Jawaban Uas Baja1 2010
Jawaban Uas Baja1 2010
: Teknik Sipil
: ACB
: Struktur Baja 1
: Dr. Ir. Wiryanto Dewobroto, MT
Hari / Tanggal
Waktu
Semester
Sifat Ujian
Soal 1. (70%)
4 5
3
Pu
Pu
bracing
3500
bracing
700
150
WF 150x75x5x7
70
75
700
3500
700
700
150
700
3500
Pelat Kopel
100x100x10
150
2 L 70x70x6
700
150
700
700
70
18.1
10
700
700
C
Tampak Depan
Tampak Samping
Dimensi profil :
Label
HxB
L70x70
Label
WF-150
t
mm
6
r1
mm
8.5
r2
mm
4
A
cm2
8.127
Dimension (mm)
H
B
t1
t2
150 75
5
7
q
kg/m
6.38
A
cm2
8 17.85
Cx=Cy
cm
1.81
Ix=Iy
cm4
29.4
Imax
cm4
46.6
Imin
cm4
12.2
rx=ry
cm
1.98
rmax
cm
2.49
rmin
cm
1.27
Zx=Zy
cm3
6.26
Momen of Inertia
Radius of Gyration
Section Modulus
cm4
cm
cm3
axis x-x axis y-y axis x-x
axis y-y axis x-x axis y-y
14.0
666
49.5
6.11
1.66
88.8
13.2
Mass
per meter
(kg/m)
Halaman 1 dari 8
Soal 2 (30%)
Soal berikut didasarkan pada pengertian-pengertian yang disampaikan secara lesan di kelas.
Adapun pertanyaannya adalah sebagai berikut :
a. Jika beban PU diubah arahnya, dari tekan (seperti kondisi soal no.1) menjadi tarik (arah
beban diputar 180o), elemen mana yang paling kritis, batang AB atau batang AC.
Berapa gaya Pu maksimum tersebut.
b. Jika dianggap untuk batang tarik yang paling kritis di soal 2a di atas, digunakan sistem
sambungan dengan baut sehingga ada lobang sekitar 22% dari luas penampang bruto,
dan dianggap tidak ada shear-lag. Apakah pemakaian lubang tersebut mengurangi
kekuatannya. Tunjukkan dengan hitungan pendukung.
c. Perilaku apa yang berbeda antara soal di atas (beban Pu tekan) dengan soal 2a (beban Pu
tarik), berikan penjelasannya. Apakah keberadaan pelat kopel pada batang AC penting
untuk kasus ini, mengapa.
d. Untuk konfigurasi struktur yang tetap seperti soal (tidak berubah), dan pada arah yang
bagaimana beban di titik A dapat diberikan beban Pu yang maksimum (tarik) dan
minimum (tekan) paling besar. Berikan nilainya masing-masing.
e. Jika ke dua batang (AB dan AC) diubah memakai profil yang sama, yaitu profil WF
150x75x5x7 semua, atau profil 2L70x70x6 semua, mana diantara ke duanya yang
lebih kuat, berapa beban Pu terbesar.
= = = = = = = = = = = Selamat bekerja secara MANDIRI = = = = = = = = = = =
Pu
0.8Pu
3500
WF 150x75x5x7
0.6Pu
70
3500
Gaya tekan maksimum yang dapat dipikul adalah Pmaks = Pu = Pn , dimana Pn tergantung penampangnya.
Dari batang AC dapat diketahui Pmaks = 0.8 Pu = Pn (AC) sehingga Pu(AC) = 1.25 Pn (AC)
Dari batang AB dapat diketahui Pmaks = 0.6 Pu = Pn (AC) sehingga Pu(AB) = 1.667 Pn (AB)
Pmaks adalah nilai terkecil dari Pu(AC) atau Pu(AB)
Jawaban UAS Struktur Baja 1
Dr.Ir. Wiryanto Dewobroto, MT. (Jurusan Teknik Sipil UPH, Lippo Karawaci, Banten)
Halaman 2 dari 8
17.85
14.0
666
49.5
6.11
1.66
88.8
13.2
>>>>> 4.71
E
= 133.2
Fy
Langkah selanjutnya adalah menghitung tegangan kritis Euler sesuai persamaan berikut:
2E
................................................................................................................... (AISC-LRFD E3-4)
Fe =
2
KL
rmin
Fe =
2E
2 * 200000
= 44.337 MPa
<<<<< Fe < 0.44 Fy = 110 MPa
2
2112
KL
r
Ini juga menunjukkan bahwa pemakaian material mutu tinggi tidak ada gunanya, karena kualitas material yang
ditunjukkan dengan Fy tidak menentukan. Kerusakan atau failure akibat stabilitas (Tekuk).
