Disusun oleh :
Ayu Mulyalestari
(1102012037)
Kayla Audivisi
(1102012139)
Dosen Pembimbing :
dr. Ahmad Sofwan, M.Kes
Skenario
Laki-laki berusia 46 tahun dengan riwayat seorang perokok aktif datang dengan keluhan rasa
sakit yang seperti rasa kebas atau lemas pada daerah satu sisi kakinya dan gangguan
koordinasi tubuh seperti vertigo, keluhan sering kambuh selama sekitar 10 tahun, namun
pasien baru berobat sekarang. Dokter menganjurkan pemeriksaan neurologi dan MRI,
kemudian di diagnosis sebagai Multiple Sclerosis. Pasien tersebut bertanya apakah dengan
berhenti merokok bisa mempercepat penyembuhan penyakitnya atau tidak. Kemudian, dokter
memberikan penjelasan mengenai prognosis penyakit tersebut.
Pertanyaan (foreground question)
Bagaimanakah prognosis jika pasien memutuskan untuk berhenti merokok setelah
didiagnosis Multiple Sclerosis?
PICO
Population
Intervention
Comparison
Outcomes
: www.web.ebscohost.com
(http://web.b.ebscohost.com/ehost/detail/detail?
vid=30&sid=9dca1357-ad3f-4cca-92ba-6061f924af8f
%40sessionmgr115&hid=101&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZQ
%3d%3d#AN=26348720&db=mdc)
Kata kunci
Limitasi
: 2011 - 2016
Hasil Pencarian
: 21
REVIEW JURNAL
Pendahuluan
Merokok tembakau merupakan faktor risiko penting bagi multiple sclerosis (MS), gangguan
inflamasi kronis pada sistem saraf pusat biasanya ditandai dengan serangan dan remisi dan
biasanya diikuti oleh progresif sekunder (SP).
Tujuan
Untuk menentukan apakah tetap merokok setelah terdiagnosisnya MS dikaitkan dengan
perubahan waktu bagi SP penyakit tesebut.
Metode
Penelitian secara cross-sectional pada pasien MS yang merokok saat didiagnosis (n = 728)
yang diambil dari Genes and Environment in Multiple Sclerosis Study, yang terdiri dari
pasien dari Swedish National MS Registry. Tanggal dimulai studi adalah pada saat tahun
pertama merokok. Penelitian dilakukan antara November 2008 dan Desember 2011, dengan
data lingkungan pasien yang dikumpulkan dari November 2009 sampai dengan Maret 2011
via kuesioner. Peserta penelitian berasal dari semua kabupaten di Swedia didiagnosis
memiliki MS di Genes and Environment in Multiple Sclerosis Study dan terdaftar di Swedish
National MS Registry.
Hasil
Model dioptimalkan dengan ditampilkan bahwa merokok setiap tahunnya setelah didiagnosis
dipercepat waktu untuk konversi ke SPMS sebesar 4,7% (faktor akselerasi, 1,047; 95% CI,
1,023-1,072; P <0,001). Kaplan-Meier plot menunjukkan bahwa mereka yang merokok terus
menerus setiap tahun setelah diagnosis dikonversi ke SPMS lebih cepat daripada mereka
yang berhenti merokok, mulai terkena penyakit SP pada usia 48 dan 56 tahun, masingmasing.
Diskusi
Studi ini memberikan bukti bahwa orang yang terus merokok dikaitkan dengan percepatan
dalam waktu untuk SPMS dan bahwa mereka yang berhenti merokok memberikan hasil lebih
baik. Oleh karena itu, kami mengusulkan bahwa pasien dengan MS diharuskan untuk
berhenti merokok setelah diagnosis telah ditegakkan, tidak hanya untuk mengurangi risiko
untuk penyakit penyerta, tetapi juga untuk menghindari memperparah MS terkait
2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama / sufficiently long and complete?
Jawab: Ya, tiga tahun.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Publisher: American Medical Association Country of Publication: United States NLM
ID: 101589536 Publication Model: Print Cited Medium:Internet ISSN: 2168-6157
(Electronic) Linking ISSN: 21686149 NLM ISO Abbreviation: JAMA Neurol Subsets: Core
Clinical (AIM); MEDLINE
12