Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SGD ke-3

KESEIMBANGAN ASAM BASA DAN ELEKTROLIT


KEPERAWATAN INTENSIF

OLEH: SGD VII


1102105001
1102105013
1102105028
1102105043
1102105044

I PUTU RAMA CANDRA


KADEK SRI ROSIANI
A.A EMI PRIMAYANTHI
IDA AYU SRI UTAMAWATI
GUSTI AYU RATIH KURNIASARI.

1102105061
1102105063
1102105070
1102105073
1102105075
1102105077

NI WAYAN YATI AGUSTIAN DEWI


A A TRI WULANDARI PUTRA
LUH EKA WIDIASTINI ASTAWA
NI LUH EKA TUASTRI FITRIANI
I KETUT ARTA AGUS WIGUNA
MADE ARI DWIRAHAYU NINGSIH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2014
LEARNING TAKS
KESEIMBANGAN ASAM BASA DAN ELEKTROLIT

16 September 2014
Kasus 2 (kelompok 4, 5, 6,7) :
Tn. B 25 tahun, BB: 50 kg, dirawat hari ke-7 di ruang ICU RS X dengan diagnosa medis: Long term
Mechanical Ventilatory ec penurunan kesadaran ec post craniectomy decompresi di SDH. Kesadaran
klien DPO. Mode ventilasi mekanik: SIMV, PEEP 8, FiO2 50%, peak pressure 25, TV 313, RR: 12.
Pasien mendapatkan diet susu melalui enteral. Terpasang CVC di subclavia dextra. Pasien mendapatkan
terapi intravena RL dan NaCl 09%. Klien terpasang kateter, terpasang NGT, semua pemenuhan kebutuhan
ADL dibantu oleh perawat.
HasilAGD
pH: 7.33
PCO2 : 46
PO2 : 192
HCO3 : 28
BE : 4
SaO2 : 99%
TTV:
MAP: 80 mmHg
Nadi: 76x/m
Respirasi: 16x/m
CRT: < 2 dtk
Saturasi: 100%
Suhu: 37,1C
Hasil pemeriksaan darah rutin
Hb: 9.1
Ht: 27
Leukosit: 14.000
Trombosit: 103.000
GDS: 103
Hasil pemeriksaan elektrolit darah:
Na: 137

K: 3.5
Cl: 106
Ca: 4.35
Mg: 1.98
Produksi urin rata-rata per jam 70 cc
Balance cairan jam 12.00: + 210 cc

1. Analisislah kondisi pasien dari kasus diatas:


Ventilasi mekanik: mode ventilator, PEEP, peak pressure, RR, TV
Kesadaran klien
Status diet (puasa dan tidak puasa)
Hasil AGD
TTV
Hasil pemeriksaan darah rutin
GDS
Hasil pemeriksaan elektrolit
Balance cairan
Produksi urin rata-rata per jam
2. Lakukan analisis hubungan penyakit yang dialami pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial
3. Berdasarkan kasus diatas masalah keperawatan apa saja yang muncul pada pasien?
4. Buatlah rencana asuhan keperawatan pada pasien!
Catatan:
Nilai normal AGD:
pH: 7.35-7.45
PCO2: 35-45
HCO3: 22-26
BE: 2

1. Analisislah kondisi pasien dari kasus di atas:


A. Ventilasi mekanik:
a. Mode ventilator yang diberikan adalah SIMV atau Synchronized Intermitten
Mandatory Ventilator. Mode ini memberikan bantuan ventilasi sebagian untuk
memfasilitasi penyapihan dari ventilasi mekanik (Neligan, 2002). SIMV memberikan
rangsangan pada pasien untuk melatih otot-otot pernapasan dengan menurunkan
bantuan ventilator dan memberikan pasien kesempatan bernapas spontan (Singer &
Corbridge, 2009). Dari RR ventilator yang disetting sebesar 12 kali/menit, ketika

