 1. Muda Utama FC;
Arpal Wound Care;2.
2. PS.BaruttungE;
Ibrahim FC;
3.
PS. Melle;
Teratai FC;
Lampoko FC;
Gaswa;
Mallusetasi FC;
FG. Hang;
10. JCI Chapter Bone;
11. Zhambaqy FC.

1.
2.
3.
4.
5.

Rela Muda;
PS. Irawa;
Realitas FC;
PSW Weddae;
Persura Unra;

Pasal 6
SISTEM PERTANDINGAN
(1) Putaran Penyisihan (Pertama)
a. Dilaksanakan secara Home turnament dimana masing-masing wilayah
ditunjuk salah satu Klub Peserta yang siap menjadi pelaksana;
b. Sistem Pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur (System Knock
Out);
c. Klub yang lolos pada babak ini adalah Klub yang mendapat status sebagai
Juara dan Runer Up pada setiap wilayah.
(2) Putaran 8 Besar (Kedua)
a. Putaran Kedua ini, diikuti oleh 8 klub yang lolos dari babak penyisihan
ditingkat wilayah;
b. Pertandingan pada setiap Grup pada fase ini dimainkan dengan format
Home Tournament, dengan Slot pembagian Grup ditentukan kemudian.
c. Pertandingan Putaran kedua dipusatkan di Stadion La Patau Watampone
sebagai stadion Utama dan Lapangan Persibone sebagai Stadion
Alternative.
d. Sistem Pertandingan pada fase ini adalah Sistem setengah Kompetisi;
(3) Putaran Semi final / Final (Putara Ketiga)
a. Putaran Semi Final adalah babak semi final, yang mana sistem
pertandingan menggunakan sistem cross (silang) dengan format sebagai
berikut :
Juara Grup A
Juara Grup B

vs
vs

Runner Up Grup B
Runner Up Grup A

b. Putaran Final dilaksanakan dengan sistem Single Match, mempertemukan


Juara masing masing pemenang pada pertandingan Semi Final untuk
menentukan Juara I dan Juara II, sedangkan untuk perebutan juara III & IV
mempertemukan tim yang kalah dari babak penyisihan;
c. Tempat pertandingan akan ditentukan kemudian.

Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Peserta menanggung sendiri biaya perjalanan pergi-pulang dari tempat asal
ketempat penyelenggaraan pertandingan mulai dari Putaran pertama sampai
dengan Putaran Kedua termasuk biaya;
(2) Penyelenggara tuan rumah berkewajiban :
a. Mempersiapkan lapangan pertandingan yang memenuhi syarat Peraturan
Permainan dan kelengkapan-kelengkapanya;
b. Melakukan kordinasi dengan Panitia Kabupaten yang mewakili Asosiasi
PSSI Kabupaten Bone dan aparat-aparat pertandingan yang ditugaskan
oleh Asosiasi PSSI Kabupaten Bone;
c. Menyiapkan dan menyelenggarakan pertandingan
d. Menyiapkan bola untuk pertandingan sedikitnya 4 ( buah )
e. Keamanan sehingga terdapat jaminan keamanan bagi, :
1. Pengawas pertandingan, petugas ascab, para wasit dan peserta
tamu sejak kedatangan, dari tempat pertandingan hingga
kepulangan
2. Keamanan termaksud aparat pertandingan lainya, termaksud
didalam maupun di luar lapangan pertandingan ( stadion )
(3) Memperbantukan seorang pembantu untuk pengawas pertandingan ( ASSC
PP).
(4) Mempersiapkan tim medis beserta obat obatan P3K, tandu, ambulans, dan
rumah sakit / Puskesmas rujukan.
(5) Menyiapkan tempat dan fasilitas untuk pertemuan teknis.
(6) Dibenarkan memasang segala bentuk promosi dan / atau publikasi untuk
kepentingan sponsor dan penyelengara.
(7) Tidak dibenarkan memberikan pernyataan fanatisme terhadap club
lain/peserta.
PASAL 8
PEMAIN DAN KOSTUM
(1) Pemain
a. Pemain dapat mengikuti kompetisi dengan penyelenggaraan kompetisi
Liga Bone pengcab PSSI Kab. Bone tahun 2014 ini adalah
1. Pemain yang tidak mendapatkan pengesahan dari pengcab
PSSI Kab.bone atau panitia yang di tugaskan.
2. Pemain amatir
(2) Pendaftaran Pemain.
a. Pendaftaran pemain melalui formulir pendaftaran pemain
b. Setiap peserta club dapat mendaftarkan maksimal
pemain minimal
pemain
c. Dalam formulir pendaftaran memuat, antara lain :
1. Nomor urut
2. Nama pemain