Hasil perhitungan menunjukkan Elastic buckling failure maka digunakan AISC persamaan E3-3
Fcr = 0.877 Fe
......................................................................................................... (AISC-LRFD E3-3)
Fcr = 0.877 * 44.337 = 38.9 MPa
The nominal compressive strength, Pn, shall be determined based on the limit state of flexural buckling.
Pn = Fcr Ag ..................................................................................................................... (AISC-LRFD E3-1)
Jadi Pn = Fcr Ag = 38.9 *1785 = 69401 N = 69.4 kN
Agar batang AB maksimum maka gaya Pu = 1.667 Pn (AB) = 1.667 * 0.9 * 69.4 = 104.12 kN
Alternatif perhitungan batang AB dengan SNI 03-1729-2000
Profil WF di atas akan dihitung ulang berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh SNI sebagai berikut :
r = rmin = ry = 16.6 mm
c =
kL 1
r
Fy
E
1* 3500 1
16.6
250
= 2.3728 > 1.2
200000
Halaman 3 dari 8
Imin
cm4
12.2
rx=ry
cm
1.98
rmax
cm
2.49
rmin
cm
1.27
Zx=Zy
cm3
6.26
x
18.1
10
KL
KL 1* 3500
=
=
= 184.21 (profil gabungan) lebih kaku dibanding profil WF 150 berarti
r
19
min gabungan rx
mempunyai kapasitas tekan yang lebih besar.
=
=
= 55.11 (profil tunggal)
12.7
rmin tunggal rmin
Check jarak penempatan pelat-kopel
KL
KL
Tekuk lentur (flexural buckling) thd sumbu x-x profil gabungan, keberadaan pelat kopel tidak berpengaruh.
KL
E
200000
KL 1* 3500
=
=
= 184.2 (profil gabungan) >>>> 4.71
= 4.71
= 133.2
r
r
19
F
250
x
y
min gabungan
Elastic stabilitas menentukan kekuatan profil, ini juga menunjukkan mutu baja tidak berpengaruh.
Fe =
2E
KL
2 * 200000
184.2 2
= 58.18 MPa
<<<<<
Halaman 4 dari 8
2 a
KL
KL
=
+ 0.82
(1 + 2 ) rib
r m
r o
2
0.77
700
1* 3500
KL
= 117.4
+ 0.82
=
2
r
30
(
1
0
.
77
)
+
30
Nilai di atas akan digunakan untuk menggantikan KL/ry pada perhitungan Fcry.
2E
2E
2 * 200000
=
= 143.2 MPa
Fe =
=
2
2
117.4 2
KL
KL
ry
r m
E
KL
Karena
= 133.2 maka digunakan AISC persamaan E3-2
= 117.4 <<< dari 4.71
Fy
r m
Fy
Fcr = 0.658 Fe
F
y
250
70 * 6 3
bt 3
= 4*
= 20160 mm 4
3
3
Untuk menghitung perlu koordinat shear-centre, dimana profil 2L70 dianggap mempunyai property yang sama
dengan tee section, yaitu bahwa shear centre terletak pada pertemua titik berat flange dan section.
