Anda di halaman 1dari 6

Jawaban soal-soal uraian IPA

1. Gejala abiotik : tanah, suhu, kelembapan, air, dll

Tanah yang subur akan membuat tanamn hijau bisa tumbuh dengan baik, dan dan ditambah
dengan air yang membuat tanah itu menjadi basah. Kemudian, tumbuhan hijau itu (bisa
berupa bayam, kangkung,dll) dipetik dan bisa dikonsumsi manusia dan hewan sebagai
tambahan energi bagi manusia dan hewan.

2. Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan oleh
manusia karena dapat mempengaruhi kehidupan manusia.Hujan asam atau deposisi asam
dibagi menjadi deposisi asam kering (peritiwa terkenanya benda dan makhluk hidup oleh
asam yang ada dalam udara) dan deposisi asam basah (turunnya asam dalam bentuk
hujan).Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat
global dan dapat mengganggu ekosistem.Gejala-gejala abiotik yang terjadi pada suatu wilayah
sehingga terjadi hujan asam dapat diketahui dari semburan gunung berapi, dan dari proses
biologis di tanah, rawa,dan laut .Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik
pengolahan pertanian. Hujan asam mempunyai dampak negatif bagi biotik dan abiotik. Bagi
abiotik hujan asam yang terkena pada benda-benda itu akan mengikis benda tersebut karena
sifatnya dan bagi biotik air asam dari hujan yang menyerap ke tanah, lalu diserap tumbuhan
tentu tidak baik karena sifat asam tersebut dapat menyebabkan tumbuhan mati serta dapat
merusak rantai makanan.

3. Beberapa rantai makanan yang terjadi pada ekosistem sawah tersebut adalah sebagaiberikut:
Rantai Makanan Dan Analisisnya :

contoh 1 :

KETERANGAN :

1. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan makanan dalam bentuk


gula, dan disimpan dalam dalam biji, batang, buah, dan bagian lainnya.
2. Tikus sebagai konsumen tingkat I {hewan herbivora/pemakan tumbuhan} memakan
tumbuhan. Kemudian tubuh tikus mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk
lari, makan, dan bereproduksi.
3. Ular sebagai konsumen tingkat II {hewan karnivora/pemakan daging} memakan tikus.
Tikus merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup.
4. Burung Elang sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora) memakan ular. Tubuh
elang menggunakan energi yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses
kehidupan.
5. Jika elang mati, maka akan diuraikan oleh bakteri, cacing, dan lainnya yang berperan
sebagai dekomposer untuk diubah menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
contoh 2 :

KETERANGAN :

1. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan
sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen.
Terlihat pada gambar bahwa rumput dimakan belalang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa rumput bertindak sebagai produsen.
2. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen
I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa
belalang dimakan katak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belalang sebagai konsumen
I (Herbivora).
3. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen
II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa katak
dimakan ular. Sehingga dapat disimpulkan bahwa katak sebagai konsumen II (karnivora).
4. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat
pada gambar bahwa ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).
5. Jika ular mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer yang
mengubah ular yang mati itu menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur berperan
sebagai dekomposer.

Gambar jaring-jaring makanan dalam ekosistem tersebut adalah sebagai berikut:

Jaring-jaring Makanan Dan Analisisnya :

contoh 1 :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan


dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas
terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-
jaring makanan. Rantai makanan itu diantaranya adalah :

1. bunga->ulat->burung pipit->elang

2. sawi->ulat->burung pipit->elang
3. sawi->belalang->burung pipit->elang

4. sawi->belalang->katak->elang

5. sawi->tikus->elang

KETERANGAN :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan


dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas
terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-
jaring makanan. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen.
Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah bunga dan
sawi. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang
berperan sebagai konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh
hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai
konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak. Organisme yang menduduki tingkat
tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung elang bertindak
sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).

v Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri
yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada
gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah bunga dan sawi.

v Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang
berperan sebagai konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus.

v Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II),
diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak
sebagai konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak.

v Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada
gambar bahwa burung elang bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).

contoh 2 :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan


dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas
terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah
jaring-jaring makanan. Rantai makanan itu diantaranya adalah :

1.pohon-ulat->ayam->elang

2.pohon->ulat->ayam->ular
3.pohon->ulat->katak->elang

4.pohon->ulat->katak->ular

5.pohon->belalang->ayam->ular

6.pohon->belalang->ayam->elang

7.pohon->belalang->katak->elang

8.rumput->ulat->ayam->elang

9.rumput->ulat->ayam->ular

10.rumput->ulat->katak->elang

11.rumput->ulat->katak->ular

12.rumput->belalang->ayam->ular

13.rumput->belalang->ayam->elang

14.rumput->belalang->katak->elang

15.rumput->belalang->katak->ular

16.rumput->tikus->ular

17.rumput->tikus->elang

KETERANGAN :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan


dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas
terdapat 17 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah
jaring-jaring makanan. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai
makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora,
sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di
dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-
jaring makanan. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen.
Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah pohon dan
rumput. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen
I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang
berperan sebagai konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh
hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai
konsumen II (karnivora) adalah ayam dan katak. Organisme yang menduduki tingkat tropik
tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung elang dan ular bertindak
sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).

