1102012139
LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Genitalia Wanita Eksterna dan Interna
LO 1.1. Makro
Genitalia Eksterna :
a. Mons Pubis
Daerah kulit yang menonjol di depan symphisis pubis
Kulit berambut banyak jaringan lemak.
Berisi jaringan lemak, jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf-saraf
Meluas ke bwah belakanaglabium mayora.
Rambut kemaluan disebut pubes.
b. Labium Majus Pudendi
Suatu lipatan kulit, ke dorsocaudal berhubungan satu dengan yang lain membentuk
comissura posterior labiorum majorum, sedang yang ke ventrocrainal membentuk comissura
anterior labiorum majora.
Fascia lateralis memiliki rambut dan bnayka pigmen. Sedangkan, fascia medialis mempunyai
gld. Sebacea yang besar dan tidak mempunyai rambut.
Terdapat jaringan pengikat, lemak dan jaringan menyerupai tunica dartos scorti.
Celah yang dibatasi oleh kedua labia majora disebut rima pudendi.
c. Labium Minus Pudendi
Labium minora ke dorsocaudal berhubungan satu dengan yang lain membentuk frenulum
labiorum minorum.
Ke ventrocrainal berhubunan satu dengan yang lain membentuk preputium clitoridis.
Dari labio minora berjalan suatu lipatan kulit ke ventral cranial melekat pada dataran
dorsocaudal glans clitoridis kanan kiri dari linea mediana disebut frenulum clitoridis.
Tidak ada foliculi rambut dan jaringan lemak.
Banyak pembuluh darah.
d. Vestibulum Vaginae
Daerah yang terletak diantara kedua bulbi vestibuli.
Batas-batasnya yaitu kanan dan kiri oleh labia minora, ventrocranial oleh frenulum clitoris,
dan dorsocaudal oleh frenulum labiorum minorum (frenulum labiorum pudendi)
Kedalam veestibulum vaginae bermuara urethra, vagina, gld. Paraurethralis, gld. Vestibularis
minor dan gld. Vestibularis major.
e. Ostium Vaginae
Muara vagina disebut juga introitus vaginae.
Diantara introitus vaginae dan frenulum labiorum minorum terdapat fossa navicularis (fossa
vestibuli vaginae).
Di sebelah kanan dan kiri pada fossa naviculare terdapat saluran kedua glandula Bartholini
bermuara.
f. Clitoris
Kayla Audivisi
1102012139
Terdiri dari ujun poksimal corpus cavernosum clitoridis melekat di dataran medial ramus
inferior osis pubis dengan dataran lateralnya.
Ke ventral kedua crura clitoridis bersatu membentuk corpus clitoridis. Terdapat corpus
cavernosum yang membentuk glans clitoridis.
g. Urethra Feminina
Berjalan dari leher kandung kemih menuju ostium urethrae eksternum yang terletak diantara
clitoris dengan vagina.
Disebelah kanan dan kiri lubang kemih terdapat dua lubang kecil dari saluran yang buntu
( ductus skene atau ductus parauretralis).
h. Perineum
Merupakan area berbentuk belah ketupat
Dibagi oleh ramus inferior ossis pubis dan ramus ossis ischii kanan dan kiri dan kedua lig.
Sacrotuberale.
Terbagi menjadi regio urogenitalis di anterior (ventral) dan regio analis di posterior (dorsal).
Genitalia Interna :
Kayla Audivisi
1102012139
1. Ovarium
Kayla Audivisi
1102012139
Bentuk hymen :
- Hymen anularis (cincin)
- Hymen seminularis (bulan sabit)
- Hymen cribriformis (berlubang-lubang seperti saringan)
- Hymen fimbriatus (dengan tepi seperti jari-jari)
- Hymen imperforatus (tidak berlubang)
Kayla Audivisi
1102012139
Berjalan dari cerviks dan puncak vagina ke arah lateral dinding pelvis.
Kayla Audivisi
1102012139
Di antara korona radiata dan sitoplasma oosit primer adalah glikoprotein terpulas asidofilik
disebut zona pellusida.
Corpus luteum : sel granulosa hipertropi, bentuknya berubah menjadi pilyhedral, inti
membesar dengan sitoplasma dipenuhi oleh lipd. Terdapat sel lutein granulosa yang
berpigmen kuning dan sel lutein theca.
Corpus albicans : corpus luteum yang berdegenerasi karena tidak terjadi kehamilan. Corpus
albicans bersifat aselular dan dipenuhi serat hialin.
Tuba Uterina :
Epitel selapis silindris bersilia (epitheliocytus ciliatus) dan tidak bersilia (sel sekretorik)
Sel bersilia menciptakan arus ke arah uterus dan menjadi predominan dalam fase proliperatif.