dikaji RR = 16 kali/menit, sehingga tampak pasien telah bernapas spontan 4


kali/menit, dapat disimpulkan bahwa pasien sedang dilakukan penyapihan terhadap
ventilator namun belum cukup adekuat untuk melakukan ventilasi spontan
sepenuhnya.
b. PEEP (Positive End Expiratory Pressure) adalah tekanan yang dipertahankan tetap
positif pada akhir ekspirasi pada penggunaan ventilator. Pada pasien tanpa gangguan
fungsi paru, rentang PEEP yang diberikan sebesar 3-5 (Quizlet Team, 2012),
sedangkan pasien mendapat PEEP sebesar 8. PEEP yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan dilatasi berlebih pada alveolus yang menekan kapiler pulmonal dan
menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah pulmonal (Salem & Crystal,
2011, hal. 147). Pada gilirannya peningkatan resistensi ini akan meningkatkan beban
kerja ventrikel kanan dan menyebabkan peningkatan tekanan vena sentral yang
berpengaruh pada aliran balik vena (Guyton & Hall, 2007, hal. 183).
c. Peak pressure atau peak inspiratory pressure pada ventilasi mekanik adalah tekanan
tertinggi yang terjadi saat inhalasi dan pada pasien normal yang diventilasi pada
volume tidal normal, tekanan ini sebesar 25-30 cmH 2O (Data Trace Staff, 2011). Oleh
karenanya, peak pressure pasien normal.
d. RR (respiration rate) ventilator diatur sebesar 12 kali/menit dan ketika dikaji, RR
pasien 16 kali/menit, sehingga sebesar 4 kali/menit adalah spontan oleh pasien. RR
normal adalah 12-20 kali/menit (Potter & Perry, 2009, hal. 163), sehingga frekuensi
napas pasien normal.
e. TV (tidal volume) adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali
bernapas normal (Guyton & Hall, 2007, hal. 409), besarnya 5-8 mL/kg berat badan
(Quizlet Team, 2012). Pada pasien dengan ventilasi mekanik, besar volume tidal
biasanya diseting sebesar 8-10 mL/kg berat badan (Sucandra, 2014) dengan setting
ini, pasien dengan berat badan 50 kg seperti pada kasus akan mendapat 400-500 mL
udara setiap kali bernapas, namun dari hasil pengkajian, didapatkan TV sebesar 313,
sehingga kurang dari normal. Namun melihat saturasi oksigen pada hasil analisa gas
darah (AGD) sebesar 99% dan tidak ada tanda serta gejala pasien kekurangan
oksigen, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan oksigen tubuh tetap terpenuhi walaupun
TV kurang dari normal.
B. Kesadaran klien

Klien berada dibawah pengaruh obat post craniectomy dan saat ini mengalami penurunan
kesadaran. Behavioral Pain Scale (BPS) merupakan alat pengkajian kesadaran pada
pasien yang disedasi dan dapat digunakan pada pasien kritis dengan ventilasi mekanik
(Sabine et al, 2010). Tidak terdapat hasil pengkajian BPS sehingga tidak diketahui tingkat
kesadaran pasien pada kasus ini.
C. Status diet
Pasien tidak berpuasa dan mendapat diet susu melalui enteral. Tidak terdapat hasil
pengkajian lengkap yang berhubungan dengan status nutrisi klien seperti antropometri
lengkap, ketebalan lipatan kulit (skinfold thickness), tanda-tanda ketidakseimbangan
nutrisi makro atau mikro seperti keadaan kulit, mata, rambut, kuku, ekstremitas,
neurologis, dan gastrointestinal (Hood, 2013). Nilai kalsium sebesar 4,35 mEq/L dari
normalnya 4,5-5,5 mg/dl (Potter & Perry, 2009, hal. 89) sehingga kalsium dibawah
normal. Pasien telah diberikan diet susu sebagai asupan nutrisi yang salah satunya dapat
meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh.
D. Hasil AGD
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa: pH: 7.33; PCO2 : 46 mmHg; PO2 : 192 mmHg;
HCO3 : 28; BE : 4; dan SaO2 : 99%.
Berdasarkan Potter & Perry (2009), rentang normal dalam pemeriksaan analisa gas darah
adalah sebagai berikut: pH: 7,35-7,45; PaCO2 : 35-45 mmHg; PaO2 : 80-100 mmHg; dan
SaO2 : 95-100%. Rentang normal HCO3 = 22-26 mEq/L dan BE -2 hingga +2 mEq/L
(Anonim, 2014).
Berdasarkan nilai normal tersebut tampak bahwa pH kurang dari nilai normal, PCO 2, PO2,
HCO3 dan BE lebih dari nilai normal, sedangkan SaO 2 normal. Dari nilai pH,
menunjukkan pasien mengalami asidosis dan nilai PCO2 menunjukkan bahwa asidosis
disebabkan oleh ketidakmampuan sistem respirasi membuang CO 2 (Carpenito, 1998, hal.
1070) sehingga pasien mengalami asidosis respiratorik. Nilai HCO 3 dan BE yang
meningkat hingga di atas normal menunjukkan bahwa ginjal telah berusaha mengatasi
keadaan asidosis dengan sekresi basa (Guyton & Hall, 2007, hal. 414). Namun pH masih
rendah walaupun dengan koreksi asidosis oleh ginjal, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami asidosis respiratorik terkompensasi sebagian.
E. TTV

