Anda di halaman 1dari 7

Home mikribiologi Materi Praktikum Mikrobiologi ||Media||

MIKRIBIOLOGI
Materi Praktikum Mikrobiologi ||Media||
Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mengetahui cara membuat media pertumbuhan mikroorganisme.


Mengetahui jenis medium.
Mengetahui cara mensterilkan media.
Mampu memebuat media dasar untuk media biakan mikroorganisme.

Landasan Teori
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolate mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya (Machmud, 2008). Bahan-bahan media pertumbuhan yaitu:
1.Bahan dasar

Air sebagai pelarut

Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar
sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada
suhu 45 derajat C.

Gelatin juga memiliki fungsi sama seperti agar. Gelatin adalah polimer
asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannya adalah lebih
banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya disbanding agar.

Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya


juga sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk
memadatkan media bagi mikroorganisme autotroph obligat.
2.Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk
metabolism sel yaitu berupa unsur-unsur makro seperti C, H, O, N, P unsur
mikro seperti Fe, Mg, dan unsur pelican/trace element.
Sumber karbon dan energy yang dapat diperoleh berupa senyawa
organic atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotroph
memerlukan sumber karbon organic antara lain dari karbohidrat, protein,
dan asam organic.
Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein, atau senyawa
bernitrogen lainnya. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N
anorganik seperti urea.
3.Bahan tambahan

Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium


dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indicator asam basa)
ditambahkan untuk indicator perubahan pH akibat produksi asam organic
hasil metabolism. Antibiotic ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan
mikroba non target/kontaminan.
4.Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media

Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula, atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai
pemadat yang pertama kali digunakan oleh Fraw and Walther hese untuk
mebuat media. Jika dicampur dengan air dingin agar tidak akan larut. Untuk
melarutkannya harus dimaksukkan san dipanasi, pencairan dan pemadatan
berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan
agar, terutama pada pH yang asam.

Peptone, adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti


otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai.
Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara
memperolehnya.

Meat ekstrak, mengandung basa organic terbuat dari otak, limpa,


plasenta dan daging sapi.

Yeast extract, mengandung asam amino yang lengkap dan vitamin B


komplek. Terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol.

Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam


amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan
adalah amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll.
Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5 1 %.
Macam-macam media pertumbuhan (Machmud, 2008):
1. Medium berdasarkan sifat fisik
Medium padat, yaitu media yang mengandung agar 1-1,5% sehingga setelah
dingin media menjadi padat.
Medium setengah padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4%
sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi
solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba menyebar ke
seluruh media tetapi tidak mengalami pencampuran sempurna jika
tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NFB (nitrogen free
bromotymol blue). Semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah
permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah
hancur, semisolid juga bertujuan untuk mencegah atau menekan difusi
oksigen, misalnya bakteri yang tumbuh pada media NFB (nitrogen free
bromotymol blue). Semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah
permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah
hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen,
misalnya pada media nitrate broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen
meningkatkan metabolism nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh
merata diseluruh media.

Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(nutrient broth), LB (lactose broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya glukosa agar, mackonkey agar.
Media semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti. Misalnya PDA (potato dextrose agar) yang mengandung agar, deztrosa
dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat
mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
Medium non sistesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak
dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan
dasarnya, misalnya tomato juice agar, brain heart infusion agar, pancreatic
extract.
3. Medium
berdasarkan
tujuan
Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan
mikroba,
misalnya
nutrient
broth,
blood
agar.
Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambahn suatu zat tertentu
sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria
bertani medium yang ditambah amphisilin untuk merangsang e.coli, resisten
antibiotic
dan
menghambat
kontaminan
yang
peka.
Media diperkaya (enrichment)
Media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan
ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media
diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang tumbuh
pada media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk
berkembangbiak, tetapi membutuhkan komponen kompleks: blood tellurite
agar, bile agar, serum agar.
Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur.
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik
Media ini digunakan untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolism
suatu mikroba.
Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk menegtahui kemampuan spesifik suatu
mikroba. Kadang-kadang indicator ditambahkan untuk menunjukkan adanya
perubahan kimia.
Media differsial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya
berdasakan karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diffential.

Syarat yang harus dipenuhi untuk media biakan:


Mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang
berkembang.

Memiliki kelembaban optimum bagi pertumbuhan mikroorganisme.

Mengandung oksigen (kultur bakteri aerob) dan pH sesuai.

Harus bebas dari mikroba lain dan steril.