Sel sekretorik menghasilkan nutrisi
Mukosa terdiri dari banyak plica dan membentuk lumen yang tidak rata.
Uterus
Dinding luar yaitu perimetrium, tengah miometrium dan sebelah dalam endometrium.
Endometrium dilapisi oleh epitel selapis silindris.Dibagi dalam dua lapisan yaitu stratum
basale dan stratum functionale
Terdapat kelenjar uterus di lamina propia.
Terdapat arteri spiralis di endometrium.
Kayla Audivisi
1102012139
Miometrium terdiri dari otot polos, dipisahkan oleh jaringan ikat interstisial dengan banyak
pembuluh darah .
Vagina
LI 2.
LO 2.1. Definisi
Leukorea adalah sekret berwarna putih dan kental dari vagina dan rongga uterus. Vagina yang
normal selalu berada dalam kondisi lembab dan permukaannya basah oleh cairan/lendir. Sekret
diproduksi oleh kelenjar pada leher rahim (serviks), dinding vagina dan kelenjar bartholin dibibir
kemaluan, menyatu dengan sel-sel dinding vagina yang lepas serta bakteri normal didalam
vagina, bersifat asam.
LO 2.2. Epidemiologi
Kayla Audivisi
1102012139
Penyebab tersering dari leukorea patologis pada wanita hamil adalah vaginosis bakterial
yangkejadiannya dua kali lebih sering dari kandidiasis vaginal. 50% kasus vaginosis
bakterialadalah asimtomatik sehingga prevalensi yang sebenarnya masih belum diketahui.
Penyebab infeksi tersering adalah kandidiasis vulvovaginal yang menyerang sekitar 75% wanita
selama masa reproduksi mereka.
Leukorea atau keputihan merupakan keluhan dari alat kandungan yang banyak ditemukan di
poliklinik KIA, Kebidanan dan Kulit Kelamin. Frekuensi leukorea di bagian Ginekologi RSCM
Jakarta adalah 2,2% dan di RS Sutomo Surabaya adalah 5,3%.
LO 2.3. Etiologi
Fluor albus fisiologik pada perempuan normalnya hanya ditemukan pada daerah porsio vagina.
Sekret patologik biasanya terdapat pada dinding lateral dan anterior vagina.
Fluor albus fisiologik ditemukan pada :
Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari, disini sebabnya ialah pengaruh estrogen dari
plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
Menjelang atau setelah haid.
Wanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh
pengeluaran transudasi dari dinding vagina. Hal ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk
menerima penetrasi pada senggama.
Ovulasi, sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.
Kehamilan
Stres, kelelahan
Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
Pengeluaran sekret dari kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita dengan penyakit
menahun, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri.
Sedangkan fluor albus abnormal (patologik) disebabkan oleh:
Infeksi
a. Bakteri :
Gonococcus
Penyebab Gonococcus adalah coccus gram negative Neisseria gonorrhoeae ditemukan oleh
Neisser in 1879. N. gonorrhoeae adalah diplokok berbentuk biji kopi, bakteri yang tidak dapat
bergerak, tidak memiliki spora, jenis diplokokkus gram negatif dengan ukuran 0,8 1,6 mikro,
bersifat tahan asam. Bakteri gonokokkus tidak tahan terhadap kelembaban, yang cenderung
mempengaruhi transmisi seksual. Bakteri ini bersifat tahan terhadap oksigen tetapi biasanya
memerlukan 2-10% CO2 dalam pertumbuhannya di atmosfer. Bakteri ini membutuhkan zat besi
untuk tumbuh dan mendapatkannya melalui transferin, laktoferin dan hemoglobin. Organisme ini
tidak dapat hidup pada daerah kering dan suhu rendah, tumbuh optimal pada suhu 35-37C dan
pH 7.2-8.5 untuk pertumbuhan yang optimal.
Kayla Audivisi
1102012139
Pada sediaan langsung dengan gram bersifat tahan asam. Pada sediaan langsung dengan
pewarnaan gram bersifat gram negative, terlihat diluar dan dalam leukosit, kuman ini tidak tahan
lama diudara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, dan tidak tahan zat desinfektan
Secara morfologik gonokok terdiri atas 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang mempunyai pili dan
bersifat virulen, serta 3 dan 4 yang tidak mempunyai pili dan bersifat nonvirulen. Pili akan
melekat pada mukosa epitel dan akan menyebabkan reaksi radang. Organisme ini menyerang
membran mukosa, khususnya epitel kolumnar yang terdapat pada uretra, servik uteri, rectum,
dan konjungtiva.Gambaran tersebut dapat terlihat pada pemeriksaan Pap Smear, tetapi biasanya
bakteri ini diketahui pada pemeriksaan sedian apus dengan pewarnaan Gram. Cara penularan
penyakit ini adalah dengan senggama.
