Anda di halaman 1dari 22

DIAGNOSIS DAN

PENATALAKSANAAN MENINGITIS
TUBERKULOSIS
Chandra Franata 102011148
Lisa Ambalingi
102012032
Merissa Arviana 102012133
Temmy 102012172
Melisa 102012226
Rudy Setiady
102012323
Natalia Sukarta 102012391
Muhammad Fitri Bin Yusuf 102012481
Kasoki Sifa Justine
102013478

SKENARIO 1
Seorang laki-laki usia 68 tahun datang ke rumah sakit
diantar oleh keluarganya dengan keluhan sakit kepala
yang semakin berat dan demam sejak 2 minggu yang
lalu. Keluarga pasien juga mengeluh pasien menjadi
sering mengantuk dan tidak nafsu makan. Pasien
mempunyai riwayat batuk lama selama 3 bulan dan
tidak rutin minum obat.

ANALISIS MASALAH
Kompl
ikasi

Anam
nesis

PF

Progn
osis

Pencega
han

PP

WD

Rumusan
Masalah

Penatalak
sanaan
Manife
stasi
klinis

DD

Etiolo
gi
Patofisi
ologi

Epidemi
ologi

Anamnesis
Keluhan utama: sakit kepala yang semakin berat
Keluhan tambahan: demam sejak 2 minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sakit kepala yang semakin berat & demam sejak 2
minggu yang lalu
Sering mengantuk
Tidak nafsu makan

Riwayat penyakit dahulu: batuk lama selama 3 bulan


Riwayat penyakit keluarga
Riwayat sosial
Riwayat obat: tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan
Umum
2. Tingkat
Kesadaran
3. TTV
4. Rangsang
Meningeal

TD :110/70
Nadi :
90x/menit
Napas :
20x/menit
Suhu 37,4oC.
Kaku kuduk
(+)

Rangsang Meningeal
Kaku kuduk
Brudzinski

Kernig
Laseque

Pemeriksaan refleks patologis

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Batang Tahan Asam (Ziehl Neelsen)

Pemeriksaan darah

Foto toraks
CT-scan dan MRI
Lumbal Punksi

Pemeriksaan Penunjang

Glasgow Coma Scale

Working Diagnosis
Meningitis tuberkulosa

Meningitis TB

Meningitis
Virus/aseptik

Meningitis
Bakterial

Etiologi

M. tuberculosis

Virus

Neisseria
meningitidis,
Streptococcus
pneumoniae,
Haemophillus
infuenzae

Epidemiologi

Setiap usia,
terutama 6bln-5th

Anak-anak,
dewasa sistem
imun rendah

Neonatus, anakanak, dewasa

Px. Fisik

Stadium I, II, III

Kaku kuduk +

Kelainan pada N.
II, III, IV, VI, VII
(krn trombosis &
eksudat), kejang,
gangguan
kesadaran

Px. Penunjang

Lumbal punksi,
Radiologi, darah
lengkap, BTA

Lumbal punksi,
radiologi

Lumbal punksi,
radiologi

Etiologi & Epidemiologi


Penyebab: Mycobacterium tuberkulosa tipe hominis
Basilus tahan asam
Penduduk dengan keadaan sosio-ekonomi rendah
Hidup dan tinggal atau tidur berdesakan, kekurangan gizi, kebersihan yang
buruk.
Factor suku atau ras, kurang atau tidak mendapat fasilitas imunisasi.

PATOFISIOLOGI
BTA masuk tubuh

Multiplikasi

Infeksi paru / focus infeksi lain

Penyebaran hematogen

Meningen

Membentuk tuberkel

BTA tidak aktif / dorman


Faktor pencetus

Ruptur tuberkel meningen

Pelepasan BTA ke ruang subarachnoid

MENINGITIS

Manifestasi klinis
Stadium 1
(prodromal)

Stadium 2
(intermediate)

< 2 minggu 3
bulan.
Gejala prodromal
non spesifik : apatis,
iritabilitas, nyeri
kepala, malaise,
demam, anoreksia

Gejala menjadi lebih


Penurunan kesadaran
jelas
Disfungsi batang otak,
Mengantuk, kejang,
dekortikasi, deserebrasi
Defisit neurologik fokal : Meninggal dunia dalam
hemiparesis, paresis
waktu 3 minggu bila tidak
saraf kranial(terutama
memperoleh pengobatan
N.III dan N.VII, gerakan
involunter
Hidrosefalus, papil
edema

Stadium 3 (Advanced)

Penatalaksanaan

Pengobatan dengan deksametason untuk menghambat edema


serebri dan timbulnya perlekatan-perlekatan antara araknoid
dan otak.
Steroid diberikan untuk:

Menghambat reaksi inflamasi


Mencegah komplikasi infeksi
Menurunkan edema serebri
Mencegah perlekatan
Mencegah arteritis/infark otak

Indikasi Steroid :
Kesadaran menurun
Defisit neurologist fokal

Dosis steroid :
Deksametason 10 mg bolus intravena,
Kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2 minggu
Selanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.

Pencegahan
Pencegahan Primer
Memberikan imunisasi pd waktu masih bayi agar
dapat membentuk kekebalan tubuh
Mengurangi kontak langsung dengan penderita
Meningkatkan personal hygiene
Pencegahan Sekunder
Mendiagnosa dini dan pengobatan segera
Pemberian antibiotik yg sesuai dgn jenis penyebabnya
Pencegahan Tersier
Fisioterapi dan Rehabilitasi

Komplikasi
Pengumpulan cairan subdural
Lesi lokal intrakranial dapat mengakibatkan kelumpuhan
sebagian badan
Hidrocepalus yang berat dan retardasi mental, tuli, kebutaan
karena atrofi nervus II (optikus)

Prognosis

Makin dini penyakit ini didiagnosis dan diobati,


makin besar kemungkinan pasien sembuh tanpa
kerusakan serius yang menetap.
Anak dibawah 3 tahun dan dewasa di atas 40
tahun mempunyai prognosis yang buruk

Kesimpulan
Bapak tersebut mengalami meningitis
tuberkulosa. Dikarenakan pasien memiliki
riwayat batuk selama 3 bulan dan beliau tidak
meminum obat. Dan ditambah dengan adanya
sakit kepala yang semakin berat dan demam.
HIPOTESIS DITERIMA

Anda mungkin juga menyukai