I.
tahun 1980. Theory ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku
dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam
TRA ini, Ajzen dan Fishbein menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu
perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tersebut. Lebih
lanjuat Ajzen dan Fishbein mengemukakan bahwa niat melakukan atau tidak melakukan
perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua penentu dasar, yang pertama berhubungan
dengan sikap (attitude towards behavior) dan yang lain berhubungan dengan pengaruh
sosial yaitu norma subjektif (subjective norm).
Teori ini menegaskan peran dari niat seseorang dalam menentukan apakah
sebuah perilaku akan terjadi?
perilaku pada umumnya mengikuti niat dan tidak akan pernah terjadi tanpa niat. Niat
seseorang dipengaruhi oleh sikap terhadap suatu perilaku, seperti apakah ia merasa
perilaku itu penting. Teori ini juga menjelaskan sifat-sifat normatif yang mungkin
dimiliki orang. Mereka berfikir tentang apa yang akan dilakukan orang lain ( orangorang yang berpengaruh di dalam kelompok ) pada situasi yang sulit. TRA paling
berhasil ketika diaplikasikan pada perilaku yang dibawah kendali individu sendiri. Jika
perilaku tersebut tidak sepenuhnya di bawah kendali atau kemauan individu, meskipun
ia sangat termotivasi oleh sikap dannorma subjektifnya.
Teori ini menghubungkan keyakinan ( Beliefs ) sikap ( attitude ) kehendak /
intensi ( intention ) dan perilaku intensi merupakan prediktor terbaik dari perilaku. Jika
ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik untuk
meramalkannya adalah mengetahui intensi orang tersebut.
Page 1
Intensi ditentukan oleh sikap dan norma subyektif. Komponen pertama mengacu
pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi
dari
prediksi dan pengertian perilaku yang dapat diamati secara langsung dan dibawah
Akuntansi Keperilakuan, TRA & TPB
Page 2
kendali seseorang. Artinya bahwa perilaku sasaran harus diseleksi dan diidentifikasi
secara jelas dengan pertimbangan : Tindakan (action ) sasaran ( tarjet ), konteks
(context ) waktu ( time ). Hal yang sama juga terjadi bagi seleksi dan identifikasi
komponen lain dalam model : intensi, sikap, norma subyektif, dan keyakinan.
Kelemahan menurut Sarafino (1990) adalah bahwa modal Fishbein tidak
mempertimbangkan perjalanan sebelumnya dengan perilaku. Ini berarti bahwa sejarah
seseorang dewasa lampau tentang perilaku yang terkait dengan kesehatan, seperti
olahraga, atau penggunaan allkohol dan obat bius. Merupakan predictor kuat untuk
perilaku dimasa mendatang.
TRA menganggap bahwa orang-orang mempertimbangkan untung atau rugi dan
berperilaku sesuatu dengan hasil analisis mereka. Ini mencakup anggapan bahwa orangorang berfikir tentang resiko secara mendetail , mengetahui tentang penyakit yang mana
dikaitkan dengan perilaku yang mana dan menaksir kemungkinan akan menjadi sakit
parah..
1.2 Contoh Aplikasi Theory Reasoned Action dalam Analisa Faktor-Faktor yang
berpengaruh PSK untuk berkunjung ke VCT
BELIEFS
Pertimbangan
keuntungan dan
kerugian ikut
VCT
Konsekuensi
yang terjadi bila
ikut VCT
Kepercayaan
terhadap sikap
orang penting
tentang VCT
Motivasi orang
lain yang
dianggap
ATTITUDE
INTENTION
BEHAVIOR
Sikap PSK
tentang VCT
Pandangan
Masyarakat
Tentang VCT
(Adat
Istiadat)
Niat
Berkunjung
ke VCT
Berkunjung
ke VCT
Norma
Subyektif
dari individu
( PSK )
Page 3
Page 4
Sikap yang
mengacu pada
perilaku
Faktor pengendalian
internal
Faktor pengengendalian
eksternal
Norma
Subyektif
Niat
Perilaku
PERILAKU
Pengendalian
Perilaku
Bagan diatas menjelaskan bahwa tindakan manusia itu terbentuk dengan panduan
tertentu. Niat adalah pendahulu dari perilaku sehingga untuk memprediksi apa yang
Akuntansi Keperilakuan, TRA & TPB
Page 5
akan dilakukan (perilaku) dapat diketahui dari niat. Untuk mengetahui seseorang berniat
untuk melakukan sesuatu maka harus diketahui dulu tentang sikap terhadap
perilaku,norma subyektif dan pengendalian perilaku. Dinyatakan juga bahwa
pengendalian perilaku dapat berpengaruh langsung pada perilaku tanpa determinan
antara yaitu niat.
