dan
keandalan,
substansi
mengungguli
bentuk,
pertimbangan
sehat,
kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, dan keseimbangan antara biaya dan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
manfaat).
Posisi keuangan: asset, kewajiban, ekuitas,
Kinerja keuangan: pendapatan dan beban,
Pengakuan dan pengukuan unsur-unsur laporan keuangan,
Dasar akrual,
Saling hapus tidak diperkenankan.
(2) Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat,
seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa
dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
Contoh: Bank Perkreditan Rakyat
Entitas berakuntabillitas publik adalah:
(1)
(2)
(3)
(4)
milyuner.
(5) Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan keuangan, misalnya: pemegang saham, kreditor, pekerja, dan
masyarakat dalam arti luas.
4. LAPORAN KEUANGAN SAK ETAP
Laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan SAK ETAP untuk menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang berguna untuk
pengguna luas yang tidak dalam posisi meminta laporan untuk memenuhi kebutuhan
informasi tertentu, misalnya diberikan kepada: Bank, Pemilik, dan Penyandang dana.
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyarakatkan penyajian jujur atas pengaruh
transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan
asset, kewajiban, penghasilan, dan beban.Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas.
Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara
penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan laporan keuangan. Entitas harus
menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan. Entitas menyajikan
laporan keuangan minimal satu kali dalam setahun. Informasi komparatif dengan periode
sebelumnya dengan keunggulan yang sama. Pos-pos yang material disajikan terpisah.
2) Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan
tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan
mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.
3) Kelangsungan Usaha
Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang menggunakan SAK
ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usahanya.
4) Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan (termasuk informasi
komparatif) minimum satu tahun sekali.
5) Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar perioda harus
konsiseten kecuali:
(a) Terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi entitas atau perubahan
penyajian atau pengklasifikasian bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik
sesuai kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, atau
(c) Fakta bahwa jumlah informasi komparatif dalam laporan keuangan yang terkait
tidak dapat diperbandingkan.
(d) Identifikasi secara jelas setiap komponen laporan keuangan.
Informasi berikut, jika perlu, pada setiap halaman:
(a) Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut sejak laporan perioda
terakhir;
(b) Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat
terbatas. Jenis kegiatan seperti ini di Indonesia menempati angka sekitar 80 %. Oleh sebab
itu perlu adanya perhatian khusus dari semua pihak yang berkepentingan dalam hal
penyajian laporan keuangan.
6. KARAKTERISTIK SAK ETAP
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
karena itu, kebijakan akuntansi yang baru, diterapkan pada kejadian atau transaksi sejak
tanggal terjadinya kejadian atau transaksi tersebut. Sedangkan penerapan secara prospektif
artinya kebijakan akuntansi yang baru, diterapkan pada kejadian atau transaksi yang terjadi
setelah tanggal perubahan. Tidak ada penyesuaian yang dilakukan terhadap periode
sebelumnya.
Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas pada saldo awal neracanya
berdasarkan SAK ETAP mungkin berbeda dari yang digunakan untuk tanggal yang sama
dengan menggunakan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya. Hasil penyesuaian yang
muncul dari transaksi, kejadian atau kondisi lainnyasebelum tanggal efektif SAK ETAP
diakui secara langsung pada saldo laba pada tanggal penerapan SAK ETAP.
Pada tahun awal penerapan SAK ETAP, entitas yang memenuhi persyaratan untuk
menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP,
tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut
tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan
laporan keuangan berikutnya. Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK
ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP,
maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan
SAK ETAP. Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK nonETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP.
Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan
keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK
ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETA ini dalam menyusun laporan
keuangan. Entitas tersebut menerapkan persyaratan dalam paragraf 29.1 29.3.
8. KEBIJAKAN AKUNTANSI SAK ETAP
Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, yang terdiri dari perubahan estimasi
dan Koreksi kesalahan periode lalu. Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi,
aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangannya. Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi,
kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP. Namun, jika
8
dampak tidak material maka entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalamSAK ETAP.
Jika transaksi, peristiwa tidak diatur spesifik dalam SAK ETAP, maka manajemen dengan
menggunakan judgementnya mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi
yang menghasilkan informasi:
(a) Relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi; dan
(b) Andal yaitu dalam laporan keuangan yang menyajikan dengan jujur posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dari suatu entitas.
(c) Mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya,
serta tidak hanya mencerminkan bentuk hukumnya.
(d) Netral yaitu bebas dari bias
(e) Mencerminkan kehati-hatian.
(f) Bersifat lengkap dalam semua hal yang material
Acuan dalam membuat pertimbangan (Bab 9.5):
(1) Persyaratan dan panduan dalamSAK ETAP yang berhubungan dengan isu yang
serupa dan terkait; dan
(2) Definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban,
pendapatan dan beban dan prinsip-prinsip pervasif di Bab 2 Konsep dan Prinsip
Pervasif.
(3) PSAK non ETAP dan panduan tambahan dapat dijadikan rujukan, namun tidak
boleh bertentangan dengan Bab 9.5
9. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN SAK ETAP DENGAN PSAK
SAK ETAP
Neraca
Laporan laba rugi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Catatan atas laporan keuangan
PSAK
Laporan posisi keuangan (neraca)
Laporan laba rugi komprehensif
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Catatan atas laporan keuangan
Laporan posisi keuangan pada awal
periode
komparatif
untuk
penyajian
kembali
DAFTAR PUSTAKA
Affanfy, D. P. 2012. Pelatihan dan Pendampingan Guru-Guru Akuntansi Dalam
Pembelajaran SAK ETAP. PAFEB UMC, JAFEB UB, IAI Cabang Malang. 22
Desember 2012.
Martani, D. 2011. Implementasi Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Riau. 15 Maret 2011.
SAK-ETAP. keuanganlsm.com/download/19.-SAK-ETAP.pdf (Diakses pada 12 November
2015)
Suprihadi. 2012. Lokakarya Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Tantangan Akuntan di Masa Depan. IAI
Cabang Malang dan ICATAS JAFEB UB. Universitas Brawijaya. Malang. 13 Juli
2012
Suprihadi. 2012. Pelatihan dan Pendampingan Guru-Guru Akuntansi Dalam Pembelajaran
SAK ETAP. PAFEB UMC, JAFEB UB, IAI Cabang Malang. Universitas Ma
Chung. Malang. 22 Desember 2012.
10