3. Tempat / tanggal lahir


4. Pekerjaan
5. Posisi pemain
6. Pas photo berwarna ukuran 3x4 cm ( terbaru )
d. Formulir dibuat dalam rangkap 2 ( dua ) dan masing-masing rangkap
mempergunakan photo terbaru.
e. Perpindahan pemain diakhir didalam peraturan perpindahan dan alih
status pemain yang berlaku dari PSSI
f. Selama kompetisi ( Liga Bone ) pengcab PSSI Kab.Bone Tahun 2014
ini pemain tidak diperkenankan pindah kalau peserta ( club ) lain atau
dari divisi ( Kompetisi ) lain.
(3) Kostum Pemain
a. Setiap peserta club kompetisi Liga Bone pengcab PSSI Kab.Bone
tahun 2014. Diwajibkan memiliki 2 ( dua ) warna pakaian / kostum
kesebelasan yang berbeda warnanya.
b. Kostum punya NB. Punggung ( NPG ) yang menyolok perbedaan
warnanya dari warna kostum dari NO.1 sampai angka 99 ( dua diggit )
c. Peserta yang pad jadwal pertandingan di cantumkan didepan dalam
pertandingan saat itu bertindak tuan rumah karna apabila ada wasit
menyatakan pengunaan kostum pada saat itu sama atau mirip maka
peserta yang disebut lebih dulu harus mengganti warna kostumnya.
(4) Pemain tidak sah adalah:
a. Pemain yang belum mendapatkan pengesahan dari pengcab PSSI
Kab.Bone
b. Pemain yang tidak didaftrakan dalam daftar susunan pemain ( DSP )
c. Pemain yang telah ditarik keluar lapangan ada official/pelatih disaat
pertandingan sedang berlangsung ( pemain yang sudah digantikan
oleh pemain lain ).
d. Pemain yang sebelumnya mendapatkan 2 kali kartu kuning dari 2
pertandingan yang berbeda atau pemain yang di usir dari lapangan
permainan adalah wasit saat pertandingan berlangsung ( diberi kartu
merah ) atau pemain yang masih menjalani masa skorsing.
e. Pemain yang tidak menggunakan NO. Punggung ( NPG )

PASAL 9
KARTU KUNING DAN KARTU MERAH
(1) Pemain dari peserta selama berlangsungnya pertandingan memperoleh 2 ( dua
) kali kartu kuning dari wasit dalam 2 pertandingan yang berbeda tidak
diperkenankan ikut bermain untuk satu kali pertandingan tersebut.
(2) Pemain dari peserta selama berlangsungnya pertandingan dibenarkan
tindakan pengusiran dari lapangan permainan adalah wasit ( kartu merah,
maka pemain tersebut secara otomatis tidak diperkenankan ikut bermain
untuk :
a. 2 ( dua ) kali pertandingan berikutnya, jika dalam pertandingan
yang berlangsung saat itu pemain yang bersangkutan mendapat
sanksi 2 ( dua ) kali peringatan adalah wasit ( 2 x kk ) dan

