Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI

KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal Kegiatan

: 17 Maret 2015

Pembimbing

: dr.Alit Ariyani

Nama Dokter Muda

: Vimalabarati Sekaaram

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: NKS

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tanggal Lahir

: 2 Augustus 1978

Umur

: 27 Tahun

Tingkat Pendidikan

: SMA

Status Perkawinan

: Kawin

Pekerjaan

: Suri Rumah Tangga

Agama

: Hindu

Suku bangsa

: bali/Indonesia

Alamat

Nomer Rekam Medik

Kontrol Terakhir

: Belum ke kontrol

Tanggal Kunjungan

: 17 Maret 2015

Diagnosis

: Depresi Berat tanpa gejala psikotik

II. ANAMNESIS / RIWAYAT PENYAKIT


Keluhan Utama

: Percubaan bunuh diri

HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Kunjungan rumah dilakukan pada hari Selasa, tanggal 17 Maret 2015
pada pukul 6 petang bertempat di kost pasien. Permohonan izin kunjungan kepada
pasien telah dilakukan pada satu hari sebelum kunjungan dilakukan. Pasien
beralamat di Jalan Raya Sesetan, no 261 B, Banjar Pegak.. Alamat pasien agak
senang untuk ditemukan karena pasien menunggu di luar kost.Situ lingkungan
rumah pasien saat itu cukup tenang, tampak sedikit kendaraan melaju di jalan
depan rumah pasien. Setelah dipersilakan masuk,pasien mempersilakan duduk.
Saya menjelaskan maksud saya berkunjung untuk mengetahui kondisi terbaru

pasien serta melihat lingkungan sekitar tempat tinggal pasien. Saya juga
menjelaskan akan bertanya tentang keluhan yang dialami pasien dan akan
melakukan pemeriksaan sederhana. Wawancara dilakukan dengan suasana santai
bersama pasien dan mertua pasien.Pasien tinggal bersama mertuanya .Pasein
memperkenalkan saya kepada mertuanya dan orang tuanya dan memberitahu
tujuan saya ke rumah adalah untuk melihat factor lingkungan kepada mertuanya.

AUTOANAMNESIS
Wawancara dilakukan dengan posisi duduk di halaman rumah pasien dan
ditemani oleh mertuanya. Pasien senang bicara dan bias menjawab segala
pertanyaan pemeriksa dengan lancer dan baik. Kontak visual dan verbal pasien
cukup. Pasien duduk di sisi pemeriksa mengenakan baju berwarna hijau dan
celana pendek berwarna hitam. Pasien berambut pendek berwarna hitam beruban
tersisir rapi dan penampilan tampak sesuai umur.Pasien dapat menjawab nama,
umur, alamat dan siapa yang berada di sekitar pasien. Pasien juga dapat mengenali
dimana pasien berada saat ini dan waktu dilaksanakan kunjungan. Pembicaraan
dimulakan dengan menanya khabar pasien hari ini. Pasien mengatakan agak biasa
aja namun agak berasa ketiduran setelah minum obat. Pasien mengatakan dia baru
pulang ke kosnya setelah diopname selama 4 hari di ruang lely sejak hari Sabtu
lalu. Pasein juga mengatakan lambungnya masih berasa kurang enak kerana efek
minum racun tikus . Namun kondisinya bertambah baik dari hari pertama
diopname. Pasien pertama kali dimasukkan ke IGD RSUP Sanglah setelah minum
racun tikus akibat stress dan setelah dipukul dan dimarahi oleh suaminya.
Pasien mengatakan dia sudah bernikah selama 7 tahun dan sudah menjadi
kebiasaan, suami pasien untuk memukul dan menyeksa pasein secara emosional,
fizikal. Pasien mengatakan dia dan suamniya berpacaran sebelum menikah. Ketika
masih berpacaran, suami pasien tidak pernah berkelakuan seperti itu sama sekali.
Namun setelah menikah, perilaku suaminya sangat berbeda sekali.Pasein
mengatakan dia sering dipukul dan di marahi atas segala perbuatannya. Seringkali
muncul pertelingkahan atas masalah uang, Atas masalah ekonomi pasien meminta