xo = 0.0 mm I gx = 58.8 cm 4 = 588,000 mm 4
yo = 18.1 mm
I gy = 179.93 cm 4 = 1799,300 mm 4
Ix + Iy
Ag
I gx + I gy
Ag
588000 + 1799300
= 1796.4 mm 2
1625.4
Halaman 5 dari 8
Fcrz =
GJ
Ag ro2
80000 * 20160
= 552.35 MPa
1625.4 *1796.4
xo2 + yo2
= 1
ro2
0 + 18.12
= 0.8176
1796.4
sehingga
4 Fcry Fcrz H
1 1
Fcry + Fcrz 2
Fcry + Fcrz
Fcr =
2H
maka
4 *120.4 * 552.35 * 0.8176
672.75
Fcr =
1 1
= 114.9 MPa
672.75 2
2 * 0.8176
Jadi
Pn = Fcr Ag = 114.9 *1625.4 = 186758.5 N = 187 kN (terhadap torsional-flexural buckling) tidak
Agar batang AC maksimum maka gaya Pu = 1.25 Pn (AC) = 1.25 * 0.9 * 83 = 93.4 kN
Alternatif perhitungan batang AB dengan SNI 03-1729-2000
Profil siku ganda 2L70x70x6 dihitung ulang berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh SNI sebagai berikut :
r = rmin = rx = 19.8 mm
c =
kL 1
r
Fy
E
1* 3500 1
19.8
250
= 1.9893 > 1.2
200000
Berdasarkan perbandingan gaya-gaya yang dapat dipikul di atas, maka kekuatan struktur ditentukan gaya
yang terkecil yang dapat menghasilkan gaya maksimum pada batang AC, yaitu 93.4 KN.
4 5
3
Pu
bracing
3500
bracing
700
150
Pu = 93.4 kN (maksimum)
WF 150x75x5x7
75
700
3500
700
150
700
70
700
3500
Pelat Kopel
100x100x10
150
2 L 70x70x6
700
150
700
700
70
18.1
10
700
C
700
C
Tampak Depan
Tampak Samping
Halaman 6 dari 8
Soal No.2 :
Soal berikut didasarkan pada pengertian-pengertian yang disampaikan secara lesan di kelas. Adapun
pertanyaannya adalah sebagai berikut :
a.
Jika beban PU diubah arahnya, dari tekan (seperti kondisi soal no.1) menjadi tarik (arah beban diputar 180o),
elemen mana yang paling kritis, batang AB atau batang AC. Berapa gaya Pu maksimum tersebut.
Answer :
Jika diubah menjadi gaya tarik maka yang menentukan hanya luas penampang profil.
Batang horizontal AB profil WF 150x75x5x7
A = 17.85 cm2 = 1785 mm2
Pn(AB) = ty Ag * Fy = 0.9 * 1785 * 250 = 401625 N = 401.6 kN
Lihat distribusi pembebanan agar Pn tercapai maka Pu maks = 1.667 Pn (AB) = 669.5 kN
Batang vertikal AC profil 2L70x70x6
A = 8.127*2 =16.254 cm2 = 1625.4 mm2
Pn = ty * Ag * Fy = 0.9 * 1625.4 * 250 = 365715 N = 365.7 kN
Lihat distribusi pembebanan agar Pn tercapai maka Pu maks = 1.25 Pn (AC) = 457.1 kN
Jadi Pu tarik maks = 457.1 kN, profil 2L70x70x6 menentukan kekuatan struktur.
b.
Jika dianggap untuk batang tarik yang paling kritis di soal 2a di atas, digunakan sistem sambungan dengan
baut sehingga ada lobang sekitar 22% dari luas penampang bruto, dan dianggap tidak ada shear-lag. Apakah
pemakaian lubang tersebut mengurangi kekuatannya. Tunjukkan dengan hitungan pendukung.
Answer :
Jika diubah menjadi gaya tarik maka yang menentukan hanya luas penampang profil.
Batang horizontal AB profil WF 150x75x5x7
A = 17.85 cm2 = 1785 mm2
2
Ag = 1785 mm
An = 78% * 1785 = 1392.3 mm2
Yielding failure : Pn(AB) = ty Ag * Fy = 0.9 * 1785 * 250 = 401625 N = 401.6 kN ** Govern**
Fracture failure: Pn(AB) = tf Ag * Fy = 0.75 * 1392.3 * 475 = 496007 N = 496.0 kN
Lihat distribusi pembebanan, agar Pn di AB tercapai maka Pu = 1.667 Pn (AB) = 669 kN
Batang vertikal AC profil 2L70x70x6
A = 8.127*2 =16.254 cm2 = 1625.4 mm2
2
Ag = 1625.4 mm
An = 78% * 1625.4 = 1267.8 mm2
Yielding failure : Pn(AB) = ty Ag * Fy = 0.9 * 1625.4 * 250 = 365715 N = 365.71 kN ** Govern**
Fracture failure: Pn(AB) = tf Ag * Fy = 0.75 * 1267.8 * 475 = 451654 N = 451.6 kN
Lihat distribusi pembebanan agar Pn di AC tercapai maka Pu = 1.25 Pn (AC) = 457.125 kN
Jadi Pu tarik maks 457.125 kN, dan keberadaan lobang sebesar 22% tidak menentukan kekuatan struktur.