Dari hasil pengkajian, didapatkan tanda-tanda vital pasien adalah sebagai berikut: MAP:
80 mmHg; nadi: 76 kali/menit; laju respirasi: 16 kali/menit; CRT: < 2 detik; saturasi
oksigen: 100%; dan suhu: 37,1C.
MAP (Mean Arterial Pressure) normal adalah 90 dengan rentang yang masih dapat
diterima antara 80-100. Pada pasien dengan ventilasi mekanik yang sedang dalam proses
penyapihan, rentang MAP normal adalah 70-130 (Quizlet Team, 2012). Berdasarkan
Potter & Perry (2009), rentang normal tanda-tanda vital orang dewasa adalah sebagai
berikut: suhu: 36o-38oC; nadi: 60-100 kali/menit; pernapasan: 12-20 kali/menit; CRT < 2
detik; dan saturasi oksigen 95-100%. Dapat disimpulkan bahwa tanda-tanda vital pasien
normal
F. Hasil pemeriksaan darah rutin
- Hemoglobin (Hb)
Menurut Merritt (2014), kadar Hemoglobin normal adalah sebagai berikut.
a) Pada dewasa
Laki-laki
Perempuan
b) Pada anak

14.0 17.5 g/dL (rata-rata : 15.7 g/dL)


12.3 15.3 g/dL (rata-rata 13.8 g/dL)

Baru lahir
Rata-rata 16.5 g/dL (-2SD: 13.5 g/dL)
1 3 hari
Rata-rata 18.5 g/dL (-2SD: 14.5 g/dL)
1 minggu
Rata-rata 17.5 g/dL (-2SD: 13.5 g/dL)
2 minggu
Rata-rata 16.5 g/dL (-2SD: 12.5 g/dL)
1 bulan
Rata-rata 14.0 g/dL (-2SD: 10.0 g/dL)
2 bulan
Rata-rata 11.5 g/dL (-2SD: 9.0 g/dL)
3 6 bulan
Rata-rata 11.5 g/dL (-2SD: 9.5 g/dL)
0,5 2 tahun
Rata-rata 12.0 g/dL (-2SD: 11.0 g/dL)
2 6 tahun
Rata-rata 12.5 g/dL (-2SD: 11.5 g/dL)
6 12 tahun
Rata-rata 13.5 g/dL (-2SD: 11.5 g/dL)
12 18 tahun perempuan Rata-rata 14.0 g/dL (-2SD: 12.0 g/dL)
12 -18 tahun laki-laki
Rata-rata 14.5 g/dL (-2SD: 13.0 g/dL)
Berdasarkan kasus, Hb pasien adalah 9.1 g/dL. Ini menunjukkan Hb pasien berada
di bawah rentang normal.
Hb di bawah normal umumnya digunakan sebagai penentu adanya anemia, suatu keadaan
insufisiensi sel darah merah untuk menghantarkan oksigen ke jaringan perifer dengan
adekuat. Namun terdapat keadaan anemia relatif yang terjadi salah satunya pada hidrasi
berlebih (kelebihan volume cairan) (Merritt, 2014) seperti pada kasus di atas.

