Anda di halaman 1dari 15

TERMOKIMIA

OLEH
AGUNG DIAN PRATIWI
G 701 15 012

TERMOKIMIA
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara energi panas dan energi kimia.
Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai
energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa.
Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat
adalah semacam energi potensial zat tersebut.
Energi potensial kimia yang terkandung dalam
suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan
dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara entalpi
reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut
perubahan entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi
diberi simbol H.

KALOR REAKSI
Kalor reaksi adalah Kalor yang diserap atau yang dibebaskan suatu
reaksi kimia pada tekanan tetap; simbol: H. Kalor reaksi atau entalpi
reaksi merupakan perbedaan antara entalpi hasil reaksi dan entalpi
reaksi.
H = HHasil reaksi - Hpereaksi
(H berharga positif, jika HHasil reaksi > HPereaksi; berarti sistem reaksi
menyerap kalor, disebut reaksi endoterm), atau
(H berharga negatif, jika H
Hasil reaksi < HPereaksi; berarti sistem reaksi
membebaskan kalor, disebut reaksi eksoterm)
Kalor reaksi ditetapkan pada tekanan standar 1 atm; simbol H 0. Contoh
reaksi dan kalor reaksinya:
CO2(g) + 2 H2O(l) CH4(g) + 2 O2(g) H0 = +890,4 kJ.

2 HI(g) H2(g) + I2(I) H0 = +-51,8 kJ.


Entalpi reaksi penguraian HI adalah -51,8 kJ per mol; atau dengan kata
lain, reaksi penguraian HI membebaskan kalor sebesar 51,8 kJ per mol.

ENERGI DAN PERUBAHAN ENTALPI


Jumlah energi yang dimiiki suatu zat dalam
segala bentuk disebut entalpi dan lambing
H (berasal dari kata heart = panas).
Entalpi suatu zat tidak dapat di ukur
besaranya, tetapi perubahan entalpinya ()
dapat diukur. Perubahan entalpi ini diperoleh
dari selisih entalpi produk dengan entalpi
reaktan.

H = Hp Hr

JENIS - JENIS REAKSI TERMOKIMIA


Reaksi termokimia dapat di bedakan
menjadi dua yaitu reaksi eksoterm dan
endoterm

ReaksiEndotrem : Kalor dari system ke


lingkungan
ReaksiEndoterm: Kalor dari lingkungan
ke system

Lanjutan
a.Reaksi Eksoterm
Ciri-ciri :
Kalor berpindah dari system ke lingkungan
Engergi / entalpi awal (H 1) > dari energi / entalpi akhir (H 2)
H = H2 H1 atau H = Hp - HR < 0 bertanda negative (-)
Dengan
H = Perubahan entalpi
H1 /HR = Entalpi hasil reaksi
H2 / HP = Entalpi Pereaksi
b.Reaksi Endoterm
Ciri-ciri :
Kalor berpindah dari lingkungan kesistem
Energi atau entalpi awal (H 1) < dari energi / entalpi akhir (H 2)
H = H2-H1/H=HP-HR > O bertanda Positif (+)

Perubahan Energi
Standar
a.Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
(Hf0,f = Formation)
Perubahan entalpi pebentukan standar
adalah besarnya perubahan entalpi pada
pembentukan 1mol senyawa dari unsurunsur pembentukannya, yang diukur pada
keadaan standar (25oc, 1 mol).
Contoh :
N2(g) + 3/2 H2(g) NH3(g)
H = -46
kj

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar


(do,d = Dissociation)
Perubahan entalpi pengurangan standar
besarnya perubahan entalpi pada pembentukan
1 mol senyawa menjadi unsure-unsur
pembentukannya yang diukur pada keadaan
standar (25O, 1atm)

Contoh :
NH3(g) N2 + 3/2 H2(g)
H = + 46 kj

c. Perubahan entalpi pembakaran standar


(H CO,C = (Combustion)
Perbahan entalpi pembakaran standar adalah
besarnya perubahan entalpi pada pembakaran 1
mol senyawa dengan O2 dari udara yang diukur
pada keadan standar (25O, 1 atm).

Contoh :
C2H5OH(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(l) H = 948,86 kj

Menentukan H Reaksi Berdasarkan


Hfo
H Reaksi dapat di tentukan dengan rumus berikut :
H Reaksi = Hfo hasil reaksi - Hfo
= Hfo kanan - Hfo pereaksi

Contoh :
N2 (g) + 2H2(g) + Cl2(g) NH4Cl(s) HOf = -314,4 kj

Untuk membuktikan bahwa HOf NH4Cl = - 314,4 KJ


Persamaan reaksi dapat diuraikan secara sistematik
-314,4 kj = Hof kj NH4Cl (1/2 HOf N2 + 2HOf H2 + HfCl2
- 314,4 kj = HOf NH4Cl -0 => HOf NH4Cl : - 314,4
(Ingat H0f unsure bebas = 0)

Menentukan H Reaksi Berdasarkan


Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan pada fase yang diperlukan atomatomnya
Reaksi kmia antar molekul dapat dianggap berlangsung
dalam dua tahap, yaitu :
Pemutusan ikatan pada pereaksi
Pembentukan ikatan pada ptoduk

H reaksi dapat di dengan rumus:


H = energi yang di putus - energi ikatan yang
di bentuk
= energi ikatan kiri - energi ikatan kanan

Contoh soal
Diketahui N - N = 946, HH =436, NH = 390
tentukan H reaksi berikut :
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Jawab :
N - N +3 H H 2H N H
I

H Reaksi = energi ikatan kiri - energi ikatan kanan


= (N - N) + 3 (H-H) 6 (N-H)
= 946 + 3(436) 6 (390)
= - 86kj/mol

kapasitas kalor
Kapasitas kalor diartikan sebagai banyaknya kalor yang diserap
oleh suatu benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu
sebesar 1C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem International
yaitu J/K
Untuk mengetahui banyaknya kalor yang dilepas atau diterima
oleh suatu zat digunakan persamaan :
Q = m.c.T
Dimana :
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu
benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/KgC)
T = perubahan suhu (C)

Untuk menentukan kalor jenis suatu zat digunakan persamaan :


c = Q / m.T
Dimana :
c = kalor jenis zat (J/KgC)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
T = perubahan suhu (C)
Untuk menentukan kapasitas kalor suatu zat digunakan persamaan :
C = Q / T
Dimana :
C = kapasitas kalor (J/K)
Q = banyaknya kalor (J)
T = perubahan suhu (K)
Kapasitas kalor juga dapat ditentukan dengan persamaan lain,
C = m. c

Contoh soal
Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang
bersuhu 20C menjadi 100C jika diketahui kalor jenis air 1000 J/kgC
?
Diketahui :
m = 1 kg
c = 1000 J/kgC
T = 100C - 20C = 80C
Ditanya :
Q...?
Jawab :
Q = m. c T
Q = 1. 1000. 80
Q = 80.000 J
Jadi kalor yang diperlukan untuk memanaskan air tersebut sebesar
80.000J atau 80KJ

Anda mungkin juga menyukai