Anda di halaman 1dari 8

Taman Dan Pertamanan Hotel

- LANSEKAP YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN


Fungsi lansekap atau tata hijau sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia akan
kesehatan. Ruang luar lingkungan hidup manusia memerlukan penataan lahan yang
cukup untuk bernafas, tidak dipadati oleh bangunan-bangunan yang
menyesakkan ruang gerak manusia.Lansekap atau tata hijau tidak dapat lepas dari
objek yang dilatarinya.Objeknya bisa manusia, bisa juga berupa bangunan
arsitekturnya. Arsitektur lansekap atau arsitektur pertamanan merupakan dua kata
yang kontradiktif . Pengertian arsitektur adalah yang berhubungan dengan
bangunan di atas lahan (tanah), sedangkan pertamanan meliputi lahan dengan
segala kehidupan yang tumbuh di atas tanah itu: jadi, arsitektur boleh dikata yang
merusak lansekap. Kedua kata arsitektur dan lansekap dapat dipersatukan
menjadi istilah pelestarian bangunan dengan lansekapnya. Keduanya akan
merupakan kesatuan yang saling berkaitan dengan kebutuhan manusia. Sifat
keduanya berbeda, arsitektur sifatnya statis dan terbatas, sedangkan lansekap
bersifat dinamis dan selalu berubah-ubah.
Interpretasi masyarakat terhadap arsitektur pertamanan pada umumnya adalah
suatu perencanaan lingkungan atau perencanaan tapak atau perencanaan
perkotaan. Beberapa pengertian berikut mungkin akan dapat menyimpulkan
bagaimana pengertian arsitektur pertamanan yang paling mendekati:
Hubbard dan Theodora Kimball mengatakan bahwa arsitektur pertamanan adalah
seni yang fungsi utamanya adalah untuk menciptakan keindahan lingkungan di
sekitar tempat hidup manusia, yang berkenaan dengan peningkatan kenyamanan,
kemudahan dan kesehatan penduduk perkotaan yang sehari-harinya amat sibuk,
sehingga perlu penyegaran. (An Introduction to The Study of Landscape Design).
Garret Eckbo (Architecture for Living) mendefinisikan Arsitektur lansekap sebagai
berikut: ..arsitektur pertamanan adalah bagian dari kawasan lahan yang
dibangun atau dibentuk oleh manusia di luar bangunan, jalan, utilitas dan sampai
ke alam bebas, yang dirancang terutama sebagai ruang untuk tempat tinggal
manusia.
Joseph Paxton tokoh perancang Inggris abad ke 19 berteori: bahwa perbedaan
yang ada antara arsitektur dan pertamanan terletak pada alat teknik, dan bahan
yang diterapkannya. Brian Hacket bahkan menambahkan dengan: dab
kawasan lahannya mampu berubah dan berkembang. Semua yang kita dapat dan
harus lakukan adalah menggubah dan atau menyesuaikan kawasan lahan agar siap
terhadap program yang baru. (Michael Laurie, hal. 6)

Komitmen dari American Society of Landscape Architects (1979) menyempurnakan


definisi dengan: pekerjaan pengurusan lahan yang pada ujud dasarnya
arsitektur pertamanan adalah suatu keahlian masa depan, perencanaan kawasan
dan perancangan pertamanan yang merupakan tindakan jujur. Sedangkan jabaran
cakupan profesionalnya adalah sebagai berikut: The Art of design, planning or
management of the land arrangement of natural and man made elements there on
through appication of cultural and scientific knowledge, with concern for resource,
conservation and stewardship, to the end that the resultante environment serves as
useful and enjoyable purpose. (Michael Laurie, hal. 7).
Secara ringkas dapat disebutkan bagaimana arsitektur lansekap dapat berfungsi
secara positif dalam interaksinya dengan manusia lain atau profesi lain dalam
lingkungan di manapun ia berada.
Seorang arsitek pertamanan atau arsitek lansekap berperan dalam mewujudkan
pembangunan berwawasan lingkungan.Ia menciptakan ruang-ruang dan kawasan
liar menjadi indah dan lebih manusiawi. Ia harus peka akan nilai-nilai sosial, filosofis
dan nilai-nilai ekonomis dan ia menyadari bahwa manusia adalah bagian dari alam
bukan penjarah alam.
Perencanaan sumber daya alam dalam kesadaran arsitek lansekap menyangkut
pertimbangan pada semua unsur-unsur alam sebelum pembentukan pada konsep
desain.
Arsitek lansekap harus menciptakan hubungan fisik yang paling baik yang mungkin
diadakan antara manusia, pemakai, bangunan-bangunan, pohon-pohon, bentuk
muka tanah, badan ari serta sekumpulan detail seperti: jalan, perkerasan dan
struktur drainase. Singkatnya bahwa arsitek lansekap berperan penting dalam
menata lingkungan.Profesinya menyangkut bidang keahlian yang berurusan dengan
perencnaan dan perancangan lingkungan hidup manusia dalam totalitas hubungan
manusia dengan alam, baik dalam skala makro maupun skala mikro.
Teori arsitektur pertamanan mencakup lima komponen utama: proses alam, proses
sosial, metodologi, teknologi dan nilai-nilai. Apapun skala atau penekakan
operasinya, kelima komponen tersebut secara konsisten tetap saling berkaitan.
Dari sebahagian pengertian-pengertian serta penerapan teori di atas dapat kita
kemukakan karya besar berikut sebagai contoh paduan harmonis antara arsitektur
dan lansekap yaitu karya Frederick Law Olmsted (1622 1903) Central Park di
New York City. Keberadaan taman tersebut benar-benar dapat menjinakkan hutan
beton dan pencakar langit di kota New York dan merupakan paru-paru kota yang
sangat berharga bagi warga kota New York. Fungsi taman pada Central Park sangat
dominan. Kawasan yang luasnya empat kali luas taman Monas Jakarta tersebut
telah meletakkan konsep dasar yang melihat jauh ke depan perkembangan kota
New York di masa yang akan datang.

