I.
LATAR BELAKANG
Pekerjaan kali ini mengangkat tentang pemasangan jaringan interkoneksi pada kilang PT.
Pertamina RU IV yang terdapat di kota Cilacap. Pekerjaan pengadaan pemasangan
jaringan interkoneksi diawali karena masing masing subsistem distribusi dan
pembangkit tidak terhubung keseluruhan, maka semua pembangkit perlu dikoordinir agar
mencapai tujuan yang diinginkan.
II.
RUMUSAN MASALAH
Dalam proses menginterkoneksikan dua buah atau lebih sistem kelistrikan diperlukan
analisis lebih mendalam mengenai Short Circuit, Koordinasi Proteksi, Transient Stability,
Arch Flash, Harmonic Analysis, Trafo Start Up, Motor Starting, dan lain sebagainya guna
meningkatkan kinerja sistem pada PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV
Cilacap.
III.
TUJUAN
Pemasangan jaringan interkoneksi akan menghubungkan sistem tenaga listrik yang terdiri
dari beberapa pusat listrik (generator) melaui saluran transmisi dan melayani beban
secara bersama, agar dicapai biaya pembangkitan yang minimum.
IV.
Dari data dan bahan yang telah diperoleh tentang sistem pembangkit dengan
didukung dari bahan study literatur maka akan dilakukan beberapa study sistem
ketenagalistrikan sebagai pendukung analisa yaitu :
a. Load Flow
Studi aliran daya (Load Flow Analysis) adalah studi yang memberikan analisis
aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik yang bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui setiap tegangan arus, dan daya yang mengalir pada setiap
busnya.
2. Untuk mengetahui semua peralatan, apakah memenuhi batas yang ditentukan
untuk menyalurkan daya yang diinginkan.
3. Untuk mengetahui kondisi mula pada perencanaan sistem yang baru.
b. Short Circuit
Short-Circuit Analysis pada Etap PowerStation menganalisa gangguan hubung
singkat tiga phasa, satu phasa ke tanah, antar phasa dan dua phasa ke tanah pada
sistem tenaga listrik. Analisa hubung singkat (short circuit analysis) digunakan
untuk mengetahui arus hubung singkat pada tiap-tiap substation sesuai dengan
konfigurasi sistem yang telah ada pada PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit
Pengolahan IV Cilacap. Studi hubung singkat digunakan untuk menentukan level
hubung singkat guna menentukan device capability atau batas yang diperlukan
peralatan untuk menahan gangguan hubung singkat.
c. Koordinasi Proteksi
Proteksi adalah pengaman yang digunakan pada peralatan yang terpasang pada
system tenaga listrik seperti Generator, Transformator, Jaringan Distribusi dan
lain lain dari kondisi abnormal. Yang dimaksud dengan kondisi abnormal adalah
hubung singkat, under voltage atau over voltage, over load, under frekuensi, dan
sebagainya. Adapun fungsi dari system proteksi adalah :
Mengurangi kerusakan peralatan listrik.
Mempercepat lokasilir gangguan.
d. Arch Flash
Salah satu ganguan yang dapat meyebabkan ancaman terhadap keselamatan jiwa
para pekerja ialah akibat busur api (arc flash). Busur api merupakan fenomena
percikan api yang timbul akibat adanya arus ganguan hubung singkat. Seiring
dengan bertambahnya jumlah unit produksi maka hal tersebut juga memperbesar
ganguan elektris yang mungkin terjadi akibat ganguan arus hubung singkat.
Studi short circuit dan studi kordinasi diperlukan dalam analisis arc flash. Hasil
perhitungan arc flash di dapat dari perhitungan nilai fault arching curent yang
didapat melalui studi short circuit, clearing times dan studi kordinasi peralatan
proteksi arus lebih. Tujuan dari analisis ini untuk menentukan insiden energi yang
berpotensi hadir selama peristiwa arc flash serta lama waktu dari terjadinya
energy arc flash.
e. Transient Stability
Studi Transient dan kestabilan sistem sangat diperlukan sebagai kemampuan
sistem tenaga agar semua bus dapat stabil. Gangguan-gangguan kestabilan dapat
diakibatkan adanya fluktuasi beban yang berubah setiap waktu, hubung singkat,
dan pelepasan beban secara mendadak. Hal tersebut dapat mengakibatkan
turunnya nilai tegangan dan frekuensi yang berakibat pada rusaknya peralatan.
