Anda di halaman 1dari 8

Anemia defisiensi

zat besi pada


kehamilan
dr. Astari Nadya V.P
Anemia didefinisikan sebagai berkurangnya jumlah absolut sel-sel
darah merah yang bersirkulasi (RBC/ red blood cells), yang secara
tidak langsung diukur melalui pemeriksaan penurunan konsentrasi
hemoglobin (Hb), hematokrit (Hct) atau hitung RBC.

Tingkat Prevalensi : Lebih dari 80% dari seluruh negara di


dunia, tingkat prevalensi anemia pada kehamilan adalah >20%.
Tingkat prevalensi anemia pada kehamilan pun beragam, hal ini
dikarenakan beragamnya kondisi sosial, gaya hidup, perilaku
pemeriksaan diri dan penanganan medis di berbagai lingkungan
budaya yang berbeda-beda.
Etiologi: Lebih dari 80% dari seluruh negara di dunia, tingkat
prevalensi anemia pada kehamilan adalah >20%. Tingkat
prevalensi anemia pada kehamilan pun beragam, hal ini dikarenakan
beragamnya kondisi sosial, gaya hidup, perilaku pemeriksaan diri
dan penanganan medis di berbagai lingkungan budaya yang berbeda-
beda.
Implikasi Bagi Ibu Dan Janin

• WHO mengklasifikasikan anemia menjadi beberapa jenis: anemia


ringan (Hb = 10-10,9 mg/dl), anemia dengan tingkat keparahan
sedang (Hb = 7-7,9 mg/dl), dan anemia dengan tingkat keparahan
tinggi (Hb <7 mg/dl).
• Anemia pada wanita hamil telah dianggap sebagai kondisi yang
berbahaya bagi laju pertumbuhan dan kualitas outcome janin.
• Beberapa kasus penyebab anemia yang paling umum adalah
asupan gizi yang buruk, kekurangan/ defisiensi zat besi, defisiensi
mikrohara (yang mencakup asam folat, vitamin A, dan vitamin
B12), beberapa penyakit seperti infestasi cacing tambang, malaira,
skhistosomiasis, infeksi HIV, dan beberapa hemoglobinopati yang
diturunkan secara genetik.
• CDC menyarankan untuk melakukan suplementasi zat besi selama
kehamilan untuk mencegah anemia defisiensi zat besi seperti pada
tabel berikut ini.
Beberapa alasan utama penyebab defisiensi zat besi

Kehilangan darah kronis

 Pendarahan berat dan berkepanjangan pada saat menstruasi

 Pendarahan gastrointestinal/ usus-lambung

Peningkatan kebutuhan akan zat besi

 Kehamilan dan menyusui

 Periode pubertas dan masa remaja

Penurunan asupan zat besi

 Vegetarian atau melakukan diet yang tidak seimbang

 Gangguan makan

 Anoreksia yang berkaitan dengan penyakit (kanker)

Penurunan tingkat penyerapan zat besi

 Malabsorpsi (gastritis atrofik kronis)

 Inflamasi kronis atau penyakit malignansi (HAMP)


Diagnosis

• Pendeteksian kondisi anemia karena defisieinsi zat besi selama


kehamilan diketahui dapatlah menurunkan tingkat kematian dan
morbiditas ibu dan anak.

• Ciri-ciri :
Penanganan

Kondisi defisiensi zat besi diketahui melibatkan perbaikan pola


makan dan kualitas makanan yang tepat serta suplementasi zat besi
Kesimpulan

Karena tingginya implikasi akibat anemia defisiensi zat besi


terhadap tingkat morbiditas dan kematian maternal dan perinatal,
maka adalah perlu untuk melakukan :

1. Deteksi dini untuk mencegah morbiditas dan kematian ibu-dan-


janin yang memiliki hubungan dengan kondisi ini

2. Pencegahan infestasi gastrointestinal yang dapat menyebabkan


setengah dari beban anemia haruslah dilakukan

3. Suplementasi zat besi yang diberikan melalui rute pemberian


yang terbaik

Anda mungkin juga menyukai