suaminya untuk mencari pekerjaan, namun suaminya akan memarahi pasien lantas
memukul pasien dengan apa jua barangan yang apa dengannya pada saat itu. Ini
telah berlanjutan selama 7 tahun namun pasien sering akur dengan tindakan
suaminya itu. Pernah pada tahun 2013, pada awal bulan januari, pasien pernah di
pukul dan di hina di depan Kfc sesetan atas alasan pasien meminta suaminya ke
manakah dia mau pergi. Dia ditendang di perutnya saat itu semasa pasien
mengandung selama 3 bulan sehingga menyebabkan perdarahan, namun
kandungannya tidak terjejas. Tidak pernah juga dilaporkan ke polisi atau orang
lain karena takut diceraikan dan pasien masih mau hidup bersama suaminya. Atas
alasan sebegini, pasien sering merasakan dirinya tidak bermakna dalam kehidupan
ini dan malu untuk keluar mengikuti apa jua acara yang berlangsung di
lingkungannya. Pasien mengatakan dia tidak mempunyai kekuatan mental untuk
meneruskan hidupnya seperti biasa karena malu atas tindakan suaminya dan takut
di tertawakan tetangga lingkungannya.
Pasien juga mengatakan dia sedih atas nasib yang dialaminya dan tidak
mampu keluar dari nasib yang menimpanya. Dia sangat berasa sedih karena dia
tidak pernah mengalami atau di asuh dalam keadaan sedemikian sejak kecil lagi.
Dia merupakan seorang yang periang pada dulunya sebelum menikah dan senang
dengan semua orang yang dikenalinya. Namun sekarang dia tidak dapat
berkelakuan sebegitu karena hamper setiap hari dia dimarahi dan sering
berteelingkah dengan suaminya. Hanya karena anaknya yang masih kecil, pasien
masih tidak mau meninggalkan suaminya dan keluarga mertuanya. Pasein juga
mengatakan perasaannya setiap hari tidak tenang dan sudah agak lama dia pernah
bergembira dan berjalan jalan bersama suaminya dan anaknya. Saat galungan
lalu juga masih berlaku pertelingkahan antara kedua mereka semasa pasien mau
pulang ke kampungnya untuk hari raya.

Pasien juga telah kehilangan minat dalam melakukan aktivitas hariannya


atau mencoba sesuatu yang baru menjarit untuk meningkatkan keadaan ekonomi

keluarga. Dia saat ini juga bekerja sebagai pengumpul notis di Gelugor Carik dan
menjual kepada tetangganya yang memerlukan. Dia juga merasakan dirinya
mudah lelah setelah melakukan aktivitas hariannya.
Pasien juga mengatakan dia sering memikirkan masalah ini yang
dialaminya dan tidak bisa menumpukan perhatian dalam aktiviti yang
dilakukannya. Pasien juga mengatakan anak pasien juga tidak dengan ayahnya
karena takut akan ayahnya. Ini karena kali terakhir pasien dan suaminya
bertengkar, pasien dilontar korek api oleh suami pasien hinnga meledak di depan
anaknya. Ini mendatangakan satu ketakutan dalam diri anaknya dengan suami
pasien. Pasien juga mengeluh takut akan masa depannya dan masa depan anaknya
jika perbuatan suaminya berlanjutan. Selama 7 tahun pernikahan pasien tidak
pernah berpikir untuk melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya setelah
pertengakaran, namun pada kali terakhir pertengkaran pasien tidak dapat
menahanya dan telah mengambil tindakan untuk minum racun tikus yang ada
dirumahnya.
Pasien tidak pernah mempunyai riwayat penyakit lain dan hanya kadang
kala mengeluh sesak nafas dan memberitahu itu sudah terdapat dalam factor
genetiknya. Dia juga menyangkal tabiat merokok,minum alkohol ataupun pernah
menggunakan zat-zat. Dalam riwayat penyakit psikatri juga tidak pernah didapati
pada pasien atau keluarganya.
.