Chlamidia trachomatis
Bakteri ini sering menyebabkan penyakit mata yang dikenal dengan penyakit traukoma. Bakteri
ini juga dapat ditemukan pada cairan vagina yang berwarna kuning seperti pus. Sering kencing
dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal.
Dan terlihat melalui mikroskop setelah diwarnai dengan pewarnaan Giemsa. Bakteri ini
membentuk suatu badan inklusi yang berada dalam sitoplasma sel-sel vagina.
Pada pemeriksaan Pap Smear sukar ditemukan adanya perubahan sel akibat infeksi clamidia ini
karena siklus hidupnya tidak mudah dilacak.
Gardanerrella vaginalis
Gardanerrella menyebabkan peradangan vagina yang tidak spesifik dan kadang dianggap sebagai
bagian dari mikroorganisme normal dalam vagina karena seringnya ditemukan. Bakteri ini
biasanya mengisi penuh sel epitel vagina dengan membentuk bentukan khas dan disebut clue
cell. Pertumbuhan yang optimal pada pH 5.0-6.5.
Gardanerrella menghasilkan asam amino yang diubah menjadi senyawa amin yang menimbulkan
bau amis seperti ikan.
Bakteri ini merupakan penyebab penyakit sifilis. Pada perkembangan penyakit dapat terlihat
sebagai kutil-kutil kecil di vulva dan vagina yang disebut kondiloma lata. Bakteri berbentuk
spiral P: 6 15 , L: 0,25 , lilitan: 9 24 dan tampak bergerak aktif (gerak maju & mundur,
Berotasi undulasi sisi ke sisi) pada pemeriksaan mikroskopis lapangan gelap.
Mati pada kekeringan, panas, antiseptik ringan, hidup beberapa lama di luar tubuh. Penularan
dapat secara kontak langsung yaitu melalui coital STD dan dapat juga melalui non-coital
(jarum suntik) sulit terjadi.
b. Jamur
Candida albicans
Kayla Audivisi
1102012139
d. Virus
Virus herpes yang paling sering > 95% adalah virus herpes simpleks tipe 2 yang merupakan
penyakit yang ditularakan melalui senggama. Namun 15-35% dapat juga disebabkan virus herpes
simpleks tipe 1.Pada awal infeksi tampak kelainan kulit seperti melepuh seperti terkena air panas
yang kemudian pecah dan meimbulkan luka seperti borok. Pasien merasa kesakitan.
Papovavirus merupakan virus kecil ( diameter 45-55 nm ) yang mempunyai genom beruntai
ganda yang sirkuler diliputi oleh kapsid (kapsid ini berperan pada tempat infeksi pada sel) yang
tidak berpembungkus menunjukkan bentuk simetri ikosahedral. Berkembang biak pada inti sel.
Kayla Audivisi
1102012139
LO 2.4. Klasifikasi
Flour Albus Fisiologis
Kayla Audivisi
1102012139
Gejala : cairan vagina jernih, tidak berwarna, tidak gatal, dan jumlah cairan biasanya sedikit.
Etiologi : timbul dalam keadaan ovulasi, saat menjelang atau setelah menstruasi akibat
rangsangan seksual, saat wanita hamil dan dalam keadaan stress.
Biasanya ditemukan pada : waktu sekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar kelenjar
serviks uteri menjadi lebih encer, waktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh
estrogen.
Gejala : cairan dari vagina keruh dan kental, warna tergantung dari kuman yang menginfeksi,
berbau busuk, terasa gatal, dan jumlah cairan banyak.
Etiologi : infeksi daerah genital dapat juga disebabkan oleh sakit yang lama, kurang gizi dan
anemia, kuman penyebabnya dapat berupa jamur (Candida Albicans), bakteri (kuman E.Coli,
Staphylococcus), protozoa (Trichomonas Vaginalis).
Sekret patalogiknya biasanya terdapat pada dinding vlateral dan anterior vagina.
Penyebab lain, selain karenan infeksi. Bisa juga terjadi karena iritasi (sabun cuci dan pelembut
pakaian, cairan antiseptic untuk mandi, permbersih vagina, celana yang ketat atau tidak
menyerap keringat). Karena Tumor atau jaringan abnormal lain, radiasi.
