Anda di halaman 1dari 3

STERILISASI

No. Dokumen :

Tanggal Pembuatan :

Tanggal Revisi :

PUSKESMAS
DOMPU KOTA
Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Tujuan

Prinsip

Referensi
Prosedur Kegiatan

Tanggal Berlaku :
1 Mei 2015

=Nasrullah, SKM=
NIP. 197910202005011009

1.
2.
3.
4.
5.

Menyiapkan peralatan laboratorium dalam keadaan siap pakai


Mencegah peralatan cepat rusak
Mencegah terjadinya infeksi silang
Menjamin kebersihan alat
Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan
pasien
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
3. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan
antara lain alkohol.
1. Pemanasan basah
Beberapa cara dapat membunuh mikroba karena menyebabkan denaturasi
protein, termasuk enzim-enzim dalam sel, cara yang dilakukan adalah :
a. Perebusan : pemanasan dalam air mendidih atau uap air pada suhu
100 oC selama beberapa menit, tetapi banyak spora bakteri yang
tahan panas dan masih hidup setelah perebusan bberapa jam.
b. Pemanasan dengan tekanan : menggunakan otoklaf, yang dapat
membunuh spora bakteri yang paling tahan panas, pada suhu 121 oC
selama 15 menit. Untuk sterililisasi bahan cair, seperti susu, dapat
dilakukan pada suhu yang relatif tinggi dan waktu sangat singkat,
yaitu 2 6 detik dan suhu 135 150 oC
c. Tindalisasi : dilakukan dengan memanaskan media atau larutan
menggunakan uap selama 1 jam setiap hari selama 3 hari, pemanasan
dilakukan supaya spora dapat bergerminasi menjadi sel vegetatif
sehingga mudah mati pada pemanasan berikut.
d. Pasteurisasi : dilakukan pada suhu 65 oC dan waktu 30 menit atau
pada suhu 72 oC dan waktu 15 menit, dengan proses pasteurisasi
bakteri vegtatif yangatahan panas dan spora belum mati.
2. Pemanasan kering
Cara ini kurang efektif karena hanya menyebabkan dehidrasis sel,

oksidasi komponen-komponen dalam sel. Digunakan untuk sterilisasi


alat-alat gelas di laoratorium dengan menggunakan oven pada suhu 160
180 oC selama 1,5 2 jam dengan udara statis. Jika digunakan sirkulasi
udara panas waktu lebih pendek.
3. Radiasi
Sinar matahari yang dipancarkan langsung pada sel vegetatif mikroba
dapat menyebabkan kematian sel, tetapi spora lebih tahan, selain itu dapat
juga digunakan lampu uap merkuri. Radiasi ultraviolet menyebabkan
kesalahan replikasi DNA dan mempunyai aktivitas mutagenik pada selsel hidup. Radiasi ionisasi menggunakan kobalt 60 yang menghasilkan
sinar gama mempunyai enerji lebih kuat, digunakan untuk sterilisasi altalat kedokteran dan laboratorium.
4. Penyaringan
a. Digunakan untuk sterilisasi medium laboratorium dan larutan yang
rusak oleh pemanasan, dilakukan dengan penyaringan mikroba dalam
larutan menggunakan gelas sinter, film selulosa (Gelman, Nilipore)
dan asbestos atau penyaring Seitz.
b. Persiapan peralatan yang akan disterilisasi :
Untuk pipet tutup lubang dengan kapas berlemak, juga untuk tabung
reaks
Bungkus semua peralatan dengan kertas koran atau kertas coklat
Lubang pada erlenmeyer ditutup kapas yang dibungkus kassa
Setelah semua terbungkus rapat, pipet dan tabung reaksi diikat
manjadi satu
Peralatan yang siap untuk disterilisasi dimasukkan ke dalam
keranjang
c. Pemakaian otoklaf :
Masukkan aquades dalam otoklaf sampai dibawah sarangan
Cek semua katup dalam keadaan tertutup
Masukkan keranjang yang berisi peralatan atau media yang akan
disterilisasi
Tutup otoklaf sampai rapat benar
Set posisi katup sesuai yang disterilisasi media atau alat
Set temperatur dan waktu sterillisasi. Proses sterilisasi selesai setelah
alarm berbunyi.
5. Keselamatan Kerja
a. Dalam mempergunakan peralatan untuk sterilisasi (otoklaf) perlu
dilakukan pengecekan adanya air untuk menghindari kerusakan coil
pemanas.

b. Pada saat proses sterilisasi telah selesai, tutup otoklaf jangan


langsung dibuka, tetapi stem agar dibuang dulu agar tekanan dan
suhu turun dan steam habis.
c. Peralatan yang digunakan sebagian besar merupakan alat gelas, maka
hati-hati dalam menngunakannya agar tidak pecah yang dapat
melukai praktikan.

Unit Terkait

LABORATORIUM

Anda mungkin juga menyukai