dikenakan denda atas pemain tersebut sebesar Rp. 75.000 ( Tujuh


puluh lima ribu rupiah ) dibayarkan pada pengcab PSSI
Kab.Bone/Panitia yang ditengah atau pada pengawas pertandingan
b. 3 ( Tiga ) kali pertandingan yang berikutnya, ( jika dalam
pertandingan yang sedang berlangsung pemain dikenakan sanksi
langsung, dari lapangan permainan adalah wasit ( KM ) dan
dikenakan denda atas pemain tersebut sebesar Rp.100.000
( Seratus ribu rupiah ) dibayarkan pada pengcab PSSI Kab.Bone /
panitia yang ditengah atau pada pengawas pertandingan.
(3) Pemain dari peserta dalam suatu pertandingan telah mendapatkan peringatan (
KK ) dari wasit. Kemudian dalam pertandingan yang lain mendapatkan
pengusiran ( KM ) dari wasit, maka kartu kuning yang sebelumnya didapatkan
pemain tersebut dihapus.
(4) Pemain dari peserta yang diusir dari lapangan pertandingan adalah wasit tidak
diperkenankan berada dilingkungan lapangan dan harus berada diluar
lapangan.
(5) Perlakuan kartu kuning dan kartu merah berlaku hingga / dibawah hingga ke
babak selanjutnya ( Final ).
(6) Pemain dari peserta yang belum melunasi sanksi denda tidak dapat turun
bermain walaupun masa sanksinya telah berakhir, penggunaan pemain pada
kasus ini dianggap telah menggunakan pemain yang telah sah.
(7) Suatu perbuatan yang diluar peraturan permainan atau pelanggaran serius
oleh pemain maka tambahan sanksi ayat 2 dapat pula ditambah bentuk
hukuman oleh panitia disiplin.

PASAL 10
PERTEMUAN TEKNIK / MANAJER
(1) Penyelengara / panitia wajib menyelenggarakan pertemuan manajer / teknik
yang dipimpin oleh pengawas pertandingan yang wajib dihadiri
oleh :
a. Manajer Tim
b. Pelatih
c. Capten Tim Peserta
d. Para wasit / aparat pertandingan,keamanan dan Tim Kesehatan
e. Panitia terkait.
(2) Pelaksanaan pertemuan teknik / manajer dilakukan setiap akan melakukan
pertandingan dengan waktu dan tempat adalah ditentukan panitia untuk setiap
babak ( penyisihan, semi final dan final )
(3) Peserta dalam pertemuan teknik / manajer wajib membawah contoh kostum
utama dan cadangan serta kostum penjaga gawang, bagi yang tidak
membawah contoh kostum dikenakan sanksi denda sebesar RP..................dan
dibayarkan kepada pengawas pertandingan dan panitia yang ditempat.
(4) Peserta dalam pertemuan teknik / manajer menunjuk seorang pemberi instruksi
namun secara berganti.

(5) Pengesahan pemain dilakukan sebelum pertemuan manajer / teknik.

PASAL 11
DAFTAR SUSUNAN PEMAIN
(1) Selambat lambatnya 3 jam sebelum pertandingan kedua kesebelasan yang
akan bertanding telah menyertakan DSP pada pengawas pertandingan yang
terdiri dari 11 pemain yang bermain dan 7 pemain cadangan serta 4 orang
official.
(2) Daftar susunan pemain yang dimaksud diatas memuat nomor urut, nama
pemain,NPG,dan posisi dalam kesebelasan.
(3) Pemain yang didaftarkan dalam DSP adalah pemain yang telah mendapatkan
pengesahan menurut tingkat kewenangannya.
(4) Perubahan data DSP dapat diajukan kepada pengawas pertandingan
selambat-lambatnya 10 menit sebelum pertandingan dimulai ( kick of ).

PASAL 12
PERGANTIAN PEMAIN

(1) Selama pertandingan diperkenankan melakukan pergantian pemain sebanyakbanyaknya 3 pemain yang diambil diantara pemain cadangan yang
dicantumkan dalam DSP.
(2) Setiap pergantian dapat dilakukan setelah menerima isyarat dari wasit dan
dilakukan dari ujung garis tengah.
(3) Jika kalau suatu pelanggaran penjaga gawang di usir dari lapangan permainan
( pertandingan ) ( KM ) oleh wasit sedangkan pergantian pemain telah
maksimal 3 maka posisinya dapat digantikan oleh pemain lapangan lainya
seijin wasit dan sepengetahuan pengawas pertandingan.
(4) Yang diperbolehkan duduk di bangku cadangan ( BENCH ) sebanyakbanyaknya 14 orang terdiri dari 7 orang official dan 7 orang pemain cadangan
yang bersangkutan dan pakai rompi.