LO 2.5. Patofisiologi
Meskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah dari sekret vagina bisa dikatakan suatu
yang normal, tetapi perubahan itu selalu diinterpretasikan penderita sebagai suatu infeksi,
khususnya disebabkan oleh jamur. Beberapa perempuan pun mempunyai sekret vagina yang
banyak sekali. Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret vagina,
sel-sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan bervariasi karena umur, siklus
menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB.
Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antara
Lactobacillus acidophilus dengan flora endogen lain, estrogen, glikogen, pH vagina dan hasil
metabolit lain. Lactobacillus acidophilus menghasilkan endogen peroksida yang toksik terhadap
bakteri pathogen. Karena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi glikogen, lactobacillus
(Doderlein) dan produksi asam laktat yang menghasilkan pH vagina yang rendah sampai 3,8-4,5
dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.
Kandidiasis vaginalis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh Candida sp. terutama C.
albicans. Infeksi Candida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi
dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis. Hal-hal yang mempermudah pertumbuhan ragi
adalah penggunaan antibiotik yang berspektrum luas, penggunaan kontrasepsi, kadar estrogen
yang tinggi, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, pemakaian pakaian ketat, pasangan
seksual baru dan frekuensi seksual yang tinggi. Perubahan lingkungan vagina seperti
peningkatan produksi glikogen saat kehamilan atau peningkatan hormon esterogen dan
Kayla Audivisi
1102012139
progesterone karena kontrasepsi oral menyebabkan perlekatan Candida albicans pada sel epitel
vagina dan merupakan media bagi prtumbuhan jamur. Candida albicans berkembang dengan baik
pada lingkungan pH 5-6,5. Perubahan ini bisa asimtomatis atau sampai sampai menimbulkan
gejala infeksi. Penggunaan obat immunosupresan juga menajdi faktor predisposisi kandidiasis
vaginalis.
Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan
peningkatan pH vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi
dari Trichomonas vaginalis.
Vaginitis sering disebabkan karena flora normal vagina berubah karena pengaruh bakteri patogen
atau adanya perubahan dari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itu mengalami
proliferasi. Antibiotik kontrasepsi, hubungan seksual, stres dan hormon dapat merubah
lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen. Pada vaginosis bacterial,
diyakini bahwa faktor-faktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan
oleh Lactobacillus acidophilus sehingga terjadi perubahan pH dan memacu pertumbuhan
Gardnerella vaginalis, Mycoplasma hominis dan Mobiluncus yang normalnya dapat dihambat.
Organisme ini menghasilkan produk metabolit misalnya amin, yang menaikkan pH vagina dan
menyebabkan pelepasan sel-sel vagina. Amin juga merupakan penyebab timbulnya bau pada
flour albus pada vaginosis bacterial.
Flour albus mungkin juga didapati pada perempuan yang menderita tuberculosis, anemia,
menstruasi, infestasi cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan keadaan umum yang
jelek , higiene yang buruk dan pada perempuan yang sering menggunakan pembersih vagina,
disinfektan yang kuat.
LO 2.6. Manifestasi Klinis
Penyebab
Anak-anak
Benda asing (biasanya
kertas tissue
Infeksi(misalnya
Candida, cacing
kremi,streptokokus,staf
ilokokus)
Pelecehan seksual
Gejala Klinis
Pendekatan Diagnosis
Evaluasi klinis
Pemeriksaan mikroskopis dari
cairan vagina untuk ragi dan
hifa dan kultur untuk
konfirmasi
Pemeriksaan vukva dan anus
untuk cacing kremi
Evaluasi kinis
Kultur seksual
Langkah-langkah untuk
memastikan keselamatan anak
Kayla Audivisi
1102012139
Infeksi Kandidiasis
Infeksi Trikomonas
Benda asing
Semua umur
Reaksi hipersensitivitas
Infalamasi (misalnya
radiasi
pelvis,ooferoktomi,
kemoterapi)
Diagnosis ekslusi
berdasarkanfaktor-faktor
riwayat dan risiko
pH vagina >6
Kayla Audivisi
1102012139
Jaringan vagina,tipis
Fistula enterik
(komplikasi persalnan,
operasi panggul,atau
penyakit inflamasi
usus)
Anamnesis:
sering tidak menunjukkan keluhan , kalau ada biasanya berupa duh tubuh vagina yang
banyakmdan baerbau maupun dispareunia, perdarahan pasca coitus dan perdarahan
intermestrual. Jumlah lekore banyak, berbau, menimbulkan iritasi dan gatal.Warna sekret
putih, kuning atau purulen.Konsistensi homogen, basah, frothy atau berbusa
(foamy).Terdapat eritem dan edema pada vulva disertai dengan ekskoriasi.Sekitar 2-5%
tampak strawberry servix yang sangat khas pada trichomonas.
