Basic Science Kasus
Basic Science Kasus
TUTORIAL A1
Nama Tutor : dr. Lasma
Nama Anggota Kelompok :
Renjana Rizkika
Ramadhina Anggita Suci Aulia
Reffi Eka Wulansari
Isman Setiawan
Kartika Maharani Dewi
Rachmat Aminullah
Fadhillahafizh Ibnu Achir
Annisa Rahma Chany
Sekar Putri Andini
Astri Dwi Hartari
(1310211049)
(1310211059)
(1310211067)
(1310211068)
(1310211133)
(1310211155)
(1310211168)
(1310211170)
(1310211175)
(1310211202)
Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan
atas rongga abdomen. Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua
karena kaya akan persediaan darah. Beratnya 1200-1800 gram, dengan
permukaan atas terletak bersentuhan dibawah diafragma, permukaan
bawah terletak bersentuhan diatas organ-organ abdomen. Batas atas
hepar sejajar dengan ruang interkosta V kanan dan batas bawah
menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior
hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari
sistem porta hepatis.
Hepar terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh
ligamentum falciforme, diinferior oleh fissura yang dinamakan dengan
ligamentum
teres
dan
diposterior
oleh
fissura
yang
dinamakan
ligamentum venosum. Lobus kanan hepar enam kali lebih besar dari lobus
kiri dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus
caudatus dan lobus quadrates. Diantara kedua lobus terdapat porta
hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus. Hepar
dikelilingi oleh kapsula fibrosa yang dinamakan kapsul glisson dan
dibungkus peritoneum pada sebagian besar keseluruhan permukaannnya.
Hepar disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu : vena porta hepatika
yang berasal dari lambung dan usus yang kaya akan nutrien seperti asam
amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral dan arteri
hepatika, cabang dari arteri koliaka yang kaya akan oksigen. Pembuluh
darah tersebut masuk hati melalui porta hepatis yang kemudian dalam
porta tersebut vena porta dan arteri hepatika bercabang menjadi dua yakni
ke lobus kiri dan ke lobus kanan. Darah dari cabang-cabang arteri
hepatika dan vena porta mengalir dari perifer lobulus ke dalam ruang
kapiler yang melebar yang disebut sinusoid. Sinusoid ini terdapat diantara
barisan sel-sel hepar ke vena sentral. Vena sentral dari semua lobulus hati
menyatu untuk membentuk vena hepatika.
Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang mengelilingi
bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu yang membentuk
kapiler empedu yang dinamakan kanalikuli empedu yang berjalan diantara
lembaran sel hati.
1.2.
Fisiologi Hepar
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini
Hati merupakan komponen sentral sistem imun. Tiap-tiap sel hati atau
hepatosit mampu melaksanakan berbagai tugas metabolik diatas, kecuali
aktivitas fagositik yang dilaksanakan oleh makrofag residen atau yang lebih
dikenal sebagai sel Kupffer. Sel Kupffer, yang meliputi 15% dari massa hati
serta 80% dari total populasi fagosit tubuh, merupakan sel yang sangat
penting dalam menanggulangi antigen yang berasal dari luar tubuh dan
mempresentasikan antigen tersebut kepada limfosit
2.
BASIC SCIENCE METABOLISME
2.1. Metabolisme Glukosa
a. Fungsi karbohidrat
Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi
jangka pendek (gula merupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari
karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk
tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah
sebagai komponen struktural sel.
b. Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah unit gula, ukuran dari
rantai karbon, lokasi gugus karbonil (-C=O), serta stereokimia.
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan
menjadi 4 golongan utama yaitu:
1.
2.
3.
4.
2.
Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)
3.
Pentosa (tersusun atas 5 atom C)
4.
Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
5.
Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
6.
Oktosa (tersusun atas 8 atom C)
c. Jalur-jalur metabolisme karbohidrat
Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis, oksidasi piruvat,
siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis.
Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
2.2.
Metabolisme Lipid
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di
dalam pelarut-pelarut organik.
a. Fungsi lipid
Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:
1. Sebagai penyusun struktur membran sel
2. Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran
material-material.
3. Sebagai cadangan energi
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
c. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
atau
CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C 12 sampai dengan C24. Ada dua macam
asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
d. Jalur-jalur Metabolisme lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari
lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).
Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol,
selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di sisi dalam
oksidasi
asam
lemak
dinamakan
oksidasi
beta
dan
Trigliserida
Esterifikasi
Lipolisis
Steroid
Asam lemak
Lipid
Gliserol
Karbohidrat
Lipogenesis
Steroidogenesis
Oksidasi beta
Kolesterogenesis
Kolesterol
Protein
Asetil-KoA + ATP
Ketogenesis
Aseto asetat
ATP
H2O
CO2
I.
