PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bersalin dengan keadaan normal dan selamat merupakan
dambaan semua orang terhadap ibu yang sedang mengandung. Ada
kalanya pada bulan ke-7 masa kehamilan mengadakan acara besarbesaran tujuh bulanan dalam rangka meminta pertolongan kepada
yang Maha Kuasa, ada pula yang hanya mengadakan pengajian.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, tentulah ditentukan oleh
kesigapan
dan
kepatuhan
untuk
memantau
dan
menjaga
menjadi
359
per
100.000
kelahiran
hidup
atau
masyarakat,
memeriksakan
sehingga
menyebabkan
kehamilannya
dan
masih
banyak
dimanfaatkan oleh
banyak
ibu
tidak
ibu
tidak
menerima
selama
masa
kehamilan,
sang
ibu
harus
rajin
yang
masih
diminati
oleh masyarakat.
(Manuaba, 2008).
Kecendrungan Angka Kematian Ibu yang terjadi di Sulawesi
Selatan pada tahun 2011 tercatat sebanyak 116 orang atau sebesar
78,8 % per 100.000 KH. Kematian Ibu terdiri dari kematian ibu hamil
sebanyak 34 orang (29,31%), ibu bersalin 48 orang ( 41, 37%) dan ibu
nifas sebanyak 34 orang ( 29,31%). Namun pada tahun 2012 jumlah
kematian ibu mengalami peningkatan sebanyak 160 orang atau sebesr
110,26% per 100.000 KH. Yang dimana kematian ibu hmil sebanyak 45
orang (28,1%), ibu bersalin sebanyak 60 orang ( 40%) dan ibu nifas
sebanyak 55 orang ( 30%). ( Profil Dinkes Sulsel, 2012-2013)
Sedangkan untuk wilayah Kota Makassar pada tahun 2011
sebesar 11,4% per 100.000 KH atau sebanyak 3 orang per 26.129 KH.
Pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu mengalami penurunan walau
hanya 1 orang saja yaitu sebesar 2 orang atau 8, 32 per 100.000 KH.
(Profil Dinkes Kota Makasar, 2012-2013)
Dalam rangka pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam
mencegah tingginya AKI dilakukan pelayanan ANC/pemeriksaan ibu
hamil di rumah sakit ataupun di Puskesmas. Cakupan pelayanan
antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil
(K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai
standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada
triwulan pertama, sekali pada triwulan dua, dan dua kali pada triwulan
ketiga ( Marmi, 20011 ).
Angka Kematian Ibu secara nasional di Indonesia maupun di
daerah wilayah Kota Makassar saat ini memang semakin menurun tiap
tahunnya namun kenaikan masih bisa kapan saja kembali meningkat
seperti pada tahun 2012 yang sangat menjauhi target MDGs 2015,
maka dari itu perlu diperhatikan perilaku konsumen dalam hal ini adalah
sang ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya di rumah sakit
dalam rangka ikut membantu memperbaiki Angka Kematian Ibu.
di
dalam
masayarakat
ruang
lingkup
masyarakat
penelitian
untuk
variabel
motivasi
terhadap
landasan
untuk
mengidentifikasi
factor
apa
yang
hubungan
pelayanan
perilaku
Antenatal
konsumen
Care
di
terhadap
Puskesmas
2. Tujuan Khusus
keluarga
dengan
hubungan
dengan
motivasi
pengetahuan
dengan
dalam
rangka
meningkatkan
kunjungan
pemanfaatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
10
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak lu
ar. (Notoatmodjo, 2003).
Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2003) merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme
tersebut merespon.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Robert Kwick (1974)
dalam Sudarman (2009) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan
atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat
dipelajari.
Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu
respon organism atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari
luar subjek tersebut. Ada dua bentuk respon, yakni :
1) Bentuk pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi dalam
diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh
orang lain, misalnya berpikir, tanggapan dan sikap batin dan
pengetahuan. Perilaku ini dapat juga disebut sebagai perilaku
terselubung (covert behavior)
2) Bentuk aktif, yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi
secara langsung. Tindakan nyata seseorang sebagai respon
seseorang terhadap stimulus (practice) adalah merupakan
overt behavior (Notoatmodjo, 2003).
