3.1
Bawahan
Alas kaki
( Urutan penyebutan jenis pakaian dan alas kaki diatas berdasarkan jumlah yang
sering dijumpai dalam kegiatan perkuliahan di Institut Teknologi Bandung )
Penulis juga melihat pakaian muslim perempuan yang biasa digunakan
dalam perkuliahan di ITB. Ada juga beberapa pakaian yang bisa dikatakan baru
dan lebih modis seperti hijab, juga ada yang hanya memakai kaus rumah atau
singlet lalu ditutup dengan jaket.
Jam kuliah secara umum untuk TPB adalah 5 hari yang dimulai pukul 7.00
18.00 WIB dari hari Senin sampai Jumat, dalam 5 hari kuliah tersebut ada 1 hari
yang digunakan untuk praktikum. Hari praktikum untuk mahasiswa TPB FTMD
angkatan 2013 ialah hari kamis. Di hari kamis, penulis melakukan observasi
lapangan mengenai cara berpakaian mahasiswa FTMD ITB 2013 dan diperoleh
bahwa 100 % mahasiswa yang hadir praktikum menaati peraturan berpakaian rapi
dan sopan sesuai dengan aturan buku Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung 2013. Hal itu disebabkan dari adanya peraturan
laboratorium fisika dasar yang mewajibkan mahasiswa yang mengikuti praktikum
menggunakan kemeja, celana panjang, dan sepatu tertutup. Apabila ada
mahasiswa yang melanggar aturan tersebut, maka akan dikenai sanksi 1 atau
pemotongan 10 poin pada modul yang dikerjakan pada waktu itu. Dengan begitu
mahasiswa FTMD ITB 2013 cenderung selalu menaati aturan tersebut.
3.2
Pakaian yang Sopan dan Tidak Sopan Menurut Mahasiswa FTMD 2013
Berdasarkan data data diatas, dapat dilihat bahwa data yang diperoleh
dari observasi lapangan tersebut sesuai dengan data hasil pembagian angket
kuisioner bahwa lebih dari 50% mahasiswa FTMD 2013 melanggar aturan dari
buku Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan karena mengenakan kaus,
kemudian juga ada beberapa orang yang mengenakan celana panjang sobek
sobek dan sandal namun jumlahnya tidak sebanyak jumlah mahasiswa yang
memakai kaus.
Dari hasil kuisioner dan wawancara penulis juga mendapatkan bahwa 96%
dari 30 subjek yang diteliti mengatakan bahwa pakaian yang mereka sering
kenakan tersebut sudah mereka anggap baik dan sopan. Maka dapat disimpulkan
bahwa menurut hasil penelitian tersebut, kaus, celana panjang jeans, dan sepatu
sudah dianggap sopan dan layak untuk dikenakan pada kegiatan perkuliahan di
Institut Teknologi Bandung.
Hal ini tidak sesuai dengan aturan yang terdapat di buku Peraturan
Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung 2013 dimana pada
buku peraturan tersebut dikatakan bahwa atasan yang layak dan seharusnya
dipakai untuk kegiatan perkuliahan di Institut Teknologi Bandung adalah kaus
berkerah atau kemeja, bukan kaus saja. Dari sisi bawahan dan alas kaki masih
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa FTMD angkatan 2013 masih menuruti
aturan dari buku Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi
Bandung.
3.3 Alasan Mahasiswa FTMD 2013 Mengenakan Pakaian yang Tidak Sopan
Dari hasil analisis tadi diperoleh bahwa masalah utama yang didapatkan
adalah mayoritas mahasiswa FTMD 2013 memilih mengenakan kaus daripada
atasan berkerah. Berdasarkan hasil penelitian angket kuisioner, diperoleh bahwa
alasan paling umum mengapa mahasiswa FTMD ITB 2013 lebih cenderung
mengenakan kaus karena mereka merasa kaus lebih nyaman, sejuk, dan mudah
dipakai dibandingkan berbagai jenis atasan lainnya. Kemeja dan kaus berkerah
mereka anggap lebih panas dan ribet dalam penggunaanya, sehingga mahasiswa
FTMD 2013 lebih malas mengenakan atasan yang justru seharusnya dikenakan
itu.
Ada juga beberapa alasan dari mahasiswa FTMD ITB 2013 yang harus
diperhatikan, yaitu
1. Lingkungan di Institut Teknologi Bandung sendiri yang tidak mendukung
Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas besar mahasiswa Institut
Teknologi Bandung baik dari angkatan TPB (Tahun Persiapan Bersama)
maupun dari tahun tahun atas yang mengenakan kaus. Hal ini
menyebabkan mahasiswa mahasiswa baru atau TPB ini ikut - ikutan
mengenakan kaus tersebut.
2. Kurang adanya perhatian baik dari dosen maupun pihak langsung dari
Institut Teknologi Bandung
Kurang adanya perhatian yang dinyatakan dalam sanksi langsung dan
nyata yang diberikan oleh dosen maupun pihak Institut Teknologi Bandung
pada mahasiswa yang mengenakan pakaian yang melanggar buku Peraturan
Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung. Bahkan bisa
dikatakan dosen atau pihak Institut Teknologi Bandung cenderung tidak
mempedulikan cara berpakaian mahasiswanya. Hal itu dibuktikan dengan
Dari hasil penelitian lapangan, sebagian dari subjek yang kita teliti
menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi cara berpakaian
mahasiswa tersebut diantaranya:
1. Agama
Sisi agama ikut membantu memberi arahan bagi para pemeluknya untuk
mengenakan pakaian yang baik dan sopan yang menutupi aurat dan sesuai dengan
lingkungan dan waktu yang tepat.