PASAL 13
WAKTU PERTANDINGAN

(1) Jam di mulainya pertandingan ( KICK OF ) di tetapkan dalam pertemuan teknik


/ manajer
(2) Perubahan jam pertandingan dan pengunduran waktu tidak lebih dari 15 menit
kecuali di tetapkan khusus dalam pertemuan teknik / manajer.
(3) Jika peserta yang akan bertanding setelah ayat 2 dalam pasal ini belum dapat
menyiapkan pemainya minimal 7 orang pemain terdaftar, wasit menghentikan
pertandingan itu, sementara dan setelah itu diteliti kebenarannya.
(4) Sebagai akibat ayat 2 dan 3 diatas maka peserta atau kedua kesebelasan
( peserta ) dianggap melakukan pemogokan dan berikan sanksi pemogokan.
(5) Lamanya waktu penerimaan 2x45 menit, dengan waktu istirahat maksimal 15
menit.

PASAL 14
PERPANJANGAN WAKTU DAN PENENTUAN PEMENANG
(1) Dalam babak penyisihan ( pertama ) dan babak ke dua tidak dilakukan
perpanjangan waktu bila pertandingan pada hari itu berakhir draw seri
(2) Jika hasil akhir pertandingan terdapat kesebelasan yang memiliki nilai yang
sama dapat di bedakan melalui :
a. Penentuan nilai :
Menang mendapat nilai
: 3 ( tiga )
Seri mendapat nilai
: 1 ( satu )
Kalah mendapat nilai
: 0 ( nol )
b. Jika masih, sama dilakukan melalui perbedaan gol yaitu jumlah
memasukkan ( gol plus ) diluar gol kemasukan ( gol minus )
c. Jika masih sama ditentukan dari jumlah pemasukan yang terbanyak
( produktif )
d. Jika masih sama
ditentukan dari kemenangan di saat
pertandingan antara kedua kesebelasan yang sama tersebut.
e. Jika masih sama, maka kesebelasan dengan kemenangan yang
lebih banyak dinyatakan sebagai pemenangnya.
f. Jika ternyata masih sama, maka dilakukan pengundian yang
dipimpin oleh pengawas pertandingan.
g. Pada babak semi final / final apabila terjadi seri ( draw ) dari hasil
pertandingan 2 x 45 menit, untuk penentuan pemenangnya
dilakukan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
h. Apabila hasilnya sama ( draw/seri ) maka dilakukan tendangan dari
titik pinalti dan apabila hasilnya masih sama maka dilakukan /
dilaksanakan dengan pengundian yang dilakukan oleh kedua
kapten kesebelasan saat kedua tim melakukan dengan disaksikan
oleh wasit yang bertugas.
PASAL 15
PERATURAN PERMAINAN

Peraturan permainan dalam pelaksanaan kompetisi liga Bone Pengcab PSSI


Kab.Bone tahun 2014 ini berpedoman pada peraturan permainan FIFA Edisi tahun
2011-2012 dari keputusan-keputusan yang terkait dan berlaku.
PASAL 16
PERTANDINGAN YANG TERTUNDA

(1) Telah dapat dilaksanakan sejak awal pertandingan di laksanakan esok harinya
pada pagi hari dimulai ( kick of ) jam 07.30 wit
(2) Terputus di tengah pertandingan :
a. Sisa waktu dilakukan ke esokan harinya pada pagi hari dimulai jam
07.30 wit selama sisa waktu yang tersisa.
b. Pemain sebagaimana tercantum daftar laporan pengawas
pertandingan dengan sama pribadinya, kondisi skor dan kedudukan
lapangan
c. Susunan wasit yang memimpin tetap seperti saat pertandingan
ditentukan ( kecuali panitia disiplin menentukan lain ).
(3) Sisa waktu bila disaat pertandingan di berhentikan seterusnya oleh wasit
ternyata waktu masih ada 10 menit atau kurang, maka pertandingan hari itu
dinyatakan telah selesai dengan skor yang ada dari hasil pertandingan hari itu.