B. Perilaku Konsumen
11
Schifman
dan
Kanuk
(2010)
dalam
Sumarwan
(2011)
memperoleh,
menggunakan
dan
12
yang
ditujukan
oleh
orang-orang
dalam
merencanakan, membeei, dan menggunakan barangbarng ekonomi dan jasa. (Winardi, 1991)
c) Perilaku yang dikaitkan dengan preferences
dan
konsumen
dan
13
sangat
mempengaruhi
kompleks.
perilaku
Praktikk
konsumen,
pemasar
perusahaan,
dirancang
untuk
individual,
dan
14
of
Alternatives
(Melakukan
Evaluasi
terhadap
pelayanan
kesehatan
sistem
modern
pelayanan
kesehatan
baik
sistem
maupun
tradisional.
Perilaku
ini
konumen
pelayanan
15
tujuan
mendapatkan
kesejahteraan,
oleh
individu
yang
16
mengambil
peranan
social
yang
berbeda
dan
demikian
mempengaruhi
berbagai
keputusan
18
status
19
untuk
mengukur
kelas
sosial
20
21
bermain
badminton,
kelompok
senam
kelompo
yang
22
antara
produsen,
perantara,
pemasaran,
dan
akibat
dari
satu
kebutuhan
yang
tidak
terpenuhi.
b) Solomon (1999)
Motivasi, merujuk kepada proses yang menyebabkan
orang berperilaku seperti yang mereka perbuat. Hal itu
bila kebutuhan timbul dan yang bersangkutan berniat
untuk memuaskanya.
c) Neal, Quarter, Hawkins (2001)
Suatu kekuatan dari dalam individu seseorang yang
menggerakkan perilaku yang memberi arah dan
23
kejiwaban,
yaitu
kualitas,
sifat,
pembawaan,
produk
mereka,
jika
mereka
menegtahui
24
informasi.
Selanjutnya,
ia
mendefinisikan
pembelian
suatu
produk
berdasarkan
25
tersebut
berbeda.
Bagaimana
seseorang
(Respons)
dan
Pendorong
atau
Penguatan
(Reinforcement).
26
c. Pengetahuan
Mowmen
dan
Minor
(1998)
mendefinisikan
functioning
in
the
marketplace
is
called
dengan
(Sumarwan, 2011)
Peter dan
fungsinya
Olson
sebagai
(2010)
konsumen.
menyebutkn
bahwa
produk,
yaitu
pengetahuan
tentang
27
f. Sikap
Sikap seperti yang dikemukakan oleh Schiffman dan
Kanuk (2000) adalah attitude is a learned predisposition to
respond in a consistenly favorable or unfavotable manner
with respect to a given object,
emosi
atau
perasaan
konsumen
kemungkinan
atau
kecendrungan
28
7T
yang
meliputi;
pengukuran
tekanan
darah,
29
30
31
berat
badan
ibu
hamil
dan
32
33
5. Tablet Fe
6. Tes PMS
7. Temu Wicara
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid
terakhir) :
1. Sampai 28 minggu
2. 28 36 minggu
3. Di atas 36 minggu
: 4 minggu sekali
: 2 minggu sekali
: 1 minggu sekali
latihan
dan
kebersihan,
istirahat
dan
sebagainya)
dalam
kunjungan
pada
trimester
pertama,
ditambah
34
kewaspadaan
khusus
mengenai
PIH
(Pregnancy
Induced
evaluasi
edemanya,
periksa
untuk
mengetahui
informasi
penting
yang
diberikan
dalam
kunjungan
pada
trimester
sebelumnya,
ditambah
pendeteksian letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit (Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO
dalam Yahya, 2006).
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti
35
sosial
ekonomi
(penghasilan
keluarga,
status
36
b. Kelompok Acuan
Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar
untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk
respon
afektif,
kognitif,
dan
perilaku.
