H2O
Ato
m
C
H
Ruar Kiri
20x
20y
Ruas
Kanan
60
80
Persamaan
20 x = 60;
20y = 80;
X = 60/20 = 3
y = 80/20 = 4
Reaksi tersebut dilakukan hanya dengan menambahkan setengan kebutuhan oksigen dari reaksi
pembakaran sempurna di atas. Artinya jumlah mol karbon dibuat tetap, namun jumlah oksigen
yang ditambahkan dikurangi. Reaksi tersebut melibatkan satu mol karbon yang direaksikan
dengan setengah mol oksigen akan menghasilkan satu mol gas monoksida. Reaksi ini memiliki
koefesien reaksi sebagai berikut:
Koefesien reaksi C padat adalah 1
Koefesien reaksi O2 gas adalah 0,5
Koefesien reaksi CO gas adalah 1
Dari contoh ini dapat dijelaskan bahwa koefesien reaksi dapat ditentukan setelah persamaan
reaksinya diketahui dan setara. Perubahan koefesien dari salah satu zat yang terlibat akan
merubah koefesien reaksi, dan dapat pula merubah persamaan reaksi kimia atau merubah produk
reaksinya.
3 H2SO4(aq)
Al2(SO4)3(aq)
?
3 H2(g)
?
3 H2SO4(aq)
Al2(SO4)3(aq)
3 H2(g)
0,5 mol
0,25 mol
0,75 mol
Contoh Soal 2 :
5,6 gram besi (Ar Fe = 56) dilarutkan dalam larutan asam klorida sesuai reaksi:
2 Fe(s) + 6 HCl(aq) 2 FeCl3(aq) + 3 H2(g)
Tentukan volume H2 yang dihasilkan pada keadaan standar (STP)!
Kunci Jawaban :
Mol Fe = massa Fe / Ar Fe = 5,6 gram / 56 gram/mol = 0,1 mol
Perbandingan koefisien Fe : H2 = 2 : 3
Mol H2 = (koefisien H2 / koefisien Fe) x mol Fe
Mol H2 = (3/2) x 0,1 mol = 0,15 mol
Volume H2 pada keadaan standar (STP) adalah:
V = n Vm
V = 0,15 mol 22,4 liter/mol = 3,36 liter
Contoh Soal 3 :
Sebanyak 32 gram kalsium karbida (CaC2) dilarutkan dalam air menghasilkan gas asetilena
(C2H2) menurut reaksi :
CaC2(s) + 2 H2O(l) Ca(OH)2(s) + C2H2(g)
Tentukan:
a. mol CaC2
b. massa Ca(OH)2 yang dihasilkan
c. volume gas asetilena yang dihasilkan pada keadaan standar (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16, dan
H = 1)
Kunci Jawaban :
a. Mol CaC2 = massa CaC2 / Mr CaC2 = 32 gram / 64 gram/mol = 0,5 mol
b. Perbandingan koefisien CaC2 : Ca(OH)2 : C2H2 = 1 : 1 : 1