Kayla Audivisi
1102012139
Mikroskopik: pemeriksaan sediaan basah dengan larutan garam fisiologis terlihat pergerakan
trichomonas berbentuk ovoid, ukuran lebih besar dari PMN dan mempunyai flagel, leukosit
(+) dan clue cell dapat (+)
2. Kandidosis vulvovaginal
-
Anamnesis:
keluhan panas, atau iritasi pada vulva dan keputihan yang tidak berbau. Rasa gatal/iritasi
disertai keputihan tidak berbau atau berbau asam. Keputihan bisa banyak, putih keju atau
seperti kepala susu/krim, tetapi kebanyakan seperti susu pecah. Pada dnding vagina biasanya
dijumpai gumpalan keju (cottage cheeses). Pada vulva/dan vagina terdapat tanda-tanda
radang, disertai maserasi, psuedomembran, fissura dan lesi satelit papulopustular
Mikroskopik: pemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram
ditemukan blastopora bentuk lonjong, sel tunas, pseudohifa dan kadang kadang hifa asli
bersepta
3. Vaginosis bacterial
-
Anamnesis:
Mempunyai bau vagina yang khas yaitu bau amis terutama waktu berhubungan seksual,
namun sebagian besar dapat asimtomatik. Keputihan dengan bau amis seperti ikan. Sekret
berlebihan, banyaknya sedang sampai banyak, homogen, warna putih atau keabu-abuan,
melekat pada dinding vagina.Tidak ada tanda-tanda inflamasi.
Laboratorium: pH >4,5 biasanya berkisar antara 5-5,5 dan Whiff test (+)
4. Servisitis Gonore
-
Anamnesis:
Gejala subjektif jarang ditemukan .Pada umumnya wanita datang berobat kalau sudah ada
komplikasi.Sebagian besar penderita ditemukan pada pemeriksaan antenatal atau
pemeriksaan keluarga berencana.Duh tubuh serviks yang mukopurulen.Serviks tampak
eritem, edema, ektopi dan mudah berdarah pada saat pengambilan bahan pemeriksaan.
Laboratorium: kultur
5. Klamidiasis
-
Anamnesis
Kayla Audivisi
1102012139
gejala sering tidak khas, asimtomatik, atau sangat ringan. Eksudat seviks mukopurulen, erosi
seviks, atau folikel-folikel kecil (microfollicles)
-
Mikroskopik: dengann pengecatan giemsa akan ditemukan badan elementer dan badan
retikulat
Pemeriksaan Pap Smear untuk pertama kali harus dilakukan segera setelah wanita tersebut mulai
melakukan hubungan seksual dan harus diulangi setelah 1 tahun, karena sel-sel abnormal dapat
terluput dari sekali pemeriksaan. Jika tidak didapati kelainan pada salah satu hasil pemeriksaan
Pap Smear, pemeriksaan dapat dilakukan secara teratur dengan interval 2 tahun sekurangkurangnya sampai wanita hamil.
Pengertian Pap Smear
Pap Test (Pap Smear) adalah pemeriksaan sitologik epitel porsio dan endoservik uteri untuk
penentuan adanya perubahan pra ganas maupun ganas di porsio atau servik uteri Sedangkan,
pengertian Pap Test (Pap Smear) adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim
(scrapping) untuk mendapatkan sel-sel leher rahim kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat
ditahui terjadinya perubahan atau tidak.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pap Smear adalah pemeriksaan usapan pada
leher rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel-sel yang abnormal yang diperiksa dibawah
mikroskop.
Kayla Audivisi
1102012139
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan Pap Smear adalah sebagai
berikut :
a
Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan
penyakit yang pernah diderita
Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24
jam sebelumnya.
Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena
ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.
Kayla Audivisi
1102012139
a) Dilakukan biopsi.
b) Dilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3 sediaan
c) Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
Kelas V : Ditemukannya sel-sel ganas. Dalam hal ini seperti ditempuh 3 jalan seperti pada hasil
kelas IV untuk konfirmasi.
Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi label. Apabila sel-sel dikumpulkan pada
spatula kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas preparat dan
usap 1 kali sampai ke ujung preparat. Kemudian balikkan spatula dan tempatkan sisi datar
lain dekat label pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu kali sampai ujung
preparat.
Kayla Audivisi
1102012139
Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi/ masukkan bahan tersebut didalam tabung
berisi larutan fiksasi.
Bila fasilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana, dapat dimasukkan dalam
amplop/pembungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah. Dengan pengambilan
sediaan yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan baik serta pengamatan mikroskopik yang
cermat, merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan diagnosis.
Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi
berikutnya.
Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan
penyakit yang pernah diderita
Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam
sebelumnya.
Vaginosis
Bakteri
Gejala
primer
Tidak ada
Sekret
vagina
Sedikit, putih,
flokulan
Sekret, bau
busuk, mungkin
gatal
Meningkat,
tipis, homogen,
putih, abu-abu,
Vaginitis
Trichomonas
vaginalis
Sekret, bau busuk,
mungkin gatal
Meningkat, kuning,
hijau, berbusa,
adheren; petekia
Vulvovaginitis
Candida albicans
Sekret, gatal dan
seperti terbakar
pada kulit vulva
Meningkat, putih,
keju lembut seperti
dadih
Kayla Audivisi
1102012139
pH
Bau
< 4,5
Tidak ada
Mikroskopis
Pengobatan
Tidak ada
adheren
> 4,5
Sering, seperti
bau ikan
Clue cells
dengan basil
adheren; tidak
ada PMN
Metronidazole
Metronidazole
4,5
Tidak ada
Preparat KOH
memperlihatkan
tangkai ragi dan
pseudohifa
Antifungi azol
topikal
LO 2.8. Penatalaksanaan
Apabila keputihan yang dialami adalah yang fisiologik tidak perlu pengobatan, cukup hanya
menjaga kebersihan pada bagian kemaluan.Apabila keputihan yang patologik, sebaiknya segera
memeriksakan kedokter, tujuannya menentukan letak bagian yang sakit dan dari mana keputihan
itu berasal. Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat tertentu akan lebih memperjelas.
Kemudian merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.Keputihan yang
patologik yang paling sering dijumpai yaitu keputihan yang disebabkan Vaginitis, Candidiasis,
dan Trichomoniasis.Penatalaksanaan yang adekuat dengan menggabungkan terapi farmakologi
dan terapi nonfarmakologi.
Tujuan pengobatan:
-
Menghilangkan gejala
Memberantas penyebabrnya
a. Terapi farmakologi
Antiseptik :
Povidone Iodin
Sediaan ini berbentuk larutan 10% povidon iodin dan ada yang diperlengkapi dengan alat
douche-nya sebagai aplikator larutan ini. Selain sebagai antiinfeksi yang disebabkan jamur
Kandida, Trikomonas, bakteri atau infeksi campuran, juga sebagai pembersih.
Tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan menyusui. Bila terjadi iritasi atau sensitif pemakaian
harus dihentikan.
Antibiotik
Kayla Audivisi
1102012139
Clotrimazole
Memiliki aktivitas antijamur dan antibakteri. Untuk infeksi kulit dan vulvovaginitis yang
disebabkan oleh Candida albicans.
Efek samping : pemakaian topikal dapat terjadi rasa terbakar,eritema, edema ,gatal dan
urtikaria
Sediaan dan posologi : Tersedia dalam bentuk krim dan larutan dengan kadar 1% dioleskan 2 kali
sehari . Krim vagina 1% untuk tablet vagina 100 mg digunakan sekali sehari pada malam hari
selama 7 hari atau tablet vagina; 500 mg, dosis tunggal.
Tinidazole
Tinidazole adalah obat antiparasit yang digunakan untuk membrantas infeksi Protozoa, Amuba.
Efek samping : obat ini sama seperti Metronidazole tetapi dengan kelebihan tidak perlu minum
dengan waktu yang panjang sehingga mengurangi efek sampingnya.
Tinidazole sebagai preparat vaginal digunakan untuk infeksi Trichomonas. Biasa dikombinasi
dengan Nystatin sebagai anti jamurnya. Bentuk sediaan yang ada adalah vaginal tablet.
Metronidazole
Diberikan peroral ( 2 gram sebagai dosis tunggal , 1gr setiap 12 jam x 2 atau 250 mg 3xsehari
selama 5-7 hari) untuk infeksi Trichomonas vaginalis.
Diberikan 500 mg 2xsehari selama seminggu dan lebih baik secara mitraseksual. Untuk infeksi
Gardnerella vaginalis
Efek samping : mual kadang kadang muntah, rasa seperti logam dan intoleransi terhadap alkohol.
Kontra indikasi : pada trimester pertama kehamilan
Nimorazole
Nimorazole merupakan antibiotika golongan Azol yang terbaru. Selain dalam sediaan tunggal
dalam bentuk tablet oral (diminum) juga ada kombinasinya (Chloramphenicol dan Nystatin)
dalam bentuk vaginal tablet.
Penisilin
Ampisilin pada pemberian oral dipengaruhi besarnya dosis dan ada tidaknya makanan dalam
saluran cerna
Amoksisilin lebih baik diberikan oral ketimbang ampisilin karena tidak terhambat makanan
dalam absorbsinya.