Sehingga
dapat
dalam
mengambil
keputusan
pemanfaatan
37
ibu
terhadap
Pelayanan
Antenatal,
maka
akan
variable
dependent
yaitu
Antenatal
Care
Marmi
(2011)
mengatakan,
frekuensi
Pelayanan
38
3. Dua kali kunjungan ketiga dan keempat (K3 dan K4) selama
trimester ketiga
4. Bila ibu hamil mengalami masalah, tanda bahaya atau jika
merasa khawatir dapat sewaktu-waktu melakukan kunjungan
ulang.
Pengetahuan:
-Tentang manfaat
Struktural:
-Pendidikan
-Pengalaman
dari perilaku X
Aksesibilitas:
-Sosio ekonomi
-Jarak
Kerangka Teori
Sikap pada perilaku X
Komponen struktur
Psiko Sosial:
-Kepribadian
Karakteristik
-Motivasi
Individu
-Kelas Sosial
-Norma
Masyarakat
Demografi:
-Umur, sex
-Suku
-Besar kel
Kom. Kognitif
Pengetahuan
Keyakinan
Kom. Afektif
Sikap
Norma Subjektif
-Kebutuhan
-Harapan
-Keyakinan Individu
Niat
Kom. Aksi
Perilaku X
Niat
perilaku X
Perilaku X
39
Kelas Sosial
GambarPendidikan
1: Konsep Perilaku Konsumen Bidang Kesehatan
Pekerjaan
Sumber: Theory
of Reasoned
Action (adopsi dari Ajzen dan Fishbein 1980
Penghasilan
keluarga
dimodifikasi Supriyanto dan Ernawati 2010) dalam Supriyanto dan
Ernawaty, 2010. Kelompok Acuan
Keluarga
Rekan kerja
Teman sejawat
KERANGKA PIKIR
Keluarga
Nuclear Family
Extended Family
Sikap
Kognitif
Afektif
Konatif
Motivasi
Fisiologis
Keselamatan dan Keamanan
Rasa memiliki, sosial dan cinta
Harga Diri
Perwujudan Diri
Pengetahuan
Karakteristik
Manfaat
Kepuasan
40
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
KERANGKA KONSEP
1.
Faktor Eksternal
Kelas Sosial
Kelompok Acuan
Keluarga
2.
Faktor Internal
Sikap
Motivasi
Pengetahuan
41
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
1.
42
atau
c)
sama
sekali
tidak
pernah
memeriksakan
kehamilannya.
Kelas Sosial
Yang dimaksud dengan kelas sosial dalam penelitian ini
yang
dapat
mempengaruhi
pola
pemanfaatan
sosial
diukur
dengan
skala
Guttman
dengan
Cara Perhitungan:
Jumlah pertanyaan :
Range nilai jawaban responden : 1 , 0
Skor tertinggi =1 6 pertanyaan = 6 (100%)
Skor terendah = 0 6 pertanyaan = 0 (0%)
Kemudian diukur dengan rumus:
I = R/K
I = Interval kelas
R: Range = skor tertinggi-skor terendah
K = Jumlah kategori = 2
Maka I = 100% - 0% = 100% /2= 50%
Kriteria objektif
- Tinggi :
43
Kelompok Acuan
Kelompok Acuan yag dimaksud dalam penelitian ini adalah
Cara Perhitungan:
Jumlah pertanyaan :
Range nilai jawaban responden : 1 , 0
Skor tertinggi = 1 6 pertanyaan = 6 (100%)
Skor terendah = 0 6 pertanyaan= 0 (0%)
Kemudian diukur dengan rumus:
I = R/K
I = Interval kelas
R: Range = skor tertinggi-skor terendah
K = Jumlah kategori = 2
Maka I = 100% - 0% = 100% /2= 50%
Kriteria Objektif :
Cukup
: 50% - 100% atau 50% skor jawaban
e). Keluarga
44
Cara Perhitungan:
Jumlah pertanyaan :
Range nilai jawaban responden : 1 , 0
Skor tertinggi =1 4 pertanyaan = 4 (100%)
Skor terendah = 0 4 pertanyaan = 0 (0%)
Kemudian diukur dengan rumus:
I = R/K
I = Interval kelas
R: Range = skor tertinggi-skor terendah
K = Jumlah kategori = 2
Maka I = 100% - 0% = 100% /2= 50%
Kriteria objektif
- Tinggi :
45
diukur
menggunakan dengan 5
dengan
skala
Likert
dengan
setuju diberi skor 5, jawaban setuju diberi skor 4, jawaban raguragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju
diberi skor 1.
