Anda di halaman 1dari 2

Dari Cangkok Kulit hingga Laser

JAKARTA, KOMPAS.com --- Bagi sebagian orang, bekas luka akibat terbakar,
khususnya di bagian wajah, bisa menurunkan rasa percaya diri. Oleh sebab
itu, mereka mencoba menghilangkan bekas luka tersebut dengan operasi plastik.
Eddy Karta, dokter spesialis kulit dan penyakit kelamin Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, mengatakan, operasi plastik umumnya
dilakukan untuk menggantikan kulit yang rusak dan tidak mampu melakukan
regenerasi lagi.
"Jadi dilakukan pencangkokan, kulit dari daerah lain yang serupa," ungkapnya.
Operasi plastik biasanya ditempuh kalau luka bakar sangat parah.
Marganda, dokter Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, menambahkan
bahwa orang melakukan operasi plastik kalau luka bakar berada di daerah wajah dan
leher atau biasa disebut dengan daerah kosmetik. Jadi, "Alasannya lebih untuk
memperbaiki penampilan seseorang," ujarnya.
Maklum, kerusakan pada daerah kosmetik, terutama pada perempuan, bisa
menurunkan rasa percaya diri mereka saat berinteraksi di masyarakat.
Selain operasi plastik, ada juga cara lain untuk menyembuhkan luka bakar. Salah
satunya dengan penyinaran laser untuk melunakkan bekas luka bakar atau keloid.
Penyinaran ini juga untuk menyamaratakan warna kulit.
Nah, kalau luka bakar bersifat ringan dan hanya mengakibatkan vitiligo, penderita
luka bakar tak perlu melakukan operasi plastik. Vitiligo adalah penyakit kulit
yang timbul akibat warna kulit berkurang dan menimbulkan bercak-bercak putih
pada kulit.
Penderita luka bakar bisa menyembuhkan luka bakar dengan berjemur pada
pagi hari. Sinar matahari pagi yang bagus untuk melakukan terapi bisa diperoleh
antara pukul 09.00 dan 10.00.
Marganda mengatakan, jika Anda merawat sendiri luka bakar, maka sebaiknya
tidak menutup luka bakar dengan kain, plastik, atau plester. Cara itu justru
akan menghambat proses penyembuhan luka bakar.
Selain sirkulasi udara tidak baik bagi luka, pembalut juga bisa memperparah
karena luka akan menempel. Selain itu, jika pembalut dilepas, maka permukaan
luka akan tertarik. "Cukup bersihkan saja lukanya dengan obat antiseptik," kata
Marganda.
Saat penyembuhan, pasien sangat disarankan banyak mengonsumsi suplemen
atau makanan mengandung vitamin A, B kompleks, dan vitamin C. Penderita luka b
akar juga sebaiknya banyak mengonsumsi mineral karena mereka biasanya banyak
kehilangan cairan dalam tubuh (Sofyan Nur Hidayat)

Anda mungkin juga menyukai