Efek samping : Reaksi alergi , nefropati, syok anafilaksis, efek toksik penisilin terhadap susunan
saraf menimbulkan gejala epilepsi karena pemberian IV dosis besar
Kayla Audivisi
1102012139
Nystatin
Nystatin adalah obat antijamur polien untuk jamur dan ragi yang sensitif terhadap obat ini
termasuk Candida sp. Di dalam darah sangat berbahaya bagi tubuh, tetapi dengan sifatnya yang
tidak bisa melewati membran kulit sangat baik untuk digunakan sebagai obat pemakaian luar
saja. Tetapi dalam penggunaannya harus hati-hati jangan digunakan pada luka terbuka.
Anti Virus :
Asiklovir
Bekerja menghambat enzim DNA polimerase virus. Sediaan dalam bentuk oral, injeksi dan krim
untuk mengobati herpes dilabia.
Efek samping :
Oral : pusing, mual, diare,sakit kepala
Topikal : Kulit kering dan rasa terbakar dikulit.
Kontraindikasi : tidak boleh digunakan pada ibu hamil.
Berikut ini adalah pengobatan dari penyebab paling sering :
1
Candida albicans
Topikal
Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 minggu
Klotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hari
Mikonazol nitrat 2% 1 x ssehari selama 7 14 hari
Sistemik
Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari
Kayla Audivisi
1102012139
Chlamidia trachomatis
Gardnerella vaginalis
Metronidazole 2 x 500 mg
Metronidazole 2 gram dosis tunggal
Ampisillin 4 x 500 mg oral sehari selama 7 hari
Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan
4
Neisseria gonorhoeae
Kayla Audivisi
1102012139
Kayla Audivisi
1102012139
semua pemgujian telah dilakukan tetapi hasilnya negatif namun masalah atau keluhan tetap ada.
Keputihan tersebut tidak disebabakan oleh infeksi melainkan karena gangguan fsikologi seperti
kecemasan, depresi, hubungan yangburuk, atau beberapa masalah psikologi yang lain yang
menyebabkan emosional. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan konsultasi dengan ahli
psikologi.Selain itu perlu dukungan keluarga agar tidak terjadi depresi.
LO 2.9. Komplikasi
Infertilitas/masalah kesuburan atau gangguan haid dan penyakit radang panggul, pelvic
inflamatori disease, eczema dan condylomata acuminata sekitar vulva, vulvovaginitis, uretritis,
pada wanita hamil dapat menyebabkan bayi prematur, gangguan perkembangan dan berat badan
lahir rendah (BBLR) terutama akibat bacterial vaginosis dan infeksi Trichomonas, serta dapat
memfasilitasi terjadinya HIV.
LO 2.10. Pencegahan
Menjaga kesehatan reproduksi untuk pencegahan keputihan pada wanita diawali dengan menjaga
kebersihan organ kewanitaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan
organ kewanitaan, yaitu :
1. Membersihkan kotoran yang keluar dari alat kelamin dan anus dengan seksama.
Membersihkan dilakukan dari depan kebelakang (dari daerah kemaluan ke arah anus)
secara satu arah. Hal ini dilakukan untuk mencegah kotoran dari anus masuk kedalam
vagina.
2. Membasuh secara teratur bagian bibir vagina secara hati-hati menggunakan air bersih dan
sabun yang lembut setiap habis BAK , BAB, dan ketika mandi. Yang terpenting adalah
membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina.
3. Gunakan sabun lembut tanpa pewangi saat mandi untuk menjaga keasaman vagina.
Normalnya vagina berbau asam dan kecut dengan pH keasaman sekitar 4-4,5. Terlalu
sering membasuh vagina dengan cairan kimia dan menggunakan deodoran disekitar
vagina akan merusak keseimbangan organisme dan cairan vagina sehingga
memungkinkan terjadinya infeksi pada vagina (vaginitis).
4. Mengeringkan alat kelamin dengan tisu atau handuk agar tidak lembab setiap kali setelah
mandi atau buang air. Usahakan agar daerah kemaluan dan selangkangan selalu kering,
lebih lebih bila tergolong gemuk karena suasana lembab sangat disukai oleh jamur. Selalu
keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
5. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina kering
sepanjang hari. Bedak memiliki partikel partikel halus yang mudah terselip disana sini
yang akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang.
6. Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari setelah mandi, terutama bagi wanita
aktif dan mudah berkeringat. Gunakan celana dalam yang kering dan bila celana dalam
keadaan basah segera mengganti celana dalam yang bersih dan belum dipakai.
