Media 2
Media 2
MIKRIBIOLOGI
Materi Praktikum Mikrobiologi ||Media||
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Landasan Teori
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolate mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya (Machmud, 2008). Bahan-bahan media pertumbuhan yaitu:
1.Bahan dasar
Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar
sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada
suhu 45 derajat C.
Gelatin juga memiliki fungsi sama seperti agar. Gelatin adalah polimer
asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannya adalah lebih
banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya disbanding agar.
Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula, atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai
pemadat yang pertama kali digunakan oleh Fraw and Walther hese untuk
mebuat media. Jika dicampur dengan air dingin agar tidak akan larut. Untuk
melarutkannya harus dimaksukkan san dipanasi, pencairan dan pemadatan
berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan
agar, terutama pada pH yang asam.
Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(nutrient broth), LB (lactose broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya glukosa agar, mackonkey agar.
Media semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti. Misalnya PDA (potato dextrose agar) yang mengandung agar, deztrosa
dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat
mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
Medium non sistesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak
dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan
dasarnya, misalnya tomato juice agar, brain heart infusion agar, pancreatic
extract.
3. Medium
berdasarkan
tujuan
Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan
mikroba,
misalnya
nutrient
broth,
blood
agar.
Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambahn suatu zat tertentu
sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria
bertani medium yang ditambah amphisilin untuk merangsang e.coli, resisten
antibiotic
dan
menghambat
kontaminan
yang
peka.
Media diperkaya (enrichment)
Media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan
ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media
diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang tumbuh
pada media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk
berkembangbiak, tetapi membutuhkan komponen kompleks: blood tellurite
agar, bile agar, serum agar.
Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur.
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik
Media ini digunakan untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolism
suatu mikroba.
Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk menegtahui kemampuan spesifik suatu
mikroba. Kadang-kadang indicator ditambahkan untuk menunjukkan adanya
perubahan kimia.
Media differsial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya
berdasakan karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diffential.
peptone 6,5 g, beef ekstrak 0,75 g dan akuades 250 L. NB berwarna coklat.
Sebelum digunakan pepton dan beef ektrak tidak larut sepenuhnya dalam
air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya berwarna kuning. Setelah
dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna kuning dan
menjadi jernih. Setelah diamati ternyata NB hamper sama dengan NA.
namun hal yang membedakan keduanya adalah NB digunakan untuk
menumbuhkan bakteri dalam medium cair sedangkan NA digunakan untuk
menumbuhkan bakteri dalam medium padat (agar). NA berasal dari NB
ditambah agar.
Jadi media padat yang telah dibuat yaitu media NA dan NB akan
dipakai pada praktikum berikutnya yaitu penanaman bakteri (isolasi bakteri).
Jika pada praktikum penanaman biakan bakteri berhasil, maka praktikum
pembuatan media atau pada praktikum ini berhasil. Tetapi pada praktikum
pembiakan tidak berhasil, kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah kurang sterilnya dalam membersihkan
peralatan saat bekerja atau membuat medium kurang aseptic misalnya
karena banyak berbicara, meletakkan peralatan yang sudah steril di
sembarang tempat sehingga bakteri atau spora menempel pada peralatan.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum media ini ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan yaitu:
1.
Dapat membuat media pertumbuhan mikroorganisme yaitu media
padat dan media cair.
2.
Cara mensterilkan media yaitu dengan uap tekanan tinggi atau
autoklaf sehingga alat dan media steril.
Daftar Pustaka
Dwijoseputro, D., 1994, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R., 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi,
Gramedia, Jakarta.
Lim, D., 1998, Mikrobiologi, 2nd edition, Mc Grow-Hill Book, New York.
Schegel, G.H., 1998, General Mikrobiologi Sevent edition, Cambrige
University Press, USA.
Suriawiria, U., 2005, Mikrobiologi Dasar, Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi Kelima, Erlangga,
Jakarta.