2. Sosial
Lingkungan sekitar juga memberikan pengaruh yang besar akan cara
berpakaian seseorang. Hal itu terlihat dari kebanyakan mahasiswa yang cenderung
mengikuti cara berpakaian teman temannya.
3. Budaya
Budaya daerah ternyata juga memberikan pengaruh bagi cara berpakaian
mahasiswa FTMD 2013 yang dimana kebanyakan mahasiswa FTMD 2013
cenderung mengikuti cara berpakaian sesuai dengan budaya ketimuran. Arti
budaya ketimuran menurut mahasiswa FTMD ITB 2013 itu sendiri ialah budaya
yang lebih melihat ke arah panduan kehidupan beragama dan norma - norma
yang diterima oleh masyarakat di lingkungannya. Hal ini dapat dikatakan baik
karena penulis beranggapan bahwa budaya ketimuran lebih mengarah pada sisi
positif daripada budaya kebaratan yang justru lebih menonjolkan sisi kebebasan
dalam bertindak dan berpenampilan.
4. Ekonomi
Kebanyakan mahasiswa FTMD ITB 2013 yang beranggapan bahwa secara
umum kaus lebih murah dari pada kemeja. Seandainya dengan harga yang sama
antara kaus dan kemeja, mahasiswa cenderung memilih untuk membeli kaus
karena kaus memiliki manfaat dan keuntungan lebih banyak daripada kemeja
seperti kaus dapat dipakai untuk kegiatan sehari-hari baik untuk pergi jalan jalan
maupun untuk bersantai atau tidur di rumah, saat kuliah pun tidak ada sanksi dan
peraturan yang mengikat, sedangkan kemeja bisa dikatakan lebih panas ketika
digunakan dan lebih tidak menyerap keringat.
3.5 Pendapat Mahasiswa FTMD 2013 dan Secara Umum Mengenai
Kebiasaan Mahasiswa FTMD 2013 Mengenakan Pakaian yang Tidak
Sopan
beranggapan bahwa terserah apa saja pakaian yang dikenakan oleh mahasiswa
asalkan tidak dosa. Dosa tersebut cenderung mengarah pada cara berpakaian
menurut pandangan agama masing-masing mahasiswa tersebut.
Ada juga mahasiswa FTMD ITB 2013 yang mendefinisikan berpakaian
sopan menurut mereka yaitu selama mahasiswa tidak menggunakan sandal atau
celana panjang sobek sobek pada saat mengikuti perkuliahan. Dari pernyataan
tersebut jika kita tinjau ulang buku Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung berpakaian sopan tidak hanya ditinjau dari sandal
ataupun celana panjang sobek - sobek saja, tetapi kaus pun juga termasuk pakaian
yang tidak sopan dan tidak boleh dikenakan ketika kegiatan perkuliahan di Institut
Teknologi Bandung menurut buku Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung. Oleh sebab itu, penulis juga menganggap bahwa
penyebab kebiasaan mahasiswa FTMD 2013 mengenakan dan menganggap kaus
merupakan pakaian sopan adalah kurangnya perhatian mahasiswa FTMD 2013
akan buku Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB sehingga mereka tidak
tahu isi peraturan tersebut. Ada juga mahasiswa yang berpendapat biarkanlah
mahasiswa berkreasi apa adanya asalkan mahasiswa nyaman menggunakannya.
Selama kreasi mahasiswa tersebut tidak melanggar peraturan akademik ITB,
penulis merasa tidak keberatan oleh pernyataan mahasiswa tersebut.
Penulis juga melakukan wawancara kepada tiga mahasiswa dari fakultas
selain FTMD angkatan 2013 untuk memperoleh informasi lebih luas mengenai
kebiasaan berpakaian dari fakultas lain dan pandangan mereka akan cara
berpakaian FTMD ITB 2013. Ada yang berpendapat bahwa cara berpakaian
FTMD ITB 2013 secara umum bisa dikatakan rapi dan cara berpakaian
mahasiswa FTMD ITB 2013 tidak berbeda dengan cara berpakaian fakultasnya
sendiri. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa cara berpakaian mahasiswa
mahasiswa pada umumnya sama, dimana mereka rata rata lebih sering
mengenakan kaus daripada kaus berkerah atau kemeja dalam kegiatan
perkuliahannya. Ada juga yang berpendapat bahwa cara berpakaian mahasiswa
FTMD ITB 2013 cenderung santai dan berantakan. Hal ini disebabkan dari jumlah
mahasiswa pria yang jumlahnya jauh lebih besar daripada jumlah mahasiswa
wanita, sehingga cara berpakaian mahasiswa FTMD ITB 2013 cenderung seperti
cara berpakaian mahasiswa pria yang santai dan sedikit berantakan.
3.6 Saran dari Mahasiswa FTMD 2013 dan Solusi Dari Kebiasaan
Mahasiswa FTMD 2013 Mengenakan Pakaian yang Tidak Sopan