Oleh karena itu studi ini diperlukan untuk mendukung interkoneksi antara
pembangkit baru dan lama.
mempelajari
tentang
gejala-gejala
peralihan
yang
ada
pada
sistem
ketenagalistrikan.
f. Harmonic Analysis
Harmonisa adalah gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik
akibat terjadinya distorsi gelombang arus dan tegangan. Harmonisa ini disebabkan
oleh adanya beban non linier pada system kelistrikan. Keberadaan harmonisa
akan memberikan beberapa pengaruh. Pertama, penurunan umur pakai peralatanperalatan sistem tenaga listrik. Kedua, terjadinya overload pada sistem harus
diimbangi dengan penambahan kapasitas pembangkit dan saluran transmisi
maupun distribusi. Padahal kebutuhan daya yang menyebabkan overload justru
merupakan rugi-rugi daya yang terbuang. Ketiga, meningkatnya nilai arus rms
akibat tambahan amplitudo dari harmonisa menyebabkan rele arus lebih
seringkali bekerja sebelum waktunya. Hal ini berdampak pada pemadaman.
g. Transformator Start Up
Arus start up pada trafo bernilai 6 hingga 12x dari In sehingga mengakibatkan
turunnya level tegangan secara signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan
pada peralatan sehingga dibutuhkannya relay under voltage untuk menjaga
keamanan pada saat transformator start up. Selain itu, analisa transformator start
up diperlukan agar tidak terjadi over current dan juga untuk mensinkronkan
MANAJEMEN PROYEK DAN KESELAMATAN KERJA
starting dari beberapa trafo yang akan digunakan untuk mengintegrasikan system
kelistrikan.
h. Load Shadding
Studi Load Sheeding merupakan suatu bentuk tindakan pelepasan beban yang
terjadi secara otomatis ataupun manual untuk pengamanan operasi dari Unit-unit
pembangkit dari kemungkinan terjadinya padam total (Black out). Pelepasan
beban secara otomatis dilakukan karena jumlah pasokan daya berkurang,
Pelepasan beban secara otomatis dilakukan dengan cara mendeteksi frekuensi
atau dengan melihat kondisi sumber daya pembangkit yang beroperasi tidak
mencukupi kebutuhannya (kemampuan pembangkitan lebih kecil daripada jumlah
beban).
i. Pola Operasi
Studi yang paling penting adalah dengan membuat penjadwalan sistem
pembangkit yang beroperasi agar semua distribusi beban dapat dipenuhi. Dalam
hal ini diperlukan sebuah software atau operator yang dapat memberikan
penjadwalan dengan baik sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan
secara maksimal.
V.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dalam pengerjaan studi sistem pembangkit pada PT. PERTAMINA
(PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Transportasi survey sistem
Lain-lain
Jumlah
Biaya ($)
193.000
6.420.000
87.000
300.000
7.000.000
Rencana
Bulan 1
Bulan 2
kegiatan
1
Survei
Analisa
Desain
Simulasi
Pemasangan alat
b. Pelaksana Kerja
Studi ini dilakukan dengan membentuk Tim yang terdiri dari sembilan orang tim ahli
yang sesuai dengan bidang keahliannya :
No.
1.
VI.
Nama
Muhammad Nur Fattah, A. Md
Bidang Ahli
Manager
PENUTUP
Demikian Proposal ini kami buat apabila ada kesalahan kami mohon maaf dan apabila
ada hal yang ingin didiskusikan dapat menghubingi kami :
Contact Person :
+628562944482
mnfattah29@gmail.com