Anda di halaman 1dari 2

CERITA DONGENG KANCIL

Definisi Umum : Wayang kancil adalah sebuah jenis seni wayang yang menampilkan cerita-cerita binatang (fabel), biasanya
cerita wayang kancil diangkat dari dongeng masa lalu, si Kancil yang mengandung nilai-nilai tertentu, seperti sosial,
kemanusiaan dan ketuhanan. Tokoh Kancil diciptakan oleh Kanjeng Sunan Giri (1476-1688) di Gresik. Tujuan dari
penciptaan tokoh ini yaitu untuk mengangkat derajat kaum lelaki sebagai lelaki sejati sekaligus sebagai pahlawan Nusantara
sejati..
Deskripsi Bagian: Pada zaman dahulu kala disebuah hutan yang lebat tinggal se ekor hewan bernama kancil, pada saat itu
cuaca sangat cerah dan bertiuplah angin sepoi-sepoi yang membuat si kancil menjadi sangat mengantuk. Akhirnya si kancil
mempunyai inisiatif untuk berjalan-jalan di hutan agar harinya tidak sia-sia dan agar si kancil tidak merasa ngantuk lagi.Pada
saat itu kancil mulai berjalan-jalan dengan membusungkan dada menyusuri hutan dan akhirnya dia sampai di sebuah bukit,
lalu berteriaklah sang kancil "wahai penghuni hutan, aku adalah hewan yang cerdas, cerdik, dan pintar. Tidak ada hewan
yang bisa menandingi kecerdasanku, kecerdikanku dan kepintaranku".
Setelah berteriak diatas bukit sikancil melanjutkan perjalannya lagi turun bukit dan pada akhirnya si kancil menjumpai
sebuah sungai, akhirnya si kancil menyusuri suangai tersebut dan pada saat itu si kancil menjumpai se ekor siput dan terjadi
percakapan diantara kancil dan siput, kancil disapa oleh si siput :
Siput : "hai kancil.....?".
(kancil menjawab dengan sombong dan memalingkan wajahnya)Kancil : "Hai juga siput..."
Siput : "Apakah kamu sedang bergembira si kancil?, tadi aku mendengar kamu ber teriak-teriak di atas bukit".
(Kancil menjawab dengan nada yang sombong)Kancil : "Tidak juga, aku hanya memberitahukan saja kepada semua
penghuni hutan ini kalau aku adalah hewan yang cerdas, cerdik dan pintar serta tidak ada yang bisa menandingi aku".
(Siput melanjutkan pembicaraannya dengan rasa tersinggung)Siput : "Sombong sekali kamu kancil...., akulah hewan yang
paling cerdik di hutan ini"
(si kancil menjawab)Kancil : "Ah... mana mungkin put siput..., tubuhmu saja kecil, jalanmu pelan, mana mungkin kamu bisa
secerdas aku dan setangkas aku.."
Si siput marah dan tidak terima dengan si kancil dan akhirnya si Siput menantang lomba lari kepada si kancil untuk
membuktikan bahwa si siput adalah hewan yang paling cerdas dan pintar. dan bicaralah si siput :
Siput : "Baiklah kancil.... bagaimana kalau besok pagi aku tantang kamu untuk berlomba lari"
Dengan wajah tersenyum menyepelehkan kancil berkata :
Kancil : "Hah... Baiklah... aku terima tantanganmu siput, besok pagi aku akan datang dan berlomba lari denganmu"
Akhirnya terjadilah kesepakatan atara si kancil dan si siput untuk berlomba lari. Saat itu, hari mulai sore dan akhirnya si
kancil pergi meninggalkan siput, dan pada saat itu pula siput lalu mempersiapkan strategi dan meminta tolong kepada temantemannya untuk memenangkan pertandingan besok pagi melawan si kancil, siput meminta agar temannya bersembunyi
berjajar di sepanjang jalur lomba lari. Dan tidak lupa si siput memberitahukan kepada teman-temannya agar dia muncul di
depan kancil ketika kancil ber teriak. Hari mulai petang, siput dan teman-temannya berjalan berbaris menuju lokasi yang
telah di tentukan dan bersembunyi berjajar sepanjang lintasan lomba lari, dan pada waktu yang bersamaan pula si kancil
mempersiapkan diri untuk mencari tempat tidur dan berlindung dari malam, dan malam pun dilalui

Pagi yag cerah... mataharipun terlihat sinarnya begitu indah, suara burung berkicau dan hewan-hewan lain mulai
bergemuruh, terbangunlah si kancil dengan perlahan-lahan membuka matanya dan segera bergegas menuju tempat si siput.
Setelah sampai di tempat siput, kancil langsung memanggil dengan suara yang keras.
Kancil : "Hai Siput.... Apakah aku sudah siap berlomba lari denganku?"
(Siput menjawab dengan suara lantang)Siput : "Tentu saja aku sudah siap kancil... dan aku pasti akan menang..."
Selanjutnya siput mempersilahkan kancil untuk berlari lebih dulu dan berlarilah kanci dengan sangat kencang dan kancil
beranggapan siput tidak akan bisa mengejar si kancil. Setelah beberapa saat kemudian sikancil berteriak kepada siput :
"Kamu sudah sampai mana siput?", Siput langsung berteriak menjawab "Aku ada di depanmu, ayo apakah kamu tidak bisa
berlari lebih cepat kancil?".
Kemudian kancil berlari lebih kencang dan menyalip si siput, dan pada saat kemudian setelah kancil telah merasa ada di
depan, kancil kembali berteriak pada siput : "Kamu Sekarang sudah sampai di mana siput?" kembali berteriak si Siput "Aku
ada di depanmu kancil.."
Dengan terheran dengan melihat bahwa siput ada di depan, maka kancil langsung berlari dan menambah kecepatannya lagi,
dan pada beberapa saat kemudian si kancil berteriak lagi "Kamu sudah nyampai mana siput?" Ternyata si siput di tidak
menjawab pertanyaan kancil, akhirnya kakncilpun berfikir bahwa kancil adalah pemenangnya.
Setelah beberapa saat kemudian kancil sudah mulai lemas dan kehabisan tenaga karena berlari dengan sangat kencang dan
pada saat itu pula sikancil hampir sampai garis finis wajah kancil sangat gembira sekali karena di perjalanan terakhir kancil
tidak mendengar suara jawaban dari si Siput, Kancil merasa bahwa dirinya adalah pemenang dari perlombaan itu.
Tinggal beberapa langkah lagi kancil sudah sampai garis finis, dan sebelum sampai garis finish kancil terkejut karena di garis
finish ada si Siput sudah duduk di atas batu, dan ber teriaklah siput kepada kancil : "Hai kancil... kenapa kamu lama sekali?
aku sudah ada disini sejak tadi"
Akhirnya si Kancil berjalan dengan menundukkan kepala menuju siput untuk mengakui kekalahannya, dan berkata siput :
"Makanya jangan sombong kamu kancil, kamu memang hewan yang cerdik dan pintar, tapi belum tentu kamu adalah yang
paling cerdik dan pintar", kancil menjawab : "iya kamu benar siput, aku minta maaf dan aku tidak akan sombong lagi".
Deskripsi manfaat : dalam cerita ini mengandung sebuah inti pesan bahwa jadi seseorang itu tidak boleh sombong dan tidak
boleh merasa pintar, karena masih ada langit di atas langit, masih banyak orang-orang yang lebih pintar dan cerdik dari
yang merasa pintar dan cerdik.

NAMA

: PRAMESTY DYAH WARDHANI

NO ABSEN

: 26

KELAS

: 7.4

Anda mungkin juga menyukai