Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
Virus Varisela Zoster tersebar di seluruh dunia serta dapat menyebabkan
varisela (cacar air) dan herpes zoster (shingles). Varisela merupakan penyakit yang
ringan, sangat menular, terutama pada anak-anak ditandai dengan terjadi demam dan
malaise sebelum terbentuknya lesi makulopapular pada muka dan batang tubuh, yang
kemudian menjadi vesikel dan membentuk krusta. Herpes zoster umumnya terjadi
pada manula akibat reaktivasi virus laten ditandai ruam pada kulit yang dipersarafi
ganglion sensorik dengan lesi serupa varisela.1
Dalam makalah tinjauan pustaka ini, penulis akan membahas kaitan virus
varisela zoster dalam anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, working dan
differential diagnosis, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,
komplikasi, penatalaksanaan, pencegahan dan prognosis untuk konsep pemahaman
dalam menegakkan diagnosis penyakit yang disebabkan infeksi primer virus varisela
zoster.

LAPORAN KASUS

BAB II
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS :
Nama

: Tn. X

Usia

: 16 tahun

Jenis Kelamin

: Laki - laki

Status

: Lajang

Alamat

: Lebong tambang

Pekerjaan

: Pelajar

Agama

: Islam

Tanggal pemeriksaan : Kamis, 2 Juli 2015


ANAMNESIS
Autoanamnesa
Keluhan utama :
Muncul bintik merah berisi cairan di seluruh badan sejak 2 hari yang lalu
dan disertai demam.
Riwayat penyakit sekarang :
Muncul bintik merah berisi cairan di seluruh badan sejak 2 hari yang lalu.
Awalnya timbul pada daerah dada yang kemudian menyebar ke leher, wajah,
punggung, perut dan lengan. Penderita juga mengeluh ada rasa gatal pada daerah
yang timbul bintik merah berisi cairan, rasa nyeri disangkal penderita.
Demam dialami pasien sejak 3 hari yang lalu, dan disertai dengan rasa
lemah badan, sakit kepala dan batuk. Menurut keterangan pasien, keponakan pasien
menderita penyakit yang sama 2 minggu yang lalu. Pasien belum pernah berobat ke
dokter ataupun mendapat pengobatan. Pasien kemudian datang ke puskesmas untuk
mendapat pengobatan.

LAPORAN KASUS

Riwayat penyakit dahulu:


Pasien belum pernah mendapat sakit seperti ini.
Riwayat penyakit hati, ginjal, jantung, diabetes melitus disangkal oleh pasien.
Riwayat penyakit keluarga :
Keponakan pasien juga mengalami sakit kulit seperti ini 2 minggu yang lalu.
Riwayat alergi :
Makanan dan obat disangkal
Riwayat atopi :
Bersin pagi hari ataupun karena debu disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat kebiasaan:
Pasien mandi 2 kali sehari, memakai sabun cair, handuk dipakai sendiri, air
yang digunakan berasal dari air sumur dan pakaian dalam diganti 2 kali sehari.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalisata:
Keadaan umum:

Kepala

Cukup
Kesadaran

: Kompos mentis

TD

: 120 / 80 mmHg

Nadi

: 88 x/menit

Respirasi

: 22 x/menit

SB

: 37,6 0C

Mata

: Konjungtiva anemis (-/-)


Sclera Ikterus (-/-)

Mulut
Leher

LAPORAN KASUS

: lesi (-)

: Pembesaran kelenjar getah bening ()

Thoraks

Paru paru
- Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, gerak thoraks pada pernafasan
simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang tertinggal, retraksi (-/-)
- Palpasi : Gerak nafas simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang
tertinggal, vokal fremitus simetris, sama kuat
- Perkusi : Kedua hemitoraks berbunyi sonor, batas paru hepar tidak dapat
dinilai, peranjakan paru tidak dapat dinilai
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
- Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, iktus kordis terlihat pada ICS V 2
cm lateral dari garis mid klavikularis kiri
- Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V 2 cm lateral dari garis mid
klavikularis kiri
- Perkusi : Tidak ada nyeri ketuk, batas jantung kanan pada garis sternalis
kiri setinggi ICS IV, batas paru lambung sekitar ICS VI, batas jantung kiri
setinggi ICS V 2 cm garis midklavikularis kiri, batas atas jantung kiri
setinggi ICS III pada garis sternalis kiri
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen

: Datar, lemas, nyeri tekan (), bising usus (+) normal,


Hati dan limpa tidak teraba

Ektremitas

: Akral hangat, edema ()

Status dermatologis :
Regio fasialis et coli et thorakalis et abdomen et skapularis: Papulae dengan
dasar eritematous, vesikulae, pustulae, erosi (+), krusta (+).
Regio brachii et antebrachii dextra et sinistra : papula dengan dasar
eritematous.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Tzanck : Tidak dilakukan

LAPORAN KASUS

DIAGNOSIS BANDING
1. Varicella Zooster
2. Morbili
3. Herpes Zooster
DIAGNOSIS KERJA
Varicella Zooster
PENANGANAN
1. Non-medikamentosa
a. Istirahat yang cukup.
b. Makan makanan yang bergizi
c. Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi walaupun masih banyak terlihat
bintik-bintik.
d. Tidak menggaruk dan memecahkan bintik berisi cairan tersebut karena dapat
menimbulkan bekas luka garukan dikulit.
e. Tujuh hari kemudian datang kontrol ke poliklinik untuk dilakukan kontrol
terhadap perkembangan penyakitnya.
2. Medikamentosa
Analgesik/antipiretik : Parasetamol 3 x 500 mg/hari, bila panas
Antihistamin

: CTM 3x1 untuk gatal

Topikal

: Bedak salisil 2% pada lesi

Imunostimulan

: 1 x 1 tablet selama 7 hari

PROGNOSIS
Prognosis pada kasus ini adalah :

LAPORAN KASUS

Quo ad vitam

: Bonam

Quo ad fungsionam : Bonam


Quo ad sanationam

LAPORAN KASUS

: Bonam

Anda mungkin juga menyukai