4. Dampak dari hujan abu akibat letusan gunung berapi terhadap kelangsungan hidup tumbuhan
hijau adalah berdampak sangat merugikan karena abu vulkanik yang panas akan merusak
tumbuhan hijau, pepohonan, dan berbagai jenis tanaman termasuk lahan pertanian.

5. Mekanisme pernapasan pada seseorang yang sedang mengalami serangan asma yaitu ditandai
dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhioulus yang menyebabkan sukar bernapas.
Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di
udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut:
seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibodi lg E
abnormal dalam jumlah besardan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan
antigen spesifiknya. Pada asma, antibodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat
pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan bronkhioulus dan bronkhioulus kecil.
Bila seseorang menghirup alergen maka antibodi lg E orang tersebut meningkat, alergen
bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan
mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi
lambat, faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin Selama inspirasi karena peningktan
tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkioulus. Kapasitas residu
fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat
kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest.

6. Terjadinya perubahan kimiawi dalam sistem pencernaan makanan manusia adalah proses
perubahan makanan dari zat yang lebih kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim. Pencernaan ini ada pada: mulut, lambung, usus. Sedangkan terjadinya
perubahan biologi dalam sistem pencernaan makanan manusia adalah proses perubahan sisa-
sisa makanan menjadi busuk yang dibantu oleh bakteri escherichia coli. Pencernaan ini ada
pada usus besar.

7. Dalam kondisi normal, saluran pencernaan makanan yang membutuhkan waktu paling lama
adalah di usus yang menghabiskan waktu 6 sampai 7 jam. Di usus ini berlangsung penyerapan
nutrisi yang kemudian dikirim untuk ekskresi.

8. a) Cara II adalah cara yang membuat gaya yang dikerahkan pak Dudu lebih kecil.

b) Usaha atau kerja yang dilakukan pak Dudu pada kedua cara itu berbeda. Yang lebih kecil
adalah cara II.

9. Ada,yang lebih dahulu menyentuh lantai adalah bola tolak peluru karena dilihat dari berat
bendanya bola tolak peluru lebih berat dibandingkan dengan berat kelereng jadi benda yang
lebih berat(bola tolak peluru) akan dengan cepat menyentuh lantai jika dijatuhkan secara
bersama-sama dengan kelereng. Jika kelereng diganti dengan sehelai bulu burung maka yang
lebih dahulu menyentuh lantai adalah bola tolak peluru karena jika dibandingkan dengan
sehelai bulu burung bola tolak peluru lebih berat.

10. Diketahui:

a) 12 buah lampu @ 25 watt = 12 x 25 watt = 300 watt


b) 1 buah TV 100 watt
c) 2 kipas angin @50 watt = 2 x 50 watt = 100 watt
d) 1 buah dispenser 40 watt
e) Penggunaan 8 jam/hari = 8 jam
f) Jumlah hari efektif = 26 hari
g) Harga listrik Rp 1.000,00/kWh

Ditanya:

Tentukan biaya listrik yang harus dibayar sekolah tersebut setiap bulan

Jawab:

Pemakaian listrik sehari: 300w+100w+100w+40w=540w x 8 jam=4.320wattjam=4,320kWh

Pemakaian dalam 26 hari= 4,320kWh x 26 hari = 112,320 kWh

Tarif : Pemakaian listrik = jumlah pemakaian kWh dikalikan harga per kWh = 112,320 kWh
x Rp 1.000,00 = Rp 112.320(dibulatkan terbilang: seratus dua belas ribu tiga ratus rupiah)
11. pemendekan semu ini terjadi karena pembiasan di mana cahaya merambat dari medium optik
yang lebih rapat ke medium optik yang kurang rapat, misalnya dari air ke udara.

12. Analisis perubahan materi yang terdapat pada kasus tersebut adalah sebagai berikut:

a) Perubahan kimia terjadi pada kayu yang dibakar untuk menanak nasi
b) Perubahan materi secara fisika terjadi pada beras yang dimasak menjadi nasi
c) Perubahan kimia juga terjadi pada nasi yang dimakan sehingga menghasilkan sumber
energi untuk aktivitas

Anda mungkin juga menyukai