PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
UU RI no 10 Tahun 1998 menyatakan bahwa fungsi utama perbankan
kas pada bank sangat mirip dengan sistem supply chain perusahaan yang bergerak
dibidang industri pada umumnya.
Pihak keuangan sentral bank akan menentukan berapa banyak kas yang
diperbolehkan pada kantor wilayah bank berdasarkan data transaksi lampau di
wilayah tersebut. Sementara itu, tugas kantor wilayah bank adalah untuk
mengelola jumlah kas tersebut dengan membaginya ke kantor area di bawahnya.
Kantor area bertugas untuk membagikan uang kas tersebut ke kantor cabang di
bawahnya. Kantor cabang yang berhubungan langsung dengan pelanggan
kemudian mengelola uang tersebut dalam berbagai bentuk transaksi dengan
pelanggan. Dengan kata lain, proses penentuan kas pada bank ini terjadi melalui
proses antar stages yang memiliki peran masing-masing. Pada kasus ini, kantor
cabang dapat diilustrasikan sebagai retailer, kantor area atau wilayah sebagai
distributor/wholesaler,
sementara
departemen
keuangan
sentral
sebagai
Kantor Area
Kantor
Cabang
Kantor
Cabang
Kantor
Wilayah
Kantor
Cabang
Kantor Area
Kantor
Cabang
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pemodelan
perilaku inventory uang kas fisik dan optimasi perencanaan kas dengan simulasi
eksperimental.
1.3.
Batasan Masalah
Penelitian ini terbatas pada hal-hal yang terkait dengan kas tunai bank
yang bersangkutan. Hal diluar itu tidak termasuk kedalam area lingkup penelitian.
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memodelkan sistem manajemen kas dan
menentukan jumlah kas yang diijinkan (limit inventory kas) untuk cabang bank
dengan model simulasi eksperimental.
1.5.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi bank yang
bersangkutan dalam menentukan jumlah kas yang optimal untuk setiap cabang di
Indonesia sehingga dapat mengurangi biaya yang yang harus dikeluarkan.