HETEROANAMNESIS (Mertua pasien)


Heteroanamnesis dilakukan dengan mewancarai mertua pasien dengan
posisi duduk berhadapan dengan pemeriksa.Saat ditanya gimana keadaan pasien

setiap hari, mertua pasien menjawab, pasien seorang yang bertanggungjawab dan
sering melaksanakan kegiatan sehariannya walaupun dalam apa jua keadaan.
Mertua pasien juga mengaku pasien sering mempunyai masalah dengan suaminya
dan sering pertelingkahan itu berakhir dengan kekerasan fizik. Mertuanya juga
memberitahu bahawa suami pasien juga sering menggunakan bahasa yang agak
kasar terhadap istrinya dan juga padanya. Ini sering menyebabkan perasaan pasien
sering tersinggung.
Mertua pasien juga menjelaskan bahawa suami pasien sejak kecil tidak
berperilaku seperti itu. Perubahan itu hanya terlihat ketika dia selesai SMP. Suami
pasein juga merupakan seorang yang agak keras pertuturannya sejak kecil dan
sangat keras kepala dengan segala tindakan dan pikirannya. Ini menyebabkan
suami pasien tidak dapat menetap di satu pekerjaan dan sering bertukar-tukar
tempat kerja. Dibilang mertuanya juga suami pasien seorang yang pintar dan
pernah bekerja sebagai kolektor di sebuah syarikat swasta namun atas sikapnya
kerja itu juga tidak menetap. Dia pada saat ini tidak bekerja dan tidak mempunyai
keinginan untuk bekerja. Dan ini sering menjadi pencetus untuk pasein dan
suaminya bertelingkah.
Mertua pasien juga mengatakan pasien sebenarnya harus coba untuk
lebih bertolak ansur dengan suaminya supaya dapat mengurangi masalah rumah
tangga mereka, menyadari sikap suaminya. Suami pasien juga tidak bisa
menerima kritikan dan segala saranan atau ide ide yang coba di beritahu oleh
pasien dianggap sebagai kritikan dan hanya merumitkan lagi keadaan rumah
tangga mereka. Seperti pasien, mertuanya juga menyangakal terdapat masalah
psikologis dalam keluarganya dan juga tidak ada riwayat penyakit lain pada
pasien juga.

RIWAYAT PERKEMBANGAN PASIEN

Pasien lahir di Jembrana, sudah dari kecil ia tinggal bersama dengan


saudara dan orang tuanya. Pasien berpendidikan setakat SMA dan mulai bekerja
setelah itu. dan tidak dekat dengan kedua orang tua.
Saat menempuh pendidikan, pasien mengatakan tidak mengalami
kesulitan dalam belajar. Dia pernah bekerja di Hong Kong di sebuah restoran dan
juga 2 tahun lalu bekerja di Tiara dewata.
LINGKUNGAN KELUARGA
Pasien adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang terdiri dari dua
laki-laki dan dua perempuan. Semua suadara pasien sangat senang dengan pasien.
Pasien menikah sekali pada umur 20 tahun hingga sekarang dan mempunyai
seorang anak. Anak pasien perempuan berumur 5 tahun dan sekarang belajar di
TK.
Suami pasien tidak bekerja saat ini .Hubungan pasien dengan
keluarganya baik sekali. Tetapi hanya sering berlaku pertengakaran dengan
suaminya namun hubungan dengan keluarga mertua juga baik.
LINGKUNGAN RUMAH
Pasien saat ini tinggal di kos kosan, di Jalan Raya Sesetan 216, B. Pasien
tinggal bersama mertuanya. Pasien bisa berkomunikasi bersama jiran tetangga dan
orang yang tinggal di sekitarnya. Pasien tidur di atas katil dengan anaknya dan
sauminya. Kondisi rumah pasien teratur dan bersih. Di kost pasien terdapat ruang
tidur, satu kamar mandi yang bersih dan tempat memasak. Di lingkungan rumah
kost pasien, bersih dan kemas.Secara keseluruhan rumah pasien terlihat cukup
nyaman untuk dihuni dan memiliki ventilasi udara yang cukup.

