Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI SILA KE-5 PADA HUKUM DI INDONESIA

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Pancasila merupakan ideologi dari bangsa Indonesia. Tiap aspek kehidupan di Indonesia tidaklah dapat dipisahkan dari Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila menjadi grundnorm yang mendasari seluruh hukum positif di Indonesia. Meskipun Pancasila tidak termasuk dalam struktur hukum di Indonesia berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2004. Namun dalam prakteknya, semua peraturan perundangan di Indonesia tidaklah berlaku bila bertentangan dengan tiap sila dalam Pancasila. Sebagai dasar dari negara, maka Pancasila selain sebagai kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam kehidupan bangsa Indonesia, juga sebagai cita bangsa. Implementasi tiap nilai yang terkandung dalam Pancasila diharapkan dapat mengarahkan kepada cita-cita Nasional. Pancasila menjadi sebuah sarana untuk dapat mengembangkan bangsa sebagai suatu falsafah hidup dan kepribadiaan bangsa yang mengandung nilai, norma yang diyakini paling benar, tepat, adil, baik dan bijaksana bagi masyarakat yang dijadikan pandangan hidup untuk kemajuan bangsa Indonsia. Sila-sila dalam Pancasila tidaklah dibuat oleh beberapa golongan dan ditemukan dalam waktu yang singkat. Lahirnya Pancasila pertama kali disampaikan dalam pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. Meski demikian, bukan berarti Pancasila dibuat oleh Bung Karno, melainkan beliau telah mengangkat sari dari nilai-nilai yang hidup dalam bangsa Indonesia. Dalam perjalanannya, implementasi Pancasila tidaklah selalu dapat berjalan tanpa hambatan dan rintangan. Dapat disebutkan salah satu contoh yaitu saat Orde Baru. Saat itu kesejatian Pancaslia seakan dikebiri sehingga hakikat dari Pancasila seakan mati suri. Implementasi Pancasila digunakan sebagai tameng dari penguasa untuk mempertahankan tampuk kekuasaanya. Namun demikian,nilai-nilai Pancasila tetap bertahan dan tidak tergantikan. Kasus diatas bukanlah satu-satunya hambatan dan rintangan tegaknya Pancasila sebagai dasar dari Negara Indonesia. Seiring dengan perkembangan jaman, memiliki tantanganya sendiri. Tidak terelakkan bahwa Indonesia haruslah mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Di sisi lain, masih terdapat ketimpangan sosial yang dapat ditemukan di tiap sudut

wilayah Indonesia. Jelaslah Indonesia belum dapat dikatakan telah mencapai cita-cita Nasional, terutama seperti yang tercantum pada sila kelima. Atas pertimbangan tersebut penulis mencoba menelaah kembali nilai-nilai Pancasila, khusunya pada sila kelima tentang KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Makalah ini disusun oleh kelompok kami dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pancasila Yuridis.

2. PEMBAHASAN

Pengertian Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

Penerapan Hukum di Indonesia Pembaharuan hukum menuntut adanya pembaharuan ideologi hukum yaitu sistem nilai yang dijadikan spirit dalam perangkat hukum tersebut. Ideologi hukum yang ada dalam pemerintahan kolonial belanda, Orde lama, Orde Baru, sangat berbeda dengan ideologi hukum perangkat perundang-undangan pada masa setelah Era Reformasi. Produk hukum pemerintah otoriter yang berideologi kekuasaan berbeda dengan produk hukum yang berideologi nilai Hak Asasi Manusia (HAM), berspirit kerakyatan dan egalitarian.

Sebagai stakeholder dalam penerapan hukum, masyarakat (ormas, LSM, pers, pergurunan tinggi) selalu di tuntut partisipasi aktifnya dalam menghidupkan cahaya hukum, agar hukum tetap memberikan pencerahan dalam realita kehidupan masyarakat dan memberikan arah bagi perjalanan peradapan bangsa. Masyarakat yang sehat dituntut untuk selalu menyediakan bahan bakar keadilan yaitu kejujuran dan keberanian agar perjalanan masyarakat dan negara tidak menyimpang dari tujuan bersama. Pembaruan hukum juga berkorelasi dengan ideologi penengak hukum, karena legitimasi hukum dapat muncul dari praktek penerapan hukum karena legitimasi hukum dapat muncul dari praktek penerapan hukum. Pembaharuan hukum adalah proses aktualisasi nilai norma yang tidak pernah final karena pembaharuan hukum menuntut adanya mindset yang berimpati terhadap nilai kemanusiaan dan komitmen rekatnya kohesi sosial.

