PENGOLAHAN SAMPAH
adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan, atau pembuangan
dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan
untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat,
cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing
jenis zat.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah
yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area
komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe
zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Metode Pembuangan
Penimbunan darat
Baja dibuang, dan kelengkapan dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European
Waste Management (Eropa).
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang
sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari
sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah,
dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa didaur ulang.
Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena
bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya.
Pengolahan biologis
Pengkomposan.
Material sampah ((organik)), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Pemulihan energi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)
aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk
mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon
monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan
uap.
Hierarki Sampah - hierarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,
menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi
pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah.
Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi
minimalisasi sampah. Tujuan limbah hierarki adalah untuk mengambil
keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan
jumlah minimum limbah.
Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin
penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires
merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah
terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya
alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun,
penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi
dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya
hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan
warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan
Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program
pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas
pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB
Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.
SAMPAH ORGANIK
Mengurangi
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Menggunakan kembali
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, buang
Mendaur ulang
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak
semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Mengganti
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa
dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan
berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara Membuat
1. Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.
2. Taburkan bioktivator OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.
3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung
masukkan ke dalam drum plastik.
4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan
secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.
Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)
Bahan
1. Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja
yang dapat difermentasi (20 bagian).
2. Kompos yang sudah jadi (2 bagian).
3. Dedak 1 bagian.
4. Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).
Cara Membuat
1. Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan
dedak dan kompos yang sudah jadi.
2. Larutkan Dectro ke dalam air.
3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai
kadar airnya mencapai 45-50%.
4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian
30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
5. Pertahankan temperatur 40-600 C.
6. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan
sebagai pupuk organik.
SAMPAH ANORGANIK
A. PENGERTIAN SAMPAH ANORGANIK
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah
Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,
atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik
dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas
plastik, dan kaleng.
B. JENIS-JENIS SAMPAH ANORGANIK
Contoh sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari
logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng
bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.
Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau
dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya
sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batubatuan untuk mengurug tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan
gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang
bila dihaluskan (dan diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.
C. DAMPAK SAMPAH ANORGANIK
a.Gangguan Kesehatan
>Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong
enularan infeksi;
>Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
>Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak
indah untuk dipandang mata;
d. Terhambatnya pembangunan negara
harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering,
kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang
mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan
ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat
sampah atau pot.
Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur
ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol
baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus
sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal
karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga
memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik
seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa
menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang
memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan.
Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada
yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga
dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan
lainnya.