Teori
kinetik gas memberikan jembatan antara tinjauan gas secara mikroskopik dan makrokospik.
Hukum-hukum gas seperti hukum Boyle, Charles, dan Gay Lussac, menunjukkan hubungan
antara besaran-besaran makrokospik dari berbagai macam proses serta perumusannya. Kata
kinetik berasal dari adanya anggapan bahwa molekul-molekul gas selalu bergerak.
pada
pada
pada
keadaan
keadaan
keadaan
1
2
1
(N/m2)
(N/m2)
(m 3)
Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 200 ml. Jika tekanan ruangan tersebut
adalah 60 cmHg, hitunglah tekanan gas pada ruangan yang volumenya 150 ml?
Diketahui: V1 = 200 mL ; P1 = 60 cmHg ; V2 = 150 ml
Ditanya : P2 ?
Jawab :
Jadi, tekanan gas pada ruangan yang volumenya 150 ml berdasarkan hukum boyle adalah 80
cmHg.
Hukum Charles
Hukum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama Jacques Charles. Charles
menyatakan bahwa jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,
maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan
seimbang yang berbeda pada tekanan konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
V1
:
volume
gas
V2
:
volume
gas
T1
:
suhu
mutlak
T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
pada
pada
gas
pada
keadaan
keadaan
keadaan
1
2
1
(m 3)
(m 3)
(K)
Keterangan:
T1
:
suhu
mutlak
T2
:
suhu
mutlak
p1
:
tekanan
gas
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
gas
gas
pada
pada
pada
keadaan
keadaan
keadaan
1
2
1
(K)
(K)
(N/m2)
2. Gas berada di dalam bejana tertutup pada mulanya bersuhu 27C. Agar tekanannya menjadi 2
kali semula, maka suhu ruangan tersebut adalah
Pembahasan
Diketahui :
Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 2P
Suhu awal (T1) = 27oC + 273 = 300 K
Ditanya : suhu akhir (T2)
Jawab :
Persamaan di atas disebut hukum Boyle-Gay Lussac. Kita telah mempelajari hukum-hukum
tentang gas, yaitu hukum Boyle, Charles, dan Gay Lussac. Namun, dalam setiap penyelesaian
soal biasanya menggunakan hukum Boyle-Gay Lussac. Hal ini disebabkan hukum ini merupakan
gabungan setiap kondisi yang berlaku pada hukum-hukum gas ideal.