c.
Perilaku apa yang berbeda antara soal di atas (beban Pu tekan) dengan soal 2a (beban Pu tarik), berikan
penjelasannya. Apakah keberadaan pelat kopel pada batang AC penting untuk kasus ini, mengapa.
Answer :
Soal di atas (beban tekan) yang membedakan dengan soal ke dua adalah adanya faktor tekuk, dimana
kelangsingan dan penempatan bracing yang mencegah tekuk adalah sangat penting. Untuk pembebanan tarik
maka tekuk tidak ada yang menentukan adalah hanya luas penampangnya saja (termasuk lubang pelemahan
jika ada). Karena pelat kopel tidak mempengaruhi luas penampang maka keberadaannya hanya penting jika
elemen tersebut hanya dibebani tarik saja.
d.
Untuk konfigurasi struktur yang tetap seperti soal (tidak berubah), dan pada arah yang bagaimana beban di
titik A dapat diberikan beban Pu yang maksimum (tarik) dan minimum (tekan) paling besar. Berikan nilainya
masing-masing.
Answer :
Dari hitungan di soal 2.1 atau 2.2 dapat diketahui gaya tarik nominal terbesar dapat dihasilkan pada batang
AB atau horizontal yaitu Pu tarik = 401.6 kN . Sedangkan untuk tekan maka perlu dilihat kembali jawaban
no.1, dimana diketahui kemampuan tekan batang vertikal lebih besar dibanding horizontal. Pn = 83 kN maka
Pu = Pn = 0.9 *83 = 74.7 kN.
Halaman 7 dari 8
Pu = 74.7 kN
Pu = 401.6 kN
e.
Jika ke dua batang (AB dan AC) diubah memakai profil yang sama, yaitu profil WF 150x75x5x7 semua,
atau profil 2L70x70x6 semua, mana diantara ke duanya yang lebih kuat, berapa beban Pu terbesar.
Ini tentu dicari dari pengembangan jawaban yang telah dikerjakan pada soal no.1
Jika semua profil adalah WF 150 x 75 x 5 x 7 dimana Pn = Fcr Ag = 38.9*1785 = 69401 N = 69.4 kN , maka
agar batang AB maksimum maka Pu = 1.667 Pn (AB) = 1.667 * 0.9 * 69.4 = 104.12 kN
agar batang AC maksimum maka Pu = 1.25 Pn (AC) = 1.25 * 0.9 * 69.4 = 78.07 kN **Govern**
Jika semua profil adalah double siku 2 x L70x70x6 dimana Pn = Fcr Ag = 51*1625.4 = 82895 N = 83 kN , maka
agar batang AB maksimum maka Pu = 1.667 Pn (AB) = 1.667 * 0.9 * 83 = 124.5 kN
agar batang AC maksimum maka Pu = 1.25 Pn (AC) = 1.25 * 0.9 * 83 = 93.4 kN **Govern**
4 5
3
4 5
3
Pu = 78.07 kN
Pu = 93.4kN
3500
3500
WF 150x75x5x7
A
B
2L70x70x6
70
WF 150x75x5x7
3500
2L70x70x6
3500
Jadi pemakaian profil siku ganda 2L70x70x6 untuk semua element dapat menghasilkan struktur yang lebih kuat !
Note : buku yang digunakan sebagai rujukan penyelesaian soal di atas adalah bukunya
William T. Segui. (2007).Steel Design 4th Edition, Cengange Learning, Stamford USA.
Halaman 8 dari 8