Hematokrit (Ht)
Menurut OLeary (2014), nilai hematokrit normal adalah sebagai berikut:
Laki-laki

0.40-0.54/40-54%

Perempuan

0.36-0.46/36-46%

Bayi baru lahir

0.53-0.69/53-69%

Berdasarkan kasus, Hematokrit pasien adalah 27%. Ini menunjukkan Ht pasien berada di
bawah rentang normal. Salah satu penyebab penurunan hematokrit adalah kelebihan
cairan (overhydration) (OLeary, 2014) seperti pada kasus di atas.
-

Leukosit
Menurut Farinde (2014), kadar normal leukosit adalah 400.000-10.000 sel/uL.
Berdasarkan kasus, jumlah leukosit pasien adalah 14.000 sel/uL. Leukosit pasien di atas
rentang normal. Hal ini kemungkinan karena terjadi proses peradangan atau infeksi dalam
tubuh pasien.

Trombosit
Kadar normal trombosit adalah 150.000-400.000 sel/uL. Pada kasus jumlah trombosit
paisen Tn. B adalah 103.000 sel/uL, jumlah ini berada di bawah rentang normal (Farinde,
2014). Hal ini menyebabkan pasien berisiko mengalami perdarahan.

G. Gula Darah Sewaktu (GDS)


Gula darah sewaktu tergantung pada kapan seseorang terakhir makan, namun secara garis
besar, kadar gula darah di bawah 125 mg/dL (Medline Plus, 2014). Pada kasus tidak
dijelaskan kapan pasien terakhir makan, namun jika dilihat dari nilai GDS, GDS pasien
masih dalam batas normal.
H. Hasil Pemeriksaan Elektrolit
Kadar normal elektrolit sesuai dengan elektrolit pada kasus adalah (Farinde, 2014;
http://www.fda.gov, 2014)
-

Na

137

(normal: 135-145 mEq/L) normal

3.5

(normal: 3.5-5 mEq/L) normal

Cl

106

(normal: 98-106 mEq/L) normal

Ca

4.35

(normal: 4.5-5.5 mEq/L) tidak normal

Mg

1.98

(normal: 1.5-3.0 mEq/L) normal

Dari hasil analisis, nilai Ca (Kalsium) tidak normal, oleh karena itu pada kasus pasien Tn. B
diberikan diet susu melalui enteral untuk meningkatkan jumlah kalsium.
I. Balance Cairan
Balance cairan adalah keseimbangan antara asupan dan haluaran cairan. Asupan cairan
dapat berasal dari makanan dan minuman atau dari proses metabolisme. Sedangkan
haluaran dihitung dari urin, IWL (insisible water loss) yaitu keringat, uap ekspirasi, serta
dari feses (https://mcb.berkeley.edu).
Balance cairan pada kasus per jam 12.00 adalah + 210 cc. Ini menunjukkan cairan masuk
lebih besar dari cairan keluar sebanyak 210 cc (kelebihan volume cairan).
J. Produksi Urine Rata-Rata Per Jam
Produksi urine normal pasien pasca pembedahan adalah 0,3-0,5 cc/KgBB/jam (Lowry,
Ciocca, Rettie, 2005, hal. 642). Jadi normalnya produksi urine Tn. B per jam adalah 0,30,5 cc x 50 Kg = 15-25 cc/jam. Pada kasus produksi urine pasien adalah 70 cc per jam
post craniectomy sehingga haluaran urin pasien lebih dari normal, hal ini dapat terjadi
akibat pasien mengalami kelebihan volume cairan sehingga ginjal berusaha untuk
meningkatkan produksi urin (Guyton & Hall, 2006, hal. 394)
2.

