Nim : 1308505047
BAB I
RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah
- Bagaimana prinsip analisis suatu senyawa menggunakan metode spektrofotomettri
FTIR ?
- Bagaimana tingkat validitas dari metode yang digunakan ?
- Apakah spektroskopi FTIR mampu mendeteksi lemak babi yang dicampurkan
dengan minyak kelapa sawit sebagai basis minyak pada formulasi lotion kosmetik
?
BAB II
PREPARASI SAMPEL
dimetikon dan minyak yang digunakan kemudian dipanaskan pada suhu 70C (fase
minyak). Triethanolamine bersama-sama dengan air dipanaskan pada suhu 70C (fase
air). fasa minyak dituangkan ke dalam fase air dan diaduk dengan magnetik stirer
sampai mencapai suhu kamar 30 menit. Parfum ditambahkan ke lotion yang telah
diperoleh kemudian dilakukan proses ekstraksi yaitu ekstraksi pelarut untuk ekstrak
lemak atau minyak dari formulasi lotion.
Ekstraksi lemak
Ditimbang Sampel lotion sebanyak 10 gram ditambahkan 5 ml HCl pekat dan
20 ml air dan kemudian dikocok dengan kuat. Filtrat dipindahkan dengan
menggunakan corong pisah dan diekstraksi menggunakan 2 x 15 ml kloroform.
ekstrak kloroform digabungkan dan dimasukkan sebanyak 250- ml kedalam labu
alas bulat dan diuapkan menggunakan vakum evaporator rotary pada suhu 40C,
sampai kloroform benar-benar hilang. Ekstrak lipid yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan spektrometer FTIR.
Analisis Instrumental
Spektrum FTIR dipindai menggunakan Spektrofotometer FTIR sebuah ABB
MB 3000 yang dilengkapi dengan detektor DTGS beresolusi 4cm-1, jumlah scan 32
menambahkan dalam 400-4,000 cm-1 wilayah. Spectra diperoleh dengan
menggunakan Software Horizon MB FTIR versi 3.0.13.1 ( ABB, Kanada ). Sampel
yang ditempatkan dalam kontak dengan horisontal Total reflektansi dilemahkan (
HATR ) elemen ( ZnSe kristal ) pada suhu ambien dikontrol ( 20C). semua spektra
dibandingkan dengan baground spektrum udara. Setelah setiap scan, referensi
spektrum dan baground udara baru diambil. Spektrum ini dicatat sebagai nilai
absorbansi pada setiap titik data dalam rangkap tiga.
Kemometrika
Diperoleh PLS dan PCA yang dicapai dengan menggunakan Horizon MB FTIR
software versi 3.0.13.1 Leave-one-out Prosedur validasi digunakan untuk
memverifikasi Model kalibrasi. Nilai-nilai ( RMSEC ) dan koefisien determinasi ( R2
) yang diperoleh dari kalibrasi digunakan sebagai kriteria validitas untuk model
kalibrasi. Kemampuan prediksi model kalibrasi PLS digunakan untuk menghitung
validasi atau prediksi sampel.
BAB III
KALIBRASI DAN VALIDASI METODE
F = Formula
Serangkaian sampel lotion disiapkan secara merata di laboratorium, perbedaan
konsentrasi pada masing-masing formula tersebut digunakan untuk tujuan
mengetahui perbedaan serapan spektrum serapan pada saat dilakukan analisis dengan
FTIR dari masing-masing komposisi lemak babi dan minyak kelapa sawit tersebut.
Penentuan kalibrasi dan validasi metode analisis lemak babi (LD) dan minyak kelapa
sawit dilakukan untuk menentukan kesahihan data hasil analisis yang diperoleh.
