Kasus Varicella
Kasus Varicella
PENDAHULUAN
Virus Varisela Zoster tersebar di seluruh dunia serta dapat menyebabkan
varisela (cacar air) dan herpes zoster (shingles). Varisela merupakan penyakit yang
ringan, sangat menular, terutama pada anak-anak ditandai dengan terjadi demam dan
malaise sebelum terbentuknya lesi makulopapular pada muka dan batang tubuh, yang
kemudian menjadi vesikel dan membentuk krusta. Herpes zoster umumnya terjadi
pada manula akibat reaktivasi virus laten ditandai ruam pada kulit yang dipersarafi
ganglion sensorik dengan lesi serupa varisela.1
Dalam makalah tinjauan pustaka ini, penulis akan membahas kaitan virus
varisela zoster dalam anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, working dan
differential diagnosis, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,
komplikasi, penatalaksanaan, pencegahan dan prognosis untuk konsep pemahaman
dalam menegakkan diagnosis penyakit yang disebabkan infeksi primer virus varisela
zoster.
LAPORAN KASUS
BAB II
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS :
Nama
: Tn. X
Usia
: 16 tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Status
: Lajang
Alamat
: Lebong tambang
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Islam
LAPORAN KASUS
Kepala
Cukup
Kesadaran
: Kompos mentis
TD
: 120 / 80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Respirasi
: 22 x/menit
SB
: 37,6 0C
Mata
Mulut
Leher
LAPORAN KASUS
: lesi (-)
Thoraks
Paru paru
- Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, gerak thoraks pada pernafasan
simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang tertinggal, retraksi (-/-)
- Palpasi : Gerak nafas simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang
tertinggal, vokal fremitus simetris, sama kuat
- Perkusi : Kedua hemitoraks berbunyi sonor, batas paru hepar tidak dapat
dinilai, peranjakan paru tidak dapat dinilai
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
- Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, iktus kordis terlihat pada ICS V 2
cm lateral dari garis mid klavikularis kiri
- Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V 2 cm lateral dari garis mid
klavikularis kiri
- Perkusi : Tidak ada nyeri ketuk, batas jantung kanan pada garis sternalis
kiri setinggi ICS IV, batas paru lambung sekitar ICS VI, batas jantung kiri
setinggi ICS V 2 cm garis midklavikularis kiri, batas atas jantung kiri
setinggi ICS III pada garis sternalis kiri
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Ektremitas
Status dermatologis :
Regio fasialis et coli et thorakalis et abdomen et skapularis: Papulae dengan
dasar eritematous, vesikulae, pustulae, erosi (+), krusta (+).
Regio brachii et antebrachii dextra et sinistra : papula dengan dasar
eritematous.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Tzanck : Tidak dilakukan
LAPORAN KASUS
DIAGNOSIS BANDING
1. Varicella Zooster
2. Morbili
3. Herpes Zooster
DIAGNOSIS KERJA
Varicella Zooster
PENANGANAN
1. Non-medikamentosa
a. Istirahat yang cukup.
b. Makan makanan yang bergizi
c. Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi walaupun masih banyak terlihat
bintik-bintik.
d. Tidak menggaruk dan memecahkan bintik berisi cairan tersebut karena dapat
menimbulkan bekas luka garukan dikulit.
e. Tujuh hari kemudian datang kontrol ke poliklinik untuk dilakukan kontrol
terhadap perkembangan penyakitnya.
2. Medikamentosa
Analgesik/antipiretik : Parasetamol 3 x 500 mg/hari, bila panas
Antihistamin
Topikal
Imunostimulan
PROGNOSIS
Prognosis pada kasus ini adalah :
LAPORAN KASUS
Quo ad vitam
: Bonam
LAPORAN KASUS
: Bonam