Alat dan Bahan


1.
Peptone 6,5 g
2.
Beef ekstrak 0,75 g/L
3.
Akuades
4.
Timbangan/neraca
5.
Gelas beker
6.
Labu erlemneyer
7.
Autoklaf
8.
Pengaduk kaca
9.
Bacto agar 3 g (20 g/L media)
10. Pengaduk kaca
11. Tabung reaksi
12. Cawan petri
13. Lampu spritus dan kompor listrik
Cara Kerja
a. Media cair (nutrient broth)
1.
Menimbang peptone dan beef ekstrak.
2.
Memasukkannya dalam beker glas.
3.
Menambahkan akuades.
4.
Mengaduknya dengan pengasuk kaca hingga larut.
5.
Mengambil 250 mL media dan memasukkannya dalam Erlenmeyer.
6.
Menutup labu dengan kapas yang dibungkus kertas pembungkus.
7.
Mensterilisasi media dalam autoklaf.
8.
Media cair (NB).
b. Media padat (nutrient agar)
1.
Menambahkan bacto agar dalam media cair.
2.
Mengadukknya dengan pengaduk kaca hingga larut.
3.
Memasukkannya dalam tabung reaksi.
4.
Menutupnya dengan kapas dan kertas.
5.
Mensterilisasi dalam autoklaf.
6.
(temperature media kurang lebih 55 derajat C) dituang dalam cawan
petri.
Analisis dan Pembahasan

Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan


mikroorganisme diatas atau didalamnya, medium tersebut harus memenuhi
syarat-syarat,antara lain adalah harus mengandung semua zat hara yang
mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis,
tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang
akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum
digunakan agar mikroba yang ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik.
Percobaan kali ini yaitu pembuatan medium NA dan NB.
Pada praktikum ini membuat media biakan padat dan media biakan
cair. Bahan untuk membuat media biakan padat biasanya terbuat dari agaragar atau NA (nutrient agar). Media padat yaitu media berbentuk padat yang
mengandung agar 1-1,5%. Setelah NA selesai dibuat, sebelum masuk ke
autoklaf dibungkus dengan kertas kayu terlebih dahulu untuk mencegah
penguapan larutan-larutan NA saat dimasukkan ke autoklaf dan untuk
meminimalisir agar media tidak terkontaminasi oleh bakteri. Mulut tabung
hendaknya ditutup pula dengan kapas agar lebih rapat.
Sebelum membuat media biakan pastikan semua peralatan sudah
steril dan dikerjakan secara aseptic. Aseptic adalah dimana keadaaan bebas
dari jasad renik yang bersifat pathogen. Keadaan ini dicapai dengan
menggunakan cara-cara tertentu; alat-alat yang disterilkan melalui proses
pemanasan. Pathogen adalah parasite yang mampu menimbulkan penyakit
pada inangnya. Pensterilan berfungsi untuk mencegah dan membersihkan
peralatan dari mikroorganisme yang tidak diinginkan atau dibiakkan,
sedangkan bekerja dengan aseptic bertujuan untuk menjaga agar tidak
terjadi kontaminasi peralatan dan medium dari mikroorganisme yang berada
di sekitar kita.
Pembuatan media padat dengan agar-agar harus benar-benar aseptic,
begitu juga dengan pembuatan media cair dengan nutrient broth karena
nutrient agar atau bahan-bahan untuk pembuatanmedia biakan bakteri
mudah sekali dibiakan oleh bakteri lain apabila terkontaminasi. Karena
media NA atau NB sangat tinggi sekali kandungan nutrisinya untuk
kehidupan mikroorganisme. Jika peralatan dipastikan sudah steril dan NA
yang sudah selesai dipanaskan atau dimasak maka NA sudah siap untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ketika tabung reaksi akan diisi NA,
ujung atau mulut tabung reaksi harus terlebih dahulu dipanaskan di atas api
spritus untuk mencegah terkontaminasinya bakteri. NA pada praktikum ini
dibuat dengan mengambil isoNB ditambah bacto agar.
NA (nutrient agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.
Pembuatan medium percobaan ini dengan menggunakan NA (nutrient agar)
dimana didalam pembuatannya terelebih dahulu dengan cara menimbang
bahan yang akan digunakan ke dalam neraca analitik sesuai dengan jumlah
yang diperlukan kemudian memasukkan bahan ke dalam Erlenmeyer 250
mL, dimana bahan tersebut adalah akuades, peptone, beef ekstrak dan
bacto agar setelah itu dipanaskan diatas hot plate diikuti oleh pengadukan
dengan menggunakan magnetic stirrer, tujuan dari pemanasan dan

pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan NA dengan akuades,


dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA dan
Akuades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari
keruh menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan larutan telah
homogeny. Kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf dengan mulut
Erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisi kertas diluarnya. Tujuan dari
penutupan ini agar meminimalkan kontaminasi. Pembuatan NA berdasarkan
konsistensinya termasuk medium padat dan menurut kegunaannya termasuk
medium padat.
Kemudian media NA dalam keadaan cair dimasukkan tabung reaksi
dan cawan petri, dibuat agar miring, teknik geser, tuang dan sebar pada
cawan petri. Pemaasukan agar pada tabung dalam keadaan cair bertujuan
agar larutan agar yang dimasukkan belum mulai mengenyal, dapat
menempati wadah dan terbentuk agar yang baik. Tabung disumbat dengan
kapas, hal ini dilakukan agar media yang didalam tabung tidak
terkontaminasi oleh mikroba. Lalu disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121
derajat C, tekanan 1 atm selama 15 menit. Pensterilan media agar ini
dilakukan
untuk
membunuh
mikroba
yang
berpotensi
untuk
mengkontaminasi. Agar miring setelah disterilkan dimiringkan hingga beku.
Kemiringan diatur dengan batas bawah kemiringan media 1 cm dari dasar
tabung dan batas atas tidak lebih dari tinggi tabung reaksi. Kemiringan
diatur untuk mempermudah pengkulturan mikroba, tapi tidak boleh terlalu
mendekati mulut tabung untuk meminimalisis kontaminasi mikroba yang
tidak diinginkan. Pemasukan agar pada cawan petri juga dalam keadaan cair
lalu media agar ini disterilkan dengan cara membakar mulut cawan petri
dengan Bunsen agar mikroba yang ada dalam cawan mati.
Biasanya plat NA digunakan untuk membiakkan bakteri yang bersifat
aerob. Bakteri yang bersifat aerob adalah organisme yang membutuhkan
oksigen. Karena plat NA jika dibuat media miring pada tabung, permukaan
NA yang padat akan luas dan kandungan nutrisi seperti oksigen sangat tinggi
sekali. dan media biakan NA posisinya dimiringkan tujuannya untuk
mendapatkan permukaan yang luas untuk ditanami atau ditempatkan
bakteri yang akan dibiakkan pada media tersebut. Setelah selesai biarkan
selama 30 menit atau tunggu sampai menjadi padat atau mengeras dan
jangan sampai terlupakan tutup tabung dengan kapas. Setelah padat
bungkus tabung dengan kertas kayu hal ini berfungsi untuk meminimalisir
terjadinya kontaminasi dengan bakteri dan mencegah air masuk ke dalam
tabung reaksi tersebut, karena jika meresap atau air masuk ke dalam tabung
aka nada bakteri yang berkembangbiak di dalam tabung selai bakteri yang
dibiakkan, dank arena itu harus benar-benar terjaga sekali kesterilannya.
Nutrient broth merupakan media sederhana yang dibuat dari beef
ekstrak dan pepton. NB biasanya digunakan untuk inkubasi atau
menumbuhkan bakteri dalam media cair. Berdasarkan komposisinya NB
termasuk ke dalam medium semisintetik yaitu medium yang komponen dan
takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara
pasti. Dalam praktikum ini nutrient broth adalah dibuat dengan komposisi

peptone 6,5 g, beef ekstrak 0,75 g dan akuades 250 L. NB berwarna coklat.
Sebelum digunakan pepton dan beef ektrak tidak larut sepenuhnya dalam
air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya berwarna kuning. Setelah
dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna kuning dan
menjadi jernih. Setelah diamati ternyata NB hamper sama dengan NA.
namun hal yang membedakan keduanya adalah NB digunakan untuk
menumbuhkan bakteri dalam medium cair sedangkan NA digunakan untuk
menumbuhkan bakteri dalam medium padat (agar). NA berasal dari NB
ditambah agar.
Jadi media padat yang telah dibuat yaitu media NA dan NB akan
dipakai pada praktikum berikutnya yaitu penanaman bakteri (isolasi bakteri).
Jika pada praktikum penanaman biakan bakteri berhasil, maka praktikum
pembuatan media atau pada praktikum ini berhasil. Tetapi pada praktikum
pembiakan tidak berhasil, kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah kurang sterilnya dalam membersihkan
peralatan saat bekerja atau membuat medium kurang aseptic misalnya
karena banyak berbicara, meletakkan peralatan yang sudah steril di
sembarang tempat sehingga bakteri atau spora menempel pada peralatan.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum media ini ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan yaitu:
1.
Dapat membuat media pertumbuhan mikroorganisme yaitu media
padat dan media cair.
2.
Cara mensterilkan media yaitu dengan uap tekanan tinggi atau
autoklaf sehingga alat dan media steril.
Daftar Pustaka
Dwijoseputro, D., 1994, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R., 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi,
Gramedia, Jakarta.
Lim, D., 1998, Mikrobiologi, 2nd edition, Mc Grow-Hill Book, New York.
Schegel, G.H., 1998, General Mikrobiologi Sevent edition, Cambrige
University Press, USA.
Suriawiria, U., 2005, Mikrobiologi Dasar, Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi Kelima, Erlangga,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai