Anda di halaman 1dari 13

EFEK PRATEGANG PADA BALOK

GAYA-GAYA INTERNAL (MP, VP, NP) AKIBAT GAYA PRATEGANG


SISTIM STRUKTUR STATIS TERTENTU
1. METODA POTONGAN
I

) A

eC

eC Ph
)

Pv

Ph = P. Cos
Pv = P. Sin
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Mpo
Npo
I

Dibuat potongan melintang I-I:


Pada potongan bekerja gaya
prategang P dengan arah sesuai
tangen (gr. singgung) di titik tsb.
Gaya P tersebut menimbulkan
gaya-gaya dalam:
Npo, Vpo, dan Mpo
Metoda Potongan ini
hanya dapat digunanakan pada Sistim
Str. Statis Tertentu !!

Vpo

Npo = Ph = P. Cos P
Vpo = Pv = P. Sin
Mpo = Ph.e = P. Cos . e P . e
STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG
Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

EFEK PRATEGANG PADA BALOK


GAYA-GAYA INTERNAL (MP, VP, NP) AKIBAT GAYA PRATEGANG
SISTIM STRUKTUR STATIS TERTENTU
I

) A

P. Cos

(-)

P. Cos

NFD

Ppendekatan = P (konstan)

P. Sin

(+)

(-)

P. Sin

Jika potongan dibuat


untuk beberapa titik, maka
dapat dihitung gaya-gaya
dalam akibat prategang
dan selanjutnya digambar
NFD, SFD dan BMD nya.

SFD

Eksak

MPo = Pe

(-)
MPo = Pf

Pendekatan

BMD
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

EFEK PRATEGANG PADA BALOK


GAYA-GAYA INTERNAL (MP, VP, NP) AKIBAT GAYA PRATEGANG
SISTIM STRUKTUR STATIS TERTENTU
2. METODA GAYA EKUIVALEN

Gaya pada pengakeran


diuraikan menjadi
komponen2 vertikal dan
horisontalnya.
Pada titik belok lintasan
tendon terjadi gaya2
angkat.

) A

PA,H

PB,V

PA,V

PB,H

Eksak
P

PA,V

u = 8Pf/L2

PB,V
P

Pendekatan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Jadi gaya-gaya ekuivalen


terdiri dari:
- Gaya2 pengankeran
- Gaya2 angkat

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

EFEK PRATEGANG PADA BALOK


GAYA-GAYA INTERNAL (MP, VP, NP) AKIBAT GAYA PRATEGANG
SISTIM STRUKTUR STATIS TERTENTU

u = 8Pf/L2

PA,V

PB,V
P

(-)

NFD

Ppendekatan = P (konstan)

(+)

(-)

PB,V = P. Sin

SFD

PA,V = P. Sin

(-)

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Jika digunakan gaya-gaya


pendekatan, selanjutnya
dapat dihitung gaya-gaya
dalam akibat gaya
prategang dan dapat
digambar diagramnya, spt
gambar di samping

BMD

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

BENTUK LINTASAN TENDON


DAN EFEK PRATEGANG PADA BALOK
SISTIM STRUKTUR STATIS TERTENTU: BALOK SEDERHANA
CONTOH:
y
200

Grs. Lurus

Parabola pkt. 2
Ttk balik Parabola

200

500

1200

B
100
200

9800
TitikABCDx (m)08,412,422y
(m)0-0,6-0,50,2
3800

8400

Satuan panjang
dalam mm

22000

Persamaan parabola AB: y = 0,008503 x2 0,142857 x + 0 (x dan y dalam meter)


Titik

x (m)

8,4

12,2

22

y (m)

-0,6

-0,5

0,2

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

Gaya prategang
P = 2000 kN

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:

Metoda I: Potongan
Dicari persamaan segmen parabola AB, kmd dicari kemiringan garis2
singgung di A dan B.
Dibuat potongan pada posisi A(kanan), Bkiri, Bkanan, Ckiri, Ckanan dan D(kiri)
Uraikan gaya P pada potongan2 tersebut menjadi komponen gaya vertikal dan
horisontalnya.
Hitung gaya-gaya dalam primer akibat gaya prategang: N po, Vpo, Mpo
y

Pot Cki
A

x
P = 2000 kN
B

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

eC

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:

Metoda I: Potongan
Persamaan segmen parabola AB dapat dicari dari tiga titik koordinat. A,
B, A. Parabola A-B-A merupakan parabola pangkat 2 yang simetris dg
titik B sebagai titik balik Persm.parabola: y = ax2 + bx + c.
Dengan matriks sbb akan diperoleh nilai a, b dan c:

x A2
2
xB
xC2

x A 1 a y A

xB 1 b y B
xC 1 c yC

x A2

a
b x2
B
c xC2

Diperoleh

a = 0,008503

Sehingga:

y = 0,008503 x2 0,142857 x + 0
(x dan y dalam meter)

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

b = - 0,142857

xA
xB
xC

yA
y B
yC

dan c = 0

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

1
1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:
Persm. Parabola:
Turunan pertama:

y = 0,008503.x2 0,142857.x + 0
y = 0,017006.x-0,142857

x
A

)
B

Kemiringan garis singgung:


Di A: x = 0 tan = nilai y di A = -0.142857
= - atan (0.142857) rad = 8.134223
0
= rad/(2x3.14)x360o
Di B: x = 8.4m
tan = nilai y di B = -0.0000066 0
=0
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:
Potongan di A (kanan):
= 8.134223

x
A

Ph

Ph = P.cos = 1979,899 kN
Pv = P.sin = 282,8424 kN

Pv
P = 2000 kN

Gaya-gaya dalam primer akibat prategang:


Gaya aksial:
Npo
Gaya geser:
Vpo
Momen lentur: Mpo

= - Ph = -1979,899 kN
= Pv
= 282,8424 kN
= Ph. 0 = 0 kNm

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG

Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:
Potongan di B-kiri:
y

x
A

0,6 m
B

P = 2000 kN
,ki = 0

Gaya-gaya dalam primer akibat prategang di Pot. B-kiri:


Gaya aksial:
Npo
Gaya geser:
Vpo
Momen lentur: Mpo

= - Ph = -2000 kN
= Pv
= 0 kN
= Ph. 0,6 = - 2000 x 0.6 = - 1200 kNm

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG

Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:
Potongan di B-kanan:
y

x
A

0,6 m
B

) ,ka = 1,5082

P = 2000 kN

ka = atan (0,1/3,8) = 1,5082


Ph = P.cos ,ka = -1999,308 kN
Pv = P.sin ,ka = -52,6134 kN

Gaya-gaya dalam primer akibat prategang di Pot. B-kanan:


Gaya aksial:
Npo
Gaya geser:
Vpo
Momen lentur: Mpo

= - Ph = -1999,308 kN
= Pv
= -52,6134 kN
= Ph. 0,6 = - 1999,308 x 0.6 = - 1199,585 kNm

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG

Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:
Potongan di C-kiri:
y

x
A

0,5 m P = 2000 kN
) ,ka = 1,5082
B

ka = atan (0,1/3,8) = 1,5082


Ph = P.cos ,ka = -1999,308 kN
Pv = P.sin ,ka = -52,6134 kN

Gaya-gaya dalam primer akibat prategang di Pot. B-kanan:


Gaya aksial:
Npo
Gaya geser:
Vpo
Momen lentur: Mpo

= - Ph = -1999,308 kN
= Pv
= -52,6134 kN
= Ph. 0,5 = - 1999,308 x 0.5= - .. kNm

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG

Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

CONTOH 1:

Metoda II: Gaya Ekivalen


Persamaan segmen parabola AB dapat dicari dari tiga titik koordinat:
A(0,0), B(8,4;-0,6), A(16,8;0), diperoleh:
y = 0,008503 x2 0,142857 x + 0 (x dan y dalam meter)
Gaya P pada angkur kiri dan kanan diuraikan menjadi komponen gaya2
vertikal dan horisontal.
Dihitung gaya angkat pada segmen parabola AB, serta pada titik belok B dan
C. Kemudian diuraikan menjadi komponen vertikal dan horisontalnya.
P = 2000 kN

y
P = 2000 kN
D
A

B
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

STRUKTUR BETON BERTULANG III - BETON PRATEGANG


Program S1 Reguler

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


04 -

Anda mungkin juga menyukai