Lakukan analisis hubungan penyakit yang dialami pasien dengan peningkatan


tekanan intracranial
Seperti kasus diatas, PEEP yang diberikan sebesar 8 yang merupakan PEEP tinggi dari
ukuran normal yaitu 3-5 mmHg. Ventilasi tekanan positif dapat meningkatkan tekanan vena
sentral (CVP) sehingga venous return dari kepala akan menurun yang menyebabkan
peningkatan TIK. Tekanan ekspirasi akhir positif untuk mencegah kolaps alveolar
(atelektasis) dan meningkatkan tekanan intratorasik sehingga terjadi peningkatan distensi
dari vena jugularis yang mengakibatkan peningkatan TIK. (Wijayanti & Nawawi, 2009)
Dilihat dari penyakit yang dialami pasien yaitu SDH terjadi penggumpalan darah di
daerah subdural yang menyebabkan distorsi dan herniasi otak sehingga mengakibatkan
peningkatan TIK. Post operasi craniectomy juga menyebabkan inflamasi akibat pembedahan
sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah serebral dan meningkatkan tekanan
intracranial.

3.

Berdasarkan kasus diatas masalah keperawatan apa saja yang muncul pada pasien?
NO
1.

ANALISA DATA
DS : DO :

MASALAH
KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas

Ph = 7,33
(Normal = 7,35 7,45 )
RR ventilator = 12 x/menit
RR total = 16 x/menit
RR spontan = 4 x/menit
2.

DS : DO :

Risiko Infeksi

post craneoctomy decompresi


terpasang CVC di subclavia
dextra
terpasang NGT
terpasang kateter
Hb = 9,1 g/dl
(normalnya : Hb laki-laki = 14
17,5 g/dl)
Leukosit = 14.000s sel/L
(normal = 4.000 10.000
sel/L )
3.

DS : DO :

Risiko perdarahan

Post craneoctomy decompresi


Trombosit = 103.000 L
(Normal = 150.000 400.000
L)

4.

DS : DO :
Balance cairan = + 210 cc

Kelebihan Volume Cairan

Ca = 4,35 () mEq/dl
( normal = 4,5 5,5 mEq/L)
Hb = 9,1 () g/dl
( Normal Laki-laki = 14 17,5
g/dl)
Ht = 27 % ()
(normal = 0.40-0.54/40-54%)
Urine 70 cc/kg ()
(Normal pasien = 25 50 cc/kg)

5.

DS : DO :

Risiko Ketidakefektifan
Perfusi Jaringan Otak

Post craneoctomy decompresi


PEEP 8
6.

DS : DO :
Balance cairan = + 210 cc/kg
Ca = 4,35 () mEq/L
( normal = 4,5 5,5 mEq/L)

7.

DS : DO :

Risiko
Ketidakseimbangan
Elektrolit

Risiko Kerusakan
Integritas Kulit

Kesadaran klien = DPO (


kesadaran)
8.

DS : DO :

Kerusakan Integritas
Jaringan

Post craneoctomy decompresi


9.

DS : DO :
Kesadaran klien = DPO (
kesadaran)
Klien terpasang slang NGT,
mendapat diet susu melalui

Risiko Aspirasi

enteral
10.

DS : DO :

Gangguan Ventilasi
Spontan

Volume tidal = 313 mL


(Normal pada pasien = 400 500
mL)
PCO2 = 46 ()
(Normal = 35 45 mmHg )
Penggunaan ventilasi mekanik
11.

DS : DO :
Kesadaran klien = DPO ()
ADL dibantu perawat

Risiko Sindrom Disuse

DAFTAR PUSTAKA
Neligan, Patrick. 2002. Critical Care Medicine Tutorials: (Synchronized) Intermittent Mandatory
Ventilation. http://www.ccmtutorials.com/rs/mv/page7.htm (Sitasi 15 September 2014
pukul 18.00 WITA)
Singer, Benjamin D., Corbridge, Thomas C. 2009. Basic Invasive Mechanical Ventilation.
http://www.medscape.com/viewarticle/715633_2 (Sitasi 15 September 2014 pukul 21.23
WITA)
Quizlet Team. 2012. Formulas and Normal Values. http://quizlet.com/12827784/formulas-andnormal-values-flash-cards/ (Sitasi 15 September 2014 pukul 22.05 WITA)
Salem, M. R., Crystal, George J. 2011. Pulmonary Vascular Tone and The Anesthesiologist, hal.
147.

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDwQFjAD&url
=http%3A%2F%2Fwww.meja.aub.edu.lb%2Fdownloads
%2F21_2%2F147.pdf&ei=P0QYVKrFKs7JuAT6xYBw&usg=AFQjCNHQaOY6JPa4jI
EBfy3OfCzOU3fRhA&sig2=4XWvxiQmQv3FM0EjPJwaPA&bvm=bv.75097201,d.c2E
(Sitasi 15 September 2014 pukul 22.05 WITA)
Guyton, Arthur C., Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, hal. 183, 409, 414.
Jakarta: EGC
Data

Trace

Staff,

Duke

Orthopaedics.

2011.

Peak

Inspiratory

Pressure.

http://www.wheelessonline.com/ortho/peak_inspiratory_pressures. (Sitasi 15 September


2014 pukul 22.26 WITA)
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Ed. 7 Buku 2 hal. 163, 198
dan Buku 3 hal. 89. Jakarta: Salemba Medika
Sucandra, I. Md. Agus Kresna. 2014. Konsep Dasar Ventilasi Mekanik.
Sabine, Ahlers, et al. 2010. The Use of The Behavioral Pain Scale to Assess Pain in Conscious
Sedated

Patients.

http://journals.lww.com/anesthesia-

analgesia/Fulltext/2010/01000/The_Use_of_the_Behavioral_Pain_Scale_to_Assess.23.a
spx (Sitasi 15 September 2014 pukul 23.36 WITA)
Hood,

W.

Aaron.

2013.

Nutritional

Status

Assessment

in

Adults

http://emedicine.medscape.com/article/2141861-technique#showall

Technique.

(Sitasi

15

September 2014 pukul 23.58 WITA)


Anonym.

2014.

Laboratory

Values:

Arterial

Blood

Gases.

http://www.globalrph.com/abg_analysis.htm (Sitasi 16 September 2014 pukul 00.51


WITA)
Carpenito, Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta:
EGC
Medscape.

Hemoglobin

Concentration.

Diakses

melalui

http://emedicine.medscape.com/article/2085614-overview pada 16 September 2014


Medscape.

Hematocrit.

Diakses

melalui

http://emedicine.medscape.com/article/2054320-

overview pada 16 September 2014


Medscape.

Laboratory

Reference

Ranges

in

Healthy

Adults.

Diakses

melalui

http://emedicine.medscape.com/article/2172316-overview pada 16 September 2014


Medline Plus: A service of the U.S. National Library of Medicine From the National Institutes of
HealthNational Institutes of Health. (2014). Glucose test blood. Diakses melalui
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003482.htm pada 16 September 2014
Blood

Serum

Chemistry

Normal

Values.

Diakses

http://www.fda.gov/downloads/ICECI/Inspections/IOM/UCM135835.pdf

melalui
pada

September 2014
Brunner, Sudarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Vol.3. Jakarta :ECG
Wijayanti, Viana., Nawawi, Muthalib. 2009. Ventilasi Mekanik. Skripsi. FK UNPAD
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, Vol. 3. EGC : Jakarta.

16

Daftar Pustaka
Neligan, Patrick. 2002. Critical Care Medicine Tutorials: (Synchronized) Intermittent Mandatory
Ventilation. http://www.ccmtutorials.com/rs/mv/page7.htm (Sitasi 15 September 2014)
Singer, Benjamin D., Corbridge, Thomas C. 2009. Basic Invasive Mechanical Ventilation.
http://www.medscape.com/viewarticle/715633_2 (Sitasi 15 September 2014)
Quizlet Team. 2012. Formulas and Normal Values. http://quizlet.com/12827784/formulas-andnormal-values-flash-cards/ (Sitasi 15 September 2014)
Salem, M. R., Crystal, George J. 2011. Pulmonary Vascular Tone and The Anesthesiologist, hal.
147.

