61
putaran dari gaya tersebut adalah dengan mengetahui bahvva untuk mencapai gaya
tekan sebesar 1,2362 N defleksi pegas sebesar 3,36 mm. Dan ini dicapai dalam
waktu 1 detik oleh karena itu kecepatannya menjadi 3,368 mm/dtr-~ 0,2 m/mn
V
n=
n.D
0,2
3,14.0,01587
= 4 rpm
i=
JmlS'S'
jml.thread
30
2
. . n\
l- 1 5 -
4
nl=60
i = 15=
n
9,81
Tl = 0,564 Nmm
1 kali putaran gear =15 kali putaran worm
1 kali putaran gear, keliling = 3,14.15,875
- 49,8475
bila hanya bergerak sebesar 3,368 mm maka worm berputar
3,368 *15= 1,0135 putaran worm
49,8475
"
2-^.60 f ,
- 6 0 - = 2-3'14
\dt
= 6,28 rad/dt
torsi inersia untuk poros :
T = l.
= 6,28.0,0043
= 0,0198 gr.mm
= 0,0001942 N.mm
ditambah ke torsi yang dibutuhkan :
= 0,0001942 + 0,654
= 0,6541942 Nmm
IK.r
0,0685.2
64
= 0,137 Nmm
untuk menambah jarak maka ditambahkan sebuah roda gigi dengan data :
P = 80
Nt3 - 90
d = 1,125 in
dan jarak sumbu ketiganya segaris sehingga jarak ketiga sumbu poros adalah
al=_ 0,5875+ 1,125
2
= 0,85625 in
= 21,74875 m
dl + dl
a2 =
2
_ 1,125+ 0,1875
2
= 0,65625 in
= 16,66875 mm
al + a2 = 38,4175 mm
4.4 Perhitungan poros untuk penggerak worm
Yang mana worm memiliki lubang untuk poros masuk dalam hal ini worm
bergerak sliding terhadap poros :
w"
:LX
Analisa gaya
-f-
K) I r
.IT*"
"3
...
Ay
By .192-0,5154.96 = 0
By = 0,2577 N
Ay+ 0,2577-0,5154 = 0
Ay = 0,2577 N
A-2
A*
>
"75,
A
]
't
MZ = 0
-Bz. 192+ 0,154.96 = 0
Bz = 0,077 N
2 =0
-Az-0,077+0,154 = 0
Az = 0,077 N
A radial = ^Ay2 + Az2
= /o,2577 2 +0,077 :
= 0,2689 N
B radial = J By2 + Bz2
= Vo,2577 2 +0,077 2
= 0,2689 N
Fa = gaya aksial tidak berpengaruh terhadap poros karcna worm sliding pada
poros jadi bila gaya Fa mendesak worm ia meluncur saja tidak mengeser poros.
Momen bending pada poros
*Y
>
> y
Pada x - 0 , M = 0
PL
L
Pada M = , x =
4
2
.,
0,5154.192
M=
4
= 24,739 Nmm
Pada x = L , M = 0
\ ^
Pji
x
H\
7
y
Pada x = 0 , M = 0
Pada M =
4
w
,x=
2
0,154.192
4
= 7,392 Nmm
Pada x = L , M 0
Mb=
^My2+Mz2
= V24,739 2 +7,392 2
= 25,82 Nmm
torsi yang terjadi pada poros tersebut agar dapat menggerakkan worm adalah
sebesar 0,654 Nmm dan dibagi dengan effisiensi worm gear sebesar 85 % maka
menjadi = 0,7694 Nmm
bahan untuk poros direncanakan stainless steel 303 dengan syp = 35 ksi
241,304 N/mm2 (Lampiran 4)
angka keamanan diambil 2 karena beban berfluktuasi,
...
