Belia tersenyum laun mengiring Menyusuri jalan memungut sisa Baginya setiap sampah adalah kehidupan
Ular yang merayap naiki pohon yang tinggi
Menatap tinggi burung yang terbang dengan sayapnya Tak setiap kuncup beruntung dihinggapi kumbang Tak satupun bunga mekar dengan sendirinya
Tak setiap ranting memiliki dahan
Tak semua manusia memiliki pilihan Dia belia dibalik gerobak tua Menetap gelap dibalik sampah
Banyak waktuku yang terbuang rugi
Kadang penyesalan hinggap dibenaknya Tapi ya sudalah.... Tak seorang memandang saat dia dibawah
Belia dibalik sampah menatap gelap kehidupan
Jauh dari mimpi indah, burat asa yang menhilang Seperti awan dilangit, ku tak kemana angin akan membawaku Hingga datang matahari yang kan menurunkan ku ke bumi Turun bersama hujan bercampur dilautan Memberikan kehidupan Hadapi kehidupan kuat seperti karang Yang selalu diterjang ombak Tetaplah untuk terus berjalan Hadapi keras kehidupan Dibalik sampah.
Andai saja ada pilihan lain
Aku bayangkan hidup yang lebih bermakna tanpa takut perut berteriak sehingga tak ada lagi penyesalan.
Keterangan : kalimat yang bercetaka miring merupakan lirik lagu.
Belia dibalik sampah menatap gelap kehidupan
Jauh dari mimpi indah, burat asa yang menhilang Seperti awan dilangit, ku tak kemana angin akan membawaku Hingga datang matahari yang kan menurunkan ku ke bumi Turun bersama hujan bercampur dilautan Memberikan kehidupan Hadapi kehidupan kuat seperti karang Yang selalu diterjang ombak Tetaplah untuk terus berjalan Hadapi keras kehidupan Dibalik sampah.