Metabolisme gliserol
Aseton
II.
Keterangan:
Frekuensi oksidasi adalah ( jumlah atom C)-1
Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah ( jumlah atom C)
Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses pemutusan 2 atom C
adalah proses oksidasi dan setiap 2 atom C yang diputuskan adalah asetil KoA.
2.3.
Metabolisme Bilirubin
Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga ikterus yang
bilirubin
yang
tak
terkonjugasi
akan
kembali
ke
retikulum
kandung
empedu,
kemudian
memasuki
saluran
cerna
dan
diekskresikan melalui feces. Setelah berada dalam usus halus, bilirubin yang
terkonjugasi tidak langsung dapat diresorbsi, kecuali dikonversikan kembali
menjadi bentuk tidak terkonjugasi oleh enzim beta-glukoronidase yang
terdapat dalam usus. Resorbsi kembali bilirubin dari saluran cerna dan
kembali ke hati untuk dikonjugasi disebut sirkulasi enterohepatik
BAB II
PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN KASUS
II.1.
hati. Batasan penumpukan lemak adalah jika jumlah lemak melebihi 5% dari
total berat hati normal atau jika lebih dari 30% sel hati dalam lobulus hati
terdapat penumpukan lemak. Perlemakan hati bervariasi mulai dari
perlemakan hati saja (steatosis) dan perlemakan hati dengan inflamasi
(steatohepatitis) (Patel dan Tushar 2001). Perlemakan hati berati adanya
pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati kita. Pada kondisi
ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian jaringan normal
hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati dan
ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan
lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini
membuat keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian
perut kanan atas. Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang
tersusun dari kolesterol dan garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa
dilihat dengan USG. Mungkin juga pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim
hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi dan merupakan masalah yang terus
meningkat.
ORANG YANG BERESIKO
Faktor risiko yang memiliki hubungan dengan perlemakan hati adalah :
umur, hiperlipidemia, diabetes melitus dan kegemukan, sedangkan jenis
kelamin, pola konsumsi makan, aktivitas fisik dan olahraga tidak berhubungan
dengan kejadian perlemakan hati. Faktor yang paling dominan dan berisiko
paling tinggi pada kejadian perlemakan hati adalah kegemukan (Patel dan
Tushar 2001). sangat umum dijumpai pada mereka yang mengalami
kegemukan, dan banyak di jumpai pada umur diatas 30 tahun.
PENYEBAB
Kegemukan (obesitas)
Kehamilan
Keracunan vitamin A
Abetalipoproteinemia
Sindroma Reye.
PATOFISIOLOGI
journal
Alimentary
pharmacology
&
therapeutics
2009,
II.2.
HEPATITIS
DEFINISI
Istilah Hepatitis berasal dari bahasa Yunani kuno hepar, dengan akar
kata hepat yang berarti hati (liver), dan akhiran itis yang berarti
peradangan. Hepatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang terjadi
karena toksin seperti; kimia atau obat atau agen penyakit infeksi.Hepatitis
adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat
atau alcohol.
ETIOLOGI
Hepatitis A disebabkan oleh virus HAV (Hepatitis A Virus). Virus ini
adalah anggota terpisah dari famili picornavirus. HAV merupakan partikel
bulat 27-32 nm dengan simetri kubus, mengandung genom RNA untai tunggal
yang lurus beryukuran 7,5 kb. HAV memiliki sifat stabil pada pemberian ether
20%, asam (pH 1,0 selama 2 jam), dan panas (60C selama 1 jam). Virus
dapat dihancurkan dengan merebus dalam air selama 5 menit, dengan
pemanasan kering (180C selama 1 jam), radiasi ultraviolet, formalin, dan
klorin. Memanaskan makanan pada suhu > 85C selama 1 menit sangat
penting untuk inaktivasi HAV.
C. MANIFESTASI KLINIS
Kadang bisa saja seorang yang terinfeksi HAV tidak menunjukkan
gejala yang berarti, namun walaupun ditemukan kejadian seperti ini feses dari
orang tersebut tetaplah infeksius. Gejala yang biasanya diderita adalah:
meriang / tidak enak badan, nausea, vomiting, dan diare, kehilangan nafsu
makna sehingga berat badan turun, ikterik, kulit gatal, sakit di bagian
abdominal.
PATOFISIOLOGI
dan
nekrosis
sel
perenchyn
hati.Respon
peradangan
akut dan kronik dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati.
Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko
berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.