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDwQFjAD&url
=http%3A%2F%2Fwww.meja.aub.edu.lb%2Fdownloads

%2F21_2%2F147.pdf&ei=P0QYVKrFKs7JuAT6xYBw&usg=AFQjCNHQaOY6JPa4jI
EBfy3OfCzOU3fRhA&sig2=4XWvxiQmQv3FM0EjPJwaPA&bvm=bv.75097201,d.c2E
(Sitasi 15 September 2014)
Guyton, Arthur C., Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, hal. 183, 394, 409, 414.
Jakarta: EGC
Data

Trace

Staff,

Duke

Orthopaedics.

2011.

Peak

Inspiratory

Pressure.

http://www.wheelessonline.com/ortho/peak_inspiratory_pressures. (Sitasi 15 September


2014)
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Ed. 7 Buku 2 hal. 163, 198
dan Buku 3 hal. 89. Jakarta: Salemba Medika
Sucandra, I. Md. Agus Kresna. 2014. Konsep Dasar Ventilasi Mekanik.
Sabine, Ahlers, et al. 2010. The Use of The Behavioral Pain Scale to Assess Pain in Conscious
Sedated

Patients.

http://journals.lww.com/anesthesia-

analgesia/Fulltext/2010/01000/The_Use_of_the_Behavioral_Pain_Scale_to_Assess.23.a
spx (Sitasi 15 September 2014)
Hood,

W.

Aaron.

2013.

Nutritional

Status

Assessment

in

Adults

http://emedicine.medscape.com/article/2141861-technique#showall

Technique.

(Sitasi

15

September 2014)
Anonym.

2014.

Laboratory

Values:

Arterial

Blood

Gases.

http://www.globalrph.com/abg_analysis.htm (Sitasi 16 September 2014)


Carpenito, Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta:
EGC
Merritt,

Brian

Yang.

2014.

Hemoglobin

Concentration.

Diakses

melalui

http://emedicine.medscape.com/article/2085614-overview (Sitasi pada 16 September


2014)
OLeary,

Mandy

Flannery.

2014.

Hematocrit.

Diakses

melalui

http://emedicine.medscape.com/article/2054320-overview (Sitasi pada 16 September


2014)
Farinde, Abimba. 2014. Laboratory Reference Ranges in Healthy Adults. Diakses melalui
http://emedicine.medscape.com/article/2172316-overview (Sitasi pada 16 September
2014)

Medline Plus: A service of the U.S. National Library of Medicine From the National Institutes of
HealthNational Institutes of Health. (2014). Glucose test blood. Diakses melalui
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003482.htm (Sitasi pada 16 September
2014)
Blood

Serum

Chemistry

Normal

Values.

Diakses

melalui

http://www.fda.gov/downloads/ICECI/Inspections/IOM/UCM135835.pdf (Sitasi pada 16


September 2014)
Food

and

Electrolyte

Balance.

Diakses

melalui

https://mcb.berkeley.edu/courses/mcb135e/kidneyfluid.html (Sitasi pada 17 September


2014)
Lowry, Stephen F., Ciocca, Rocco G., Rettie, Candice S. (Ed). 2005. Learning Surgery: The
Surgery

Clerkship

Manual,

hal.

642.

http://books.google.co.id/books?

id=97mFVIbOanMC&pg=PA642&lpg=PA642&dq=adult+urine+output+post+surgery+12+cc/kg/hour&source=bl&ots=NBqdCFlW-C&sig=DBmSDD7hIVm6o4ltREuBjvHLcA&hl=en&sa=X&ei=jGUZVIWiComQuATE64DgAQ&ved=0CDEQ6AEwAw#v=on
epage&q=adult%20urine%20output%20post%20surgery%201-2%20cc%2Fkg
%2Fhour&f=false (Sitasi pada 17 September 2014)

Anda mungkin juga menyukai