Kriteria Objektif :
Cukup
: 60% skor jawaban dari pertanyaan
pengetahuan
Kurang
pengetahuan
g). Sikap
Yang dimaksud dengan sikap dalam penelitian ini adalah
komponen tiga sikap yaitu Komponen Koognitif (pengetahuan,
persepsi, dan kepercayaan yang dipunyai seorang ibu hamil),
Komponen Afektif (emosi atau perasaan ibu hamil), dan Komponen
46
Konatif
(minat
untuk
memanfaatkan
pelayanan)
terhadap
pertanyaan
sikap
yang
berhubungan
dengan
pertanyaan
sikap
yang
berhubungan
dengan
Motivasi
Yang dimaksud dengan motivasi adalah dorongan yang
47
Cukup
motivasi.
Kurang
motivasi.
D. Hipotesis
1. Hipotesis Null (Ho)
a) Tidak ada hubungan kelas sosial dengan pemanfaatan
Antenatal Care di Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015
b) Tidak ada hubungan kelompok acuan dengan pemanfaatan
Antenatal Care di
2015.
c) Tidak
ada
hubungan
Antenatal Care di
keluarga
dengan
pemanfaatan
2015.
d) Tidak ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan
Antenatal Care di
2015.
e) Tidak ada hubungan sikap dengan pemanfaatan Antenatal
Care di Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015.
f) Tidak ada hubungan motivasi dengan pemanfaatan Antenatal
Care di Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015.
48
2. Hipotesis Alternatif
a) Ada hubungan kelas sosial dengan pemanfaatan Antenatal
Care di Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015.
b) Ada hubungan kelompok acuan dengan pemanfaatan
Antenatal Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015.
c) Ada keluarga dengan pemanfaatan Antenatal Puskesmas
Jumpandang Baru Tahun 2015.
d) Ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan Antenatal
Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015.
e) Ada hubungan sikap dengan pemanfaatan Antenatal Care di
Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015.
f) Ada hubungan motivasi dengan pemanfaatan Antenatal Care
di Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2015.
49
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif survei analitik dengan
pendekatan Cross Sectional, yaitu suatu studi untuk mengetahui suatu
masalah kesehatan atau faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan
terjadinya masalah kesehatan dalam lingkup populasi pada suatu periode
tertentu.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dalam lingkup
wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kota
Makassar.
3. Metode Pengambilan Sampel
Sampel diambil dengan menggunakan
metode
Accidental
50
N
(1+ N e2 )
n=
512
2
1+512 0.1
512
6.12
= 83.66
2014)
= tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (10%)
C. Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan
responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang
telah tersedia serta dilakukan observasi guna mendapatkan informasi
yang lebih mendalam.
2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan
instansi yang terkait dengan penelitian ini, antara lain Puskesmas dan
kantor Dinas Kesehatan Kota Makassar.
D. Pengolahan dan Penyajian Data
1 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS
16 for Windows dan menggunakan analisis univariat dan bivariat.
a Analisis Univariat
Analisis ini menjelaskan karakteristik responden dalam bentuk
distribusi frekuensi.
b Analisis Bivariat
51
dependen
dan
variabel
independen
dengan
X2
: Kai(Oi
kuadrat
hasil perhitungan
2
Ei
Ei)
Oi
: Banyaknya kasus yang diamati dalam kategori ke-i
Ei
: Banyaknya kasus yang diharapkan dalam kategori
ke-i
52