PASAL 17
PERWASITAN

(1) Untuk memimpin pertandingan kompetisi Liga Bone Tahun 2014 pengcab PSSI
Kab.Bone atas pengajuan dari komisi wasit pengcab PSSI Kab.Bone akan
menetapkan dalam penugasan para wasit, IP dan PP
(2) Dalam menunaikan tugas dan kewajibanya wasit yang ditetapkan harus
melaksanakan dan menerapkan sesuai peraturan permainan yang berlaku.
(3) Pengaturan penugasan untuk pertandingan diatur oleh inspektur wasit atau
pengawas pertandingan yang ditugaskan oleh pengcab PSSI Kab.Bone.
(4) Wasit sudah harus hadir 1 jam sebelum pertandingan dimulai.
(5) Wasit diwajibkan hadir dalam pertemuan teknik / manajer
(6) Membawa peralatan wasit secara lengkap
(7) Membuat laporan setiap kali selesai bertugas
(8) Memeriksa lapangan sebelum pertandingan dimulai
(9) Wasit berwenang menjaga kerapian kostum dan ditaatinya peraturan
permainan
(10) Melarang pemain yang tidak menggunakan pelindung tulang kering untuk
tidak bermain baik sebelum dan di saat pertandingan berlangsung.
(11) Jika suatu pertandingan terpaksa dihentikan sementara oleh wasit karena
adanya gangguan penonton dan kemudian mendapat gangguan dari

keamanan maka pertandingan tersebut harus di lanjutkan sesuai waktu yang


tersisa.
(12) Jika wasit akan meneruskan sisa pertandingan yang terhenti sementara
tersebut, ayat 11 pasal ini ternyata tidak diterima oleh peserta atau kedua
peserta maka peserta atau kedua peserta tersebut dinyatakan sebagai
melakukan tindakan pemogokan dan akandiberikan sanksi melakukan
pemogokan.
(13) Bila wasit menjatuhkan tindakan kepada pemain atau pelanggaran peraturan
permainan atau peraturan lainya ( pemukulan,penghinaan,dan sejenisnya )
wasit selain mengusir tersebut, juga mencantumkan dalam laporan wasit untuk
panitia disiplin.
(14) Wasit yang ditugaskan berhak menerima pergantian biaya transport, biaya
tugas dan biaya yang akan ditetapkan tersendiri.

PASAL 18
PENGAWAS PERTANDINGAN DAN INSPEKTUR WASIT
(1) Pengawas pertandingan ditetapkan oleh pengcab PSSI Kab.Bone atas usulan
komisi wasit, IP dan harus datang 2 jam sebelum pertandingan dimulai hingga
selesai pertandingan.
(2) Pengawas pertandinga berkewajiban :
a. Betanggung jawab atas kelancaran ketertiban pertandingan
b. Memeriksa sarana lapangan bersama para wasit sebelum
pertemuan teknik / manajer.
c. Memberi petunjuk kapada para wasit yang bertugas sebelum
dimulai pertandinganmaupun setelah usai pertandingan
bilamana dianggap perlu.
d. Memimpin pertemuan teknik / manajer dan membuat berita
acara untuk dilaporkan kepada pengcab PSSI Kab.Bone untuk
komisi
e. Bersama wasit sebelum pertandingan dilaksanakan melakukan
pemeriksaan kepada kedua peserta yang akan bertanding atas
DSP dan kelengkapan pemain
f. Menerima dan merencanakan bila perlu menyelesaikan dengan
panitia disiplin setiap ada pengaduan atau proses dari kedua
kapten kesebelasan.
g. Membuat laporan dan meyelesaikan segera bilamana terjadi
kericuhan-kericuhan dilapangan pada saat itu.
(3) Pengawas pertandingan berhak atau uang transport uang tugas dan biaya lain
yang akan ditetapkan tersendiri.
(4) Pengawas pertandingan harus membuat laporan lengkap atas semua hasil
pertandingan yang diawasinya kepada pengcab PSSI Kab.Bone secepat
mungkin.
(5) Inspektur wajib mengatur / membuat jadwal penugasan wasit pada setiap
jadwal pertandingan.

PASAL 19
PANITIA DISIPLIN
(1) Mewujudkan dan memberikan suasana tunduk,patuh dan taat pada keputusankeputusan dan peraturan-peraturan yang berlaku.
(2) Menangani dan menyelesaikan segera setia ada kasus pengaduan atau protes
dari peserta.
(3) Melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap kasus yang ada dan
membuat keputusan atas pelanggaran yang ditelitinya tersebut.
(4) Memperoleh pengantian biaya transport, uang tugas yang ditetapkan oleh
pengcab PSSI Kab.Bone kemudian tersendiri.
(5) Panitia disiplin adalah petugas yang mewakili pengcab PSSI Kab.bone yang
wajib melaporkan semua kasus serta tindakan yang diambil apabila ada terjadi
kasus selama bertugas / pertandingan berlangsung.