241,304.0,58
tegangan ljin =
d3 >
-J],5.25,822T+ (1,5.0,7694j2
;
^.69,978 >v
d3> 2,82
d > 1,41 mm
'
PT
Ely-
0,2689
3
.(jr-96) ; + c\.x + c2
71
dimanaE = 28,5.106psi
= 196490,793 N/mm2
,-sl
_ 71.2'
4
= 12,56 mm4
maka untuk mencari y :
y.2467924,36 - - 79259,062
= 0,03211 mm
karena umumnya defleksi yang masih dapat diterima adalah
maka:
panjang poros
1
192
y <-JL - -=1,92 mm, maka pemakaian
poros dengan diameter
P
100
100
4 mm adalah tepat.
4.5 Keausan dan kekuatan
Torsi yang dibutuhkan untuk menggerakkan poros dari worm adalah
0,93081 Nmm dan diameter dari roda gigi 1 adalah 0,5875 in atau 14,9225 mm
maka gaya tangensialnya adalah 0,124752 N - 0,0280467 lb
_ ^-.0,5875.60
12
= 9,22 ft/mn
beban dinamik pada roda gigi 2 :
Fd
= ^ ^ 2 . 0 , 0 2 8 0 4 6 7 = 0,028477 lb
600
Lebar gigi diambil 0,14 in, karena pada perhitungan terdahulu bahwa dengan gaya
tangensial yang lebih besar dan beban dinamik yang jauh lebih tinggi lebar
tersebut memenuhi maka untuk ini adalah juga memenuhi dan dengan bahan roda
gigi yang sama yaitu nylon.
Untuk roda gigi 3
Gaya tangensial yang terjadi pada roda gigi ini adalah : Ft3
0,028477 lb
d3 = 1,125 in
. = _Ad _ z 2 _ 4 7 _
J_
nl ~ z\ ~ 90 ~ 1,9148
n\ _ 1
60 1,9148
nl =31,334rpm
3,14.1,125.31,334
12
= 9,22 ft/mn
dengan ini maka memiliki Fd ( beban dinamik ) yang mana sama dengan roda gigi
1 maka lebar roda gigi diambil 0,14 in.
Untuk roda gigi 1
Gaya tangensial yang terjadi pada roda gigi ini adalah : Ft2 = 0,028477 lb
d2 = 0,1875 in .
nl ~ z\ ~ 15 ~ 6
73
n\ ^_ 1
31,3348 6
nl =188 rpm
3,14.0,1875.188
12
= 9,22 ft/mn
makaFdl = Fd2 = Fd3 dan untuk lebargigi 2 juga diambil 0,14 in.
Interference
rbl = .cos
2
0,5875
.cos 20
= 0,276
ral = -y/rM2 +c ,2 .sin 2 ^
= V0,2762 + 0,85625 2Tsin2 20
= 0,40241
al = - = 0,0125
P
ra = rl + al
= 0,30625 < 0,4 maka tidak terjadi interference
rb3 = .cos<
2
'
L 25
- . c o s 20
2
0,5285
0,1875
.cos20
2
= 0,08809
ra2 = <Jrb22 +c 2 .sin 2 ^
= ^ 0 8 8 0 9 2 +0,65625 T ^in 2 20
= 0,2411
al = = 0,0125
/>
ra = r2 + a 1
= 0,10625 < 0,2411 maka tidak terjadi interference
3,14.0,58752.0,14
4
= 0,05418 in3
massa roda gigi 1 :
= p.V
= 0,036.0,05418
= 0,001950 lb
momen inersia roda gigi 1 :
m.r2
- Q,001950.0,293752
2
= 0,000286 lb.in.s2
T = I. a
76
2.3,14.M , . c r a c /
a = = 6,28-
60
dt
~\dt
= 0,000286.6,28
= 0,001796 lb.in
rr
* f>
12
Ftl-Ft2 = 0
Frl-Fr2 = 0
Sehingga torsi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mekanisme ini
adalah Ftl = Ft2 = Ft3
T = Ft2.r2
= 0,034158.0,09375
77
= 0,361533 Nmm
dibagi effisiensi roda gigi 95 % maka menjadi T = 0,38056 Nmm, untuk
ini digunakan motor steper dengan 15/step dengan torsi = 1,11 oz.in r= 7,84 Nmm