LINGKUNGAN SOSIAL
Pasien dan orang tuanya masih berkomunikasi dengan jiran tetangga.

STATUS PSIKIATRI
Kesan Umum : penampilan wajar, kontak verbal cukup dan kontak
visual cukup
Kesadaran

: Jernih

Mood/Afek

: Depresi/ appropriate

Bentuk pikir : Logis, Realis


Arus pikir

: koheren

Isi pikir

: Waham -

Pencerapan

: Halusinasi auditori - , Halusinasi Visual -, Illusi

Dorongan instink : Insomnia - Hipobulia - Raptus


Psikomotor

: Tenang saat pemeriksaan.

SILSILAH KELUARGA

Keterangan

=Meninggal
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien

DENAH TEMPAT TINGGAL

Kamar mandi

Dapur

Tempat Tidur

Pintu

Halaman Kost

Denah Rumah Pasien

KESIMPULAN
1. Pasien NKS perempuan berumur 27 tahun riwayat percobaan bunuh diri
dengan minum racun tikus dengan diagnosis episode depresi berat tanpa
gejala psikotik.
2.
Pasein sedang dalam pengobatan fluoxetin10 mg (1x2tab),omeprazol
(1x1Tab), klobazam 10mg (1x1tab),sucralfate.
3. Kondisi pasien saat ini membaik pulih setelah dirawat inap dan pasien
diajukan untuk kontrol obat pada tanggal 19 Maret 2015.
4. Pasien tinggal bersama suami dan kelaurga mertuanya dan mereka bisa
mendukung pasien untuk kesembuhan dan menghalang tercetusnya lagi
ide ide percobaan bunuh diri.
5. Tempat tinggal pasien dapat cukup mendukung proses penyembuhan
pasien karena memiliki ruang yang cukup luas, ventilasi yang baik.
6. Saat ini pasien sedang memiliki motivasi yang tinggi untuk sehat. Hal ini
dikatakan dari kepatuhan minum obat dengan teratur dan mencoba untuk
cepat sembuh dan menlaksanakan tanggungjawabnya untuk anaknya dan
keluarga.

SARAN
Adapun saran yang saya berikan pada pasien dan keluarga ialah sebagai
berikut:
1. Pasien juga dijelaskan mengenai keadaan yang dialaminya saat ini,
sehingga pasien mampu mengerti. Secara perlahan-lahan akan ada
10

usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dengan minum obat secara


teratur.
2. Keluarga pasien terutama saudara saudara harus tetapmemberikan
motivasi pasien kepada pasien agar pasien tidak berpikiran negatif dan
mengulang perbuatan yang sama. Juga diminta pasien untuk coba
bertolak ansur dengan suaminya dan mertuanya juga diminta untuk
membantu membincangkan masalah antara pasien dengan suaminya
supaya bisa dapat dielakkan pertengakaran menjadi lebih parah.
3. Kontrol rutin ke rumah sakit sesuai yang telah dijadwalkan serta patuh
mengonsumsi obat secara teratur.
4. Pasien juga disarankan untuk melakukan aktifitas routinenya dan tetap
bersosialisai kepada tetangga untuk mendukung proses penyembuhan
dan meningkatkan motivasi hidupnya.

11

DOKUMENTASI

Gambar 1. Saya dengan

Gambar 2. Foto tampak depan rumah


pasien

12

Gambar 3. KamarMandiKostPasien

Gambar 4. Dapur Kost Pasien


13

Gambar 5 .
Tempattidurdanruangtamupasien

14

Anda mungkin juga menyukai