Anda di halaman 1dari 2

RESPON METABOLIK LUKA BAKAR

Respon metabolik tergantung pada luasnya luka bakar.Bila luas luka bakar
melebihi 20% total permukaan tubuh, maka akan terjadi respon sistemik.
Terdapat dua fase yang terjadi pada penderita luka bakar, yaitu fase ebb dan
fase flow.
Fase ebb terjadi pada 24 jam pertama, dan fase flow berlangsung setelahnya.
Pada fase ebb terjadi kondisi hipometabolisme, sementara pada fase flow
terjadi peningkatan konsentrasi hormon katabolik.
Fase ebb (fase I): terjadi segera sth cedera ditandai dg penurunan
konsumsi oksigen dan kenaikan suhu tubuh.
Fase flow (fase II): ditandai dengan meningkatnya konsumsi oksigen,
peningkatan suhu tubuh, hiperkatabolisme protein otot, imbang nitrogen
negatif.
Luka bakar/trauma berat Hipermetabolisme (energy expenditure naik)
Hiperkatabolisme protein otot (ekskresi Nitrogen urin meningkat) Imbang
Nitrogen negative
Kondisi hipermetabolik menyebabkan perubahan pada metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Gangguan metabolisme glukosa yang
terjadi berupa peningkatan glukoneogenesis dan resistensi insulin. Pada
metabolisme protein, terjadi peningkatan proteolisis, dan berlangsung hingga
40-90 hari paska luka bakar Penurunan lean body mass terjadi hingga setahun
paska luka bakar, sedangkan pertumbuhan linear dapat terganggu hingga dua
tahun setelah luka bakar. Gangguan metabolisme lemak berupa peningkatan
lipolisis. Kadar mikronutrien juga terganggu paska luka bakar karena adanya
kehilangan melalui luka, pemakaian yang meningkat pada kondisi
hipermetabolik dan kurangnya asupan pengganti. Kondisi tersebut
menyebabkan penurunan zat besi, seng, selenium, vitamin C, tokoferol,
retinol, vitamin A dan peningkatan tembaga.
ESTIMASIKEHILANGANNITROGEN
<10%lukaygterbuka=0,02gN/kgBB/hr
11%30%lukaygterbuka=0,05gN/kgBB/hari
>31%lukaygterbuka=0,12gN/kgBB/hr
Kehilangan1gN=kehilangan30gleanbodymass
1gN=6,25gprotein
ESTIMASI KEHILANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT
Hilangnya volume plasma (1,5 kali) kerongga interstisial dan jaringan luka
bakar burn edema.
Kehilangan cairan dlm 24 jam melalui permukaan luka bakar diperkirakan
sekitar 2,0 3,1 ml/kg BB luas luka bakar
TUJUAN PENATALAKSANAAN
Menurunkan hipermetabolisme, menurunkan panas & rasa sakit
Mencegah renjatan: resusitasi cairan & elektrolit
Mencegah penurunan fungsi ginjal: cegah penurunan volume plasma & cegah
overhidrasi.
Memperkecil katabolisme protein jaringan: dg mengurangi imbang nitrogen
negatif & asupan energi non protein adekuat.

Mengoreksi hiperglikemia karena stres: cegah overfeeding karbohidrat


sederhana
Merangsang proses penyembuhan luka: skin graft.
Mencegah infeksi terutama pada 2-3 minggu pasca luka

Anda mungkin juga menyukai