Olmsted adalah perencana yang pertama kali memandang perlu adanya pemisahan
antara pedestrian untuk pejalan kaki dengan jalan lintas kendaraan.Ia juga
menerapkan suatu konsep baru sistem sirkulasi di dalam taman. Aktifitas dalam
taman mempunyai track sendiri-sendiri. Dominasi pohon-pohon hijau ditata selain
sebagai elemen pembentuk ruang dan untuk keteduhan, juga sebagai pembatas,
penghalang utama pandangan terhadap struktur, warna, tekstur, pemilihan
materialnya (lunak maupun keras), sampai kepada skala, proporsi dan
komposisinya.
TAMAN
Taman dalam pengertian terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata
sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan dan kenyamanan, dan keamanan
bagi pemilik atau penggunanya. Berdasarkan skala dan entuknya, taman dapat
disebut garden, park, atau landscape.
FUNGSI TAMAN
Sesuai dengan pembatasan penulisan makalah ini maka untuk lebih spesifik lagi
perlu dikenal fungsi taman yang sebenarnya sehingga mencapai sasaran yang
dituju dalam penulisan ini.
Berbagai fungsi taman yang dapat dirasakan manfaatnya adalah sebagai berikut:
Fungsi untuk kesehatan
Untuk fungsi ini taman dianalogikan dengan paru-paru manusia bagi sebuah
lingkungan. Tanaman pada taman tersebut pada siang hari melangsungkan proses
simbiose mutualistis dengan manusia. Proses pernafasan menusia diperlukan bagi
proses asimilasi pada tanaman, begitu pula sebaliknya.
Fungsi untuk keindahan
Taman yang ditata dengan baik dan dirancang dengan tepat dapat memberikan
kesan asri, tenang, nyaman dan menyejukkan. Hal ini diperlukan manusia (terutama
di kota-kota besar) sebagai kompensasi dari kesibukan kerja sehari-hari, untuk
menggairahkan semangat baru bagi kegiatan selanjutnya.
Taman sebagai daya tarik
Taman yang ditata di lingkungan sebuah bangunan dengan penataan yang menarik
akan merupakan daya tarik dan ciri khas dari bangunan tersebut.
Taman sebagai penunjuk arah