KLASIFIKASI
1. Hepatitis A
Virus hepetitis A (HAV) terdiri dari RNA berbentuk bulat tidak
berselubung
sanitasi yang jelek, kontak antara manusia, dibawah oleh air dan
makanan.Masa inkubasinya 15 49 hari dengan rata rata 30 hari.Infeksi ini
mudah terjadi didalam lingkungan dengan higiene dan sanitasi yang buruk
dengan penduduk yang sangat padat.
2. Hepetitis B (HBV)
Virus hepatitis B (HBV) merupakan virus yang bercangkang ganda
yang memiliki ukuran 42 nm Ditularkan melalui parenteral atau lewat dengan
karier atau penderita infeksi akut, kontak seksual dan fekal-oral. Penularan
perinatal dari ibu kepada bayinya.Masa inkubasi 26 160 hari dengan ratarata 70 80 hari.Faktor resiko bagi para dokter bedah, pekerja laboratorium,
dokter gigi, perawat dan terapis respiratorik, staf dan pasien dalam unit
hemodialisis serta onkologi.Laki-laki biseksual serta homoseksual yang aktif
dalam hubungan seksual dan para pemaki obat-obat IV juga beresiko.
3. Hepatitis C (HCV)
Virus hepatitis C (HCV) merupakan virus RNA kecil, terbungkus
lemak yang,diameternya 30 60 nm.Ditularkan melalui jalur parenteral dan
kemungkinan juga disebabkan juga oleh kontak seksual.Masa inkubasi virus
ini 15 60 hari dengan rata 50 hari.Faktor resiko hampir sama dengan
hepetitis B.
4. Hepatitis D (HDV)
Virus hepatitis B (HDP) merupakan virus RNA berukuran 35 nm.
Penularannya terutama melalui serum dan menyerang orang yang memiliki
kebiasaan memakai obat terlarang dan penderita hemovilia.Masa inkubasi
dari virus ini 21 140 hari dengan rata rata 35 hari Faktor resiko hepatitis D
hampir sama dengan hepatitis B.
5. Hepattitis E (HEV)
Virus hepatitis E (HEV) merupakan virus RNA kecil yang
diameternya + 32 36 nm.Penularan virus ini melalui jalur fekal-oral, kontak
antara manusia dimungkinkan meskipun resikonya rendah. Masa inkubasi 15
65 hari dengan rata rata 42 hari. Faktor resiko perjalanan kenegara
dengan insiden tinggi hepatitis E dan makan makanan, minum minuman
yang terkontaminasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
mendiagnosis penyakit hepatitis A adalah tes ELISA selain itu dapat dilakukan
uji serologis untuk menentukan anti-HAV. Tes lain yang dapat dilakukan
adalah PCR yang kemudian hasilnya dapat dielektroforesis.
PENCEGAHAN
Pencegahan dilakukan dengan hidup bersih, menggunakan alat
KOMPLIKASI
Sirosis dan Kanker Hati Di antara semua jenis virus ini, virus hepatitis
B dan C merupakan penyebab infeksi hati menahun (kronik) dan dapat
berakhir pada sirosis, kanker hati, dan kematian. Tidak seperti hepatitis A dan
B, hepatitis C belum ada vaksinnya.Virus hepatitis ini menyerang sel di dalam
hati dan menggunakan hati sebagai tempat berkembang biak.Ketika tubuh
menyerang virus ini dengan mengirim limfosit (sejenis sel darah putih) ke hati,
terjadilah peradangan. Peradangan ini adalah respons yang normal terhadap
infeksi. Namun, bila hal itu terus berlangsung, zat-zat kimia yang dikeluarkan
limfosit dapat menyebabkan kerusakan sel hati. Jika sel hati rusak, maka
tidak
dapat
berfungsi
dengan
baik
dan
mati.
Beberapa dari sel hati ini dapat tumbuh kembali, tetapi perusakan yang
parah dapat berakibat pada terjadinya fibrosis (terbentuknya jaringan parut
pada
hati).
Fibrosis
menyebabkan
kemunduran
semua
fungsi
hati.
disease.
Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, sekitar 15-20 tahun
mendatang bisa menyebabkan kelainan hati serius seperti sirosis dan juga
kanker hati. Sebagian besar penderita hepatitis baru mengetahui jika dirinya
terinfeksi saat melakukan pemeriksaan kesehatan (medical chek up) atau
saat
mau
donor
darah.
PENATALAKSANAAN MEDIK
Tidak ada terpi sfesifik untuk hepatitis virus. Tirah baring selama
fase akut dengan diet yang cukup bergizi merupakan anjuran yang lazim.
Pemberian makanan intravena mungkin perlu selama fase akut bila
pasienterus menerus muntah. Aktivitas fisik biasanya perlu dibatasi hingga
gejala-gejala mereda dan tes fungsi hati kembali normal.