Lemak babi dan minyak kelapa sawit serta campurannya dalam formulasi lotion
selanjutnya diekstraksi menggunakan kloroform, penggunakan kloroform sebagai
agen pengektraksi karena lemak babi dan minyak kelapa sawit merupakan asam
lemak yang memiliki ikatan rangkap tak jenuh yang banyak memiliki gugus karbon
rangkap dan sedikit gugus polar sehingga lemak babi dan minyak kelapa sawit dapat
dilarut dalam pelarut organik yang salah satunya adalah pelarut kloroform,
selanjutnya diuapkan, penguapan tersebut bertujuan untuk menghilangkan pelarut
yang digunakan agar kesembilan sampel tersebut dapat dianalisis menggunakan
FTIR. Pada analisis, spektra yang terbentuk dari hasil FTIR selanjutnya dianalisis
lebih lanjut untuk mengembangkan PLS dan model PCA.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak hasil linolenat kelompok minyak sawit. Hal ini tercermin dalam spektrum
lemak babi, di mana sebuah band yang lebih tajam diamati pada frekuensi 3006 cm-1
dibandingkan dengan spektrum kelapa sawit. Lemak dengan proporsi yang tinggi dari
kelompok hasil linolenat dan linoleat menunjukkan frekuensi yang lebih tinggi untuk
band ini dibandingkan dengan proporsi yang tinggi kelompok hasil oleat
Spektrum Analisis Spektroskopi FTIR
Gambar 1. Spektrum FTIR dari minyak babi (LD) dan minyak kelapa sawit pada
pertengahan inframerah (MIR) daerah (4,000-650 cm-1).
Tabel 1. Keterangan Gambar 1 Spektrum FTIR dari minyak babi (LD) dan minyak
kelapa sawit pada pertengahan inframerah (MIR) daerah (4,000-650 cm-1).
Lemak babi dan kelapa sawit menunjukkan spektrum tumpang tindih dua
puncak yang memiliki serapan maksimum pada daerah frekuensi 1117 cm-1 (k) dan
1098 cm-1(l). Ketinggian puncak ini ditunjukkan untuk berbanding terbalik dengan
proporsi kelompok hasil jenuh dan kelompok hasil oleat, masing-masing. Lard
memiliki proporsi kira-kira sama jenuh antara kelompok hasil dan kelompok asil
oleat yang tercermin dalam spektrum lemak babi, di mana puncak dari 1.117 (k) dan
1.100 cm-1 (l) muncul, memiliki sama tinggi. memiliki konsentrasi yang lebih tinggi
kelompok hasil jenuh dari gugus hasil oleat, menunjukkan ketinggian yang tidak
sama dari puncak pada 1117 (k) dan 1.100 cm-1 (l). Selain itu, lemak babi dan kelapa
sawit juga dapat dibedakan di frekuensi 3006-cm-1 (a). Didalam wilayah, lemak babi
memiliki absorbansi tinggi dari kelapa sawit. Yang dimana intensitas puncak
(absorbansi) lemak babi dan minyak sawit yang sedikit berbeda yang lebih dipilih
untuk dioptimalkan untuk analisis lemak babi di lotion formulasi.
Kuantifikasi LD dalam campuran dengan minyak kelapa sebagai minyak dasar
dalam lotion kosmetik dilakukan dengan menggunakan multivariat kalibrasi PLS di
wilayah frekuensi gabungan 1,200-1,000 cm-1 Wilayah ini dipilih karena memiliki
kemampuan untuk menawarkan nilai yang lebih tinggi dari R2 dan nilai yang lebih
rendah dari RMSEC, dibandingkan dengan daerah frekuensi lain ( yaitu 3,100-3,000
cm-1 dan frekuensi gabungan daerah 3,100-3,000 cm-1 dan 1,200-1,000 cm - 1).
Keuntungan utama dari PLS adalah karena kemampuannya untuk mengembangkan
korelasi antara spektrum FTIR dan analit kepentingan, bahkan ketika tidak ada
perbedaan secara visual diamati di FTIR Data spektra. Model kalibrasi PLS adalah
Gambar 2. Model kalibrasi dari spektrum FTIR dengan konsentrasi yang berbeda
dari minyak babi (LD) dan minyak sawit.
Gambar 4. Plot Skor PCA untuk Klasifikasi Produk Lotion dengan Minyak Babi
(LD) dan Minyak Kelapa Sawit pada Formulasi Sampel
ada dua puncak yang memiliki ketinggian yang sama. Namun, jika sampel komersial
yang dibubuhi lemak babi, puncak yang sesuai akan muncul.
BAB V
KESIMPULAN