Penempatan tanaman tertentu pada taman sedemikian rupa dapat menjadi


penunjuk arah dan dapat mengarahkan gerak kegiatan di sebuah lingkungan
semisal deretan pohon palem raja di kiri kanan jalan di lingkungan pabrik, deretan
cemara lilin di kiri kanan jalan masuk (entrance) bangunan.
Taman sebagai penyaring debu
Bagi pabrik, kilang minyak atau sektor industri lain yang mempunyai kontribusi
pada pencemaran udara dari cerobong asapnya, pohon-pohon tinggi dapat
membantu memperkecil polusi di luar lingkungan.
Taman sebagai peredam suara
Taman juga berfungsi sebagai peredam suara, baik dalam lingkungan ke luar atau
sebaliknya dapat dibantu dengan menggunakan bukitan kecil yang ditanami
dengan tanaman semak atau perdu sehingga getaran suara dapat diredam secara
alamiah.
Taman sebagai peneduh
Penataan taman dengan menggunakan pohon-pohon rindang akan bermanfaat
sebagai peneduh untuk areal terbuka seperti tempat parkir, koridor tempat rekreasi,
tempat istirahat dan sebagainya.
Taman sebagai pelestari ekosistem
Dengan hadirnya taman di sekitar bangunan yang terdiri dari berbagai tanaman
dan pepohonan akan mengundang serangga atau burung sebagai penyebar bibit,
penyilang jenis tanaman, penyerbuk dan sebagainya yang akan berperan sebagai
pelestari lingkungan.
Taman sebagai pencegah erosi
Materi taman berupa tanaman, terutama tanaman penutup tanah seperti
rerumputan dapat mencegah pengikisan tanah atau erosi.
Taman sebagai fungsi simbolik
Selain memiliki fungsi fisik, taman juga memiliki fungsi simbolik. Nilai-nilai simbolik
sering mempengaruhi penataan tata hijau baik tata ruang kota maupun penataan
halaman-halaman bangunan. Di Cina dikenal dengan sebutan Feng shui. Hal
seperti itu tentunya untuk tujuan keselamatan: bagaimana meletakkan tanaman
tertentu, dihubungkan juga dengan posisi bangunan, posisi dari arah aliran sungai
dan sebagainya. Kadang-kadang ada jenis tanaman yang tabu untuk ditanam di
halaman karena akan membawa bala atau kesialan bagi penghuninya. Hal seperti
itu tentu saja akan dihindari demi keselamatan.

Dengan demikian keselarasan estetika, kegunaan fisik, kebutuhan simbol-simbol


lewat kepercayaan, menghasilkan tata lingkungan dan lansekap yang indah,
menyenangkan, nyaman dan selamat lahir maupun bathin.
Tanaman sebagai salah satu unsur pembentuk taman tidak saja hanya mempunyai
nilai estetis tetapi berfungsi pula untuk menambah kualitas lingkungan. Fungsi
tanman adalah sebagai pengontrol pandangan, pembatas fisik, pengendali iklim,
pencegah erosi dan sebagai tempat habitat binatang.
Upaya pelayanan Ruang terbuka Hijau (RTH), juga sedang digencarkan
oleh Dinas Kebersihan dan pertamanan Kota saat ini. Banyaknya lahan-lahan
kosong ditengah kota, kini dijadikan taman kota dan hutan kota.Berdasar catatan
banyak kalangan, kerja keras Dinas Kebersihan dan Pertamanan masih menyentuh
angka 12 persen atau 20 persen dari ruang terbuka hijau yang di garap bersama
REI dan yang lain. Sesungguhnya pencapaian ini masih jauh dari kondisi ideal.
Sebab, melihat luas wilayah Surabaya 32.636.768 ha selayaknya kota ini memiliki
ruang terbuka hijau seluas 4.8951.52 ha. Tapi dalam waktu cukup singkat,
persentase capaian itu sudah layak mendapat apresiasi. Bukan tak mungkin bila
komitmen dan kerja keras teman-teman pemerintah kota tetap sesuai standar
persentase ideal yang diharapkan bakal tercapai dalam periode selanjutnya.
Setidaknya, apa yang dicapai sekarang sudah mampu mengembalikan fungsi
ruang terbuka hijau selayaknya. Fungsi sebagai filter udara, daerah tangkapan air
mengurangi kadar zat pencemar udara, dan menambah kenyamanan kota sudah
bisa di rasakan. Termasuk fungsi untuk mengurangi efek-efek dimatological healt
pada pusat-pusat bangunan tinggi dan polusi udara dari kendaraan bermotor yang
berakibat pada timbulnya anomali pergerakan zat pencemar udara yang
berdampak destruktif baik terhadap fisik bangunan maupun makhluk hidup.
Pengembalian fungsi terbuka hijau yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota, selain memaksimalkan tiap jengkal tanah kosong juga
menghiasnya dengan tanaman dengan bunga warna-warni yang tidak saja cantik

tapi juga fungsional. Tanaman dan bunga yang menghias jalan-jalan Kota dipilih
bukan hanya karena bentuknya yang indah. Tapi bunga dan tanaman itu memang
pencemaran udara untuk kesehatan warga kota. satu contoh bunga sansiviera
(bunga pedang pedangan)."Mungkin tidak cantik, tapi fungsinya berpengaruh
besar mampu menyerap polusi". Padahal satu taman bisa berhias puluhan tanaman
dan bunga.
Dalam perkembangan dan pembangunannya, Ruang Terbuka Hijau (RTH)
dibagi menjadi beberapa jenis menurut fungsi lahan serta tujuan dari
pembangunan-nya . Berikut adalah tabel keterangan mengenai pembagian jenis
RTH tersebut :

Tabel

Pertamanan Hotel
Berikut adalah gambar contoh taman-taman yang ada pada hotel.

Anda mungkin juga menyukai