Kayla Audivisi
1102012139
7. Tidak memakai celana dalam yang terlalu ketat , karena celana dalam yang terlalu ketat
menyebabkan permukaan vagina menjadi lebih mudah berkeringat. Gunakan celana
dalam yang bahannya menyerap keringat seperti katun. Celana dalam dari satin atau
bahan sintetik lain membuat suasana disekitar vagina panas dan lembab.
8. Pakaian luar juga harus diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori porinya
sangat rapat, pilihlah seperti rok atau celana bahan non jeans agar sirkulasi udara
disekitar organ intim bergerak leluasa.
9. Ketika sedang haid dianjurkan sering mengganti pembalut terutama pada hari hari
pertama haid. Pembalut perlu diganti 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari
pertumbuhan bakteri pada pembalut yang digunakan dan mencegah masuknya bakteri
kedalam vagina. Pembalut yang baik yaitu pembalut yang berdaya serap baik dan tidak
berparfum.
10. Gunakan panty liner disaat perlu dan jangan terlalu lama. Misalnya saat berpergian keluar
rumah dan lepaskan sekembalinya dirumah.
11. Dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluan karena rambut kemaluan dapat ditumbuhi
sejenis jamur atau kutu.
12. Hindari pemakaian barang barang yang dapat memudahkan penularan seperti meminjam
perlengkapan mandi. Dianjurkan tidak duduk diatas kloset di wc umum atau biasakan
mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya.
13. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga rutin, istirahat yang cukup , hindari
rokok, dan alkohol serta hindari stress yang berkepanjangan.
LO 2.11. Prognosis
Biasanya kondisi-kondisi yang menyebabkan fluor albus memberikan respon terhadap
pengobatan dalam beberapa hari. Kadang-kadang infeksi akan berulang. Dengan perawatan
kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih efektif
Vaginosis bakterial mengalami kesembuhan rata rata 70 80% dengan regimen
pengobatan
Kandidiasis mengalami kesembuhan rata rata 80 -95 %
Trikomoniasis mengalami kesembuhan rata rata 95 %
LI 3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam terhadap Keputihan dan Thaharah
Keputihan ini umum dialami oleh wanita. Dalam kitab shahih Bukhari disebutkan, suatu ketika
ada beberapa sahabat perempuan datang bertanya kepada Aisyah radhiallahu anha tentang
batasan berakhirnya haidh. Beliau menjawab :
Jangan kalian tergesa-gesa (menetapkan akhir haidh) hingga kalian melihat cairan putih
Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya fathul bari menjelaskan bahwa cairan putih sebagaimana
di sebut hadits di atas menjadi salah satu tanda akhir masa haidh.
Kayla Audivisi
1102012139
Selain jenis keputihan di atas, ada pula keputihan yang terjadi dalam keadaan tidak normal, yang
umumnya dipicu kuman penyakit dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala
yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga
kehijauan, jumlah berlebih, kental, lengket, berbau tidak sedap, terasa sangat gatal atau panas.
Dalam khazanah Islam, keputihan jenis ini biasa disebut dengan cairan putih kekuningan (sufrah
)atau cairan putih kekeruhan (kudrah ). Terkait dengan kedua hal ini, di kitab shahih
Bukhari disebutkan bahwa Sahabat bernama Ummu Athiyyah radhiallahuanha berkata:
Kami tidak menganggap al-kudrah (cairan keruh) dan as-sufrah (cairan kekuningan) sama
dengan haidh
Berdasarkan kedua hadis tersebut dapat disimpulkan :
1. Hukum orang yang mengalami keputihan tidak sama dengan hukum orang yang mengalami
menstruasi. Orang yang sedang keputihan tetap mempunyai kewajiban melaksanakan shalat dan
puasa, serta tidak wajib mandi.
2. Cairan keputihan tersebut hukumnya najis, sama dengan hukumnya air kencing. Oleh
karenanya, apabila ingin melaksanakan shalat, sebelum mengambil wudhu, harus istinjak
(cebok), dan membersihkan badan atau pakaian yang terkena cairan keputihan terlebih dahulu.
Sedangkan apabila cairan keputihan keluar terus-menerus, maka orang yang mengalaminya
dihukumi dharurah/terpaksa, artinya orang tersebut tetap wajib melaksanakan shalat walaupun
salah satu syarat sahnya shalat tidak terpenuhi, yakni sucinya badan dan pakaian dari najis.
Menurut ulama Syafiiyah, ketentuan tersebut bisa dilaksanakan dengan syarat diawali dengan
proses membersihkan, istinjak, wudhu dan kemudian shalat dilakukan secara simultan setelah
waktu shalat masuk.