Komponen Komponen TPB adalah :
1. Sikap Terhadap Perilaku
Sikap yang mengacu pada perilaku merupakan hasil evaluasi positif maupun
negatif dari fakta perilaku dan kepercayaan tentang akibat perilaku
2. Norma Subyektif
Merupakan persepsi norma dan tekanan sosial untuk melakukan perilaku dan
evaluasi apakah individu mempunyai motivasi untuk menuruti tekanan tersebut.
3. Pengendalian Perilaku
Kepercayaan bahwa individu dapat melaksanakan perilaku didasari atas
pertimbangan faktor pengendalian internal (seperti ketrampilan, kemampuan,
informasi) dan faktor pengendalian eksternal (seperti rintangan,kesempatan).
2.2 Contoh Penggunaan TPB
Jika dipakai dalam konsumsi alkohol,TPB membuat prediksi :
Sikap untuk berperilaku
Norma subyektif
mereka
Percaya bahwa orang yang penting dalam hidup mereka ingin
Pengendalian perilaku
mereka menghilangkannya
Dalam menambah kepercayaannya
bahwa
mereka
mampu
Model ini juga memprediksi bahwa persepsi pengendalian perilaku dapat memprediksi
perilaku tanpa dipengaruhi niat.
Sebagai contohnya :
Page 6
yaitu
control
belief
(kepercayaan
mengenai
kemampuan
dalam
mngendalikan) dan perceived power (persepsi mengenai kekuasaan yang dimiliki untuk
melakukan suatu perilaku).
IV. Kesimpulan
1. Theory Reasoned Action menggabungkan antara keyakinan (belief), sikap
(attitude), kehendak Intention) dan perilaku ( behavior)
2. Komponen dari TRA ini antara lain behavior belief, normative belief, attitude,
importance norm subjektif norm, behavior intention dan behavior
3. Perilaku menurut TRA dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh
sikap dan norma subjektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil
dari tindakan yang telah lalu. Norma subjektif dipengaruhi oleh keyakinan akan
pendapat orang lain serta motivasi mentaati pendapat tersebut.
4. Theory Of Reasoned Action akhirnya direvisi dan diperluas oleh Ajzen sendiri
menjadi Theory Of Planned Behavior (TPB) dimana ia menyatakan bahwa
perluasan teori ini meliputi penambahan satu pemprediksi besar, yaitu kontrol
perilaku yang diterima terhadap model yang lama (Theory Of reasoned Action).
5. TPB di dasarkan pada asumsi bahwa manusia biasanya akan bertingkah laku
sesuai dengan pertimbangan akal sehat, bahwa manusia akan mengambil
informasi yang ada mengenai tingkah laku yang tersedia dan secara implisit atau
eksplisit mempertimbangkan akibat dari tingkah laku tersebut.
6. Menurut TPB , intensi adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yang bersifat
personal ,sosial dan kontrol. Yang bersifat personal adalah sikap, yang bersifat
sosial disebut norma subjektif dan yang bersifat kontrol disebut perceived
behavior control (PBC).
Page 7
7. Perbedaan utama antara TRA dan TPB adalah tambahan penentu intensi
berperilaku yang ketiga yaitu Perceived behavior control (PBC)
Daftar Referensi :
1. https://www.academia.edu/8552037/Theory_of_Reasoned_Action
2. https://rendezvous2318.wordpress.com/2012/11/07/makalah-pkip-teorireasoned-action/
3. https://www.scribd.com/doc/101688298/Theory-of-Reasoned-Action
Page 8