Anda di halaman 1dari 3

1.

Analisis Data
Pada percobaan ini untuk mengukur tekanan arteri dapat diukur dengan mengetahui
tekanan sistole dan diastole menggunakan alat spfigmomanometer. Pada percobaan ini
dilakukan dnegan duak kali ulangan dan dibandingkan antara tekanan sistole dan
diastole pada wanita dan pria. Pada wanita didapatkan hasil yaitu pada ulangan
pertama tekanan sistole 120 mmHg dan tekanan diastole 80 mmHg. Pada ulangan
kedua tekanan sistole 110 mmHg dan tekanan diastole 70 mmHg. Selain itu untuk
mengetahui tekanan denyutan maka dapat dilakukan perhitungan dengan menghitung
selisih tekanan sistole dengan tekanan diastole :
Ulangan 1 : 120 mmHg - 80 mmhg = 40 mmHg
Ulangan 2 : 110 mmHg - 70 mmhg = 40 mmHg
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tekanan denyutan rata-rata adalah 40 mmHg.
Pada pria didapatkan hasil yaitu pada ulangan pertama tekanan sistole 110 mmHg dan
tekanan diastole 90 mmHg, pada ulangan kedua tekanan sistole 100 mmHg dan
tekanan diastole 85 mmHg. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui tekanan
denyutan yaitu:
Ulangan 1 : 110 mmHg 90 mmHg = 20 mmHg
Ulangan 2 : 100 mmHg 85mmHg = 15 mmHg
Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui bahwa tekanan denyutan rata-rata adalah
17,5 mmHg.
2. Pembahasan
Pada percobaan ini menggunakan alat sphygomanometer. Manset sphygomanometer
dililitkan pada lengan kemudian udara dipompakan ke dalam manset sehingga manset
menggembung dan menekan arteri, pada saait ini tidak ada deyutan yang terdengar
melalui stetoskop yang telah diletakan di atas arteri brakhialis. Dengan perlahan udara
dalam manset dilepaskan dan tekanan udara turun kira-kira sebanding dengan tekanan
udara dalam arteri. Pada saat ini arteri sedikit terbuka sehingga menghasilkan suara
pertama yaitu tekanan darah sistole atau kekuatan darah mendesak dinding arteri
ketika ventrikel relaksasi. Titik paling rendah saat masih dapat terdengar suara kirakira sebanding dengan tekanan darah diastole atau kekuatan darah mendesak dinding
arteri ketika ventrikel relaksasi(Soewolo, 2003).

Berdasarkan analisis data diatas didapatkan bahwa tekanan darah arteri pada subyek
wanita normal atau sehat dikarenakan dari ulangan pertama dan kedua masih dalam kisaran
normal, hal tersebut sesuai Soewolo (1999) dengan pernyataan yang menyatakan bahwa
dalam keadaan sehat tekanan sistol dan diastole seseorang adalah 120/80, artinya tekanan

sistol = 120 mmHg sedangkan tekanan diastole = 80 mmHg. Perbedaan antara besarnya
tekanan sistol dan diastole disebut tekanan denyutan, yang rata-ratanya adalah 40 mmHg.
Setelah dua kali pengukuran, dapat diketahui bahwa rerata tekanan darah arteri subyek yaitu
tekanan sistole 115 mmHg dan tekanan diastole 75 mmHg serta perbedaan antara besarnya
tekanan denyutan adalah 40 mmHg. Tekanan sistole dan diastole pada subyek pria tidak
normal dikarenakan dari ulangan pertama dan kedua tekanan disatole dan sistole tidak dalam
kisaran normal, pendapat ini diperkuat teori yang menyatakan bahwa tekanan sistole pada
pria lebih tinggi 10-20 mmHg daripada tekanan sistole pada wanita (Guyton, 2006).
Rendahnya tekanan sistole dari yang seharusnya pada hasil tekanan sistole pria dikarenakan
adanya kesalahan pada praktikan atau ketidak mahiran dalam menggunakan alat, selaoin itu
keadaan kesahatan pada subyek dapat menyebabkan hasil yang berbeda dari yang seharusnya.

Kesimpulan
1. Tekanan sistole dan diastole pada pria dan wanita berbeda, pada pria tekanan sistole
lebih tinggi 10-20 mmHg. berdasarkan hasil praktikum perbandingan tekanan darah
antara laki-laki dan perempuan berbeda tergantung berat dan juga aktivitas subyek,
serta perbedaan usia.

Daftar rujukan
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang : JICA FMIPA UM
Guyton, Artur C. Jonh E. Hall. 2006. Textbook Of Medical Physiology. Singapore:
Elsevier. (ebook)
Soewolo; Basoeki, S; Yudani, T. 2003. Fisiologi Manusia. Malang : Universitas Negeri
Malang

Anda mungkin juga menyukai