PASAL 20
PEMOGOKAN
(1) Jika salah satu peserta atau kedua peserta tidak mau meneruskan
pertandingan yang terhenti atau tidak menyetujui dan melakukan tidak
meneruskan atau tidak melakukan pertandingan pada bagi yang ditentukan
sehingga pertandingan tidak dapat dilaksanakan atau dilanjutkan maka
terhadap peserta atau kedua peserta yang menolak menggunakan
kesempatan tersebut, dinyantakan melakukan pemogokan.
(2) Jika salah satu peserta melakukan pemogokan, diberikan sanksi antara lain :
a. Dinyatakan kalah 0-3 sedangkan lawanya di menangkan 3-0
b. Di kurang 3 ( tiga ) nilai kemenangan dari pengumpulan nilai
perolehan sebelumnya.
c. Diwajibkan membayar denda pertandingan sebesar Rp..........
kepada pengcab PSSI Kab.Bone.
(3) Jika oleh kedua peserta melakukan pemogokan diberikan sanksi antara lain :
a. Pertandingan dianggap sudah berlangsung selesai dan hasilnya :
1. Masing-masing peserta dinyatakan kalah 0-3
2. Dikurangi 3 ( tiga ) nilai kemenangan dari pengumpulan
nilai perolehan sebelumnya.
3. Diwajibkan membayar denda pertandingan masing-masing
peserta Rp.............. kepada pengcab PSSI Kab.Bone
(4) Suatu Sebab pertandingan yang sedang berlangsung terhenti sementara, wasit
baru boleh memberi tengang waktu 5 menit ( lima menit ) kepada kapten
kesebelasan jika tengang waktu terlampaui peserta atau kedua peserta belum
bersedia melanjutkan pertandingan dapatdiartikan sebagai pembangkangan
dinyatakan sebagai pemogokan.
(5) Ketidak hadiran dilapangan diartikan sama dengan pembangkangan dan
pemogokan.

PASAL 21
TATA CARA PROTES
Pada prinsipnya protes tidak diperkenankan namun bila memang dianggap
perlu karena protes suatu jalan terbaik maka diatur sebagai berikut :
1. Harus di cantumkan dalam formulir laporan pertandingan, ditulis
dan ditanda tangani hanya oleh kapten kesebelasan yang
bersangkutan.
2. Dalam waktu 6 jam sesudah pertandingan dinyatakan selesai,
peserta yang telah dinyatakan melakukan protes harus menindak
lanjuti protes disertai alasan-alasan yang ditujukan kepada panitia
disiplin dengan tembusan Komisi Disiplin Pengcab PSSI Kab.Bone.
3. Membayar uang protes sebesar Rp......... Kepada panitia disiplin
atau pengawas pertandingan, tidak dibayar uang protes maka
protesnya dinyatakan batal.
4. Tampa ditindak lanjuti protes tertulis oleh official / manajer / pelatih,
peserta yang menyatakan protes maka panitia disiplin dapat
mengabaikan protes tersebut atau protes tersebut dinyatakan batal.

PASAL 22
LAIN LAIN
(1) Suatu pertandingan yang telah dilaksanakan dan pihak lawannya tidak
melakukan suatu protes tetapi oleh perangkat pertandingan kemudian ternyata
ditemukan terdapat penyimpangan oleh peserta atau oleh para peserta maka
panitia disiplin atau komisi disiplin pengcab PSSI Kab.Bone dapat menjatuhkan
sanksi disiplin.
(2) Official atau para pemain suatu kesebelasan dilarang membuat pernyataan
melalui media massa selama dan sesudah berakhirnya suatu pertandingan
yang bersifat mendiskriditkan atau melecehkan keputusan dan kepemimpinan
wasit sebab dapat diberikan sanksi disiplin.
(3) Perangkat pertandingan lainya yang melakukan pelanggaran dapat diberikan
sanksi disiplin.
(4) Keputusan wasit mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

PASAL 23
PENUTUP

Hal hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam peraturan
pertandingan khusus kompetisi Liga Bone pengcab PSSI Kab.Bone tahun 2014 ini
dilakukan sesuai ketentuan dalam peraturan terkait lainya.
Ditetapkan di
Pada tanggal

: Watampone
:

PENGURUS CABANG PSSI KAB.BONE


KETUA UMUM

SEKRETARIS UMUM

Anda mungkin juga menyukai