Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

PERENCANAAN ALAT PADA GERAKAN SUMBU Z

4.1 Perhitungan pada arah sumbu Z


Pada perhitungan arah sumbu Z ini akan digunakan pegas sebagai
pembantu menekan pisau yang mana terdefleksinya pegas adalah dilakukan oleh
sebuah gear dari pasangan worm gear dimana pegas tersebut diletakkan pada
antara gear dan bagian pemegang pegas, dimana pegas ini memiliki panjang 12,7
mm dan yang mana gear memiliki diameter 15,87 mm dan memiliki keliling
49,83 mm sehingga daerah padanya yang ditempati pegas adalah sebesar 12,7 mm
tetapi tuas penekan akan diletakkan 5 mm dari pusat gear. Sehingga karena gaya
tekan yang diperlukan adalah 1,962 N maka torsi yang terjadi pada gear tersebut
menjadi 9,81 Nmm dan karena letak penekan pegas sejauh 7,9 mm maka gaya
yang dibutuhkan untuk menekan pegas tersebut T = F.r dimana 9,81 = F.7,9 maka
F = 1,2362 N sehingga pegas yang memiliki konstanta 0,367 N/mm untuk
menghasilkan gaya sebesar 1,2362 N adalah terdefleksi sejauh F = K.x dimana
1,2362 = 0,367.x maka x = 3,368 mm.( dapat dilihat pada lampiran 5 )
Direncanakan dalam 1 detik pisau sudah menekan benda kerja dan jarak
pisau dengan benda kerja adalah 5 mm tetapi ia hanya menempuh jarak 4,85 mm
untuk mencapai permukaan benda kerja berarti masih kurang 0,15 mm agar dapat
menembus benda kerja tersebut dari jarak yang direncanakan. Untuk mencari

61

putaran dari gaya tersebut adalah dengan mengetahui bahvva untuk mencapai gaya
tekan sebesar 1,2362 N defleksi pegas sebesar 3,36 mm. Dan ini dicapai dalam
waktu 1 detik oleh karena itu kecepatannya menjadi 3,368 mm/dtr-~ 0,2 m/mn
V

n=
n.D
0,2
3,14.0,01587
= 4 rpm
i=

JmlS'S'
jml.thread
30
2

. . n\
l- 1 5 -
4
nl=60
i = 15=

n
9,81

Tl = 0,564 Nmm
1 kali putaran gear =15 kali putaran worm
1 kali putaran gear, keliling = 3,14.15,875
- 49,8475
bila hanya bergerak sebesar 3,368 mm maka worm berputar
3,368 *15= 1,0135 putaran worm
49,8475

1 putaran worm =360 ,memiliki lead 0,1309 in = 3,32 mm


0,0135 putaran worm 4,86, memiliki lead 1,7672.10"3 in = 0,0448 mm
4.2 Torsi inersia poros pengerak worm
12 = 0,0041. \.x\p
D = 4 mm
r = 2 mm = 0,0785 in
1 = 220 mm = 8,66 in
p = 0,29 lb/in3
12 = 0,0041.8,66.0,29.0,0785'
= 3,76.10"7 lb.in.sc
= 0,0043 gr.mm.dt

"

2-^.60 f ,
- 6 0 - = 2-3'14
\dt

= 6,28 rad/dt
torsi inersia untuk poros :
T = l.
= 6,28.0,0043
= 0,0198 gr.mm
= 0,0001942 N.mm
ditambah ke torsi yang dibutuhkan :
= 0,0001942 + 0,654
= 0,6541942 Nmm

pengaruh gesekan pada bantalan

Gambar 4.1 Bantalan luncur dan poros worm


.. ,
n.d.l
Volume poros:
_ ;r.4.220
4
= 690,8 mm3
- 1,067 in3
massa poros: p .V
= 0,29.1,067
= 0,309 lb
= 1,37N
koefisien gesek antara stainless dengan bantalan plastik
fk=//k.N
= 0,05.1,37
= 0,0685 N
' gesek

IK.r

0,0685.2

64

= 0,137 Nmm

torsi yang dibutuhkan untuk menggerakkan poros:


= 0,137+0,65419
= 0,79119 Nmm, karena adanya effisiensi maka
_ 0,79119
85%
= 0,93081 Nmm
4.3 Dimensi roda gigi
Di inginkan pergerakan 4,86/step dari motor steper yang mana memiliki
15/step, dari sirti dapat dicari dimensi roda gigi yang di inginkan yang mana
putaran yang dibutuhkan 60 rpm dan torsi yang dibutuhkan 0,79119 Nmm.
Data-data untuk perencanaan roda gigi 1 :
P = 80
nl=60 rpm
Ntl = 47 buah
dl - 0,5875 in
bila roda gigi 1 bergerak 360 maka memiliki keliling = 3,14.0,5875
= 1,84473 in
bila bergerak 4,86:
4,86 _
x
360 " 1,84475
x = 0,0249 in

pada roda gigi berikutnya :


15 _ 0,0249
360 ~ x
x = 0,5977 in
sehingga untuk 3,14.d - 0,5977
d = 0,1903 in
dengan :
P = 80
= 15,22 =15 gigi
maka diameter menjadi:
d2 = 0,1875
maka ratio adalah :
. = 47
15
= 3,13
jarak sumbu poros :
d\ + d2
a=
2
_ 0,5875+ 0,1875
2
- 0,3875 in
= 9,8425 mm

untuk menambah jarak maka ditambahkan sebuah roda gigi dengan data :
P = 80
Nt3 - 90
d = 1,125 in
dan jarak sumbu ketiganya segaris sehingga jarak ketiga sumbu poros adalah
al=_ 0,5875+ 1,125
2
= 0,85625 in
= 21,74875 m
dl + dl
a2 =
2
_ 1,125+ 0,1875
2
= 0,65625 in
= 16,66875 mm
al + a2 = 38,4175 mm
4.4 Perhitungan poros untuk penggerak worm
Yang mana worm memiliki lubang untuk poros masuk dalam hal ini worm
bergerak sliding terhadap poros :

w"

:LX

Gambar4.2 Poros worm

Analisa gaya
-f-

K) I r

.IT*"

"3
...

Ay

By .192-0,5154.96 = 0
By = 0,2577 N

Ay+ 0,2577-0,5154 = 0
Ay = 0,2577 N

A-2

A*

>

"75,

A
]

't

MZ = 0
-Bz. 192+ 0,154.96 = 0
Bz = 0,077 N

2 =0
-Az-0,077+0,154 = 0
Az = 0,077 N
A radial = ^Ay2 + Az2

= /o,2577 2 +0,077 :
= 0,2689 N
B radial = J By2 + Bz2
= Vo,2577 2 +0,077 2
= 0,2689 N
Fa = gaya aksial tidak berpengaruh terhadap poros karcna worm sliding pada
poros jadi bila gaya Fa mendesak worm ia meluncur saja tidak mengeser poros.
Momen bending pada poros
*Y

>

> y

Pada x - 0 , M = 0
PL
L
Pada M = , x =
4
2
.,
0,5154.192
M=
4
= 24,739 Nmm
Pada x = L , M = 0
\ ^
Pji
x

H\

7
y

Pada x = 0 , M = 0
Pada M =
4
w

,x=
2

0,154.192
4
= 7,392 Nmm

Pada x = L , M 0
Mb=

^My2+Mz2

= V24,739 2 +7,392 2
= 25,82 Nmm
torsi yang terjadi pada poros tersebut agar dapat menggerakkan worm adalah
sebesar 0,654 Nmm dan dibagi dengan effisiensi worm gear sebesar 85 % maka
menjadi = 0,7694 Nmm
bahan untuk poros direncanakan stainless steel 303 dengan syp = 35 ksi
241,304 N/mm2 (Lampiran 4)
angka keamanan diambil 2 karena beban berfluktuasi,
...
241,304.0,58
tegangan ljin =

d3 >

-J],5.25,822T+ (1,5.0,7694j2
;
^.69,978 >v
d3> 2,82
d > 1,41 mm

dimana gaya F adalah resultan antara gaya Ft dan ( Fr + W ) :


F = V(0,5154)2+(0,154)2
- 0,5379 N
gaya R adalah A radial dan B radial
EL-^-f = M = Rl.x-F(x-96)
dx
= 0,2689.x-0,5379.( x- 96 )
* . 0.2689.,* _ 0^379
dx
2
2

'

= 0,1344.x2 - 0,2689 ( x -96 )2 + c,


0,1344.*3

PT

Ely-

0,2689
3
.(jr-96) ; + c\.x + c2

- 0,0448.x3 - 0,08963 ( x - 96 )3 + c,.x + c2


harga-harga batas :
x = 0,Y = 0 , c 2 = 0
x= 192, Y = 0
0 = 0,1344.x2 - 0,2689 ( x -96 f + C)
= 0,1344.1922 - 0,2689 ( 192 -96 )2 + c,. 192
c, = -1238,492
Ely = 0,0448.x3 - 0,08963 ( x - 96 ) 3 - 1238,492.x
Lendutan max terjadi pada daerah A-B sehingga x - 96 .
Ely - 0,0448.963 - 0,08963 ( 9 6 - 9 6 )3 - 1238,492.96
- - 79259,062 Nmm3

71

dimanaE = 28,5.106psi
= 196490,793 N/mm2

,-sl
_ 71.2'

4
= 12,56 mm4
maka untuk mencari y :
y.2467924,36 - - 79259,062
= 0,03211 mm
karena umumnya defleksi yang masih dapat diterima adalah

maka:

panjang poros

1
192
y <-JL - -=1,92 mm, maka pemakaian
poros dengan diameter
P
100
100

4 mm adalah tepat.
4.5 Keausan dan kekuatan
Torsi yang dibutuhkan untuk menggerakkan poros dari worm adalah
0,93081 Nmm dan diameter dari roda gigi 1 adalah 0,5875 in atau 14,9225 mm
maka gaya tangensialnya adalah 0,124752 N - 0,0280467 lb
_ ^-.0,5875.60
12
= 9,22 ft/mn
beban dinamik pada roda gigi 2 :

Fd

= ^ ^ 2 . 0 , 0 2 8 0 4 6 7 = 0,028477 lb
600

Lebar gigi diambil 0,14 in, karena pada perhitungan terdahulu bahwa dengan gaya
tangensial yang lebih besar dan beban dinamik yang jauh lebih tinggi lebar
tersebut memenuhi maka untuk ini adalah juga memenuhi dan dengan bahan roda
gigi yang sama yaitu nylon.
Untuk roda gigi 3
Gaya tangensial yang terjadi pada roda gigi ini adalah : Ft3

0,028477 lb

d3 = 1,125 in
. = _Ad _ z 2 _ 4 7 _
J_
nl ~ z\ ~ 90 ~ 1,9148
n\ _ 1
60 1,9148
nl =31,334rpm
3,14.1,125.31,334
12
= 9,22 ft/mn
dengan ini maka memiliki Fd ( beban dinamik ) yang mana sama dengan roda gigi
1 maka lebar roda gigi diambil 0,14 in.
Untuk roda gigi 1
Gaya tangensial yang terjadi pada roda gigi ini adalah : Ft2 = 0,028477 lb
d2 = 0,1875 in .

nl ~ z\ ~ 15 ~ 6

73

n\ ^_ 1
31,3348 6
nl =188 rpm
3,14.0,1875.188
12
= 9,22 ft/mn
makaFdl = Fd2 = Fd3 dan untuk lebargigi 2 juga diambil 0,14 in.
Interference
rbl = .cos
2
0,5875

.cos 20

= 0,276
ral = -y/rM2 +c ,2 .sin 2 ^
= V0,2762 + 0,85625 2Tsin2 20
= 0,40241
al = - = 0,0125
P
ra = rl + al
= 0,30625 < 0,4 maka tidak terjadi interference
rb3 = .cos<
2
'
L 25

- . c o s 20
2

0,5285

ra3 = -yjrb32 + c 2 .sin 2 ^


= Vo,52852 + 0,856252.sin2 20
= 0,604
a3 = - = 0,0125
P
ra = r3 + a 1
= 0,575 < 0,604 maka tidak terjadi interference
rb2 = -.cos
2
=

0,1875

.cos20

2
= 0,08809
ra2 = <Jrb22 +c 2 .sin 2 ^
= ^ 0 8 8 0 9 2 +0,65625 T ^in 2 20
= 0,2411
al = = 0,0125
/>

ra = r2 + a 1
= 0,10625 < 0,2411 maka tidak terjadi interference

4.6 Pemilihan motor


Gaya tangensial yang diperlukan oleh roda gigi 1 supaya dapat
menggerakkan poros worm adalah :
Ft.rl > 0,93081 Nmm = 0,008238 lbin
Ft.rl - M t = I.a
Volume roda gigi 1 :
_ 3,14.J12.6
4
=

3,14.0,58752.0,14
4

= 0,05418 in3
massa roda gigi 1 :
= p.V
= 0,036.0,05418
= 0,001950 lb
momen inersia roda gigi 1 :
m.r2

- Q,001950.0,293752
2
= 0,000286 lb.in.s2
T = I. a

76

2.3,14.M , . c r a c /
a = = 6,28-
60
dt
~\dt
= 0,000286.6,28
= 0,001796 lb.in

Ft.0,29375 - 0,008238 = 0,001796


Ft.0,29375 = 0,010034
Ft = 0,034158 lb

Gambar 4.3 Gaya-gaya pada roda gigi


Fr = 0,034158.tg 20
= 0,01243 lb
F

rr

* f>
12

Ftl-Ft2 = 0
Frl-Fr2 = 0
Sehingga torsi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mekanisme ini
adalah Ftl = Ft2 = Ft3
T = Ft2.r2
= 0,034158.0,09375

77

= 0,361533 Nmm
dibagi effisiensi roda gigi 95 % maka menjadi T = 0,38056 Nmm, untuk
ini digunakan motor steper dengan 15/step dengan torsi = 1,11 oz.in r= 7,84 Nmm

Anda mungkin juga menyukai