Fakta Faktanya Permasalahan hukum di Indonesia terjadi karena beberapa hal, baik dari sistem peradilannya, perangkat hukumnya, inkonsistensi penegakan hukum, intervensi kekuasaan, maupun perlindungan hukum . Diantara banyaknya permasalahan tersebut, satu hal yang sering dilihat dan dirasakan oleh masyarakat awam adalah adanya inkonsistensi penegakan hukum oleh aparat. Inkonsistensi penegakan hukum ini kadang melibatkan masyarakat itu sendiri, keluarga, maupun lingkungan terdekatnya yang lain (tetangga, teman, dan sebagainya). Namun inkonsistensi penegakan hukum ini sering pula mereka temui dalam media elektronik maupun cetak, yang menyangkut tokoh-tokoh masyarakat (pejabat, orang kaya, dan sebagainya).

Masalah Dari Latar Belakang yang telah disampaikan di atas, dapat diambil permasalahan inti yang coba penulis angkat melalui makalah ini. Keprihatinan penulis melihat keadaan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini membuat penulis tertarik untuk menelaah kembali implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara khususnya pada bidang hukum. Dengan demikian, maka dalam makalah ini mencoba mengangkat beberapa peraturan perundangan yang ada di Indonesia sebagai contoh. Selain itu, Penulis mencoba mengangkat sedikit sejarah Pancasila dan mencoba menariknya kedalam keadaan Indonesia saat ini.

3. KESIMPULAN

Pancasila sebagai dasar negara merupakan grundnorm. Meskipun tidak termasuk dalam struktur tata hukum Indonesia, namun, Pancasila sebagai dasar pembentukan bagi seluruh peraturan perundangan di Indonesia. Selain itu, Pancasila juga merupakan cita-cita nasioal Indonesia. Pada sejarahnya, Pancasila dicetuskan oleh Bung Karno dalam pidatonya di depan angota BPUPKI pada 1 Juni 1945. Salah satu prinsip yang coba diangkat adalah kesejahteraan nasional, yang pada Pancasila menjadi Sila Kelima. Eksistensi Pancasila dapat dilihat melalui implementasi tiap produk hukum yang dihasilkan di Indonesia. Namun, bila dilihat dari keadaan saat ini, peran Pancasila sebagi filter harus ditegakkan kembali. Hal tersebut melihat peraturan perundangan yang ada belum cukup kuat untuk mengarahkan Indonesia pada kesejahteraan Nasional. Sebut saja UU No 7 Tahun 2004, UU No 25 Tahun 2007 dan UU No 4 Tahun 2009 yang kental akan kepentingan asing. Hal tersebut justru lebih banyak merugikan rakyat Indonesia daripada memberi dampak positif.

4.SARAN
Melihat perkembangan dunia saat ini, tuntutan globalisasi tidak dapat terelakkan. Padahal globalisasi menekankan sistem ekonomi kapitalisme yang kurang dapat memberi kesejahteraan pada rakyat, terutama kaum rakyat miskin yang banyak dapat kita temui di Indonesia. Tuntutan globalisasi itu semakin diperkuat dengan hegemoni pihak asing yang membuat Indonesia semakin terikat dan tergantung pada bantuan asing. Sistem ini sebenarnya dapat ditanggulangi apabila pemerintah mampu menggalakkan sistem ekonomi yang mengusung kemandirian rakyat atau berdikari. Justru dengan semangat Pancasila yang dapat menyelamatkan Indonesia dari ketergantungan bantuan-bantuan asing yang semakin mencekik.

5.PUSTAKA
UUD 1945 amandemen ke-4

UU Nomor 7 Tahun 2004 UU Nomor 25 Tahun 2007 UU Nomor 4 Tahun 2009 Soekarno. Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 . 2008. Simpatisan Pembela Pancasila 1 Juni http://abr-center.blogspot.com/2010/05/tugas-makalah-filsafat-pancasila.html http://skyrider27.blogspot.com/2009/11/permasalahan-hukum-diindonesia.html http://politik.kompasiana.com/2010/01/19/penerapan-hukum-di-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai